Beranda / Pendekar / Era Baru / Bab 271 - Bab 280

Semua Bab Era Baru: Bab 271 - Bab 280

284 Bab

Lembah Surawa

Barata memeriksa sekelilingnya setelah tubuh monster itu hancur. Di waktu bersamaan dia juga menyerap setiap Energi Kehidupan yang muncul atau keluar dari tubuh monster itu. Dia menyerap semuanya dalam waktu yang singkat dan bergegas untuk mengubah kekuatan yang bukan miliknya menjadi miliknya. Barata duduk bersila dan memusatkan seluruh energinya ke dalam dadanya.Setelah menghabiskan cukup waktu untuk mengasimilasikan Energi Kehidupan yang baru saja dia dapatkan ke dalam tubuhnya. Barata menarik nafasnya dalam-dalam dan dia benar-benar tidak bisa meremehkan apa yang dia alami ini. Cara pandangnya berubah, dia tidak hanya melihat kekuatan sebagai kekuatan semata atau tanggung jawab semata. Apalagi, Barata merasa bertambah kuat setelah dia menyerap Energi Kehidupan.“Huft … tampaknya ini benar-benar tidak mudah. Meski aku merasa bertambah kuat, aku juga merasakan tekanan yang sangat hebat dari sekelilingku. Energi alam yang mengitariku semakin bertambah ku
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-22
Baca selengkapnya

Pria Tua di Lembah Surawa

Pertama kali Barata menginjakkan kakinya ke Lembah Surawa. Dia merasakan tekanan yang sangat kuat dan pengawasan yang tidak masuk akal dari sekelilingnya. Ketika matanya terpaku pada air terjun, Barata merasakan sebuah perasaan nyaman serta ketidakjelasan yang tidak dia ketahui. Namun, di satu waktu yang sama ada gejolak hebat di dalam Ruang Jiwanya karena kelima roh pusaka merasakan adanya keberadaan pusaka lainnya.Tidak ada kesempatan untuknya bernafas lega setelah merasakan tekanan itu. Walaupun tidak ada monster yang datang atau menyerangnya, tekanan yang menghantuinya semakin meningkat dan menguat. Barata mengerti bila ada sesuatu yang kuat dari arah tersebut. Apapun itu, Barata berpikir untuk menghiraukannya dan tidak terlalu memikirkan apa yang ada di sana. Sesaat setelah itu, dia merasa ada sesuatu yang mengawasinya.Barata merasakan ada sepasang mata yang mengawasinya dan mengikutinya. Namun, dia tahu tidak ada monster di Lembah Surawa tidak seperti yang dia
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-27
Baca selengkapnya

Kejadian Aneh

 Pria tua itu benar-benar memiliki kekuatan yang sangat mengerikan dan mengancam. Ketika Barata menatapnya dia bisa merasakan bulu kuduknya berdiri. Walaupun pria tua itu tak beranjak dari tempatnya, dia telah memberikan tekanan yang jauh melampaui setiap lawan yang pernah Barata hadapi. Tidak mudah baginya untuk berada di depan pria tua itu. Di samping itu, dia merasa aneh dengan sekitarnya. Dia merasa bila ruang di sekitarnya mengalami banyak perubahan di setiap detiknya dan waktu berjalan dengan sangat lambat.“Kenapa kau masih terdiam di sana, anak muda. Kemarilah, aku sudah tahu tujuanmu. Aku juga merasakan energi yang mereka keluarkan. Tidak perlu panik atau khawatir akan sesuatu. Aku tidak serendah yang kau pikirkan. Aku tidak akan melakukan gerakan berlebihan, cukup kemarilah karena ada beberapa hal yang ingin aku bicarakan denganmu,” seru pria tua itu. Suaranya cukup pelan tapi itu terasa dekat di telinga Barata seolah-olah dia berbicara di dekatnya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-28
Baca selengkapnya

Pemberian Pria Tua

Pria tua itu membiarkan Barata mendekatinya. Duduk tanpa bergerak dan hanya memperhatikan Barata saja. Suasana seketika berubah menjadi lebih mencekam. Ruang di sekitar Barata dan pria tua itu menjadi kosong dan tidak ada udara yang bergerak di dalamnya. Barata tertegun hingga tubuhnya gemetar. Langkahnya terhenti, tatapannya terpaku pada pria tua itu untuk kesekian kalinya, dan dia merasa tak berdaya waktu itu.“Kita bisa berbicara. Dari awal aku sudah memintamu untuk mendekat dan berbicara di depanku, bukan? Tapi kau tak mau dan menunjukkan sisi kerasmu. Aku tahu semuanya akan dirimu, Barata, termasuk masa lalumu. Aku hanya ingin tahu, apa yang akan kau lakukan seandainya kau berhasil mendapatkan semua pusaka itu?” Pria tua itu berbicara dengan lembut tapi tajam dan suaranya terus membuat Barata gelisah.Tatapan matanya yang tidak hanya tajam dan dingin membuat Barata bergidik berkali-kali. Walaupun amarahnya tersulut, dia tidak membiarkan kemarahan menge
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-28
Baca selengkapnya

Gerbang

Situasi menjadi tak terkendali setelah Barata menerima dua pusaka terakhir yang diberikan begitu saja oleh pria tua itu. Barata tidak mengerti akan situasi yang dia hadapi ini. Memang dia pernah mendengar dari Sang Ratu seandainya ketujuh pusaka telah dikumpulkan akan terjadi sebuah kejadian tidak biasa. Kali ini, Barata menghadapinya tanpa persiapan. Postur tubuhnya cukup ambigu saat menahan rasa sakit yang mendistorsi akal sehatnya. Tidak hanya tubuhnya terluka tapi jiwanya juga mengalami kerusakan yang cukup besar.Di dalam ruang jiwanya, tujuh roh pusaka mengalami perubahan dan bergabung menjadi satu. Selain itu tujuh pusaka yang sebelumnya melekat di tubuhnya juga bergerak dan bercampur menjadi satu. Barata sendiri terus mengalami perasaan mengerikan dari rasa sakit serta distorsi di dalam Ruang Jiwanya. Dia hanya bisa memejamkan mata dan menahan semua rasa sakit yang terus bergulir di dalam tubuhnya. Tidak mungkin dia tidak merasakan rasa sakit yang mengerikan. Wajahnya
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-02
Baca selengkapnya

Hyang Barakala I

Sosok yang melepaskan dominasi menakutkan itu tak bergerak. Dia juga tidak merespons pertanyaan Barata. Sosok itu hanya menatapnya dan terus mengawasinya seolah-olah dia sedang mengukur kemampuannya. Tatapan itu mengandung tekanan yang jauh melampaui segala tekanan yang pernah Barata rasakan. Penampilannya yang begitu agung tampak seperti manusia tapi jauh lebih menawan dari manusia biasa dan memiliki beberapa tanduk di kepalanya dengan rambut panjang yang terurai serta taring yang menjulur keluar dari mulutnya. Matanya besar dengan pupil menonjol. Saat dia tersenyum dunia tampak berhenti.Pandangan matanya terus menyapu sekitarnya dan sosok itu perlahan-lahan menunjukkan senyuman dinginnya. Tatapannya juga mulai mengalami perubahan saat menatap Barata yang mencoba untuk menahan segala tekanan yang dia keluarkan. Bagaimanapun situasi saat ini ada karena tindakannya dan dia menyukai sikap yang Barata tunjukkan.Sosok itu menatap Barata dengan dingin seraya berujar, &ldq
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-05
Baca selengkapnya

Hyang Barakala II

Barata meresapi perkataan Kalia dan menatap sosok yang menyebut dirinya Hyang Barakala sekaligus mengatakan dirinya sebagai Dewa ataupun Tuhan. Sulit untuknya menerima hal itu begitu saja. Dia sendiri tidak yakin akan keberadaan Dewa, tapi dihadapannya saat ini muncul sesosok makhluk yang mengatasnamakan dirinya sebagai Dewa. Sesuatu hal yang cukup aneh sebenarnya. Sayangnya, apa yang terjadi sebelumnya dan keadaan saat ini membuka mata Barata lebar-lebar. Sehingga, mau tidak mau dia harus mengakui bila ucapan sosok itu benar adanya.Mengenai apa yang dikatakan dan dilakukan oleh sosok itu, Barata tak begitu memikirkannya pada awalnya. Hanya saja, setelah dia mendengar ucapan Kalia. Dia menjadi lebih sadar akan keberadaan serta kekuatan yang dimiliki oleh Hyang Barakala. Selain itu, di sepanjang waktu pembicaraan terjadi, Barata bisa melihat ada sedikit rasa senang dari sorot mata serta wajah yang Hyang Barakala tunjukkan seolah dia sudah menanti pertemuan ini sejak lama.
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-07
Baca selengkapnya

Pertempuran Menentukan I

Tanpa menunggu Hyang Barakala bertindak, Barata mengambil langkah pertama dengan melancarkan sebuah serangan yang didasari akan seluruh kekuatan serta emosinya. Hasilnya, serangannya memberikan tekanan yang begitu besar. Di sekitar kepalan tangannya muncul retakan ruang dan tampak waktu terhenti karena tak ada hembusan apapun, lalu disertai dengan ilusi sebuah makhluk kuat. Ada beberapa elemen alam yang menyatu dalam kepalan tangannya yang membuat sebuah luka dari kepalan tangannya hingga bahunya, tapi pulih dengan sendirinya.Hyang Barakala tersenyum ketika dia merasakan kekuatan yang ada dalam pukulan Barata. Dia tidak menghindarinya ataupun membuat suatu gerakan tertentu untuk menahan pukulan itu. Hyang Barakala membiarkan serangan itu menghantam tubuhnya dan pukulan itu menabrak langsung ke dadanya hingga memicu sebuah dentuman yang memekakkan telinga serta mendorongnya mundur. Sorot matanya sedikit berubah saat dia terdorong mundur.Ada rasa tidak percaya dalam so
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-08
Baca selengkapnya

Pertempuran Menentukan II

Hyang Barakala kembali mengirimkan sebuah bola energi yang jauh lebih kuat. Saat dilihat lebih dekat dan teliti, bola energi itu dipenuhi dengan kandungan elemen alam. Barata memperkuat pertahanannya dengan menebalkan dinding pertahanan dari energi di sekitar tubuhnya. Tatapan matanya terus tertuju dan terpaku pada Hyang Barakala yang melakukan gerakan yang sama tapi dengan tekanan serta momentum yang jauh lebih kuat dari sebelumnya.Serangan kedua datang dengan kekuatan yang jauh lebih besar. Barata tidak menahan diri saat dia melihat gerakan yang dilakukan oleh Hyang Barakala. Bola energi itu datang dengan kecepatan tinggi. Barata yang begitu fokus melihat arah serangan itu dan secepat mungkin dia bergerak ke samping untuk menghindarinya, akan tetapi begitu dia hendak bergerak. Tatapan mata Hyang Barakala segera tertuju padanya dan memiliki dominasi tertentu hingga membuat Barata terpaku diam untuk beberapa saat.Pada waktu Barata hendak menghindar, dia benar-benar d
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-08
Baca selengkapnya

Pertempuran Menentukan III

Tubuhnya melenting saat Barata menyerap seluruh energi yang ada di sekitarnya. Baik Hyang Barakala maupun Barata saling menyerap energi di sekitarnya hingga menyebabkan fluktuasi menakutkan di lingkungan sekitarnya dan membuat ruang serta udaranya terdistorsi dengan hebatnya. Barata melayang dan energi di sekitarnya bergerak menuju ke dirinya dengan kecepatan tinggi membuat dia menjadi lebih berbahaya.Hyang Barakala tersenyum puas ketika dia menyaksikan perubahan pada Barata. Walaupun hal itu akan membuatnya makin berbahaya dan mengancamnyam Hyang Barakala tetap merasa senang karena dia tidak bisa menghadapi lawan yang setara selama ini. Dengan adanya Barata yang mulai berkembang dan bertambah kuat seiring mereka bertarung, Hyang Barakala menjadi semakin bersemangat hingga wajahnya berseri-seri.“Aku melakukan apapun yang aku inginkan tanpa ada makhluk yang bisa menahanku dan kau bisa datang ke tempat ini juga karenaku. Kau bertambah kuat atas izinku. Tidak ada
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-10
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
242526272829
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status