Home / Fiksi Sejarah / Selir Adipati / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Selir Adipati: Chapter 101 - Chapter 110

161 Chapters

Perasaan Yang Muncul

“Kau merindukanku, suamiku?”“Kau masih saja sangat cantik, Ratu,” jawab Adipati.Ayu membuat Adipati tersenyum. Dia sangat merindukan Ayu. Kenyataan jika Ayu tidak bersama dengan Jenderal, membuat Adipati semakin bahagia. Senyuman terus menghiasi wajahnya. Jari jemarinya menyentuh pipi Ayu dengan sangat lembut. Dia semakin membuat Ayu menatapnya. Namun, Ayu harus mengingat perkataan Sesepuh jika dia jangan pernah mencintai Adipati. Ayu menarik nafas panjang dan menerima tarikan tangan Adipati yang membuat kepalanya menyandar di dadanya.“Jangan pernah pergi dariku lagi! Aku tidak mau kau pergi dariku, dan aku mau kau selalu berada di sisiku.”“Aku sangat lelah,” jawab Ayu membuat Adipati segera menggendongnya. Dia berjalan melewati semua pelayan yang memandangnya. Putri Seberang dan Wati berdiri berdampingan memandang Adipati dengan serius. Putri Seberang semakin kesal dan mengepalkan kedua
last updateLast Updated : 2021-04-22
Read more

Penggal

Intan diam tegang sambil menatap cermin. Dia melihat wajahnya yang sangat buruk. “Kakakku yang sangat menyayangiku akhirnya menjadi musuhku, bahkan aku sangat ingin membunuhnya. Aku tidak akan pernah memaafkannya,” batinnya semalaman menatap wajah buruknya di depan cermin oval sebesar dirinya yang berada di sudut ruangan kamarnya.“Aku tidak akan memaafkan siapapun yang terlibat dalam hal ini termasuk, Ratu,” ucapnya dengan amarah bercampur air mata yang berlinang.Di dalam kamarnya, Ayu bersiap untuk melakukan sesuatu yang sangat penting. Dia akan menemui seseorang yang sudah membuatnya terluka dengan sangat parah.“Ratu, apa yang akan kau lakukan?” tanya Adipati menatapnya dengan mengernyit.“Aku akan membalas dendam. Sudah tiba waktunya aku melakukan itu. Dan, aku hanya mau ditemani Jenderal,” ucap Ayu membuat Adipati resah.“Yah, aku akan melakukan pembalasan yang sudah lama ingin aku lakuka
last updateLast Updated : 2021-04-22
Read more

Singasana Ibu Suri

Ayu semakin menatap Intan yang selalu saja melihat kalungnya. Dia memegang, dan melepaskannya. Ayu mendekati Intan dan mengkalungkannya di leher Intan, hingga membuatnya terkejut.“Dia memberikannya kepadaku begitu saja?” tanya Intan dalam batin.“Kau menyukai kalungku? Kau boleh memilikinya,” kata Ayu semakin membuat Intan tidak mengerti. Dia hanya diam menerima kalung Ayu yang sangat dia inginkan.“Kenapa kau memberikannya kepadaku, Ratu?” tanya Intan kemudian.Ayu hanya tersenyum menatap Intan. “Kau menatapnya dan menginginkannya. Aku merasa bersalah atas perlakuan suamiku kepadamu. Jadi, kau pantas mendapatkan apa yang kau mau,” jawab Ayu semakin menunjukkan seulas senyumannya.Intan masih diam dan mereka saling menatap. Pandangan Ayu membuat Intan berpikir jika memang Ayu mengetahui apa yang dia inginkan darinya.“Putri Intan, aku sangat kasihan sekali kepadamu. Bagaimana jika kau ti
last updateLast Updated : 2021-04-23
Read more

Surat Rahasia

Ayu tersenyum dengan puas sambil menatap kotak berisi perintah Adipati yang membuatnya semakin penasaran.“Kau ingin melihat isinya?” tanya Adipati tiba-tiba terbangun dan menuruni ranjangnya. Dia berjalan dengan polos menerima jubah yang Ayu sodorkan kepadanya. Adipati segera memakainya dan memeluk Ayu. Salah satu tangannya membelai pipi Ayu sambil menatapnya.“Aku tahu kau pasti akan merencanakan sesuatu kepadaku. Kau mungkin juga akan membunuhku suatu saat nanti. Tapi, aku tidak peduli akan hal itu. Bagaimanapun juga aku pasti akan mati suatu saat nanti. Yang terpenting aku bersama dengan wanita yang akhirnya masuk ke dalam hatiku,” kata Adipati membuat Ayu semakin menatapnya. Dia tidak percaya mendengar pengakuan Adipati dengan cintanya.“Kau sangat cerdik. Bahkan, aku tidak bisa mengalahkanmu, Ratu,” ucap Adipati sekali lagi membuat Ayu akhirnya memalingkan wajahnya. Dia berjalan menuang minuman dan menyodorkannya kepada
last updateLast Updated : 2021-04-23
Read more

Anak Jenderal

Ayu sangat terkejut melihat Selir memegang perutnya dan menegluarkan darah.“Juan, dia bisa menyembuhkannya!” teriak Ayu segera melompat dari kudanya tanpan bantuan Jenderal yang masih diam menatap Selir yang merintih kesakitan dengan wanita perampok yang memapahnya.“Juan bukan dukun bayi. Dia hanya tabib. Kita harus membawanya ke dukun bayi. Dia mau melahirkan!” Rose semakin berteriak keras. Jenderal tidak melakukan apapun dan hanya diam menatap mereka.“Jenderal, bawa dia menuju dukun bayi! Aku tahu di mana tempatnya,” teriak Rose dengan panik melihat darah yang semakin banyak keluar dari tubuh Selir.“Jangan! Jenderal tidak boleh membawanya!” sergah Ayu menatap Jenderal melotot melihat Selir yang masih berteriak kesakitan di tanah.“Jika dia membawanya, akan membahayakan nyawa Selir!” kata Ayu segera menepuk pundak Rose dan memerintahkan untuk mengangkatnya ke kuda miliknya.&ld
last updateLast Updated : 2021-04-24
Read more

Membunuh Patih

Pedang Iblis berhasil menangkis pedang milik salah satu pengawal yang Adipati gunakan untuk menyerang Jenderal. Mereka saling menatap tajam.Adipati sangat marah. Dia menunggu Ayu untuk datang di acara makan siang yang sudah dia siapkan dengan sangat teliti. Bahkan, Adipati akan mengancam Wati jika terdapat kesalahan. Dengan senyuman yang sudah menghiasi wajahnya, Adipati menunggu Ayu sambil memegang serangkai bunga mawar yang dia perintahkan Wati untuk menyiapkannya."Ayu pasti menyukainya," batin Adipati mencium aroma bunga mawar yang sangat harum.Selama satu jam lamanya Adipati menunggu kedatangan Ayu hingga pengawal yang dia perintahkan untuk selalu saja mengawasi Ayu datang memberitahukan, jika Ayu bersama Jenderal di bukit dan masih saja berdua di sana.“Ratu bersama dengan Jenderal hanya berdua. Salah satu Selir akan melahirkan dan Rose membawanya menuju ke dukun bayi bersama wanita yang sepertinya anggota kawanan perampok. Ratu mencegah Jen
last updateLast Updated : 2021-04-24
Read more

Kematian Selir

Intan berlari kencang menuju pelayan yang sudah berjalan cepat akan melakukan perintah Ibu Suri. Dia menarik lengan pelayan itu dan membuatnya terkejut. Pelayan melotot kearahnya.“Berhenti!” cegah Intan.“Putri, apa ada yang harus aku lakukan?” tanya pelayan kebingungan melihat Intan yang masih memandangnya tajam.“Kau tidak boleh melakukan perintah ibuku! Aku melarangnya!” bentak Intan membuat pelayan diam hanya menatapnya tegang.“Jika kau melakukannya, aku akan membunuhmu, aku bisa melakukan hal itu,” tegas Intan masih dengan mengatur nafasnya.“Tapi ini perintah Ibu Suri dan aku juga tidak bisa mengabaikannya. Bagaimana jika aku yang akan dipenggal Ibu Suri, Putri?” Pelayan menundukkan kepalanya. Intan juga tidak mau pelayan itu menjadi korban hanya karena dia mementingkan perasaannya.“Ulur waktu itu! Aku akan mencari cara untuk mencegahnya! Jadi, kau tidak bersalah dan
last updateLast Updated : 2021-04-25
Read more

Siasat Ayu

Adipati semakin tidak percaya dengan apa yang dia dengar dari mulut Ayu. Adipati mendekati Ayu yang tersenyum menuang minuman dan meminumnya. Adipati mengambil gelas emas di tangan Ayu dan semakin memandangnya penuh dengan penasaran dengan apa yang Ayu lakukan.“Kau pasti melakukan sesuatu yang tidak aku duga sebelumnya. Kau memang sangat cerdik, Ratu,” ucap Adipati memeluk Ayu dan memainkan lehernya.Ayu hanya diam memandang lurus ke depan dan menunggu berita dari Rose yang sudah merencanakan sesuatu kepadanya.“Aku harap Rose memberikan kabar baik,” batin Ayu dalam diam masih menikmati kecupan Adipati di lehernya.Saat setelah Ayu masuk ke dalam kamar bersama Adipati setelah perdebatannya dengan Ibu Suri, dia meluapkan hasratnya dengan memuaskan Adipati agar melakukan apa yang dia mau. Adipati terpuaskan dengan sangat bahagia. Mereka saling betatapan mesra."Kau memang hebat, Ratu. Aku akan memberikan apa yang kau mau, asa
last updateLast Updated : 2021-04-25
Read more

Menikahi Intan

Patih masih saja tidak mengerti dengan apa yang dilakukan semua pengawal dengan akan membunuhnya. Namun, Patih hanya bisa menjaga dirinya sendiri untuk bisa tetap hidup dengan melawan mereka. Patih mulai melepaskan pedang dari tempatnya yang terpasang di pinggang kanannya. Dia hunuskan tinggi dan siap melawan puluhan pengawal yang menghadangnya dan juga sudah siap dengan pedangnya.“Tang!”Patih melompat tinggi menghempaskan pedangnya yang bisa mengenai dua pengawal sekaligus. Saat dia mendarat, tubuhnya tertunduk dan kembali menghempas beberapa pengawal yang ada di hadapannya.Kedua kakinya memutar cepat dengan pedang sejajar perutnya yang bisa dengan cepat membelah perut semua pengawal yang seketika tewas. Patih sebenarnya tidak mau membunuh mereka. Tapi, bagaimanapun juga, dia juga harus menjaga nyawanya sendiri dengan melawan mereka.Dalam sekejab semua pengawal berjatuhan tanpa bisa melukainya. Kehebatan Patih memang tidak bisa terkalahka
last updateLast Updated : 2021-04-26
Read more

Pernikahan Intan

Ayu masih saja tegang mendengar apa yang Jenderal ketahui. Kepintaran dan kejeliannya dalam menghadapi semua peristiwa, selalu saja membuat Ayu memutar otak untuk melakukan rencana selanjutnya.“Aku akan mencegahmu untuk membunuhnya. Tidak akan kubiarkan kau menghabisinya! Dia akan aku lindungi!” jawab Ayu masih menatap Jenderal yang kemudian memalingkan tubuhnya berlalu.“Rose, lakukan perintahku tadi! Sembunyikan Selir!”“Baiklah!”Ayu berjalan menuju kamarnya. Dia menemui Adipati yang dengan santainya menuang minuman dan menyodorkan kepadanya.“Jenderal pasti mengetahui segalanya,” ucapan Adipati yang membuat Ayu memicingkan kedua matanya. Ayu meminum dan mengamatinya. Dia perlahan duduk di sebelah Adipati sambil meraba dadanya.“Apa kau memberitahukannya?” tanya Ayu dalam pandangan serius.“Aku adalah Adipati. Aku menguasai semuanya. Mataku sangat banyak. Aku bisa m
last updateLast Updated : 2021-04-27
Read more
PREV
1
...
910111213
...
17
DMCA.com Protection Status