Alvaro tertegun melihat air mata yang membasahi pipi Cara. Apa dirinya telah salah bicara? "Caramell, maafkan aku. Tolong jangan menangis," ucapnya terdengar panik. Namun, tangis Cara malah semakin pecah melihat kekhawatiran yang terpancar jelas dari kedua mata Alvaro. Gadis itu seolah-olah bisa merasa jika Alvaro benar-benar mencintai dirinya. "Caramell, please. Jangan menangis ...," desah Alvaro seraya mengusap air mata yang membasahi pipi Cara. "Maaf kalau aku ada salah kata. Aku tidak akan bicara yang aneh-aneh lagi, tapi tolong jangan menangis." Alvaro menarik tubuh Cara dalam dekapan, lantas mengusap punggung gadis itu dengan lembut. Dia benar-benar mengkhawatirkan Cara. Cara pun menarik napas panjang agar perasaannya menjadi lebih tenang lalu menatap lelaki yang sedang mendekap tubuhnya dengan erat. "Kenapa?" Alvaro mendadak gugup da
Baca selengkapnya