Semua Bab Pejuang Terhebat No. 1: Bab 661 - Bab 670

Fane mengalihkan fokusnya ke ponselnya. Nama 'Skyler Celestino' muncul di layar.“Hei, Skyler Celestino!” Fane berkata dengan santai setelah menerima telepon.“Hehe, ya! Menurut rasio yang kau katakan kepadaku, kau akan mendapatkan $170 miliar untuk bagianmu. Kau seharusnya sudah menerimanya sekarang, bukan?”“Benar-benar untung besar. Aku tidak hanya mengatasi rasa gatalku untuk bertarung, tetapi juga mendapat untung besar darinya,”Suara jantan Skyler terdengar dari ponsel.“Yup, aku sudah mendapat uangnya. Aku punya beberapa tugas untuk dijalankan, jadi aku akan menutup teleponnya sekarang!”Fane lalu mengakhiri panggilan itu pada detik berikutnya.Wanita di hadapannya berdiri di dekatnya dan suara Skyler juga tidak terlalu lembut di sisi lain telepon tersebut. Fane tidak yakin apakah pihak lain telah mendengar salah satu bagian dari percakapan itu.Saat ini, Hector mendekati keduanya dan berkata, “Kakak Fane, kudengar kau adalah pengawal Keluarga Drake, ya?”Fane sudah menjulurkan

“Si bajingan sialan itu benar-benar pintar! Kita hampir dibodohi olehnya!” Salah satu pria gemuk yang terluka menepuk pahanya dan berteriak.“Si bajingan ini lebih licik daripada rubah!” Seorang pria paruh baya menimpali dengan senyum pahit. Dia kemudian melanjutkan, “Dia takut kita akan terus mencari masalah dan membiarkannya pergi untuk sementara waktu. Itu sebabnya dia menyimpan kartu andalan ini di tangannya, jadi dia bisa meninggalkan tempat ini. Kalau tidak, bagaimana panggilan itu bisa begitu kebetulan? Bagaimana telepon bisa masuk tepat saat kita akan mentransfer uang kepadanya?”Setelah mendengar analisis rinci semua orang, Hector mengangguk setuju. Si bajingan itu hampir menipunya!Hector lalu mengalihkan pandangannya ke tetua dan berkata, “Tetua Ward, aku berterima kasih atas kecerdasan dan kebijaksanaanmu. Untungnya, bajingan itu mengungkapkan dirinya sendiri dengan mengatakan sejumlah uang yang konyol sekali, 170 miliar. Jika dia mengatakan 100 atau 200 juta, kita pasti a

“Akhirnya!” Sharon dan Yvonne berseru serempak. Keduanya pun menghela nafas lega.Sharon menatap Yvonne dan bibir merah mudanya sedikit terbuka. Dia tidak bisa lagi menahan dirinya dan bertanya, “Yvonne, kau tampaknya … kau tampaknya sangat khawatir padanya juga. Jangan bilang kau juga menyukainya?”Pertanyaan Sharon mengejutkan Yvonne dan membuatnya tersedak. Matanya berkedip dan pipinya langsung bersemu merah muda. Dia langsung membalas, “Apa? Mustahil! Orang itu cabul yang selalu ngiler melihat wanita cantik! Aku sama sekali tidak menyukainya, hmph!”Garis kerutan muncul di dahi Sharon saat alisnya berkerut. “Mustahil! Jika dia cabul, lalu kenapa dia tidak ngiler padaku? Aku punya bentuk tubuh yang bagus dan aku juga terlihat menarik!”“Halo, Nona-nona cantik! Sepertinya tidak ada yang mengganggu kalian dan suasana hati kalian sedang baik, mengagumi keindahan bunga,” goda Fane saat berjalan ke arah mereka bertiga. Ada senyum lembut dan hangat di wajahnya.Ketika Fane muncul di depa

Yvonne kehilangan kata-kata. Dia terhuyung-huyung di belakang Sharon dan menampar punggungnya dengan keras, lalu berjalan pergi seolah-olah tidak terjadi apa-apa."Ah!"Punggung Sharon terasa sakit, membuatnya berteriak keras. Matanya melebar sebesar bola piring. “Yvonne Drake, apa yang kau lakukan!”Senyuman tak berperasaan terpampang di wajah Yvonne saat dia memutar kepalanya. “Bukankah kau baru saja mengatakan ingin dipukul? Anggap saja tamparan itu dari Fane."Sharon tercengang. Dia tidak tahu apakah harus menangis atau tertawa. Dia mendengus dengan marah, "Bagaimana—bagaimana bisa sama?" Jika tamparan itu benar-benar dari Fane, itu mungkin menyiratkan kalau Fane tertarik padanya. Dalam hal ini, bahkan jika dia dipukul sampai babak belur, hatinya akan meledak dengan sukacita. Namun, dia harus realistis. Fane, si idiot ini, tidak pernah memberinya kesempatan. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya."Ayo jalan. Ini pertama kalinya Fane mentraktirmu makan siang, jadi buru

Begitu preman yang matanya terpaku pada Tanya menyelesaikan ocehannya, dia mengulurkan tangannya lagi, mencoba membelai pipinya."Sialan!" Tanya menepis tangannya, dengan ekspresi jijik terlihat di wajahnya.Ini adalah suara menusuk yang didengar Fane beberapa waktu yang lalu. Dia memasuki restoran, wajahnya sedingin es.“Heh! Kau adalah wanita yang pemarah, ya? Beraninya kau memukulku! Apa kau tahu berapa banyak yang kau butuhkan untuk mengimbangi menampar tanganku? Tadinya aku akan bertanya dengan baik apa kau setuju untuk bergabung bersama kami, tetapi karena kau memukulku, kau tidak punya pilihan selain ikut bersama kami hari ini. Baiklah. Tentu saja, kau bisa memilih antara bergabung bersama kami atau membayarku satu juta dolar untuk biaya pengobatan!”Pria itu mencibir. Sejak Tanya memukul tangannya, dia memutuskan untuk mengancamnya.“Satu juta dolar bagiku seperti kacang, tidak ada artinya! Tapi untuk orang brengsek sepertimu, mimpi saja!"Tanya bangun dari kursinya dan melompa