Home / Romansa / Konfirmasi Cinta / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Konfirmasi Cinta: Chapter 11 - Chapter 20

24 Chapters

Chap. 11. Om Bule

Setelah kepergian Arshima dan Alex. Mama Indah mendekat pada Ayah Eko. Ada sesuatu yang mengganjal pikirannya sedari tadi, waktu melihat sikap Alex yang adalah atasan Arshima itu."Yah!" panggil Mama Indah."Hemm.""Itu si atasan Shima, kelihatannya naksir deh sama anak kamu," ucap praduga Mama Indah."Atasan Shima? Maksudnya baju atasan yang di pakai Shima?" Ayah Eko mencoba memancing emosi sang istri. Dan itu berhasil."Bukan, Yaahh! Maksud Mama, bosnya Shima. Bukan baju atasan yang Shima pakai," geram Mama Indah yang berhasil di pancing emosinya."Owh, kirain. Naksir bagaimana sih Ma?" tanya Ayah Eko pura-pura tidak mengerti sembari terkekeh kecil."Suka, gitu maksudnya Yah. Massa iya, seorang atasan membawakan koper karyawan. Apa namanya bila tidak naksir?" ucap Mama Indah, yang menduga perasaan Alex."Iya juga ya Ma. Ayah
Read more

Chap. 12. Tertarik

Entah mengapa, kemunculan Arshima dalam hidupnya membuat Alex begitu tertarik pada kepribadian yang ada pada gadis itu. Namun, di setiap kali ia mendekat, Arshima selalu menjaga jarak. Seperti ada tembok yang tebal, menghalangi dirinya untuk lebih dekat lagi.Terkadang Alex menggunakan alasan pekerjaan, sebagai dalil nya untuk bisa dekat dengan Arshima. Namun, gadis itu selalu saja membentengi diri dengan benteng yang sangat kokoh. Sulit bagi Alex untuk bisa menembusnya."Ayo! Keburu telat nanti," sarkas Alex. Ia menggeleng kepala tatkala melihat Arshima yang masih asyik mengobrol dengan dua gadis itu.Dengan gerakan cepat, Arshima menyusul Alex yang sudah berada jauh di depannya. Mampus gue, bila sampai di potong gaji bulan ini. Karena membuat si bos menunggu. Batin Arshima. Ia berlari mengejar keberadaan Alex.Kemudian mereka berjalan berdampingan menuju pintu masuk ke pesawat.
Read more

Chap. 13. Surat Rahasia

Rendra mengangguk, kemudian menerima kertas yang di ulurkan padanya. Ia genggam dengan erat kertas itu. Seakan itu adalah nyawanya, yang berada di ujung lembah kepatahan. Lalu Rendra menatap gadis di depannya itu, seraya mengangkat bahu gadis itu agar berdiri dari posisi jongkok. Gadis itu pun menurut."Siapa nama mu?" tanya Rendra pada gadis yang sekarang berdiri tepat di hadapannya."Sava, Om. Sava De Jough," jawab gadis yang bernama Sava itu. Ia juga merupakan seorang blasteran."Kapan dia memberikan surat ini padamu?" tanya Rendra dengan suara sedikit gemetar."Setengah jam yang lalu Om," jawab Sava. Gadis itu terlihat meneliti setiap inchi wajah Rendra. "Ternyata benar, apa yang di bilang Kakak cantik itu," celetuknya kemudian."Apa memang?" tanya Rendra penasaran.Sebelum sempat gadis itu menjawab, datang lah Assisten Rendra yang berlari ke arah mereka
Read more

Chap. 14. Permainan Arshima

Setelah dirasa sudah rapih, Rendra melangkah keluar dari kamar hotel yang terbilang sangat mewah. Untuk ukuran satu orang, kamar itu terlalu besar dan sangat luas. Lalu Rendra berjalan menuju ke lokasi proyek yang sedang berlangsung di bangun. Ia akan menemui seorang pimpinan perusahaan yang menjadi rekan bisnis dari perusahaan Ferdinan group. Mereka ada janji di lokasi yang di tuju, pada pukul sepuluh pagi. Berarti, kurang dari satu jam, Rendra harus segera berada di lokasi yang menjadi pertemuan mereka.Setelah sampai, Rendra langsung menuju ke tempat pertemuan itu terjadi. Di sana, sudah ada Alex dan juga jajaran staf lain yang menunggu kehadiran Rendra. Ada delapan orang yang berada di ruangan itu. Di tambah Rendra dan juga pak Saiful.Rendra masuk dengan langkah yang tenang. Lalu menjabat tangan mereka secara bergantian."Maaf, saya terlambat Pak Alex," ucap Rendra merasa tidak enak, karena ia datang
Read more

Chap. 15. Cemburu Berat

Sepergian Rendra, Arshima meminta ijin untuk beristirahat di kamarnya duluan. Karena setelah meeting barusan, tidak ada jadwal lagi untuknya. Hingga ia memilih untuk beristirahat di kamar.Sebelumnya, Alex mengajak Arshima berkeliling untuk menikmati indahnya kota Malang di malam hari. Namun, Lagi-lagi ia harus menerima penolakan dari Arshima. Alex tidak mengerti, kenapa dirinya selalu di tolak oleh gadis itu. Penolakan itu, semakin membuat Alex penasaran dengan Arshima."Jalan-jalan lah sebentar denganku. Menikmati keasrian kota Malang. Sebelum kita besok kembali ke Jakarta," pinta Alex, sebelum Arshima melenggang pergi ke kamarnya."Maaf Pak, bukannya saya menolak. Tapi saya merasa kurang enak badan," elak Arshima."Apa kamu demam? Kita periksa ke dokter ya!" ucap Alex panik. Lalu menempelkan telapak tangannya ke kening Arshima, untuk mengecek suhu tubuh Arshima."Tidak u
Read more

Chap. 16. Menyelesaikan Salah Paham

 Kemudian mereka melangkah menuju ruangan yang lebih luas. Ruangan dengan interior dan dekor yang sangat mengagumkan dan terasa nyaman. Membuat siapa saja betah, ingin berlama-lama berada di ruangan tersebut. Apalagi dengan adanya bunga-bunga segar, menambah suasana di dalam ruangan itu terasa menenangkan jiwa. Dengan aroma harum yang keluar dari bunga tersebut."Mana baby Dev, Fid?" tanya Arshima tidak sabar. Sesaat mereka duduk di sofa yang super empuk."Sabar dulu napa. Kenalin dulu dong, siapa nih cewek bule cantik?" tanya Fida menatap kearah Monica berada."Dia temanku, saat di Amerika. Sekaligus adik dari atasanku di kantor," terang Arshima. Fida hanya mengangguk, begitu pula dengan Monica."Hana belum sampai ya? Kebiasaan, molor banget," ucap Arshima."Belum. Tadi katanya nunggu anaknya yang di culik sama mayat hidup," jelas Fida. Lalu ia meminta
Read more

Chap. 17. Menikahimu

Lalu Arshima melepas kunciannya. Ia merapihkan bajunya yang sedikit terangkat, dan mengulurkan tangannya untuk membantu Hana bangun."Makanya, jadi orang jangan jahil. Lo nggak tahu, apa yang gue rasain di setiap malam. Selalu membayangkan Mas Rendra dengan wanita lain. Dan gue harus menahan diri, saat kita tidak sengaja bertemu agar tidak memeluk orang yang sangat aku rindukan. Meski berat, tapi aku harus menahan semua itu Na!" ucap Arshima tidak kuasa menahan apa yang ingin ia ucapkan selama ini.Hana langsung mendekat, memeluk erat tubuh sahabatnya itu. Ia tidak menyangka, kejahilan dirinya akan menyakiti Arshima sedalam ini. "Maafin gue, Shima," lirih Hana sambil matanya berderai air mata.Rendra segera mendekat ke arah Arshima dan juga Hana. Hana yang melihat Rendra, ia melepas pelukannya dan menyenderkan tubuhnya pada Rayzell. Sementara yang lain hanya diam membisu."Shima."
Read more

Chap. 18. Mengantarmu Pulang

"Tapi aku ragu, Mas," kata Arshima lirih."Ragu kenapa, Sayang?" Rendra secara otomatis mengubah panggilannya pada Arshima."Ragu, apa Ayah akan merestui kita. Kamu tau sendiri 'kan, Mas? Dia membenci lelaki yang menyebabkan ku pergi dari rumah," ingat Arshima dulu, saat Ayah Eko marah besar. Mengetahui alasan yang sebenarnya, kenapa Arshima pergi dari rumah."Kamu tenang saja, aku yang akan membujuk Ayah kamu agar merestui hubungan kita. Yang penting sekarang bagiku, kamu sudah menerimaku dan tidak akan pergi lagi dari hidupku. Selalu berada di sampingku, apapun itu keadaanya. Kamu mau 'kan?" pinta Rendra. Ia berkata dengan penuh kelembutan di setiap kata-kata yang di ucapkan."Tapi aku nggak mau bila ada orang ketiga diantara hubungan kita kelak, Mas. Apa kamu bisa menjanjikan itu padaku?" Arshima bertanya, menatap lekat netra coklat nan menawan milik Rendra."Kamu tenang
Read more

Chap. 19. Makan Siang

Tok ... Tok ... Tok ..."Masuk!"Setelah mendapat sahutan dari dalam, Arshima memutar engsel pinta lalu masuk ke dalam ruangan pimpinan perusahaan AW group tersebut. Ia melihat Alex yang tengah duduk di kursi kebesarannya sambil menatapnya melangkah mendekat."Bapak mencari saya?" tanya Arshima kemudian ia duduk karena Alex mengisyaratkan agar Arahima duduk terlebih dulu."Kamu sudah makan siang?" tanya Alex menatap lembut wajah Arshima."Ini kan belum waktu nya makan siang, Pak?" Arshima heran dengan atasannya itu. Mengapa menanyakan perihal makan siang yang belum waktunya."Nggak apa-apa, kan kurang sepuluh menit lagi. Kalo gitu temani saya makan siang di cafe Benning, ya? Katanya di sana selain tempatnya yang nyaman, makanannya juga enak."Ajakan Alex membuat Arshima terdiam. Pasalnya cafe yang di sebutkan barusan adalah milik kekasihnya, Rendra. Ia tahu Rendr
Read more

Chap. 20. Kamu Risegn Saja, Sayang

Setelah lama berpikir sambil menatap buku daftar menu, akhirnya Alex memutuskan untuk makan makanan yang belum pernah ia makan sebelumnya. Alex memilih Bakso Genderuwo. Karena makanan ini tidak dapat di temukan di negara nya.Saat mereka tengah menikmati makan siangnya, datanglah seorang lelaki tampan yang menghampiri meja mereka. Lelaki itu tanpa sungkan duduk menarik kursi dan langsung duduk di samping Arshima."Hai, cantik! Gimana kabarnya?" tanya lelaki itu tersenyum tampan ke arah Arshima.Monica yang berada di samping Arshima pun terpana seketika, saat melihat senyuman maut milik lelaki itu yang mampu membius wanita manapun yang melihatnya."Iisshh apa-apa sih, Kak! Ngapain di sini? Kencan?" Arshima menatap kesal pada lelaki yang baru saja duduk di sebelah nya itu."Enggak. Baru meeting sama klien, terus lihat ada kamu di sini. Ya sudah deh, aku belok!" ujar lelaki itu sembari menyeng
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status