All Chapters of Puncak Kehidupan: Chapter 1281 - Chapter 1290

Tanpa Hayley Hanson mengawasinya, Alex Rockefeller mungkin bahkan tidak akan berhasil masuk ke universitas kelas tiga.Sejujurnya, diawasi oleh seseorang adalah semacam kebahagiaan tersendiri.Mungkin itulah yang dimaksud dengan ‘cinta monyet’"Alex, apa yang terjadi padamu?" Maya Howards melihat Alex bertingkah aneh, dan dia melihat air mata jatuh di pipinya. Untuk beberapa alasan yang tidak diketahui, hatinya sakit. Dia jarang melihat Alex dalam keadaan seperti itu.Sementara itu, Anna Coleman, sebagai Harimau Betina, mulai berbicara dengan lugas. “Hei, guru. Apa yang salah denganmu? Kenapa kamu menangis?"Maya memelototi Anna.Satu tatapan saja sudah cukup untuk membuat Anna membeku. Anna sebenarnya merasa takut. Dia kemudian dengan patuh menutup mulutnya.“Dia duduk di sebelahku di kelas! Sejak hari pertama SMA, kami sudah duduk bersebelahan selama tiga tahun. Tiga bulan sebelum ujian masuk universitas, dia tiba-tiba menghilang. Dia… temanku yang sangat baik!” kata Alex.Maya terd

Ketika Alex Rockefeller berbalik, dia menemukan bahwa Maya Howards juga telah turun.Maya bisa merasakan apa yang Alex rasakan. Dia berjalan dan menariknya ke dalam pelukannya. “Jika kamu merasa ingin menangis, silakan! Aku tahu betapa sulitnya melupakan cinta pertamamu, apalagi mengucapkan selamat tinggal dalam keadaan seperti itu.”Awalnya, Alex merasa patah hati. Namun, setelah didekati dengan lembut oleh Maya seperti ini, dan mencium aroma wanginya yang kuat, semua emosi dari sebelumnya menghilang. “Aku tidak ingin menangis! Dia bukan cinta pertamaku. Itu berakhir bahkan sebelum dimulai,” kata Alex.Tapi apakah ini yang benar-benar dia pikirkan?Membandingkan Hayley Hanson dan Lady Dorothy Assex, siapa yang lebih penting baginya?Alex sebenarnya tidak punya jawaban!“Aku tidak menyangka putri Papa akan menjadi cinta pertamamu,” Kata Maya.“Ayo pergi! Dia telah dipengaruhi oleh Kutukan Darah. Namun, aku tidak tahu apa-apa tentang kutukan semacam ini. Jika kita ingin menyelamatkannya

Alex selalu membawa Winniefred untuk berjalan-jalan di sekitar daerah rumahnya.Gadis kecil itu adalah seorang yang suka makan besar. Dia akan makan segalanya, dimana saja. Mulutnya seperti tidak mau berhenti makan. Dia biasanya hanya berdiri diam dan ngiler, terutama setelah dia melihat ada kios es krim."Setelah makan es krim, kamu harus pergi ke sekolah besok, oke?" Alex memberinya nasihat.Waltz telah mengatur agar dia bersekolah di taman kanak-kanak terbaik di California yang dimiliki oleh Thousand Miles Conglomerate.Namun, gadis kecil itu akan terus menempel pada Alex, bahkan saat tidur.Tadi malam, dia bahkan punya ide agar Alex, dirinya, dan Zella tidur di ranjang yang sama.“Anak-anak kecil lainnya memiliki orang tua mereka yang tidur di sebelah mereka. Tapi Winnie tidak pernah melakukannya. Sekarang aku punya Papa, kenapa aku tidak bisa tidur dengan Papa dan Mama?” Dia berkata.Hal ini membuat Alex dan Zella berperilaku sangat canggung satu sama lain.Tidak ingin menghancurk

Namun, beberapa tampaknya memahami situasi lebih jelas daripada yang lain. “Tunggu, itu tidak benar! Bukankah penculik harus melarikan diri setelah penculikan yang gagal? Mengapa mereka memprovokasi hanya untuk mendapatkan anak itu?”Seseorang di antara kerumunan itu angkat bicara. "Penculik? Tidak! Itu ayah anak itu! Orang-orang yang dia bunuh adalah penculik yang sebenarnya! Mereka hanya berpikir bahwa gadis kecil itu cantik sehingga mereka mencoba menculiknya! Aku melihat semuanya, dan bahkan aku merekamnya! Para penculik itu pantas mati! Pembunuhan yang bagus, tuan! Kamu melakukannya dengan baik!""Apa?""Dia ayah gadis itu?"Saat itu, banyak yang memperhatikan Alex menarik pintu van hingga terbuka. Dia merenggut Winniefred dari pelukan wanita itu.Wanita itu, di sisi lain, tampaknya telah kehilangan semua kemampuan untuk bergerak. Bagaimanapun, Alex memiliki banyak cara untuk mencapai ini."Papa!" Winniefred mulai menangis histeris saat dia mendarat di pelukannya, menyebut Alex s

Lexia melirik Alex dan mengangguk ke arah Shaun. "Dia benar-benar cucu presiden.""Ah...""Apa? Dia benar-benar cucunya? Bagaimana mungkin?"Semuanya melebarkan mata. Mereka hanya tidak percaya.Stephanie, di sisi lain, sepertinya tidak bisa menemukan putrinya sama sekali. Dengan panik, dia bertanya, “Shaun, di mana putriku? Dimana dia?"Dengan itu, Shaun terdiam. Setelah dua detik, dia menunjuk ke arah Alex. "Dia! Dialah yang melakukan semacam trik di area ini dan membunuh Soraya!”"Apa?" Seru para wanita di keluarga Melvis.Stephanie menatap Alex dengan marah. “Kamu … kamu telah melewati batas! Soraya adalah sepupumu, demi Tuhan! Bagaimana kamu bisa membunuhnya? Kembalikan putriku! Aku akan membunuhmu sendiri! Nyawa untuk nyawa!”Stephanie menjadi histeris dan meninju Alex tanpa berpikir.Namun, tidak mungkin dia bisa memukul Alex.“Berhenti panik!” Alex meraih pergelangan tangan Stephanie. "Kamu percaya padanya hanya karena dia bilang putrimu meninggal?""Bagaimana apanya? Jika dia