Dua monster lainnya melepaskan serangan juga. Sesaat kemudian, semua serangan bentrok di udara, menyebabkan ledakan besar yang membentuk kawah di tanah.Debu beterbangan di sekitar mereka, mengaburkan sebagian besar penglihatan mereka. Namun, mereka masih bisa mendengar tangisan kesakitan, dan tak lama kemudian, kesunyian pun terjadi.Perlahan, debu mulai mengendap turun. Mereka sekali lagi bisa melihat apa yang ada di depan mereka.Calruz tertegun, masih terpaku di tempatnya berdiri setelah didorong oleh Fane. Matanya tertuju ke depan saat dia melihat mayat ular sanca emas yang hancur. Kemudian, dia melihat mayat kedua monster di belakang yang juga tidak utuh.Matanya melebar saat bibirnya berkedut. Jantungnya berdebar kencang, dan dia bahkan nyaris lupa bernapas. Tangannya sedikit gemetar saat dia menatap Fane lagi.Bagaimana pria itu bisa begitu terampil?!Ada jurang pemisah yang sangat besar di antara mereka, terutama dari segi keterampilan. Dia seperti semut di tanah, sedangkan Fa
Baca selengkapnya