All Chapters of Si Karismatik Charlie Wade: Chapter 3661 - Chapter 3670

Charlie bertanya kepada Porter, "Karena informanmu ini dikembangkan secara offline, identitas mereka tidak dirahasiakan untukmu, kan?""Benar." Porter menjelaskan, “Kami tahu siapa mereka sehingga kami dapat memastikan bahwa mereka tidak akan membuat beberapa informasi palsu di jaringan intelijen untuk dijual kepada kami. Tapi, kami juga akan melakukan yang terbaik untuk melindungi privasi mereka untuk memastikan bahwa hanya kami yang akan mengetahuinya dan tidak ada orang lain yang dapat mengetahui tentang mereka setelah mereka menjual informasi tersebut kepada kami.”Saat Porter berbicara, dia kemudian menambahkan, “Ngomong-ngomong, Tuan Wade, jika Anda tertarik dengan jaringan intelijen ini, saya dapat mengirimi Anda paket instalasi perangkat lunaknya nanti. Saya dapat membuat akun manajemen otoritas teratas untuk Anda sehingga Anda dapat mengoperasikannya secara langsung, jika Anda ingin mencari informasi apa pun di jaringan ini di masa mendatang.”Charlie tersenyum dan berkata,

Beberapa pasukan bajak laut di Teluk Aden telah memutuskan untuk menggabungkan kekuatan untuk membajak enam kapal kargo sekaligus pada siang hari di hari yang sama.Begitu berita itu keluar, seluruh dunia terkejut!Ini termasuk Charlie, yang juga langsung menerima pemberitahuan dari semua media berita utama.Metode yang digunakan oleh bajak laut di Teluk Aden untuk membajak kapal kargo sangat sederhana dan brutal. Itu tidak lebih dari menggunakan penggunaan kapal cepat untuk mencegat kapal kargo yang bergerak lambat serta menggunakan berbagai senjata untuk menghalangi lawan dan memaksa mereka untuk menyerah. Setelah itu, para bajak laut kemudian akan naik ke kapal dan mengendalikan semua awak kapal sebelum membawa kapal kargo ke pangkalan mereka sambil menunggu pemilik kapal membayar uang tebusan untuk menebus anak buahnya.Kali ini, ketika mereka membajak beberapa kapal, mereka mendapat perlawanan dari personel keamanan internasional, dan kedua belah pihak menderita korban jiwa.

Pihak lain berkata dengan dingin, “Sepuluh Ribu Tentara sekarang telah secara resmi memulai layanan pengawalan bersenjata di Teluk Aden. Jika orang-orangmu berani menumpang di kapal kargo yang dikawal oleh Sepuluh Ribu Tentara, Sepuluh Ribu Tentara juga tidak akan bersikap lunak padamu!”“Sialan!” Badr telah berbisnis selama dua puluh tahun, dan dia tidak pernah diancam oleh siapa pun sebelumnya. Dia langsung marah, dan dia menggertakan giginya saat dia mengutuk, “Aku tidak peduli apakah Anda Sepuluh Ribu Tentara atau organisasi tentara bayaran lainnya. Teluk Aden adalah wilayahku. Aku sudah di sini selama dua puluh tahun sekarang, dan tidak ada yang berani berbicara denganku seperti ini! Jika aku tidak membiarkan anak buahku pergi sekarang, mulai sekarang, aku akan membunuh semua orang di kapal kargo apa pun selama mereka dikawal oleh Sepuluh Ribu Tentara!”Badr tidak takut pada Sepuluh Ribu Tentara.Karena dia adalah seorang panglima perang di Teluk Aden, dan dia memiliki tim dan

Kapten junior dari Sepuluh Ribu Tentara tersenyum tipis dan berbicara ketika dia berkata, “Haruskah kami tetap membuat kalian tetap di kapal untuk makan makanan kami dan minum air segar kami, jika kami tidak melepaskan kalian? Biarkan aku memberi tahu kalian, kami tidak akan memberi makan persediaan kami kepada kalian bahkan jika kami memberi makan anjing-anjing itu.”Saat dia berbicara, dia menyapa salah satu bawahannya di sekitarnya, "Turunkan sekoci dan biarkan mereka bergegas dan keluar!"Beberapa perompak saling bertukar pandang, dan ekspresi di wajah mereka sedikit sombong.Menurut pendapat mereka, mereka tidak hanya penguasa Teluk Aden, tetapi mereka juga memiliki aura di sekitar mereka di mana tidak ada yang berani memprovokasi mereka.Setiap kali mereka keluar untuk merampok kapal dagang, mereka pasti akan kembali jika gagal. Namun, jika mereka berhasil, mereka akan mendapatkan uang untuk dibelanjakan sebagai gantinya. Bahkan jika mereka tertangkap, pihak lain biasanya aka

Masing-masing dari mereka mengambil jaket pelampung dan segera mengenakannya di tubuh mereka sebelum mulai meniup melalui lubang angin di bahu mereka.Namun, tidak peduli berapa banyak mereka meniup, jaket pelampung di tubuh mereka tetap tidak berubah. Itu seperti lapisan tipis rompi plastik yang menempel di tubuh mereka.Saat semua orang saling bertukar pandang, satu orang mengutuk putus asa, “Sial! Jaket pelampung semuanya telah tertusuk! Ada kebocoran udara di mana-mana!”Pemimpin kelompok itu langsung putus asa. "Sepertinya binatang buas itu sudah merencanakan semua ini sebelumnya!"Saat dia mengatakan itu, dia melihat air kemasan dan biskuit yang dikompres sebelum dia berkata dengan emosional, “Untungnya orang-orang itu memiliki sedikit hati nurani. Paling tidak, mereka meninggalkan kami dengan makanan dan air. Kita mungkin masih bisa kembali hidup-hidup .…”Saat dia berbicara, dia mengambil sebotol air, berniat untuk menyesap air. Setelah memutarnya dengan lembut, dia menyad