Semua Bab Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima: Bab 1051 - Bab 1060

Suara Tuan Besar Young membuat Yves tersadar dan kembali ke akal sehatnya.Dia memandang Chris, yang berlutut di depannya. Dia mengerutkan kening dengan singkat dan memerintahkan dengan suara yang dalam, "Sonny!"Sonny mendengar panggilannya dan dengan cepat pergi ke Chris, mencoba menariknya.Namun, Chris terus-menerus menolak untuk bangun. “Yves, ini semua salahku. Jika kau ingin menyalahkanku, lakukan saja. Itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan Yaakov.”Yves akhirnya mengerti tujuannya. Chris berencana menjadi kambing hitam bagi Yaakov.“Paman Sulung, aku lebih muda darimu. Kenapa kau berlutut di depanku? Apa kau sedang mencoba untuk menghinaku?” Yves menatap Chris dengan wajah tanpa emosi.Sedikit kepanikan melintas di wajah Chris. Dia dengan cepat menggelengkan kepalanya dan menyangkal, "Yves, aku tidak punya niat untuk berbuat hal seperti itu."“Ayah, bangun. Aku percaya Yves adalah orang yang berpikiran logis. Dia tidak akan begitu saja menuduh orang lain,” Kata Ya

Ketika James pergi keesokan harinya, dia melihat pria berbaju hitam masih terbaring di tanah.Dia pergi dan menendang pria berbaju hitam itu."Jika kau mengantuk, kau bisa kembali ke rumah. Kau mungkin masuk angin di lantai,” Kata James dan meliriknya sebelum dia berjalan ke lift.Di belakangnya, pria berbaju hitam itu mengerutkan kening. Bagaimana dia bisa tertidur di lantai?Dia mencoba yang terbaik untuk mengingat apa yang terjadi tadi malam, tetapi tidak ada yang muncul di benaknya."Ayo pergi bersama?"Tiba-tiba, suara James terdengar.Pria berbaju hitam melihat bahwa James sudah berada di dalam lift, menunggu. Dia berhenti berpikir dan dengan cepat berlari ke lift.Begitu mereka sampai di lab penelitian, James bertindak seperti biasa. Dia menekan kartunya dan pergi ke ruang ganti.Chadwick juga ada di sana.Ketika dia melihat James, dia mendengus dengan jijik.Alis James sedikit bergetar, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa. Dia berpura-pura tidak melihat Chadwick dan

Awalnya, Karl tidak terlalu memperhatikannya saat mengetahui bahwa Yetta memesan tiket penerbangan ke Italia. Dia hanya berpikir dia harus melakukan perjalanan bisnis.Namun, sekretarisnya memberi tahu dia kemudian bahwa Farrel baru saja tiba di Italia dua hari yang lalu.Kedua insiden itu terjadi secara kebetulan. Oleh karena itu, dia memiliki kecurigaan atas niat sebenarnya Yetta pergi ke Italia.Suasana laboratorium langsung hening.Tatapan Karl terpaku pada Yetta saat dia perlahan mengepalkan kedua tangannya.Dia menunggu jawabannya."Mmm," jawab Yetta dingin."Kenapa kau pergi ke Italia?" Karl bertanya dengan tidak sabar.Yetta mengangkat alis tipisnya dan melirik Karl dengan ekspresi tidak senang."Apa aku harus melapor kepadamu ke mana pun aku pergi?" dia mencaci."Aku tidak bermaksud begitu," kata Karl dan menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan dirinya. “Maksudku, kenapa kau tiba-tiba pergi ke Italia? Apa ini perjalanan bisnis?”"Itu bukan urusanmu," jawab Yetta

Di dalam kastil yang megah, lampu-lampu menyala dengan terang dan elegan.Orkestra langsung memainkan musik ringan dan menyenangkan, dan suasana pesta itu hidup. Di aula utama, para tamu wanita menunjukkan keanggunan dan kecantikan mereka. Suara kicau tawa para tamu terdengar sesekali.Sebaliknya, suasana di kamar tidur utama sangat berbeda dengan perjamuan di lantai bawah. Di lantai dua kastil, suasana tegang yang kuat menyelimuti kamar tidur utama.Bronson memiliki ekspresi gelisah saat tatapannya yang dingin dan tanpa emosi terfokus pada wanita di depannya.Tatapannya terfokus pada istrinya, Lisa.Wajah Lisa dingin. Dia menarik napas dalam-dalam sebelum berkata, “Aku tidak peduli. Aku hanya ingin melakukan itu. Jika kau tidak setuju, aku akan memberi tahu ayahku.”Setiap saat, dia selalu menggunakan ayahnya untuk mengancamnya. Bronson berbalik, dan rasa jijik melintas di matanya. Dia menyembunyikan emosinya dan berkata dengan dingin, "Lakukan sesuka hatimu."Apakah dia meny

Sebelum pesta ulang tahun berakhir, Farrel dan Queenie pergi lebih awal."Kita sedang diikuti."Hector melihat ke kaca spionnya, dan ekspresinya berubah serius.Queenie berbalik dan melirik ke belakang mobil. Memang benar ada mobil yang mengikuti di belakang. "Kita harus menghilang dari pandangan mereka."Dia harus mengeluh, “Bronson ini terlalu mudah curiga. Dia bahkan mengirim anak buahnya untuk membuntuti kita.”Dia selalu tidak menyukai pria yang mudah curiga. Farrel sudah mengalami situasi seperti itu sekali, jadi dia tidak khawatir. Dia menutup matanya dengan tenang dan beristirahat sejenak seolah-olah itu tidak ada hubungannya dengan dia.Melihat itu, Queenie mau tidak mau menyikutnya sedikit. Dia bertanya, “Hei, Farrel. Apa kau tidak takut jika Bronson tahu kalau kau ternyata Farrel?”"Jika aku takut, aku tidak akan pergi menemuinya."Farrel membuka matanya. Matanya sedingin es, dan senyumnya menunjukkan sedikit ejekan.Baginya, Bronson hanyalah saingan dan musuh yan