Semua Bab Ketika Hidup Berbalik Arah: Bab 1491 - Bab 1500

Seseorang harus mengakui bahwa Tyron memang luar biasa. Dia telah menjadi petarung master tingkat ketiga sebelum menginjak usia tiga puluh. Selain itu, dia juga berasal dari keluarga bereputasi baik, latar belakang luar biasa, keluarganya merupakan pemain utama di Kota Yando. Masa depannya tampak sangat cemerlang.Seseorang bisa mendeskripsikannya sebagai yang paling terbaik dari semua orang di seluruh negeri.Jika Sienna belum mengenal Zayn, dia mungkin sudah jatuh cinta pada Tyron. Meskipun begitu, setelah bertemu dengan Tyron, dia tidak memiliki perasaan apa pun terhadapnya. Itu bukan karena Tyron tidak cukup hebat, tetapi saingannya lebih dari itu.Sienna mengingat Zayn sejak pertama kali dia bertemu dengannya di sebuah halaman di Kota Yando, dan pemikiran untuk menemukan Zayn telah menguasai pikirannya. Jika dia tidak sibuk mengurus banyak hal, dia pasti sudah pergi ke Kota Waltz untuk mencari Zayn.Namun, dia tidak bermalas-malasan selama waktu itu dan telah memperhatikan Z

“Aku sudah sampai. Apakah semuanya baik-baik saja di sana?”Sienna agak heran mendengar Zayn sudah datang. Baru kurang dari lima menit sejak dia meneleponnya. Dia dengan cepat menjawab dengan suara lembut, “Aku menunggumu di sini…”Tyron yang sedang berdiri di sampingnya sangat marah ketika dia mendengar Sienna berbicara begitu lembut dan patuh! Dia belum pernah melihat Sienna begitu sayang kepada siapa pun sebelumnya, jadi dia langsung menjadi sangat marah, murka tanpa alasan!Kerumunan lainnya juga tidak percaya. Siapa pun yang mengenal Sienna akan tahu bahwa dia adalah wanita yang pemarah dan tidak pernah begitu patuh pada siapa pun. Dilihat dari itu, sepertinya Sienna benar-benar jatuh cinta.Dengan pemikiran itu, mereka menjadi semakin penasaran untuk melihat pacar misteriusnya.Tidak butuh waktu lama sebelum seorang pria berpenampilan rata-rata berpakaian santai dan memancarkan aura orang biasa masuk melalui pintu masuk. Itu tidak lain adalah Zayn.Mata Sienna berbinar begi

Zayn melihat ke arah tatapan orang banyak dan langsung melihat Tyron. Dia menyadari bahwa pria dengan sosok yang mengesankan itu pastilah pelamar Sienna.Tyron menatap Zayn dan berkata, “Siapa namamu dan bagaimana kau mengenal Sienna?”Dia berbicara dengan cara yang sangat angkuh.Zayn sedikit mengernyitkan alisnya karena dia tidak suka dengan sikap Tyron. Meskipun usia mereka hampir sama, Zayn dapat melihat sekilas bahwa Tyron tidak memiliki apa-apa selain latar belakang keluarganya yang mengesankan. Tanpa itu, dia tidak akan bisa menjadi petarung master tingkat ketiga di usia yang begitu muda. Dia masih beberapa level lebih rendah dibandingkan dengan Zayn.Namun, Sienna adalah akar penyebab semua masalah ini. Zayn memang sengaja ingin berurusan dengan sikap sombong Tyron, jadi dia dengan acuh tak acuh menjawab, “Namaku Zayn Larson dan aku pernah bertemu Sienna sekali di Kota Yando, itu saja.”“Zayn Larson?” Setelah mendengar nama itu, Tyron menggumamkannya pada dirinya sendiri d

Sienna berkata, “Kau tidak mengerti, Tyron. Dia adalah pria pertama yang bersamaku dan aku tidak akan meninggalkannya selama sisa hidupku. Tyron, tolong menyerah padaku. Masih banyak wanita yang lebih baik dariku, dan aku sudah menjadi miliknya.”Setelah mengatakan itu, dia berbalik dan menatap Zayn dengan penuh kasih sayang. Jelas bahwa dia jatuh cinta dan tidak akan pernah merubah pikirannya.Zayn tidak punya pilihan selain mengakui bahwa kemampuan akting Sienna sangat mengesankan. Jika bukan karena wawasannya yang tajam yang memungkinkannya untuk merasakan kondisi mental Sienna, dia tidak bisa melihat kekurangan apa pun dalam aktingnya. Hanya tatapannya saja sudah cukup untuk meyakinkan semua orang bahwa mereka adalah pasangan yang saling mencintai.Tyron menggertakkan giginya karena marah dan menatap Zayn dengan tatapan mematikan. Dia tidak berusaha menyembunyikan niat membunuhnya sama sekali. “Bagus! Bagus sekali! Tidak ada yang pernah merebut seorang wanita dariku sepanjang hi

Bibir Sienna bergerak sedikit seolah-olah dia terjebak dalam dilema.Upayanya untuk mencegah Tyron tidak hanya sia-sia, tetapi juga memicu sifat kompetitifnya. Tidak mungkin akan ada orang yang akan menghentikannya untuk berduel melawan Zayn.“Larson, aku akan mengatakannya. Jangan berani berpikir untuk pergi sebelum kau mengalahkanku!” Tyron menatap Zayn, sosoknya tampak semakin arogan.Seseorang langsung menutup pintu, dan kelompok itu mengepung Zayn agar dia tidak melarikan diri.Melihat semua ini, Zayn tahu bahwa perselisihan ini tidak akan terselesaikan sampai dia melawan Tyron.Dia bukan orang yang suka mencari masalah, tetapi jika masalah datang mencarinya, dia tidak akan mundur. Karena Tyron telah memperjelas posisinya, akan merusak reputasi Zayn jika tersiar kabar bahwa dia menolak menerima tantangan itu.“Tentu.” Zayn mengangguk dan berkata kepada Tyron, “Silakan.”Dia berdiri sambil melipat tangannya. Dia mengambil postur yang benar-benar santai yang merupakan tanda y