บททั้งหมดของ Suamiku yang Perkasa: บทที่ 971 - บทที่ 980

Darryl tidak tahu, apakah dia harus tertawa atau menangis ketika berhadapan dengan beberapa ribu orang. Dia benar-benar ingin memberi penjelasan, bahwa dia tidaklah seperti yang mereka pikirkan dan Douglas Jensen-lah yang berkonspirasi untuk membuat sesama sekte saling bermusuhan.Namun, Darryl juga tahu bahwa tidak ada gunanya memberi penjelasan. Para Master Sekte sudah menganggap Douglas sebagai salah satu anak buah Darryl.Dax dan Chester saling memandang dan mereka berdua pun merasa sangat cemas.“Ini tidak pantas!” teriak Chester, “Peraturan menyatakan bahwa satu tim melawan tim lain, tapi sekarang kalian semua bersekongkol. Tidakkah menurutmu ini melanggar aturan?"Dax juga mengikutinya dan berteriak, “Benar! Jika kalian ingin bermain dengan cara ini, Gunung Bunga dan Istana Abadi akan bergabung dalam pertarungan juga. Kami akan membantu Darryl!”Wajah Douglas berubah pahit sambil berpura-pura berteriak, "Master Wilson, sepertinya kau telah salah sangka padaku. Aku percaya M

Darryl telah berkali-kali menjelaskan bahwa dia tidak tahu apa yang terjadi pada Kepala Biarawati dan juga dirinya tidak menyakitinya! Namun, Aurora tetap menolak untuk mempercayainya!Darryl pun bersikap acuh tak acuh padanya dan tetap tersenyum pada Aurora, "Tentu saja, aku akan melayanimu kapan saja, tetapi kau harus mengenakan pakaian yang seksi seperti hari ini. Jika tidak, aku tidak akan tertarik untuk melawanmu."Meskipun dia sangat marah, Darryl tetap saja menggodanya."Kau!" Aurora menggertakkan gigi dan ingin membunuh Darryl saat itu juga, tapi dia menahan diri.Sekte lain juga hanya melihat. Lagi pula, Darryl telah menjadi Master Aliansi mereka. Tidaklah bijaksana untuk mengambil tindakan gegabah. Aurora pun hanya menggertakkan gigi dalam diam dan kemudian memimpin murid-muridnya pergi.Suasana tempat itu menjadi sedikit tenang setelah kepergian Aurora.Master Sekte Endless mendekati Darryl sambil tersenyum, “Master Darby, Dunia Baru dan Westrington baru-baru saja berp

Orang itu memakai gaun panjang warna krem ​​yang sangat menggoda.Dia adalah Katherine Keith, guru kelas lama Darryl yang sudah lama tidak ditemui!“Darryl Darby!”Wanita itu merasa kaget dan juga senang saat melihat Darryl. Dengan cepat wanita itu mendekatinya. Dia pun tidak bisa menyembunyikan kegembiraan di hatinya. “Darryl, apakah kau masih ingat aku?”Katherine merasa sangat emosional melihat wajah Darryl!Sudah lebih dari setahun sejak muridnya itu menjadi pahlawan hebat yang dikagumi semua orang! Dia tentu merasa sangat bangga dan juga gembira sebagai gurunya.“Nona Katherine, tentu saja aku ingat. Bagaimana aku bisa lupa?” kata Darryl sambil tersenyum. "Kenapa kau pergi dengan terburu-buru?"Dia harus mengakui bahwa Katherine adalah seorang wanita cantik yang begitu langka. Dia juga menjadi lebih cantik dari terakhir kali bertemu dengannya.Kecuali kekuatannya yang masih berada di level Master Jenderal.Katherine sendiri tidak merasa keberatan dengan tatapan Darryl yan

Hah!Mereka tampak begitu bersemangat saat melihat pertarungan itu.Aurora Hansen — dewi legendaris komunitas seni bela diri yang anggun seperti peri. Dia saat ini bertempur melawan Darryl. Dalam sekejap mata, mereka berdua telah bertarung dengan puluhan jurus.Tidak seperti Darryl, Aurora tidak banyak berpikir karena setiap gerakannya memiliki niat membunuh yang kuat! Namun, Darryl menggunakan Ilmu Pedang Surgawi dan juga energi murninya. Dia tidak hanya mencoba menghindar dari serangan Aurora, tetapi dia juga melindungi orang-orang di sekitar mereka dalam perisai pelindung.Kalau bukan karena perisai pelindung Darryl, orang-orang yang berkumpul untuk menyaksikan keributan itu pasti sudah mati karena luka dalam.Aurora sendiri tidak menyadari bahwa Darryl telah melindungi orang-orang tersebut. Wanita itu hanya terfokus untuk melawan Darryl. Dia hanya tahu bahwa energi internal Darryl seluas lautan. Tidak peduli seberapa keras dia menyerang Darryl, dia tetap tidak bisa menyakiti

"Baik!"****Di sisi lain, Lily bergegas pulang dalam keadaan tertekan.Dalam perjalanan, pikirannya dipenuhi oleh Darryl. Air matanya pun terus mengalir dan hatinya terasa sakit, seolah-olah dadanya telah ditusuk oleh pisau. Orang yang paling dia cintai berada tepat di depannya, namun dia tidak bisa memeluknya!Semakin banyak Lily berpikir, semakin dia merasa sedih! Ini semua karena Matteo Hanson! Samantha tampak sedang memainkan ponselnya di atas sofa, ketika Lily sampai di rumah.“Lily…” Samantha dengan cepat berdiri saat melihat Lily kembali dengan mata memerah. Mau tidak mau dia pun bertanya, “Apa yang terjadi? Apakah William meneleponmu dan mendesakmu untuk mendapatkan uang?” Ekspresi Lily tampak pahit, tapi dia masih memaksakan senyum sambil menggelengkan kepalanya. "Tidak…""Lily! Apakah kau di sana? Lily!"Tiba-tiba terdengar suara ketukan di pintu rumah. Itu Darryl!‘Suamiku! Dia datang jauh-jauh ke sini!' Hati Lily bergetar. Dia merasa sangat cemas dan juga terse