Hidup Karra dimulai, ia berjalan dengan seorang pria yang sangat membosankan. Bicaranya sedikit, wajah datar. Senyum saja mungkin tidak pernah.Karra berpikir bagaimana bisa ia dinikahi dengan pria seperti ini. Harus dia akui lelaki dihadapannya ini memang tampan, tinggi, tapi kalau menyebalkan itu akan membuatnya terbunuh sendiri seperti dia. 'Pantas saja mau dijodohin. Dia kaku gini.' Gerutu Karra dalam hati memasuki rumah. Karra membanting tubuhnya, di sofa. Rasanya dia lelah menghadapi diam dan dinginnya Seno yang luar biasa."Jangan malas-malasan. Disini enggak ada pembantu." Ucap Seno tidak menunjukkan ekspresi apapun."Maksudnya, Mas Seno." Karra bangkit, berdiri dibelakang tubuh Seno yang tinggi."Maksud saya, kamu kan istri, jadi beresin rumah. Ini rumah baru masih banyak debunya.""What? Aku...? Mas, dirumah aja aku enggak pernah kerja. Masa disini kamu jadiin kamu pembantu." Protes Karra melotot."Itu dirumah kamu. Ini rumah
Last Updated : 2021-01-02 Read more