Home / Romansa / Cinta Bersegi / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Cinta Bersegi: Chapter 31 - Chapter 40

42 Chapters

Memilih

Pagi-pagi Lastri sudah bangun. Dilihatnya laki-laki itu masih tertidur pulas. Hmm ... Aku sayang kamu, Reno. Diciumnya pipi kiri dan kanan pria itu dengan lembut, kemudian dikecupnya bibir itu. Laki-laki tampan itu sedikit menggeliat. Setelah puas memandangi, gadis ini turun dari ranjang dan menuju kamar mandi. Dua puluh menit kemudian dia sudah selesai mandi, berganti baju, dan wangi. Rutinitas tiap pagi Lastri adalah menyapu teras dan halaman rumah, kemudian membersihkan kamar. Seseorang yang mau semuanya terlihat sempurna. Dia menuruni tangga dan melihat seseorang sedang tertidur di ranjangnya Doni.Oh, itu rupanya orang yang ditolong Reno semalam? Pikir gadis ini. Bentuk tubuh, bahkan celana yang dipakai dan bajunya kok ... mirip Doni? Bahkan rambutnya juga panjang. Apakah dia saudara kembarnya? Lastri tersenyum membayangkan jika dia bisa bertemu kembarannya Doni di sini. Sayang, gadis ini tidak bisa melihat wajah laki-laki itu karena mukanya tertutup krepus; semaca
Read more

Bermain api

Selama perjalanan menuju kosan, tak henti-hentinya Lastri menangis. Hatinya sangat sakit melihat laki-laki itu meneteskan air mata. Dia tidak tega. Tapi bagaimana lagi? ... ini yang terbaik bagi mereka bertiga. Untuk dia, Doni, dan Reno. Semua akan selesai pada akhirnya, pikir Lastri. Hatinya sedikit lega telah menyampaikan sesuatu yang sebetulnya; sangat berat untuk diucapkan. Perasaan lega dan hati yang diiris-iris membuat kepalanya pusing dan dada sedikit berdebar-debar. Setelah sampai, dia memutuskan langsung tidur, tanpa cuci tangan ataupun berganti baju. Pertemuan tadi benar-benar menguras tenaga. Cinta itu berat ... sesuatu yang bisa jadi berbahaya. Terlalu mencintai bisa sesakit ini ternyata. Maaf, Doni. Sebetulnya aku masih mencintai dirimu. Terlalu banyak kenangan indah yang telah kita lalui bersama, baik suka maupun duka. Jujur, aku sayang kamu, batin Lastri. Diusapnya air mata di pipi. Sekali lagi, dia menangis tergugu. Terbayang lagi wajah itu ... menang
Read more

Tuyul dan Pacar

Pagi hari ....Saat terbangun, tanpa sengaja Lastri melihat sesuatu di leher Reno. Sebuah cupang? Keningnya berkerut. Perasaan ... dia tidak membuatnya semalam? Dilihatnya lagi tanda itu, setelah diteliti ... ternyata ada dua. Yang satu seperti bekas gigitan, dan satunya seperti bekas hisapan. Dua tanda itu bertumpuk menjadi satu. Gadis ini sejenak merasakan jantungnya berdebar-debar, dan membatin ... apakah mungkin dia begitu dengan perempuan lain? Aku yakin seyakin-yakinnya tidak pernah meninggalkan bekas itu di leher, kecuali di dada. Karena pasti susah menutupi bekas itu jika kelihatan di leher. Gadis ini pelan-pelan mendekatkan muka ke wajah pacarnya. Dilihatnya Reno yang sedang tertidur pulas. Wajahnya ... sungguh memesona. Apakah dia melakukannya? Sudah dua kali ini aku melihat keanehan, pikir dia.  Kedua yang ini, dan beberapa hari yang lalu sebuah nama dia ucapkan saat sedang tertidur. Duh, bagaimana ini? Apakah aku tanyakan saja nanti? Apa aku haru
Read more

Gahar

Nada dering ponsel berbunyi. Lagu berjudul Territory dari Sepultura terdengar dengan sangat keras di atas kasur tempat Reno masih tertidur dengan lelap. Sebentar jari-jarinya terlihat bergerak gerak, tapi diam lagi. Beberapa menit kemudian tangannya mulai meraba-raba mencari di mana sumber suara itu. Dia merasa ... suara itu sangat berisik sekali. Mengganggu. Setelah ketemu, dimatikannya alarm benda pipih tersebut. Reno melanjutkan lagi tidurnya. Sebagai penikmat dan  pemain musik metal, dia bisa tidur nyenyak diiringi alunan musik keras. Otak dan pikirannya sudah tergaris tebal, diisi tinta beat-beat drum menghentak, distorsi kasar, dan teriakan-teriakan scream, growl, yang dianggap kebanyakan orang sebagai musik yang gila, musik yang gak jelas.Laki-laki ini tahu sekarang sudah pagi, tapi terasa sangat berat saat mau mengangkat kepalanya. Dan sangat-sangat pusing karena efek dari mabuk semalam. Beberapa detik kemudian dia sudah tertidur kembali. Lastri nai
Read more

Renata

Renata berbahagia sekali malam ini karena besok pagi dia dan teman-temannya akan berangkat ke Bali untuk bertamasya. Seumur-umur belum pernah Renata pergi ke Pulau Bali. Dia membayangkan betapa senangnya perjalanan itu. Akan jalan-jalan, berbelanja, dan mandi di laut.Renata besar dan tinggal di kota Malang. Kota yang lumayan besar dengan berbagai macam karakter penduduknya. Selain pengucapan  bahasa jawa seperti biasanya, ada yang keren, dan jarang ada di belahan bumi lainnya. Bahasa yang diucapkan terbalik.Aku pakai baju apa ya besok? Aku bosan jika keluar pakai baju dengan model itu-itu saja, harus memakai yang paling keren dan paling oke untuk besok. Karena, ini juga dalam rangka mencari jodoh, aku berharap di perjalanan besok akan ada seseorang yang mendekati aku. Secara juga aku kepingin kawin, iri melihat yang lain sudah pada nikah, aku belum. Nasib-nasib, batin Renata. Gadis ini membuka lemari baju, mengelu
Read more

Pertemuan

Dasar bule bajingan!" tendang laki-laki itu sangat cepat dan pas ke mukanya Andrew. Laki-laki itu terjengkang ke belakang, dan sudah tidak bergerak lagi. Pingsan. Renata menjerit, dan cepat-cepat berlari ke luar dari kamar hotel. Terguncang perasaan dan hatinya. Tidak menyangka, laki-laki yang beberapa jam yang lalu mengisi penuh hatinya dengan bunga-bunga indah bermekaran, gelombang asmara yang luar biasa ... tega mau menodainya. Apakah aku bermimpi? Nyatakah ini?Setengah jam sebelumnya."Ayo, Sayang ...." ucap Andrew sambil menciumi pipi Renata. Dia adalah seorang  pembohong besar. Semua yang diceritakan tadi adalah kebohongan. Khusus cerita kedua perempuan yang masuk ke dalam kamar, sebenarnya Andrew menyewa PSK untuk berkencan di dalam hotel. Jadi bukan seperti yang dibilang ke Renata. Saat memberikan segelas minuman ke Renata, dia telah memasukkan sedikit serbuk berwarna putih kecoklat-coklatan agar gadis itu
Read more

Cari Jodoh Lewat Jempol Kaki

Renata melihat Reno masuk ke dalam kamar mandi. Dia termenung, membayangkan laki-laki itu membawanya ke sini. Pasti dilihatin orang banyak. Duh  malu, ntar dikira mabuk lagi? Batinnya. Tapi, eh ... memang aku kemarin minum beberapa gelas, kan? Belum pernah minum-minum juga ... ya jelas aku pingsan, teler. Suara pintu kamar mandi terbuka, "hey, Renata." Reno keluar dengan wajah yang segar. Rambutnya basah. Wajah itu tambah terlihat tampan dan mulus. Pasti pakai serum. Eh."Iya?""Jadi, aku ada jadwal manggung hari ini di sebuah tempat." kata laki-laki ini. Sekarang duduk di atas kasur di samping gadis itu, " tepatnya di pantai Kuta. Aku harus berangkat sekarang ketemu sama anak-anak. Aku juga lupa nggak kasih kabar ke mereka kalau aku di sini. Dan juga karena kudu persiapan dulu, belum sound ceck juga. Kamu mau balik ke hotelmu, kan?" tanya Reno."Kamu mau main di sana?" "Iya, band aku jadi salah satu band pembuka di sana.""
Read more

Kecewa

Malam ini aku susah tidur, kenapa, ya? ... padahal mata sudah mengantuk sekali. Sebetulnya aku mau mengakui sesuatu, tapi malu sama diri ini. Apa sih yang kucari selama ini? Sudah hampir setahun aku berkutat dengan yang namanya jempol. Ketemu teman kencan, yang kulihat jempolnya. Mau ketemuan, hati dag dig dug juga karena jempol. Hah! ... pikiran udah gak bener ini. Pas udah ketemu orang yang cocok, aku gak cocok dengan jempolnya. Padahal orangnya udah kaya, lho? Bingung sendiri aku.Matre? Aku matre? ... ya iyalah, yang kaya jadi syarat mutlak untuk jadi suamiku, apalagi hari gini apa-apa pada mahal semua. Matre tuh jadi kebutuhan dan gaya hidup. Apalagi secara penampilan aku ini cantik, putih, modis, klop lah kalo ketemu dengan yang kaya. Tua juga enggak papa kok. Ah, segininya aku, ya?Kadang, cocok sama jempolnya tapi gak cocok sama tingkah lakunya. Yang ngupilan lah, yang main game terus lah, yang bau badannya bikin mual lah, yah ... sayang. Padahal lihat jempolny
Read more

Reno, Renata

"I love you ....""I love you too ...."Lastri mencium dengan hangat bibir Reno. Mereka saling berpagutan, berpelukan di atas ranjang yang sudah ternoda di malam harinya. Tangan laki-laki ini dengan sigap melepaskan kait penutup dada gadis ini dan ... terlihat sudah sesuatu yang sudah beberapa bulan ini tidak bosan-bosan untuk dimainkan. Gadis itu, super binal kelakuannya meskipun wajahnya kalem, cantik ada manisnya dengan potongan tubuh yang sangat bagus khas peragawati. Bicaranya lemah lembut, sopan, ada sedikit mendesahnya. Dia bisa sangat hot jika di atas ranjang. Reno sangat tergila-gila padanya."Mau lagi?" tanya Lastri di antara napas yang menderu. Dia sudah tidak tahan sebenarnya. Maunya, buru-buru diselesaikan cumbuan ini biar langsung ke gerakan inti. Gerakan dan permainan laki-laki ini sangat disukainya. Diciuminya leher sang kekasih. Wangi ...."Iya." jawab Reno, sambil melepas pakaiannya yang
Read more

Reno selingkuh

Pagi jam lima.Reno baru bangun tidur. Aku di mana? Lho, siapa dia? Batin laki-laki ini.Dilihatnya seseorang yang sedang  tidur di samping dia. Renata? Duh, kok bisa aku ketiduran di sini, ya?Dilihatnya lagi posisi dia dengan gadis itu. Mereka berdua tidur di atas ranjang berdua! Gila! Apa yang aku lakukan semalam? Pikirnya, panik. Jangan-jangan ... laki-laki ini memeriksa sesuatu. Untunglah, sabuk itu masih mengikat celananya dengan baik.Jadi tidak terjadi apa-apa semalam. Nggak tahu lagi jika seperti ini. Nanti mau pulang, apa enggak? Aku nyaman di sini satu ranjang dengan dia. Hmm ... gimana, nih?Semalam, saat Reno sedang asyik bercerita. Dia lihat gadis itu sudah tertidur di atas ranjang. Gadis itu mengajak ngobrol di atas kasur alasannya; enak ngobrol sambil tiduran. Ha? Jadi dari tadi aku ngomong sendirian? Ya gini ini, jika m
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status