Ketika kami sampai di rumah sakit, Daniel sudah menunggu di salah satu bangku tunggu unit gawat darurat. Ada Naomi juga di sana, wajahnya tegang, dan kemudian dari belakang kami, mobil polisi datang. Hanya ayah Daniel yang turun dari mobil dengan tergesa-gesa. Wajahnya dipenuhi berbagai macam emosi. Antara marah, bingung, frustasi, semuanya. Mengingat semua yang terjadi di kotanya yang kecil, itu tidak mengherankan.Daniel mendatangi kami, begitu pula Naomi. Daniel berdiri di depanku memasang badan untuk ayahnya yang mengepal erat.“Mr. Steel,” panggilku sembari mengangguk. Berpura-pura tidak mengetahui kemarahannya.“Apa yang sebenarnya terjadi di sini, Scott?” geramnya. Wajahnya memerah karena amarah. “Semua baik-baik saja sebelum kau datang. Apa yang kau lakukan?”“Ini bukan salahnya!” bentak Daniel. “Dia mencoba untuk membantu.”Ayahnya tidak mendengar. Suara sambungan radio di dadanya
Last Updated : 2021-07-31 Read more