Menangis Histeris 'Ini gak bisa dibiarin, aku harus secepatnya menyadarkan Kalisa. Karena jika dia tidak segera sadar, urusannya akan menjadi rumit nantinya," batin Desi. "Kalisa, sadarlah! Dia bukan Kak Lisanna, dia Anisa sepupu suamimu, Kalisa?!" Teriak Desi. "Diam kamu wanita brengsek! Berisik sekali mulutmu ini," ucap pria yang menjambak Desi, dan langsung menghadiahkan tamparan keras pada kedua pipinya hingga mengalir darah segar dari sudut bibir Desi yang sepertinya pecah akibat tamparan keras tadi. "Aku mohon jangan sakiti dia! Lepaskan dia, kalian boleh melakukan apa saja padaku tapi aku mohon jangan sakiti mereka," ucap Anisa sambil menangis. "Kalisa!" Teriak Desi lagi dan akhirnya berhasil menyadarkan Kalisa dari bayang-bayang masa lalunya. Alangkah terkejutnya Kalisa saat mel
Baca selengkapnya