Beranda / Romansa / Zahrana Gadis Tangguh / 37. Pulang Kampung

Share

37. Pulang Kampung

Penulis: ummi asya
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-08 14:46:39

Zahrana bingung, dia dapat wanti-wanti oleh Tuan Arta agar kembali lagi setelah pulang kampung itu. Dia masih menimbang apakah akan kembali lagi atau tidak, masalahnya dia takut Ibra semakin dekat dengan Raka dan akan mengetahui tentang kartu nama itu.

Maka dia akan mencari tahu siapa pemilik kartu nama tersebut.

Di seruputnya teh manis hangat di meja makan. Matanya menatap kosong cangkir berisi teh manis hangat itu. Bi Iyam memperhatikan apa yang di lakukan Zahrana, kemudian ikut duduk di sampingnya. Zahrana menoleh pada Bi Iyam, bibirnya menipis kemudian menarik napas panjang.

"Apa yang kamu pikirkan?" tanya Bi Iyam.

"Aku ingin pulang Bi." jawab Zahrana.

"Kan kamu sudah bilang sama Tuan Besar, mau pulang. Lalu, kenapa bingung begitu?" tanya Bi Iyam.

"Ingin pulang selamanya." jawab Zahrana.

"Apa? Kenapa ingin pulang selamanya? Bukankah kamu betah tinggal di rumah ini? Dan paman serta bibimu? Apakah mereka akan mengusirmu lagi?" tanya Bi Iyam.

"Entah Bi, aku belum tahu. Aku akan tingg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Zahrana Gadis Tangguh   38. Ibra Kebingungan

    "Ayah om unda, ayah om unda."Ucapan seperti mengigau Raka membuat Zahrana dan mbok Lastri kaget, keduanya saling pandang."Ayah om? Siapa dia Neng?" tanya mbok Lastri."Itu majikanku Mbok di kota, dia sudah dekat dengan majikanku. Jadinya panggil sesuka hati dia, aku kesal sih. Tapi dia masih saja panggil begitu." kata Zahrana memeluk Raka dan mengusap kepalanya."Mungkin dia rindu sosok ayah, Neng." kata mbok Lastri.Zahrana diam, dia menatap wajah tampan Raka. Sepertinya benar apa yang di katakan mbok Lastri itu, tapi dia tidak mau dekat dengan Ibra."Unda, ayah om." kata Raka lagi."Iya, ayah om lagi liburan. Raka juga liburan di sini ya." kata Zahrana.Anak itu bangkit dari duduk di pangkuan Zahrana, menatap sekeliling tangannya mengucek matanya. Dia berjalan berkeliling rumah Mbok Lastri itu, melihat keluar dan senyum lebarnya mengembang."Unda, itu ada mainan mobil jelek." kata Raka menunjuk mainan mobil-mobilan yang sudah rusak."Iya biar aja, Raka lapar ngga? Bunda bawa roti

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-09
  • Zahrana Gadis Tangguh   39. Tentang Kartu Nama Lagi

    Ibra membawa kartu nama yang dia temukan di atas ranjang Zahrana. Pikirannya di penuhi pertanyaan demi pertanyaan tentang kartu nama dan Zahrana. Kenapa bisa kartu nama itu ada di atas ranjang Zahrana dan di belakangnya tertulis nama seseorang.Kakinya menaiki tangga satu persatu dengan cepat. Langkahnya seperti berat tapi dia ingin cepat masuk ke dalam kamarnya."Aku tidak tahu siapa perempuan itu, kenapa dia bisa punya kartu namaku?" ucap Ibra setelah dia sudah berada di dalam kamarnya.Langkahnya mondar mandir di kamarnya, mengingat semua kejadian yang ada di rumahnya selama satu tahun ini. Mengingat apakah Zahrana pernah masuk ke dalam kamarnya dan mengambil kartu namanya, lalu menuliskan nama anaknya itu di kartu nama tersebut.Kembali kartu nama itu di pandangi, membolak balikkannya beberapa kali sambil mengingat apa pun yang berhubungan dengan kartu nama di tangannya. Mengingat wajah Raka, mengingat Zahrana dan seperti familiar dengan wajah gadis itu."Siapa Zahrana itu? Kenapa

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-10
  • Zahrana Gadis Tangguh   40. Penggosip

    Dokter Samuel terdiam, dia menatap Ibra heran dengan informasi yang dia dapatkan mengenai kebenaran Zahrana sebenarnya adalah masih seorang gadis. Tangannya mencubit-cubit bibirnya pelan, memikirkan sesuatu yang di ucapkan oleh Ibra."Sebentar, aku melihat Raka seperti mihat wajah kecilmu. Dan kamu bilang wajah ibunya Raka mirip dengan gadis yang kamu temui waktu di toko. Apakah ada hubungannya antara Zahrana dan gadis penjaga toko itu?" tanya dokter Samuel."Aku tidak tahu, Zahrana memakai kerudung. Jadi tidak terlalu jelas wajahnya mirip dengan gadis yang dulu aku nikahi. Tapi pernah aku lihat, gadis itu seperti mirip dengan gadis yang pernah aku ajak nikah mendadak itu." kata Ibra."Jadi menurut kamu, mereka kakak adik?" tanya dokter Samuel."Bisa jadi. Atau hanya saudara." kata Ibra."Tuan Ibra yang terhormat, di dunia ini banyak sekali kempiripan manusia satu dengan lainnya. Contohnya banyak para artis ibu kota, ada artis presenter Ersa Mayori dan Cut Tari. Mereka mirip, tapi buk

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-11
  • Zahrana Gadis Tangguh   41. Mencari Alamat Rumah

    Sudah satu minggu lebih dari waktu yang di tentukan, Zahrana belum kembali ke rumah Ibra. Laki-laki itu gelisah kenapa Zahrana belum juga kembali, meski kakeknya belum juga pulang. Dia mengajak kakeknya pulang dari Singapura, tapi laki-laki tua itu masih betah katanya di Singapura dengan anaknya. Ibunya Mischa."Kenapa kakek belum mau pulang sih?" ucap Ibra kesal sendiri.Dia ingin bertanya pada Bi Iyam, tapi rasanya engga. Karena malu juga, sedangkan kakeknya saja belum pulang.Di dalam kamarnya, Ibra masih bolak-balik tidak jelas tak tentu arah. Dia masih memakai kaos tipis tidurnya dengan celana panjang tipis pula, tangannya mengetuk-ngetuk kartu nama yang sudah seminggu di tangannya. Menatapnya lagi kemudian mengetuk lagi di bibirnya.Tapi kemudian dia bergegas melangkah keluar dari kamarnya, hatinya benar-benar gelisah dan ingin bertanya pada pembantunya mengenai Zahrana. Kaki melangkah menuruni tangga dengan cepat, kartu nama masih dia pegang di tangan.Sampai di bawah, dia lang

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-12
  • Zahrana Gadis Tangguh   42. Menghubungi Zahrana

    Ibra sampai di rumah, dia langsung saja masuk ke dalam rumah setelah turun dari mobilnya. Tampak dia tidak sadar ingin menelepon Zahrana, memintanya segera berangkat lagi.Menaiki tangga satu persatu, dengan cepat dia ingin sekali sampai di kamarnya. Membuka pintu dan masuk ke dalam kamar, mengambil ponselnya kemudian mencari nomor Zahrana yang tadi dia minta pada yayasan Ibu Rima."Dia tinggal di sini sudah satu tahun lebih, tapi kenapa tidak ada yang punya nomor teleponnya. Kenapa Bi Iyam tidak punya nomor gadis itu?" ucap Ibra masih mencari nomor kontak Zahrana.Setelah di dapat, dia langsung mendial nomor tersebut. Tersambung, hati Ibra deg-degan sendiri. Dia masih menunggu sambungan teleponnya di jawab Zahrana."Kok lama dia tidak jawab teleponku." ucap Ibra lagi.Langkahnya terus mengarah ke balkon, lalu kembali lagi ke dalam kamar menuju ranjangnya. Sepanjang dia menghubungi Zahrana sudah tiga kali dia bolak balik dari ranjang ke arah balkon, tapi tetap belum di jawab oleh Zahr

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-13
  • Zahrana Gadis Tangguh   43. Bertemu Zahrana

    Ibra sudah bersiap akan pergi ke kampung halaman Zahrana. Laki-laki itu tak lupa juga membawa robot mainan yang dia beli dari Singapura untuk Raka. Keponakan Zahrana yang sejak dia pergi ke Singapura ingin segera memberikan robot itu pada Raka, tapi nyatanya gadis itu tidak kembali lagi ke rumahnya hingga sekarang.Di letakkannya robot berukuran setengah meter itu, di masukkan ke dalam paperbag lalu di letakkan di belakang jok mobilnya. Dia sudah berpesan pada Bi Iyam kalau dirinya akan ada kunjungan ke proyek dan akan kembali satu minggu kemudian.Mobil melaju dengan pelan keluar dari gerbang rumahnya. Satpam memberi hormat ketika mobil sudah pergi, Ibra memang tidak pernah memakai supir jika pergi ke kantor atau pergi kemana saja. Jika ada Joni, maka laki-laki itu yang akan selalu mengantarkannya kemana pun. Terutama pergi ke proyek, tapi kali ini dia pergi sendiri dengan tujuan bertemu dengan Zahrana."Kira-kira sampai di kampung itu sudah malam hari, aku harus cari penginapan di s

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-14
  • Zahrana Gadis Tangguh   44. Makan Siang

    "Tuan Ibra?" ucap Zahrana kaget dengan kedatangan majikannya itu.Ucapan Zahrana membuat Ibra kaget juga, dia menoleh ke arah gadis itu dan berdiri menatap Zahrana lama. Degup jantungnya semakin kencang ketika gadis itu berdiri dan menatapnya dengan keterkejutannya dirinya ada di rumahnya.Lama keduanya saling menatap, kemudian Zahrana memutusnya dengan membuang wajahnya ke samping. Ibra menunduk, mengambil robot besar yang dia beli untuk Raka."Raka mana?" tanya Ibra menetralkan kecanggungan keduanya."Masih tidur, dia demam semalam." jawab Zahrana.Gadis itu mendekat, duduk di kursi lusuh depan Ibra. Masih terasa kaku dan heran kenapa bisa Ibra menyusulnya datang ke rumahnya. Tapi wajar saja, sudah hampir satu bulan dia tidak kembali lagi ke rumah laki-laki itu, karena awal rencana hanya dua minggu pulang."Kenapa kamu tidak mengangkat teleponku?" tanya Ibra.Zahrana heran, jadi beberapa kali ada yang menelepon itu adalah Ibra? Majikannya?"Anda meneleponku?" tanya Zahrana.Ibra men

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-15
  • Zahrana Gadis Tangguh   45. Midah Kesal

    Zahrana dan Ibra menoleh ke arah sumber suara. Mereka melihat dengan tatapan kekesalan pada Zahrana, keduanya mendekat dan berdiri di depan meja makan. Tatapan tajam dan penuh kebencian di tunjukkan oleh Mudah yang tiba-tiba masuk ke dalam rumah Zahrana.Zahrana berdecak kesal, kenapa bibinya datang di saat yang tidak tepat. Dia takut akan mengungkit kakaknya dan menceritakan hal tidak benar pada Ibra, meski cerita itu tidak benar. Tapi Ibra akan berpikir lain, dan akan bertanya masalahnya dirinya kenapa semua membenci Zahrana."Kamu itu sama saja dengan kakakmu, bahkan kamu lebih berani sampai membawa laki-laki masuk ke dalam rumahmu. Munafik!" ucap Midah."Cukup Bi Midah. Sebaiknya Bibi dan Mila pergi dari rumahku, kalian selalu saja menghinaku dan kakakku!" ucap Zahrana kesal pada istri dari pamannya itu.Ibra semakin bingung, meski dia kesal ke apa dua orang itu menghina Zahrana. Tapi dia belum mau bersuara dengan pemandangan itu.Zahrana bangkit dari duduknya, mendekati Midah dan

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-16

Bab terbaru

  • Zahrana Gadis Tangguh   109. Bahagia

    Hari demi hari kedekatan Mischa dan dokter Samuel semakin baik. Mereka hidup satu rumah layaknya suami istri sesungguhnya, karena memang mereka pasangan suami istri. Tidak ada kekakuan dari sikap keduanya, Mischa sudah berani bermanja atau bercanda dengan suaminya.Dokter Samuel senang, kini Mischa terlihat manja padanya meski masih malu-malu. Dia juga senang setiap hari berangkat kerja di antar sampai depan rumah, dan pulang dari rumah sakit Mischa sudah ada di rumahnya. Kalau pun Mischa pulang terlambat karena sedang di luar, pasti dia menelepon lebih dulu.Kedua sejoli yang sedang mabuk cinta, tapi masih gengsi untuk mengungkapkan. Kini sedang santai menikmati liburan hari Minggu di rumah. Dokter Samuel mengisi libur Minggunya renang di rumahnya di bagian belakang. Mischa menemani di kursi panjang sambil memainkan ponsel, sesekali memotret suaminya diam-diam ketika sedang berenang.Dokter Samuel pun mendekat pada istrinya, dia duduk di samping dengan tubuh dan wajah yang basah."Ka

  • Zahrana Gadis Tangguh   108. Mulai Menerima

    Mischa nyaman dalam pelukan dokter Samuel malam ini, makanya dia diam saja tanpa bergeming ketika pelukan suaminya semakin mengerat. Memang awalnya tertidur pulas, tapi gerakan tubuh Mischa membuat dokter Samuel semakin mengeratkan pelukannya."Apa kamu nyaman seperti ini?" tanya dokter Samuel.Tak ada jawaban, hanya gerakan pelan dan hati-hati dari tangan Mischa. Dokter tampan itu membuka matanya, melihat wajah Mischa matanya bergerak-gerak. Wajahnya mendekat, mencoba untuk mencium pipinya apakah ada penolakan atau tidak dari istrinya.Tapi tidak ada penolakan, justru tubuh Mischa menegang ketika ciuman dokter Samuel di pipinya tidak juga lepas. Wajah itu mengarah pada bibir Mischa dengan pelan, mengecupnya beberapa kali. Namun tetap tidak ada perlawanan dari istrinya, seperti memberikan sinyal kalau perlakuannya itu di izinkan untuk terus melakukan eksplor pada wajahnya.Posisi dokter Samuel berubah menjadi di atas, tangannya mengelus pipi Mischa yang halus. Wajahnya turun ke bawah,

  • Zahrana Gadis Tangguh   107. Akhirnya Tidur Sekamar

    Sikap dokter Samuel yang berubah manis dan sedikit romantis akhir-akhir ini membuat Mischa jadi berpikir lagi tentang hubungannya dengan suaminya itu. Ternyata, memang harus terbiasa untuk menumbuhkan rasa cinta di hatinya agar bisa memperbaiki hubungannya dengan suaminya.Duduk di depan cermin, menyisir rambutnya yang sebahu. Masih dengan mengenakan handuk kimono setelah mandi. Dia kini sudah jarang minum-minuman dan juga keluar malam hari, sejak dokter Samuel mecium bibirnya malam itu dan selalu mengecup keningnga ketika mau berangkat ke rumah sakit. Bagi Mischa itu sikap yang manis yang belum dia rasakan, terkadang dia merasa berdebar ketika sikap manis suaminya itu."Apa dia mencoba untuk mengambil hatiku?" gumam Mischa menatap wajahnya sendiri di pantulan cermin kaca.Tok tok tok.Pintu di ketuk dari luar, Mischa bangkit dari duduknya dan melangkah menuju pintu. Membukanya dan tampak bi Sumi berdiri tersenyum tipis."Apa nyonya mau menyambut tuan dokter?" tanya bi Sumi."Oh, dia

  • Zahrana Gadis Tangguh   106. Janji Mischa

    Mischa diam saja, dia terpaku ketika dokter Samuel mengecup keningnya. Matanya menatap punggung suaminya yang berjalan menjauh meninggalkannya untuk pergi ke rumah sakit. Dia menarik napas panjang, lalu di lihatnya meja makan hanya ada roti panggang serta air putih dalam teko bening.Mischa mengambil gelas lalu mengisinya dengan air dalam teko. Di minumnya air tersebut, masih diam setelah meminum air."Nyonya mau sarapan sekarang?" tanya bi Sumi."Apa tuanmu itu sudah sarapan?" tanya Mischa."Sudah nyonya, bahkan minum kopi juga sudah." jawab bi Sumi."Jadi dia sudah minum kopi? Kok dia minta lagi sama aku?" tanya Mischa."Mungkin tuan dokter pengen di layani nyonya, sudah beberapa minggu tuan sebenarnya ingin di layani istrinya. Yaitu nyonya, tapi tuan dokter tidak sampai hati membangunkan nyonya kalau pagi hari." kata bi Sumi lagi."Kenapa tidak mau bangunkan? Tinggal bangunkan saja kenapa tidak enak hati?" ucap Mischa."Tuan dokter tidak mau merepotkan, lagi pula ..." ucapan bi Sum

  • Zahrana Gadis Tangguh   105. Secangkir Kopi

    Malam pertama di lewati begitu saja oleh dokter Samuel dan Mischa. Dokter tampan itu justru tidak mau melakukan hubungan suami istri jika Mischa sendiri tidak mau. Tapi mereka pun telah kembali ke rumah dokter Samuel, karena memang Mischa sudah jadi istri dokter Samuel.Bahkan dokter Samuel memberikan penawaran pada Mischa apakah dia akan tidur terpisah di kamar lain, bukan di kamarnya sendiri."Jadi kamu mau tidur di kamarku atau di kamar tamu?" tanya dokter Samuel ketika mereka sampai di rumah besar itu."Baguslah, kamu tidak memaksaku untuk tidur satu kamar. Aku pilih di kamar tamu saja, di mana kamarnya?" tanya Mischa."Oke, nanti bi Sumi yang akan merapikan kamar tamu itu. Tunggu saja, dia pasti datang kesini." kata dokter Samuel.Laki-laki itu meninggalkan Mischa menuju kamarnya. Dia ingin segera mengganti bajunya setelah semalam tidak berganti baju karena lupa tidak membawa baju, tahu begitu dia menyuruh pembantunya datang ke hotel membawakan baju-bajunya. Tapi waktu sudah mala

  • Zahrana Gadis Tangguh   104. Cinta?

    Ibra tersenyum ketika sepupunya meminta tolong padanya untuk membukakan kancing baju pengantinnya. Dokter Samuel menatapnya, kemudian menyeruput kopi yang dia pesan juga."Apa dia yang meneleponmu?" tanya dokter Samuel."Ya, dia meminta bantuanku untuk melepas kancing bajunya. Dia pikir aku ini laki-laki tidak normal?" ucap Ibra."Hei, apa kamu juga tertarik dengan sepupumu sendiri?" tanya dokter Samuel sedikit cemburu."Kenapa dia minta tolong padaku? Cepat sana pergi ke kamarmu! Dia butuh bantuanmu." ucap Ibra tersenyum sinis karena dokter Samuel seperti cemburu padanya."Dia terlalu angkuh dan gengsi tidak mau minta bantuan padaku, kenapa minta bantuan padamu.""Ya, karena dia gengsi. Makanya dia minta bantuan padaku, sebagai laki-laki jantan harusnya kamu segera pergi ke kamar dan menolong istrimu yang sedang kesusahan. Kupikir kamu bisa langsung mengajaknya bercinta malam pertama kalian." ucap Ibra."Dia terlalu angkuh, makanya aku pergi sendiri ke sini." ucap dokter Samuel."Lep

  • Zahrana Gadis Tangguh   103. Gengsi

    Dalam kamar pengantin, dokter Samuel atau pun Mischa keduanya sibuk masing-masing dengan ponselnya. Sesekali dokter Samuek melirik ke arah istrinya, moodnya tiba-tiba rusak ketika tahu Mischa masih saja mengkonsumsi minuman beralkohol.Mischa melirik suaminya yang begitu tenang tanpa mengganggunya. Biasanya jika pengantin baru yang normal, maka mereka akan melakukan apa saja yang membuat mereka dekat dan saling membutuhkan. Meski ada kecanggungan, tapi Mischa melihat suaminya tenang-tenang saja."Apa dia seorang suami yang baik? Kenapa diam saja." gumam Mischa melirik dokter Samuel yang sedang menelepon sekarang."Halo?""....""Oh, ya. Ya dokter Boyke, saya cuti beberapa hari. Mungkin hanya lima hari saja, hahah.""....""Waah, tidak tahu. Saya belum berencana kesana, hahah!""...."Mischa masih memperhatikan suaminya menelepon dengan santai dan senang. Dia berdecak kesal, kenapa sejak di bawa masuk paksa bahkan di tarik tangannya justru di dalam malah di diamkan. Tangannya bersedeka

  • Zahrana Gadis Tangguh   102. Perdebatan Pengantin

    Mischa dan dokter Samuel menyambut tamu yang hadir, tidak menyangka tamu undangan yang datang sebagian adalah dokter dan para perawat serta petugas di rumah sakit dokter Samuel bertugas. Ada juga doktet-dokter lain dari rumah sakit lain yang di kenalnya dan sering bertemu ketika seminar.Begitu juga rekan bisnis tuan Arta juga kedua orang tua Mischa. Gadis itu sendiri tidak banyak mengundang temannya, tapi juga ada yang memaksa datang karena ingin bertemu dengan Mischa."Jadi kamu jodohnya dengan dokter, Mischa?" tanya teman kuliahnya dulu ketika mereka berkumpul dengan teman satu angkatan kuliahnya, hanya beberapa."Ya, jodoh tidak tahu yang kita dapatkan sih." jawab Mischa menenggak minumannya.Dia ingin minuman beralkohol meski, tapi tidak di sediakan oleh pihak hotel. Itu mungkin orang tuanya yang melarang menyediakan minuman beralkohol."Tapi kamu dulu bercita-cita ingin dapat jodoh seorang arsitektur. Edward, teman kita dulu dia sekarang seorang arsitek terkenal. Karyanya banyak

  • Zahrana Gadis Tangguh   101. Menikah Juga

    Keputusan tuan Arta tidak bisa di ganggu gugat oleh siapa pun. Baik Mischa atau pun dokter Samuel, dan laki-laki itu pusing bukan main. Dan kali ini, dia masih berada di rumah Ibra setelah lamaran terpaksanya pada tuan Arta untuk meminta Mischa jadi istrinya.Belum lagi Sintya justru tidak datang ketika lamaran dadakan dan terpaksa itu di lakukan. Alasannya dia tidak bisa pulang ke Indonesia karena pekerjaannya belum selesai. Dan kini, dokter tampan itu duduk lesu di ruang kerja sahabatnya.Ibra menatap sinis, tapi sekaligus kasihan karena terlihat lesu sekali. Belum lagi tekanan dari kakeknya agar segera menikah secepatnya."Bagaimana bisa kakekmu menyuruhku menyiapkan semuanya dalam satu minggu ini menikah. Semuanya serba mendadak, apa ini acara bedah rumah atau uang kaget yang semuanya serba mendadak dan cepat." ucap dokter Samuel."Kamu pikir dulu aku juga mendadak menikah, dua pernikahanku semuanya mendadak. Itu bisa di lakukan, kamu cuma izin rumah sakit untuk mendadak menikah.

DMCA.com Protection Status