Semua Bab Puncak Kehidupan: Bab 1711 - Bab 1720

Alex menggelengkan kepalanya. Dia terlalu malas untuk terus mengawasinya, jadi dia mengetuk meja.Gadis itu terlihat kaget. Pena di tangannya dimiringkan, menyebabkan garis horizontal lain terbentuk pada jimat. Wanita itu mengerutkan kening, menampar pena jimat ke bawah dan menatap tajam ke arah Alex. "Apa yang salah denganmu? Apa yang kamu lakukan di sini? Apakah kamu tau, kamu sudah mengganggu aku? Aku akan menyelesaikan jimat kuno yang telah aku gambar dengan susah payah. Sekarang, semuanya hancur karenamu. Bisakah kamu membayarnya?”Alex tidak pernah berharap bahwa orang ini akan sangat pemarah.Dia berpikir, 'Jimatmu bahkan tidak sebagus kalimat siswa sekolah dasar. Jika itu bisa diselesaikan, itu akan menjadi hal yang luar biasa!’Bagaimanapun, dia adalah seorang resepsionis di kantor penerimaan, jadi Alex harus menerimanya.Dia berkata, "Hari baik untukmu, saya di sini untuk mendaftar."“Baik untuk apa? Aku baik-baik saja sebelum ini. Begitu kamu datang ke sini, aku tidak baik-

"Bagaimana kamu masuk?"Alex melirik mereka. Bukankah mereka adalah dua orang tua yang sedang bermain catur di paviliun yang baru saja dilihatnya? Dia memandang kedua orang itu dan berkata, "Senior, tempat apa ini?"Dari dua orang tua itu, yang satu gemuk sementara yang lain kurus. Mereka berdua memiliki janggut putih dan alis putih. Tentu saja, itu bukan tubuh fisik mereka. Mereka hanyalah bayangan yang muncul di dalam tempat itu setelah kesadaran ilahi mereka tersedot.Si gendut berkata, "Jika kamu tidak tahu di mana ini, bagaimana bisa masuk?"Alex dengan jujur ​​menjawab, “Aku melihat kalian berdua bermain catur ketika datang ke sini. Aku menontonnya sebentar, tetapi tidak berharap kesadaran ilahi aku akan tersedot ke sini.”Yang kurus berkata, "Kamu pergi ke Kediaman Bintang Tujuh?"Alex ingat ketika dia berjalan melewati hutan bambu dan melihat rumah bergaya taman, tiga kata 'Kediaman Bintang Tujuh' pasti tertulis di plakat itu. Dia mengangguk. “Ya, aku siswa baru di Akademi Fly

Alex kembali ke tubuh fisiknya setelah jeda dalam kesadaran ilahi.Seperti yang diharapkan, tubuhnya juga batuk darah.Dia mengatur napasnya untuk sementara waktu dan mengeluarkan obat sebelum mengkonsumsinya. Dia memandang lelaki tua yang keluar bersamanya dan berkata sambil tersenyum, "Kedua senior, terima kasih!"Dewan Formasi ini benar-benar sesuatu yang hebat.Namun, itu bukan miliknya.“Kamu… apakah kamu benar-benar di sini untuk pendaftaran? Kamu ingin kami menjadi gurumu?” Pria tua kurus itu menelan ludah saat pikiran melintas di benaknya. Anak laki-laki ini adalah harta karun, dan dia membutuhkannya untuk tinggal.Alex menggelengkan kepalanya. “Kalian tidak bisa menjadi guruku. Pemahaman formasi kalian belum cukup.”Pria tua gemuk itu tiba-tiba berdiri dan berlutut di depan Alex dengan bunyi gedebuk."Senior, apa yang kamu lakukan?" Alex terkejut.Orang tua yang jauh itu bersujud di hadapannya dan berkata dengan keras, “Tuan, terimalah aku sebagai murid Anda. Aku dipanggil O

Alex menarik Gabby dan menempelkan jimat Zharvakko ke pergelangan tangannya.Gabby segera merasakan aliran panas mengalir di tubuhnya, mengusir rasa dingin. Perasaan dingin tersapu. Dia juga bisa merasakan energi yang hilang karena kurang tidur semalam pulih dengan cepat.Dia menatap Alex dengan mata besarnya karena terkejut dan bingung.Setelah itu, Alex mengangkat tangannya dan mengeluarkan dua jimat, melemparkannya ke hutan bambu.Formasi mantra hutan bambu segera berubah, dengan semua yang ada di dalamnya berubah. Dia baru saja menerima Dewey dan Owain sebagai muridnya dan bahkan telah mengambil Papan Formasi Bintang, jadi dia secara alami ingin sedikit membuktikan dirinya.“Dewey, Owain, aku telah membuat beberapa perubahan pada Formasi Berkelanamu. Ini termasuk pembatasan lima elemen Biduk. Pada siang hari setiap hari, sebuah jalan akan terbuka secara otomatis untuk memungkinkanmu keluar masuk. Tugasmu sekarang adalah memahami dan menemukan cara untuk memecahkan formasi mantra in

Jane tahu siapa Flynn Newell, itu adalah salah satu muridnya.Jadi, dia pergi ke asrama pria di tengah malam, dan menemukan Flynn, yang sedang mandi.Flynn diseret keluar dari kamar mandi oleh teman-teman sekelasnya yang lain, hanya mengenakan celana pendek. Menghadapi instruktur Jane, dia tercengang sejenak sebelum dia tergagap, "Ja... Instruktur Jane, Anda... Anda mencariku?"Jane menutup mata terhadap tubuhnya dan bertanya, “Aku ingin bertanya padamu. Kemarin sore, apa kamu tahu tentang siswa baru yang menarik perhatian Dokter Peri? Apa kamu tahu nama orang itu?”Flynn menggelengkan kepalanya. Kemudian, dia mengingat sesuatu dan bertanya, "Apa dia benar-benar tidak melapor ke Instruktur Dokter Peri?"Jane tercengang. "Kau tahu dia tidak pergi?"Flynn mengangguk. “Ya, saya bermaksud membawanya untuk melapor ke Departemen Elixir pada saat itu. Tetapi dia mengatakan bahwa dia tidak akan pergi ke Departemen Elixir atau menjadi murid dari Instruktur Dokter Peri. Dia tampak cukup tegas da