Sejak proposal kerjasama yang mereka ajukan bersambut baik dengan Mercure, Shana dan Siwi sibuk menyiptakan berbagai rencana. Shana merekrut perancang muda yang berbakat. Dalam waktu tiga bulan awal mereka harus menampilkan performa terbaik. "Masih ada yang kurang. Desain ini bagus, tapi terlalu modern. Seni tradisional batiknya tenggelam," keluh Siwi. Ya, mengangkat batik sebagai bahan material utama, Siwi berharap pilihannya akan menjadi sesuatu yang unik dan berbuah sukses. "Gimana sama yang ini?" tanya Shana. Siwi masih menggelengkan kepalanya. "Ada satu desainer yang cukup menarik simpatiku. Tapi dia karyawan Eyang. Namanya lupa, dia menciptakan kemasan yang apik untuk kopi Eyang sampai sekarang laku diimpor ke Belanda," ucap Siwi sambil berpikir keras. "Bisa dipinjem nggak?" tanya Shana sambil membereskan kertas berisi gambar terpilih di meja. "Dia kesayangan nenekku, Shan. Aku nggak yakin," jawab Siwi kecut.
Last Updated : 2021-03-23 Read more