Home / Romansa / My Sexy Boss / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of My Sexy Boss: Chapter 61 - Chapter 70

80 Chapters

Bab 37 Batu Sandungan (1)

Yuni Lin tidak pernah membayangkan bahwa Tommy Sun akan mengetuk pintu rumah Andri Chen. Ketukan pintunya ini, membuat dirinya langsung tidak bisa tenang.‘Tentu saja, Andri Chen juga mendengar suara ketukan di pintu. Dia yang baru saja berjalan dari balkon ke ruang tamu langsung mendengar Yuni Lin berbisik kepadanya dengan suara kecil seperti nyamuk, "Itu Tommy Sun!" Andri Chen mengira Yuni Lin salah lihat. Bagaimana mungkin Tommy Sun akan mengetuk pintunya? Apakah pembicaraan mereka tadi semuanya didengar oleh Tommy Sun? Jadi,karena penasaran,Andri Chen pergi ke pintu depan dan melirik melalui mata kucing. Wajah muram Tommy Sun tiba-tiba muncul di depan Andri Chen dan dia tidak menyangka itu benaran adalah dia. "Mengapa dia bisa mengetuk pintu rumahku?” Andri Chen tidak bisa mengerti. Saat Andri Chen sedang berpikir, Yuni Lin bertanya dengan cemas, "Apa yang harus aku lak
last updateLast Updated : 2021-09-12
Read more

Bab 37 Batu Sandungan (2)

Ketika tiba di perusahaan, Andri Chen langsung berubah menjadi tukang bersih di Dairy Milk LTD. mengenai alasannya, hanya Andri Chen yang paling jelas, ini adalah mahakaryanya tadi malam.  Area kantor di Dairy Milk LTD tidak terlalu besar, dan tidak terlalu kecil tetapi menempati seluruh lantai, menyapu dan mengepel lantai kantor ini akan menghabiskan waktu hampir setengah hari.  Saat dia sedang menyapu lantai di meja resepsionis, dan gadis kecil Dea yang berjaga di meja depan melihatnya dan bercanda: "Hei! Kak Andri, rajin sekali!"  Ketika dia mendengar dirinya di panggil Kak Andri,Andri Chen sedikit tidak terbiasa. Lagi pula, dia harus pelan-pelan memulai dari bawah dengan rendah hati.  “Jangan, jangan panggil aku seperti itu, mendengar kamu memanggilku seperti itu membuatku sakit perut." Andri Chen menggoda gadis kecil itu. 
last updateLast Updated : 2021-09-12
Read more

Bab 38 Masalah Datang (1)

"Direktur Lin! kamu yang menyuruhku melepaskan tanganku!" Andri Chen segera mendorong tanggung jawab kepada Yuni Lin, jangan sampai Yuni Lin nanti lanjut membalas dendam pribadi kepadanya.  Yuni Lin berkata dengan kesal di lantai, "Aku bilang padamu untuk melepaskanku dan kamu langsung melepaskanku? Aku sudah bilang padamu untuk mati, kenapa kamu tidak langsung pergi mati?"  Yuni Lin tidak ingin karyawan lain dari perusahaan melihat pemandangan ini, dan dengan cepat memerintahkan Andri Chen "Cepat bantu aku bangun!"  Andri Chen saat ini baru membantu Yuni Lin yang masih duduk di lantai untuk bangun. Ketika Yuni berdiri,dia mengambil kesempatan saat Andri Chen tidak memperhatikan, dan menginjak kaki Andri Chen dengan tumit sepatu hak tingginya.  Namun,Yuni Lin tidak pernah berpikir kalau Andri Chen akan bisa menghindari injakannya secara tidak sadar,
last updateLast Updated : 2021-09-13
Read more

Bab 38 Masalah Datang (2)

 Andri Chen mendengar suara itu dan berbalik. Melihat gadis kecil itu berlari seperti kelinci putih kecil, dia terkejut dan bertanya kepadanya dengan penasaran, "Apa yang terjadi, kelinci putih kecil ?"  Mendengar dirinya di panggil kelinci putih kecil,Dea berkata dengan manja:"Menyebalkan!"   Kemudian dia langsung ingat tujuan awalnya: "Direktur Lin, menyuruh kamu pergi ke kantornya."  Andri Chen bergumam dalam hatinya,"Pergi ke kantornya lagi?"   Dea melihat Andri Chen terpaku lalu mendesaknya: "Cepat pergi! Apa yang kamu tunggu?"  Andri Chen menolen dan belkata kepada Hendy Wang di sebelahnya"Hendy, kamu tunggu aku di sini sebentar."  "Saudaraku, pergilah dulu!" Andri Chen pergi ke kantor Yuni Lin, mengetuk pintu, dan mendengar suara Yuni Lin y
last updateLast Updated : 2021-09-13
Read more

Bab 39 Tersudut (1)

Melihat wajah lelaki tegap itu, Rossa Du yang cerdik segera berkata, "Maaf, aku salah orang." Setelah itu, dia berbalik dan bergegas pergi, tetapi dia segera mendengar suara dingin pria di belakangnya saat dia berjalan kurang dari dua langkah,  "Tunggu sebentar." Setelah mendengar kata-katanya, hati Rossa Du berdegup kencang dan mengerutkan keningnya, lalu berbalik sambil tersenyum lalu dan , "Kakak, apakah kamu memanggilku?" Pria berambut cepak berjalan kearahnya dan tangannya masih memegang rokok yang sudah dihisap setengah. Pria berambur cepak itu tidak berbicara,memandang Rossa Du tanpa ekspresi, dan membuat Rossa Du sedikit ngeri. Pria di belakangnya tiba-tiba maju dan tersenyum puas kepadanya: "Wanita kecil! Apakah kamu masih mengenaliku?" Rossa Du agak malu-malu,tetapi wajahnya masih dihiasi dengan senyum canggung, dan dia berkata: "Kakak ini, apa
last updateLast Updated : 2021-09-14
Read more

Bab 39 Tersudut (2)

Blue Fire mengulurkan tangan dan meraih tali arena tinju lalu menariknya. Dalam sekali lompat dia langsung masuk ke dalam arena tinju. Gerakannya cukup terampil. Blue Fire, yang berdiri di arena tinju, melihat Andri Chen masih terpaku di tempat yang sama, langsung berbalik dan mengingatkan Andri Chen: "Jika kamu tidak melawanku, kamu akan menyesalinya."  Andri Chen menoleh untuk melihat Rossa Du yang malang. Tentu saja dia tidak ingin terjadi sesuatu kepada dirinya, dan juga dia harus bergegas kembali untuk membeli sepatu hak tinggi untuk wanita idamannya. Jika dia terlambat, dia pasti akan menelepon.  Jadi, Andri Chen mengambil keputusan dan dengan cepat mengenakan sarung tangannya.  Saat dia mengenakan sarung tangannya, dia tiba-tiba merasa bahwa perasaan ini sangat familiar, dalam ingatannya yang samar-samar, tersembunyi, dan mungkin dia bisa mengingat sesuat
last updateLast Updated : 2021-09-14
Read more

Bab 40 Mabuk(1)

Andri Chen tidak ingin bertanding lagi dengannya karena khawatir akan menyakitinya, dan dia juga tidak ingin bermusuhan dengannya.  Melihat Blue Fire yang bersiap menyerang,Andri Chen menghentikannya "Kakak, kamu sangat ahli, adik sekarang sudah paham, mari kita hentikan pertandingan kita?" "Hiaa!" Blue Fire tidak mendengarkan kata-kata Andri Chen. Dia meninju dengan keras, sebenarnya Andri Chen bisa mengelak dari pukulan itu, tetapi untuk menyisakan sedikit muka untuk Blue Fire, dia langsung menerima pukulan itu dan jatuh di arena tinju.  Andri Chen baru saja terjatuh, beberapa pria di bawah langsung berteriak serempak "Semangat Kak!"  Rossa Du melihat mereka bersorak dengan begitu bersemangat, meskipun dia hanya memiliki kekuatan kecil, tetapi dia juga membuka mulut dan berteriak "Andri! Semangat! Semangat!" Jangan lihat dia seorang wanita
last updateLast Updated : 2021-09-15
Read more

Bab 40 Mabuk(2)

Rossa Du memandangi pipinya yang bengkak kemerahan dan berkata, "Kamu lihat wajahmu bengkak."  Andri Chen melihat arloji di pergelangan tangannya. Dia sudah di sini selama hampir satu jam. Tiba-tiba dia teringat sepatu hak tinggi yang dipesan Yuni Lin dan berkata kepada Rossa Du dengan tergesa-gesa, "Rossa, aku harus pergi membeli sesuatu." "Beli apa?" Rossa Du melihat Andri Chen yang tampak khawatir dan sedikit penasaran. Andri Chen sedikit ragu mengatakannya, dan ponselnya berdering tepat pada saat ini. Dia khawatir itu telepon dari Yuni Lin, dia melihat sekilas dan itu benar-benar telepon dari Yuni Lin.  Melihat ponselnya, dia tahu bahwa ketika dia mengangkat telepon, dia pasti akan dimarahi.  Rossa Du melirik sekilas dan melihat nama Direktur Lin terpampang di layar, tiba-tiba mengerti.  Andri Chen denga
last updateLast Updated : 2021-09-15
Read more

Bab 41 Marah(1)

  Satu kalimat dari musuh ditakdirkan bertemu dalam jalan sempit yang jelas tercermin pada saat ini. Andri Chen tidak mengira bahwa walaupun kota Nanjing begitu besar, masih bisa berpapasan di sini. Aku baru saja berkelahi dengan seseorang dan aku menang dalam bahaya. Di sini aku bertemu dengan kucing liar berseragam yang berpatroli.  Rossa Du mendadak dipeluk oleh Andri Chen.wajahnya berubah menjadi merah, dan kemudian tersenyum bahagia. Meskipun dia tidak tahu apa yang terjadi, dia mencoba yang terbaik untuk bekerja sama dengan Andri Chen,  mengistirahatkan kepalanya di bahu luas Andri Chen dan dengan lembut menggenggam tangannya di sekitar pinggang Andri Chen.  Pelukan mereka yang mendadak juga menarik perhatian orang yang lewat,mereka melemparkan tatapan mata penasaran pada satu sama lain.  Andri Ch
last updateLast Updated : 2021-09-16
Read more

Bab 41 Marah(2)

  Andri Chen juga berhenti, melihat Sisca Mi dalam masalah, sengaja berkata kepada wanita itu, "Nona, jika kamu ingin mengadukan dia, jangan lupa untuk mengingat nomornya, 38725.  "Kamu...... " Sisca Mi menatap Andri Chen dengan kemarahan, berharap untuk memotong dia hidup-hidup pada saat ini.  bertepatan dengan saat itu, dua polisi lain di lapangan Grand CT melihat Andri chen dikelilingi oleh banyak orang. Mereka bergegas dan mendorong menerobos ke kerumunan,tetapi mereka melihat Sisca Mi. Mereka datang dan bertanya dengan penuh hormat, "Sisca Mi! Apa yang terjadi?  Sisca Mi menatap mereka dan berkata kepada salah satu dari mereka,"kamu, bawa dia ke rumah sakit. "  "baiklah, Sisca Mi! " polisi yang menggunakan kacamata merespon dengan hormat.  Andri Chen berpikir bahwa Sisca Mi itu akan me
last updateLast Updated : 2021-09-16
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status