Liam memandang nanar wajah pucat Joly, darah terus mengalir dari bagian bawah tubuh istrinya. Darah itu terus mengalir hingga Liam dapat merasakan cairan membasahi kursi mobil yang sedang melaju dengan kecapatan gila.Ini semua salahnya yang tidak bisa melindungi istrinya, sesal Liam.“Ku mohon, cepatlah.” Ucap Liam mulai panik melihat Joly kehilangan kesadarannya.Tampa sadar air mata Liam mengalir melihat joly yang pucat dan tubuhnya semakin dingin karena banyak mengeluarkan darah.Sedangkan Alex yang sejak tadi mengemudi dengan kecepatan gila, menjadi kalut dan mengemudi dengan kecepatan gila-gilaan, ia hampir tidak peduli bagaimana ia menginjak pedal gas dengan kencang, baginya yang terpenting sekarang adalah sampai ke rumah sakit secepat mungkin.Suasana sunyi jalanan menjadi mencekam, malam berhenti berbisik seolah kehidupan yang ikut terhenti. Untuk pertama kali dalam hidupnya Liam memohon kepada tuhan agar menyelamatkan dua kehidupan di pelukannya.Liam tidak tahu harus berbuat
Baca selengkapnya