Beranda / Romansa / Frozen in Love / Bab 71 - Bab 80

Semua Bab Frozen in Love: Bab 71 - Bab 80

313 Bab

Retak Hati [1]

Quinn meninggalkan rumah indekos yang dihuni Violet dengan perasaan tak keruan. Jantungnya berdenyut nyeri oleh rasa sakit yang begitu kuat. Tak sekalipun dia mengira bahwa keputusan untuk bersekutu dengan Violet akan menjadi bumerang yang menyakiti Quinn sedemikian rupa.Tadi, Quinn harus mati-matian menahan diri agar tak mengguncang bahu Violet. Padahal, dia begitu ingin membuat gadis itu berpikir dengan rasional. Karena Violet sudah mengabaikan akal sehat demi pria yang bahkan tak bisa menahan pandangan saat berhadapan dengan perempuan menarik.“Vi, cobalah menilai dengan objektif. Jangan mengambil keputusan dengan terburu-buru.” Tadi, Quinn mengingatkan untuk kesekian kalinya. Dia sampai kehabisan kata-kata saat berusaha menjejalkan akal sehat di kepala Violet. Namun gadis itu bergeming. Violet bersikukuh bahwa sebaiknya mereka berhenti bertemu. Karena gadis itu tak mau Jeffry cemburu. Bagaimana bisa?Kedua tangan Quinn mencengkeram setir hingga
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-05-13
Baca selengkapnya

Retak Hati [2]

Quinn tiba di mes dengan kepala terasa berdenyut hebat. Waktu yang dihabiskannya di perjalanan tadi membuat lelaki itu kian gemas saja pada Violet. Entah berapa kali dia ingin memutar balik kendaraan untuk kembali mendatangi Violet dan bicara lagi dengan gadis itu. Quinn ingin Violet mengubah keputusannya. Namun, tentu saja dia tak bisa melakukan itu karena hari sudah malam.Quinn tak peduli meski saat ini Violet tak mencintainya dan masih menjadi kekasih Jeffry. Dia tak keberatan untuk berjuang menundukkan hati gadis itu, membuat Violet pelan-pelan jatuh cinta pada Quinn juga. Karena lelaki itu yakin, dia bisa melakukan itu. Sepanjang Violet memberinya kesempatan.Masalahnya, kini Violet malah jelas-jelas menyatakan bahwa mereka harus menjauh. Sebab, gadis itu sudah berjanji pada Jeffry yang ternyata merasa cemburu melihat kedekatan Quinn dengan Violet. Artinya lagi, mereka tak bisa menghabiskan waktu bersama seperti sebelumnya. Bagi Quinn, itu kehilangan yang terlalu
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-05-14
Baca selengkapnya

Hari-Hari di Bawah Titik Nol [1]

Hari-hari berjalan normal kembali. Hanya ada Violet dan Jeffry saja. Tanpa Quinn ataupun bayangan Eirene lagi. Seakan keduanya lenyap begitu saja dari hidup Violet. Namun, mengapa kenormalan itu justru ingin ditampik oleh Violet? Mengapa semua terasa salah dan malah membuatnya tersiksa? Apa yang harus Violet lakukan untuk mengakhiri semua ini?“Kamu sedang banyak masalah, ya?” Kelly menginterogasi suatu malam, dua bulan setelah pertemuan terakhir Violet dengan Quinn. Mungkin terluka dengan kata-kata Violet, pria itu tak pernah lagi menghubunginya. Violet pun melakukan hal yang sama. Menggenggam erat janji yang sudah dibuatnya kepada kekasihnya, Jeffry.“Iya,” sahut Violet dengan suara lemah. Dia tak berusaha menyembunyikan kenyataan.“Jeffry atau Quinn?” tanya Kelly lagi, menyebut dua nama itu dengan suara yakin.“Dua-duanya.” Violet mendesah dengan perasaan berat.Kelly berdeham pelan. Kedua perempua
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-05-15
Baca selengkapnya

Hari-Hari di Bawah Titik Nol [2]

Saat berada di keramaian, entah di toko buku atau menyusuri aneka pertokoan dan mal, mata Violet selalu mencari-cari. Berharap dia akan menemukan Quinn di antara ribuan manusia lainnya. Namun sayang, harapannya sirna dan punah tanpa pernah terwujud.Padahal, jika saja dia sedikit bernyali, Violet hanya perlu menelepon Quinn atau mendatangi The Suite. Dia yakin, Quinn bukan tipe orang yang akan menolak bicara dengannya atau malah mengusir Violet. Namun, gadis itu tak sanggup melakukannya. Meski Violet sendiri tak terlalu paham apa yang dicemaskannya. Mungkinkah Violet gentar jika pada akhirnya dia terpaksa menyerah pada kata hati yang terpaksa diabaikannya selama ini?“Akhirnya kamu memilih Jeff?” Rifka menautkan ujung-ujung alisnya ketika berhadapan dengan Violet. “Kukira, kamu akan lebih bijak mengambil keputusan. Quinn lebih tepat untukmu, Vi. Apa tidak ada orang yang pernah mengatakan itu?” ucapnya blak-blakanViolet tersentak. Dia bar
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-05-16
Baca selengkapnya

Hari-Hari di Bawah Titik Nol [3]

“Kamu mau dibelikan sesuatu? Kamu harus makan lagi supaya tidak mirip tengkorak hidup begitu,” komentar Kelly. “Mau pesan apa? Atau mau ikut dengan kami untuk makan malam?” desaknya lagi.Setelah menimbang-nimbang, Violet akhirnya menjawab, “Aku pengin nasi tutug oncom, di warung yang....”“Aku tahu,” tukas Kelly. “Nanti kubelikan.”Sepeninggal kedua temannya, Violet segera masuk ke kamarnya. Gadis itu langsung menuju kamar mandi setelah meletakkan tas dan sepatu. Tubuh Violet terasa lemas. Dia tahu pasti apa penyebabnya. Selain beban pekerjaan yang sedang tinggi, jam tidur dan porsi makannya pun luar biasa kacau. Belakangan ini, Violet lebih sering terjaga cukup lama sebelum matanya terpejam. Nafsu makan yang menurun pun membuatnya tak bisa menyantap makanan dalam porsi yang biasa.Setelah mandi, Violet berbaring menelentang di ranjang. Dia sengaja tak mengunci pintu karena sewaktu-waktu Wynona
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-05-17
Baca selengkapnya

Hari-Hari di Bawah Titik Nol [4]

Quinn pun sama santainya saat memberikan argumennya. “Kamu hampir selalu menolak apa pun yang kubawa. Menurutmu, barang-barangmu jauh lebih bagus. Seleraku payah, kan? Makanya, aku tidak membelikanmu apa pun.”Jika menuruti kata hatinya, ingin sekali Violet membela Quinn. Selera Quinn payah? Yang benar saja! Namun dia tahu, tidak ada gunanya melakukan hal itu. Tidak penting apa pun pendapat dunia tentang Quinn, Violet selalu punya penilaian tersendiri.“Astaga, ini anak malah melamun. Habiskan dulu makananmu itu, Vi!” sergah Kelly.Namun Violet memilih untuk menyerah. Lidahnya bukan pengecap yang baik sejak dia tak lagi melihat Quinn. “Rasanya betul-betul tidak enak.” Violet meletakkan piring ke atas nakas lagi. Lalu, dia meraih gelas berisi air putih yang disiapkan Wynona.“Apa?” Kelly membelalak. “Tadi siapa yang meminta dibelikan nasi tutug oncom?”“Aku. Tapi kukira rasanya enak.
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-05-18
Baca selengkapnya

Bersamamu Melupakan Dunia [1]

Violet mengutuk tak sopan saat matanya dipaksa membuka. Suara ketukan di pintu seperti bom yang bertalu-talu tanpa jeda. Padahal rasanya dia baru saja tertidur setelah menangis cukup lama ditemani oleh Kelly dan Wynona. Kini, tak cuma ketukan di pintu saja yang menjadi sumber keributan, ponselnya pun ikut berbunyi nyaring.Tanpa melihat siapa yang menelepon, Violet langsung mematikan gawainya. Dia bersiap ingin melanjutkan tidur. Namun ketukan kembali terdengar. Kini suaranya bahkan lebih kencang. Jangankan Violet, sudah pasti seisi tempat indekos ini ikut terbangun karena suara yang begitu berisik.“Siapa manusia tak berperasaan ini?” keluh Violet dengan kelopak mata terasa menempel. Seolah menjawab pertanyaan yang dilisankannya dengan lirih itu, Violet mendengar namanya dipanggil. Itu suara Kelly, disusul oleh Wynona. Untuk apa mereka membangunkannya sepagi ini? Bukankah hari ini kalender berwarna merah? Selain itu, Kelly  dan Wynona tahu kondisinya
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-05-19
Baca selengkapnya

Bersamamu Melupakan Dunia [2]

Gadis itu lega karena Quinn hanya mengangguk dan tidak mengingatkan Violet bahwa dirinyalah yang tak ingin lagi bertemu lelaki itu. Bukankah itu yang diucapkan Violet saat kali terakhir mereka bertemu? Dia yang mengusir Quinn dari hidupnya, memutuskan pertemanan mereka karena mengikuti keinginan Jeffry.“Kenapa kamu tidak memakai sandal? Dan kenapa ke luar sepagi ini?” Giliran Quinn yang ingin menuntaskan rasa ingin tahunya.Violet menatap kakinya yang telanjang. Saat itu, dia baru menyadari ada rasa sakit di beberapa bagian. Mungkin karena menginjak batu atau sesuatu yang keras. Namun dia sama sekali tak peduli. Melihat wajah Quinn lain, pantas ditebus dengan rasa nyeri di telapak kakinya karena nekat keluar kamar tanpa mengenakan alas kaki.Violet mengaku, “Aku terburu-buru. Tidak sempat memakai sandal. Kelly dan Wynona mengetuk kamarku bermenit-menit, memberi tahu kalau ada mobilmu di sini. Kata mereka, sudah sejak pukul empat. Benarkah? Ken
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-05-20
Baca selengkapnya

Bersamamu Melupakan Dunia [3]

“Memangnya kenapa? Kamu keberatan, ya? Bukankah kamu sudah berjanji akan memberiku satu hari ini?” Quinn mengingatkan.Violet geleng-geleng kepala. “Jarak Bogor-Cipanas itu lebih dari empat puluh kilometer lho, Quinn. Dan kita ke sana cuma untuk makan bubur ayam? Aku yakin, sebelum sampai di Bogor lagi, kita berdua sudah kelaparan lagi.”Quinn memberi usul konyol. “Bagaimana kalau kita beli sekaligus dengan gerobaknya untuk memastikan kamu tidak kelaparan? Percayalah, ini bubur ayam yang sangat enak, Vi!”Violet menatap pria itu dengan bibir cemberut. “Awas saja kalau tidak sepadan dengan perjalanan yang harus kita tempuh. Empat puluhan kilometer hanya untuk makan bubur ayam.”“Kamu boleh menyumpahiku sepuasmu jika rasa si bubur ayam ini memang tidak sesuai dengan promosiku,” usul Quinn dengan senyum merekah di bibir. Lelaki itu menyalakan mesin mobil. “Ini benar-benar enak, Vi. Kamu tak ak
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-05-21
Baca selengkapnya

Bersamamu Melupakan Dunia [4]

“Kalau kamu masih mengantuk, tidur saja, Vi! Kita masih punya....” Quinn melirik arlojinya. “... hmmm... sekitar lima belas jam lagi. Sampai jam 10 malam waktuku, kan?”“Iya. Aku tidak akan tidur karena memang tidak mengantuk,” respons Violet.Violet tidak ingin tertidur meski hanya sedetik. Baginya, lima belas jam itu terlalu singkat. Lima belas jam itu akan segera berlalu tanpa terasa. Dan dia tak ingin melewatkannya dengan penyesalan. Karena entah kapan lagi kesempatan ini akan kembali. Bahkan, sangat mungkin dirinya dan Quinn tidak akan bersua lagi.Wajah Jeff melintas mendadak. Violet diselubungi rasa bersalah, tapi dia segera mendepak perasaan itu. Andai apa yang dilakukannya hari ini adalah kejahatan dan mendapat hukuman berat, dia tidak keberatan untuk menjalaninya. Tanpa mengeluh.“Kenapa ponselmu dimatikan?” Quinn keheranan melihat Violet tiba-tiba meraih telepon genggamnya.Violet menyahut,
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-05-22
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
32
DMCA.com Protection Status