Semua Bab REAL OR DREAM ( INDONESIA ): Bab 11 - Bab 20

28 Bab

Sebelas

"Gue rasanya baru aja kena serangan jantung mendadak!" ucap Grenda ke semua orang di ruangan itu."Huft ... Gue nggak habis pikir. Ternyata---" Gisella menghela napas berat dengan mengacak-acak rambutnya frustasi."Gue juga nggak nyangka kalo selama ini Augfar suka sama Cla. Dari dulu bahkan!" kata Danisha sambil memijit pangkal hidungnya pelan.Dima dan Gio sibuk dengan pikirannya masing-masing. Dima sebenarnya sudah mulai menduga-duga sejak lama. Pria itu memang bukan salah satu member geng most wanted. Akan tetapi,  Dima cukup baik mengenal sosok Augfar, karena mereka sering berkumpul bersama ketika ada acara kantor orang tua mereka masing-masing."Dua sahabat gue itu sama-sama nggak bisa ditebak. Nicolas dengan sifat ramah, ternyata doi juga kejam bahkan si pangeran es pun begitu. Gue ngerasa gagal jadi sahabat mereka berdua," keluh Alex.Gio menepuk pundak Alex, "jadi, Nico gimana?""Gue nggak tau. Tadi sih dia masih di lu
Baca selengkapnya

Dua Belas

Happy Reading gengs ******Pagi ini wajah Augfar tampak berseri-seri memasuki gedung bertingkat dua puluh lima yang menjadi kantor cabangnya di Indonesia. Setiap pegawai yang bertemu dengannya menunduk hormat melihat pimpinan muda dan juga tampan yang jarang sekali terlihat itu.Beberapa hari yang lalu, aura dingin dan wajah tanpa ekspresi Augfar menjadi pemandangan setiap kali pria itu melangkahkan kaki ke dalam gedung perusahaannya, tapi berbeda dengan hari ini. Pria itu tampak terlihat lebih ceria tak lupa senyum tipis menghiasi wajah tampannya.Sebelum berangkat ke kantor, di dalam mobil, Augfar menyempatkan diri untuk mengucapkan selamat pagi untuk wanita yang sudah ia klaim sebagai calon istri.+6281176123xxGood morning sunshine. Have a good day. Your love ❤️-Your Future Husband-Setelah mengirimkan chat tersebut Augfar memacu mobilnya membelah jalanan ibu kota yang lumayan padat. Playlist Maroon5 menjadi teman dikala mengalami kemacetan. Augfar tidak memakai sopir pribadi, ka
Baca selengkapnya

Tiga Belas

Keesokan harinya, pukul 16.30 WIB Clarista pamit pulang terlebih dahulu, meninggalkan butik dan juga para karyawannya. Ia mengambil waktu pulang lebih awal, karena ingin mempersiapkan diri sebelum dijemput oleh sang pangeran es.Cla memilih untuk memoles wajah sendiri ketimbang pergi ke salon. Ia lebih suka berdandan flawless sesuai keinginannya sendiri, lagi pula Cla cukup piawai memainkan alat make up. Detik demi detik bergulir dan suara bel menggema di dalam apartemennya. Sebelum membuka pintu, Clarista kembali bercermin, memastikan dandanan serta penampilannya sudah rapi dan tidak ada masalah.Gaun berwarna peach panjang itu menjuntai ke lantai, dengan ukuran gaun yang sangat pas di tubuh Clarista serta style punggung terbuka lebar terlihat seksi, tapi tampak begitu glamor dan juga elegan. Ketika pintu terbuka lebar, Augfar seolah kehilangan kata-kata saat melihat sosok Clarista di hadapannya. Ia memandangi wanita itu dari ujung kaki hingga ujung
Baca selengkapnya

Empat Belas

Gisella dan Gio sedang sibuk meladeni setiap wartawan yang ingin mewawancarai. Mereka berdua juga termasuk incaran para wartawan lokal maupun internasional. Senyum dan keramahan selalu ditampilkan oleh Gisella dan Gio meskipun mereka berdua sudah lelah atas pertanyaan berulang kali ditanyakan oleh wartawan tersebut.Mereka berdua mengakhiri sesi tanya jawab dan segera masuk ke dalam ballroom hotel, tempat berlangsungnya acara pertunangan Vistania Joseph dan Jammie Vincent."Sumpah! Mereka tuh nggak bisa berhenti kepoin hidup kita?" gerutu Gisella saat berjalan bersisian dengan Gio dalam ballroom hotel tersebut."Itu sudah risiko kita, Sayang. Stop menggerutu, oke? It’s time to happy," ucap Gio bijak.Semburat kekesalan perlahan sirna di wajah Gisella saat mendengar ucapan kekasih hatinya tersebut. Double G ini bergegas berjalan menuju Tania dan Jammie untuk mengucapkan selamat. Namun, sepanjang perjalanan
Baca selengkapnya

Lima Belas

Akhirnya Gisella dan Gio, Danisha dan Dima, Grenda dan Alex, serta Clarista dan Augfar berkumpul menjadi satu. Mereka berdelapan duduk di satu meja khusus yang disediakan oleh Vistania dan Jammie.Pesta pertunangan Tania dan Jammie merupakan salah satu pesta yang bertabur orang-orang penting dan artis. Meskipun yang hadir hanya kalangan terbatas, tapi mereka tidak segan memberikan kabar bahagia ini pada awak media. Untuk alasan tersebut lah media beramai-ramai mendatangi lokasi pertunangan mereka berdua.Acara inti akan segera dimulai. Vistania beserta orang tuanya dan begitu pula Jammie, sudah berada di atas panggung. Semua tamu undangan terfokus pada mereka berdua. Vistania yang malam ini terlihat amat cantik mengenakan gaun pastel rancangan Clarista dengan make up simple, membuatnya tampak seperti Princess malam ini dan begitupun dengan Jammie yang terlihat tampan bersama setelan tuxedo berwarna hitam pekat. Cincin telah disematkan pada ja
Baca selengkapnya

Enam

 Happy Reading gengs  *****"Pagi, Nan!" sapa Danisha pada Kinan yang tengah sibuk pada satu buku."Eh, Mbak Dani. Pagi juga, Mbak. Wah, tumben banget pagi-pagi udah mampir.""Iya, nih. Ada perlu sama Cla. Bos lo ada kan? " tanya Dani basa basi."Ada kok di ruangannya, Mbak. Tapi gitu deh, mukanya nyeremin dari tadi pas dateng sampe sekarang." Curhat Kinanti pada Danisha."Ya, udah deh. Gue masuk dulu ya, Nan?" pamit Danisha.Danisha berjalan menuju ruangan Clarista yang pintunya tertutup rapat. Tiga kali ketukan tidak ada jawaban dari Clarista. Maka Danisha membuka dengan santai pintu ruangan tersebut.Terlihat di sana Clarista tengah sibuk dengan sketsa-sketsa baju miliknya. Tidak ada niat sama sekali untuk melihat siapa tamu yang masuk ke ruangannya."Kenapa handphone lo nggak aktif?" tanya Danisha tanpa basa basi.Clarista tetap diam, tidak mengacuhkan
Baca selengkapnya

Enam Belas

Happy Reading gengs*****Kemeja putih berlengan panjang dan hanya mampu menutupi sebagian paha serta rambut ikal coklat yang terurai menambah kesan sexy untuknya. Wanita ini terbangun dengan perasaan bahagia.Secangkir kopi panas berada di dalam genggamannya, wanita itu sedang terfokus memandangi pemandangan dari lantai dua puluh lima apartemen. Bukan lalu lalang kendaraan yang jadi pemandangan di matanya. Namun, gedung pencakar langit yang menjulang tinggi tersusun secara rapi, sinar matahari pagi masuk melalui celah jendela serta kicau burung yang menambah kesegaran pagi itu.Clarista memandang pria yang kini masih tertidur pulas di atas tempat tidur. Lagi-lagi ia tersenyum bahagia sembari menyeruput kopi hangat di dalam gelasnya. Dia tidak habis pikir atas apa yang dilakukan oleh pria misterius itu, pria yang kini telah resmi menjadi calon suaminya.Pria yang penuh dengan rahasia. Augfar menggeliat pelan dan menguc
Baca selengkapnya

Tujuh Belas

Happy Reading gengs*****Clarista bersandar di dada Augfar yang sibuk dengan laptopnya. Ia memperhatikan pria yang dulu hanya bisa dipandangi dari kejauhan itu dengan begitu intens. Augfar sibuk dengan file-file dan email pekerjaannya, sedangkan Clarista kini membuka akun media sosial miliknya.Headline berita online, masih memuat berita tentang dirinya dan Augfar beserta teman-temannya yang lain. Wajahnya kini terpampang jelas disetiap media massa. Twitter serta Instagram pun followers-nya meningkat tajam. Clarista tersenyum geli melihat perubahan drastis yang kini tengah dijalaninya. Semua efek pria yang akan menjadi teman hidupnya ini terlalu besar. Clarista beranjak dari tempat tidur untuk mengambil Macbook miliknya."Kamu mau kemana?" tanya Augfar posesif dan Clarista tersenyum."Aku cuma mau ambil MacBook kok. I'll be back, Dean," ucap Clarista secepat mungkin berlalu dari hadapan Augfar untuk mengambil Ma
Baca selengkapnya

Delapan Belas

  Happy Reading gengs   ****** Clarista mempersiapkan satu koper berukuran sedang untuk membawa beberapa keperluan foto prewedding ke California. Augfar sudah berpesan padanya, untuk membawa hal-hal penting yang tidak ada disana saja. Sedangkan pria itu tidak membawa apa pun. Semua hal yang diperlukan, bisa ia beli dengan mudah di sana. Danisha duduk di atas tempat tidur Clarista dan memandang sahabatnya itu dengan tatapan iri. "Cla, sumpah! Gue iri banget sama lo," ucap Danisha dengan wajah sedih tanpa dibuat-buat. "Lo ngapain iri sama gue? Emang gue kenapa, Dan?" tanya Clarista, berbalik memandangi Danisha dengan bersandar di meja riasnya. "Lo beruntung banget. Sekalinya lo pacaran langsung dapet Augfar, terus kalian berdua sama-sama bersih lagi. Tiba-tiba kalian mau nikah aja. It's so beautiful life banget, 'kan?" jelas Danis
Baca selengkapnya

Sembilan Belas

Happy Reading gengs*****Kepulangan Cla dan Augfar ke Indonesia harus dipercepat karena ada faktor mendesak. Salah satu pabrik kelapa sawit milik perusahaan Augfar mengalami kebakaran yang membuatnya harus ikut andil melihat apa yang terjadi sebelum penyelidikan polisi dilakukan.Masih untung, kebakaran pabriknya bertepatan dengan selesainya pemotretan prewedding keduanya. Danisha dan Dima yang awalnya akan ikut serta menyusul ke Amerika pun harus mengurungkan diri. Dima bahkan ikut mengurusi salah satu pabrik milik perusahaan Augfar yang terbakar itu, karena memiliki saham di sana.Mengabaikan rasa jet-lag yang mendera, Augfar langsung menuju lokasi pabrik yang terbakar, sedangkan Clarista kembali ke apartemennya untuk beristirahat. *Augfar : Kamu udah makan, Sayang?*Clarista: Ck, yang harusnya tanya kayak gitu tuh aku kali. Kamu udah makan belum? Gimana urusan kamu di sana? Semua baik-baik aja,
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123
DMCA.com Protection Status