Todos os capítulos de Puncak Kehidupan: Capítulo 231 - Capítulo 240

Setelah berpikir seperti itu, dia merasa sedikit malu. Alex adalah pria yang sudah menikah.Alex terkekeh. “Oh, jangan bercanda, Pak Yoke, aku sudah menikah."Wallace menjawab, “Lalu kenapa jika kamu sudah menikah? Kamu selalu bisa bercerai, bukan? Dan jika kamu tidak bisa, kamu dapat mengubah kewarganegaraanmu menjadi orang Arab. Aku memiliki koneksi untuk membantu dengan itu.”Baik Alex maupun Cheryl terdiam."Orang tua ini benar-benar badut."Hanya dalam beberapa saat, mereka tiba di bangsal pasien.Karena semua pasien ini diajukan sebagai kasus khusus, mereka semua ditempatkan bersama di satu bangsal. Ini lebih nyaman bagi petugas medis yang bertanggung jawab atas pemeriksaan mereka.Pasien pertama yang mereka lihat adalah seorang gadis muda mungil.Di sebelahnya adalah ibunya. Mata ibunya merah, dia sepertinya berada di ambang gangguan mental. Siapa yang tidak akan menghargai anak-anak mereka? Setelah putrinya menjadi korban bencana seperti itu, dia merasa seolah-olah duni

Namun, beberapa dari mereka hanya ada di sana untuk melihat Alex dihina, terutama Clarence. Setelah ditampar oleh Wallace, dia tidak bisa menahan amarahnya.“Orang Rockefeller itu pasti pembohong. Dia benar-benar ahli dalam triknya. Aku tidak tahu bagaimana dia bisa menipu Tuan Yoke.” Dia berkata, tampak kesal. Dia berjalan ke dua pria paruh baya yang datang bersama Wallace dan bertanya, "Apakah kamu tahu sesuatu tentang pria itu?"Kedua pria itu adalah murid Wallace, dan mereka juga sama bingungnya, karena mereka belum pernah melihat Alex sebelumnya. Sebaliknya, tuan mereka selalu memperlakukan mereka dengan kasar, yang dianggap sebagai bagian dari pelatihan. Namun di sinilah dia, menunjukkan pemujaan seperti itu terhadap seorang pemuda, dan mereka merasa itu tidak dapat diterima.Salah satu dari mereka menggelengkan kepala. “Ini pertama kalinya kami bertemu dengannya. Kami tidak tahu bahwa negara kami memiliki ahli yang begitu muda dan cakap.”Clarence berkata, “Kalau begitu aku

"Uhm, dokter, apakah Anda yakin dia merawat pasien dengan tidak benar?" seorang pria paruh baya bertanya.Dia adalah ayah dari salah satu korban. Putrinya adalah yang terakhir menerima perawatan Alex. Oleh karena itu Chi yang mematikan di dalam dirinya belum dihilangkan. Tubuh semua orang telah dibersihkan dari Chi kecuali dia.Clarence tampak bertekad. "Aku yakin itu, aku bersumpah demi hidupku!"Pria itu sudah memiliki keraguan tentang Alex. 'Bagaimana mungkin pemuda seperti itu begitu terampil?'Dia menoleh ke Alex dan berkata, “Putriku tidak membutuhkan bantuanmu. Saya sudah tahu bahwa ini bukan pengobatan. Anda jelas hanya mencoba menganiaya dia. Kau menjijikan."Tatapan Alex berubah dingin. “Apakah kamu yakin? Jika putri Anda tidak menerima perawatan sekarang, hidupnya akan terancam.”Pria itu tegas. “Saya sangat yakin. Jangan berani-beraninya kamu mengutuk putriku. Dia tidak membutuhkan pembohong sepertimu untuk menyelamatkannya.”Alex mengangkat bahu, mengangguk, dan segera

Wanita itu menggeliat, mencoba melepas pakaiannya. Jaketnya sudah lepas pada saat itu, dan sosoknya yang licik dapat dilihat di bawah sinar bulan yang redup.Mereka tampaknya berada di tengah-tengah sesuatu.Dorothy sedikit terkejut. Dia meminta maaf dan berbalik untuk pergi. Dia pikir dia tidak akan mendapat masalah jika dia dengan cepat pergi dan berpura-pura tidak terjadi apa-apa. Namun, pria berbaju hitam bergegas ke arahnya dan menghalangi jalannya."Kemana kamu pergi?" Pria itu menatap Dorothy dengan saksama. Matanya menyala.Hanya dengan mengendus, dia bisa mencium aroma wangi parfum di tubuhnya juga.Ini adalah upaya yang dilakukan Dorothy untuk Alex, dan dia juga mengenakan gaun yang agak seksi. Segala sesuatu yang dia lakukan untuk mengesankan Alex sekarang menjadi penyebab utama dia mendapat masalah.Dia tahu bahwa pria itu tidak baik. Mundur, dia bertanya dengan suara bergetar, "Apa ... apa yang kamu coba lakukan?"Pria itu terkekeh. “Ini waktu malam. Apalagi yang akan

Saat pikiran-pikiran itu terlintas di benaknya, Alex bisa merasakan niat membunuh yang dalam melonjak di dalam dirinya. Jika Dorothy dan Anne berakhir di tangan sampah ini, mereka harus menanggung nasib yang lebih menyakitkan daripada kematian itu sendiri."Mati!" Pria berbaju hitam itu menyerang lagi, mengirimkan pukulan ke tenggorokan Alex.Namun, sebelum dia bisa menyerang, Alex meraih tinjunya dengan satu tangan dan mengencangkan cengkeramannya. Tinju pria itu berderak, dan setiap tulang hancur berkeping-keping. Seolah-olah mesin giling telah menghancurkannya beberapa kali.Karena saraf jari-jari terhubung ke jantung, pria itu menjerit dan melolong karena rasa sakit yang menyiksa dan tak tertahankan.Dia akhirnya menyadari bahwa dia melawan binatang buas yang mutlak.Di hadapan Alex, latihan dan keterampilannya dijadikan bahan tertawaan.'Melarikan diri!' Itulah satu-satunya hal yang bisa dia pikirkan saat ini.Sayangnya, itu hanyalah skenario idealis. Kenyataannya, Alex sudah m