Kali ini, Tabib Cao menuangkan araknya sendiri. Pertama, dia mengisi punya Paman Kerajaan Di dulu, lalu menuangkan gelasnya sendiri, "Malam ini, Tuan Paman Kerajaan memberi hormat kepada hamba, giliran hamba untuk memberi hormat kepada Tuan Paman Kerajaan."Paman Kerajaan Di sedang menunggunya untuk berbicara, tetapi dia menyulang arak pada saat ini, tidak ragu-ragu, segera meminum gelasnya, meletakkan gelasnya dan bertanya, "Lalu apa yang dikatakan Putri Mahkota?"Tabib Cao berkata, "Putri Mahkota berkata dia membaca buku catatan dan melihat kusta, jadi dia datang untuk meminta nasihat dari hamba."Paman Kerajaan Di terkejut, "Buku catatan menulis tentang kusta? Bagaimana mungkin?"Tabib Cao mengangkat bahu dan berkata sambil tersenyum, "Siapa yang akan menyelidiki kebenarannya? Ayo, lanjut minum."Paman Kerajaan Di tersenyum dan berkata, "Kalau benar-benar menderita kusta, khawatirnya tidak akan memberitahumu."Tabib Cao berkata, "Itu benar, ada Putri Mahkota, tetapi, jujur saja,
Read more