Beranda / Romansa / Scarlet / Bab 11 - Bab 17

Semua Bab Scarlet: Bab 11 - Bab 17

17 Bab

Action on the highway

     Scarlet terbatuk menahan sakit di tenggorokannya yang hampir patah akibat cengkeraman itu. Sementara lelaki yang di tusuknya tersandar di dinding kamar. Lelaki itu sekarat, ia menahan darah di perutnya yang masih mengalir begitu deras dan mencoba meraih pistol yang ada di lantai. Namun langkah Scarlet lebih cepat darinya, tangan lelaki itu di hentikan oleh injakkan kaki Scarlet yang kuat.    Scarlet memungut pistolnya dan membidiknya tepat ke atas dahi lelaki yang sudah tidak berdaya di bawahnya.    “Si-siapa kamu? Siapa yang menyuruhmu?”    “Hmp ... apa hanya ini kemampuan dari seorang jenderal yang terkenal dengan kelicikannya?”    “Ha ha ha ... apa seorang jenderal yang licik bisa dengan mudahnya di bunuh oleh gadis sepertimu?”    “Apa lelaki yang bersamamu itu adalah Alexander?”    “Meskipun kau tau, kau tidak akan bisa membunuhnya dengan mudah.” 
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-02-08
Baca selengkapnya

Nathania

“Hmm ... agen C 17,” ucap Nathania tersenyum kecil melihat Scarlet.    “Agen D 13, benarkan?”    “Ya, kau benar,” jawabnya tertawa kecil.    “Apa ada yang lucu?”    “Tidak ada. Bagaimana dengan lelaki yang ada di dalam rumah itu? Apa kau membunuhnya?”    “Aku tidak yakin kalau dia sudah mati, tapi beberapa tusukan dariku bisa membuat nyawanya berada di ujung tanduk. Kalau nasibnya beruntung mungkin saja dia koma beberapa bulan.”    “Dia mungkin bisa menambah masalahmu jika masih hidup.”    “Tidak apa-apa. Lebih banyak masalah lebih bagus.”    “Scar, apa sekarang kita akan kembali ke markas?”    “Kita? Apa maksudnya dengan kita?” tanya Scarlet melihatnya dengan wajah datar.    “Scar, sejak aku menolongmu, kita sudah jadi partner,” jawab Nathania dengan wajah yang bingung bercampur kekesalan karena sikap Scarlet yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-02-08
Baca selengkapnya

Memories from the past that gripped

    “Warnanya adalah warna favoritku. Ukurannya juga sangat cocok di badanku.”    Scarlet menghentikan langkahnya saat mendengar ucapan dari Nathania. Dia terpaku, ekspresinya yang tadi dingin berubah menjadi murung.    “Aku ingin sekali memenuhi seluruh lemari pakaianku dengan warna biru ini,” ucapnya lagi melihat ke arah Scarlet.    Ada penyesalan terlihat dari ekspresi wajah Scarlet. Ia membalikkan badannya dan berjalan meninggalkan Nathania tanpa berargumen lagi. Niatnya yang tadinya ingin menghajar Nathania malah berubah saat mendengar perkataan Nathania. Setiap perkataan yang di lontarkan Nathania serasa tak asing di telinganya. Sebuah ingatan dari masa lalu yang membuatnya merasakan sesuatu yang menyayat hatinya sehingga ia memilih untuk pergi meninggalkan wanita yang baru ia kenal itu.     Scarlet berdiri di samping jendela kaca, sorot matanya yang kosong membayangkan kembali setiap ingatan-in
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-02-08
Baca selengkapnya

Prison on an arid mountain Colorida

    Ia berjalan kembali ke dapur menemui Nathania dan membereskan piring makanannya. Scarlet menariknya keluar dari rumahnya dan mengunci pintu rumahnya. Ia keluar dari bagasi di samping rumahnya dengan motor hitam besarnya. Ia keluar dari halaman rumahnya diikuti dengan Nathania yang membawa mobilnya dari belakang. Scarlet dengan cepat membawa motornya, menyelip di antara mobil-mobil yang berada di jalanan. Ia berusaha menjauhi mobil Nathania agar tidak sampai bersamaan dengannya di depan gedung besar yang merupakan samaran dari markas mereka. Namun keahliannya Nathania dalam membawa mobil dan mengetahui jalur-jalur jalan membuatnya bisa mengejar motor Scarlet.     Keduanya sampai di depan gedung besar secara bersamaan. Scarlet mengacuhkannya dan berjalan memasuki gedung itu sampai menuju ke dalam markas mereka. Saat mereka berdua masuk, bos sudah menunggu kedatangan mereka dengan wajahnya yang datar.    “Scar ... apa kau sudah menem
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-02-08
Baca selengkapnya

Failed assassination mission

     Di dalam tong sampah Scarlet mulai merasakan kalau tong yang ia masuki sedang bergerak. Seorang petugas kebersihan mulai mendorong tong sampah yang di masuki Scarlet dan membawanya ke bagian belakang dapur untuk membuang semua sampah ke saluran pembuangan. Saat petugas sampah membuka penutup tong, Scarlet dengan cepat berdiri sehingga membuat petugas kebersihan itu terkejut. Ia memegang kepalanya dan memutar dengan kuat sehingga petugas tersebut segera meninggal.    Scarlet keluar dari dalam tong itu dan membersihkan kotoran yang menempel di pakaiannya. Ia mengangkat petugas kebersihan itu dan melemparkannya ke dalam saluran pembuangan sampah agar tidak diketahui orang lain.     Di atas dinding terdapat sebuah lorong kecil tempat saluran udara yang menghubungkan ke beberapa ruangan di dalam penjara itu. Ia mendorong tong sampah yang ada di sampingnya dan menaikinya. Melalui saluran udara itu Scarlet masuk dan merayap di dala
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-02-08
Baca selengkapnya

The temptation of Richard

    “Jangan bercanda! Tembak mereka,” teriak Scarlet dengan suara lantang.       Richard segera mengambil pistol yang berada di samping paha Scarlet dan mulai menembak mobil di belakang mereka. Namun tak ada satupun mobil yang terhalang karena tembakannya selalu meleset saat Scarlet membelokkan motornya untuk menghindari hujan peluru dari belakang.    Merasa kesal dengan kemampuan menembak Richard, Scarlet memerintahkan Richard untuk memegang kemudi motor dari belakang.    “Apa yang akan kau lakukan?” tanya Richard yang bingung dengan posisi mereka saat itu.    “Berikan pistolnya padaku dan bawa motornya,” ucap Scarlet mengambil pistolnya.    Richard dengan cepat membungkukkan badannya ke samping untuk meraih pegangan setir motor yang ada di depan. Sedangkan Scarlet yang telah melepaskan tangannya dari setir m
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-03-01
Baca selengkapnya

Kiss

    “Em, Nona ... kau membawaku di hotel?”     Scarlet tak punya pilihan lain selain menempatkan Richard di sampingnya dan membiarkan lelaki itu hidup sedikit lama agar bisa mendapatkan apa yang dia inginkan. Apalagi berita tentang masalah yang dia sebabkan di penjara Colorida sudah tersebar di seluruh media masa. Ia terpaksa harus ekstra hati-hati dalam menunjukkan dirinya di depan publik jangan sampai dikenali oleh orang lain.    Ia melepaskan borgol di pergelangan tangannya dan mengaitkannya di tiang besi ranjang, membiarkan Richard duduk di atas ranjang dengan nyaman.     “Hubungi Don Carlos dan minta dia menemuiku sendirian,” ucapnya melirik ke arah telepon yang terletak di atas meja kecil yang tak jauh dari Richard.    “Apa kau tak takut Don Carlos akan menemukan lokasi kita berdua.”    “Aku hanya ingin dia tau kalau kau masih hidup dan bersama dengan or
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-03-02
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status