All Chapters of Puncak Kehidupan: Chapter 1141 - Chapter 1150

"Peta kulit domba ini terlihat sangat kuno!" kata Cheryl sambil melihat peta itu dari dekat.Akibatnya, dia menyadari bahwa dia tidak tahu kata-kata di atasnya. "Itu aneh. Tulisan macam apa ini? Aku tidak bisa mengenali mereka sama sekali.”Alex mengambil alih peta dan melihatnya, tetapi dia bisa membedakannya. “Ini bukan kulit domba. Ini kulit naga.”"N-naga?" Cheryl tercengang. Dalam kesannya, makhluk seperti naga adalah milik mitos dan legenda. Mungkinkah naga itu benar-benar ada?"Teks-teks di dalamnya milik teks-teks kuno zaman keemasan," Alex melanjutkan tetapi segera dia menggelengkan kepalanya. “Peta ini belum lengkap. Ini hanya sebagian saja.”Cheryl bertanya, “Apakah kamu tahu tulisan kuno juga? Apa jenis tulisan ini? Apakah mereka hieroglif Olmec?”Alex menggelengkan kepalanya.Dia mempelajari teks-teks ini melalui warisan Buku Kedokteran Tertinggi juga. Misalnya, teks yang dibentuk dalam seni Zharvakko adalah teks kuno dan banyak rune pada jimat Zharvakko sebenarnya adala

”Lush Cosmetics?”Ketika Hubert dan Thea mendengar nama itu, ekspresi mereka menjadi aneh.Hubert berkata, “Lush Cosmetics sangat populer saat ini tetapi mereka tidak mengekspor produk mereka sama sekali. Sejujurnya, aku ingin bertindak sebagai penyalur penjualan untuk Lush Cosmetics pada awalnya, tetapi tidak berhasil! Mereka langsung menolak tawarannya. Menurut informasi yang aku dapatkan, Lush Cosmetics kini hanya menyediakan produk untuk dua salon di California. Tapi, di kedua salon itu, antri untuk pemesanan produk saja sudah mencapai lebih dari tiga puluh ribu. Kami tidak akan mendapatkan giliran sama sekali.”Di sisi lain, Thea dengan marah berkata, “Apakah kamu tahu betapa jahatnya Lush Cosmetics? Aku pergi ke Michigan secara pribadi untuk menemui bos mereka. Bos mereka tidak ingin melihat aku dan bahkan meminta penjaga keamanan untuk mengusir aku. Hmph! Bos Lush Cosmetics ini benar-benar picik. Jika aku adalah bosnya, aku akan menjadikannya merek terbaik di dunia.”Alex meli

Soraya tetap bingung meskipun banyak berpikir.Sayangnya, dia tidak dapat mencari detail lebih lanjut tentang misi yang diselesaikan oleh orang lain.Pada saat ini, teleponnya berdering.Sekilas, itu adalah panggilan dari Shaun Baker, salah satu dari empat Penjaga Agung Divine Constabulary.“Kak Sehun!” Soraya mengangkat telepon. Dia terdengar seperti dia akan menangis.Bahkan, di usia Shaun, sudah lebih dari cukup baginya untuk menjadi ayahnya. Dia bahkan lebih tua dari ayahnya. Namun, seperti kata pepatah, gadis mana yang tidak ingin dicintai? Hanya ada segelintir Grandmaster muda seperti itu dari Divine Constabulary di seluruh Amerika. Banyak wanita muda menyukainya.Sementara itu, Soraya juga salah satu anggotanya. Selain itu, dia lebih baik daripada wanita lain.Shaun berkata, “Soraya, aku baru saja mendengar berita itu. Misi yang kamu terima telah diselesaikan oleh orang lain. Apa yang sedang terjadi?"Soraya berkata, “Bro Shaun, aku juga baru saja menerima pemberitahuan. Aku

Alex fokus.Dia mengabaikan paha lezat yang berada dalam jangkauannya sambil mengukir batu giok sedikit demi sedikit menggunakan jarum tulang naga di tangannya yang telah mengumpulkan kekuatan spiritual di tangannya, seolah-olah jarum tulang naga itu seberat seribu pon.Pada saat ini, satu-satunya hal yang ada di matanya adalah batu giok dan cetak biru formasi di benaknya.Ini adalah proses yang harus diselesaikan dalam sekali jalan. Selama periode tersebut, kekuatan spiritual tidak boleh dipatahkan dan koherensi harus dijaga.Ketika Cheryl memperhatikan bahwa Alex tidak memberikan perhatian padanya. Pada saat itu, dia sedikit marah. 'Apakah pesonaku begitu mengerikan? Aku telah mengambil inisiatif untuk duduk tepat di depan dia. Bahkan pantatku hampir tidak tertutupi, namun kamu tidak peduli?’'Baiklah, aku akan bergerak lebih dekat.'Dia memindahkan dirinya sedikit lebih dekat. Kulitnya juga menyentuh tangan Alex.Alex segera menggerakkan tangannya ke samping dan berkata, "Jangan

"Hah? Kamu marah?"Alex tercengang. Dia menatap Cheryl dengan mata melebar dan ekspresi polos. “Kamu… kamu marah sama siapa? Apakah karena Soraya Melvis?”Cheryl terdiam saat itu. "Apakah kamu punya handuk tebal di kepala?"‘Saya sudah mengungkapkan kemarahanku dengan sangat jelas, namun dia masih tidak bisa menyadarinya. Bagaimana dia bergaul dengan istrinya saat itu? Apakah IQ orang ini berada pada angka negatif?’"Kamu, itu kamu!""Aku marah kepadamu. Tidak bisakah kamu merasakannya?”Alex bahkan lebih tercengang sekarang. Dia berkata, "Mengapa kamu marah padaku?"Cheryl merasa seluruh tubuhnya melemah. "Tidak ada alasan!"‘Aku tidak bisa begitu saja memberitahumu bahwa aku marah padamu karena kamu tidak ingin tidur denganku tadi malam. Betapa memalukannya itu!’Pada saat ini, Alex tiba-tiba teringat bahwa dia tidak mengeluarkan jimat yang dibuat untuk diberikan padanya. Dia segera melepas ransel dari punggungnya. Setelah membukanya, ada total delapan liontin giok untuk perlindunga