"Eh, Mbak masih siang udah nempel-nempel aja!" kata Fitri.Aku cuek aja."Udah ga sabar Fit, habis ini nikahnya resmi, ga kaleng-kaleng apalagi ngumpet-ngumpet kek pejabat yang korupsi," kataku, sambil terus mepet-mepet ke lengan Mas Reza.Mas Reza menyambut hangat bahkan mencium puncak kepalaku, mesra. Bwang, ini cuma akting plis jangan berlebihan, nyetrum tau ga!"Hayo, Dek kita pulang!" Mas Arya tampak kepanasan, apa perlu musik di pernikahan ini diganti jadi 'Hareudang... Hareudang... herudang...Vanassszzz vanazzzzz...." Ga mau ah, Mas! aku belum makan! belum minta besek juga sama Mbak Dita, bagaimanapun kamu kan berhak mendapatkan besek Mas."Mas Reza menatapku, satu alisnya terangkat. Aku hanya mengangkat bahu aja, dari pada angkat kaki, rugi dong, mending di Pitung ini aja aku angkat dan buang ke kali."Apaan sih kamu, malu-maluin aja!" bentak Mas Arya sambil memegang tangan Fitri."Mas, setop! kalau gitu ijinkan aku minta suatu permintaan sama Mbak Dita?" katanya sambil me
Last Updated : 2022-05-21 Read more