Home / Romansa / Young Summer / Chapter 15 Introducing Him to My Family

Share

Chapter 15 Introducing Him to My Family

Author: Mara Dew
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Akhir pekan ini aku lebih gugup dari biasanya. Rencana mempertemukan Tobias dengan keluargaku benar-benar menguras emosi dan pikiran. Mereka hanya tahu Tobias lebih muda dariku, tapi tidak sembilan tahun. Aku khawatir tentang tanggapan mereka begitu mengetahui hal tersebut. Mungkin Mom akan tetap tersenyum, karena dia sangat pintar menyembunyikan suasana hati, tapi berbeda dengan Dad. Aku khawatir dia akan bertindak sesuatu yang menyakiti Tobias. Bukan dalam artian fisik tentu saja, Dad bukan type orang yang suka memukul kencan putrinya hanya karena dia lebih muda. Tapi, firasatku sungguh tidak enak.

Tobias memarkir mobilnya di pinggir jalan depan rumahku. Aku menggandenganya dan mengajak ia masuk. Dia mengenakan T-shirt hijau cerah yang dimasukkan ke dalam celana, menyisir rambutnya rapi dan berpenampilan layaknya hendak bertemu orang penting. Aku cukup bangga dengan usahanya menarik simpati keluargaku.

Aku menemukan Mom dan Dad di kebun belakang, dan yang

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Young Summer   Chapter 16 Unexpected Bad News

    Ada yang berbeda dengan Tobias. Aku merasakannya. Sikapnya memang tidak berubah, perlakuannya padaku masih semanis biasanya. Tapi dari bahasa tubuhnya aku tahu ada yang tidak beres dengannya.Aku terbiasa menilai seseorang dari bahasa tubuh mereka, itu sangat berguna bagi reporter sepertiku. Dan dengan pengalaman tidak terbatasku, aku yakin Tobias menyembunyikan sesuatu.Kejadiannya akhir pekan kemarin, seperti biasa dia menginap di apartemenku. Malam saat aku terjaga, Tobias tidak berada di ranjang. Aku segera bangun dan mengenakan kaos milik Tobias yang kutemukan, beranjak keluar dari kamar.Suara samar yang terdengar dari arah pantry membawa kakiku ke sana. Namun saat pendengaranku bisa menangkap suara itu dengan lebih jelas, aku sengaja berhenti. Tobias sedang menelepon seseorang. Di tengah malam seperti ini? Siapa? Dan yang membuatku curiga, dia berbicara sambil berbisik seolah tidak ingin ada yang mendengar percakapannya.Beberapa patah kat

  • Young Summer   Chapter 17 Bears Don't Hibernate Forever

    Kata-kata yang baru saja diucapkan Tobias seperti sebuah bom yang baru saja menimpaku. Aku bukan penggemar MMA, atau jenis olah raga kasar semacam itu. Melihat orang-orang bertubuh besar yang berkelahi sampai berdarah-darah selalu membuatku mual.“Kau tidak serius kan, Tobias?”Pria di sampingku tidak menjawab, dia hanya menatapku sendu. Namun aku bisa melihat tekad yang terpancar di matanya. Tanpa dia berbicara aku sudah tahu apa jawabannya. Tenggorokanku terasa kering, bayangan Tobias yang bertarung di atas ring menimbulkan perasaan ngeri.“Kenapa?” tanyaku pendek, dengan suara serak. Sebenarnya aku ingin bertanya lebih panjang, apa yang menyebabkan dia ingin kembali bertarung? Kenapa mendadak dia ingin kembali bertarung? Pertanyaan-pertanyaan semacam itu, tapi aku tidak sanggup mengucapkannya.“Aku hanya ingin melakukannya, Em. Beruang tidak hibernasi selamanya,” gumamnya mengalihkan pandangan dariku. Aku tahu bukan

  • Young Summer   Chapter 18 The Miracle of Twilight

    Sore ini aku pulang dalam keadaan sangat lelah. Percakapanku dengan Baxter tadi benar-benar menguras emosi. Hal yang paling ingin kulakukan begitu memasuki apartemen hanyalah tidur.“Hai, Em!”Aku terlonjak, hampir melemparkan secara sembarangan sepatu yang sedang kulepas.“Geez, Elian!” seruku. Entah bagaimana sepupu sialanku itu selalu ada di waktu yang tidak tepat. “Kapan kau akan mulai menghargai privasiku?” ucapku sebal. “Setidaknya beri tahu aku kalau kau mau berkunjung.”Elian terkekeh. “Bukan hari yang menyenangkan, heh?”“Sama sekali bukan,” sahutku ketus. Aku melangkah melewatinya menuju kamarku.“Aku dengar kalian sedang bertengkar ya?”“Siapa?” Aku menjawab dari dalam kamar.“Kau dan Tobias.”“Tobias mengatakannya padamu?” tanyaku sambil lalu, melewati sepupuku menuju pantry

  • Young Summer   Chapter 19 Like Summer Needs the Sun

    Sabtu malam yang cerah, layaknya kota-kota besar lainnya, California yang megah tampak sibuk. Dipenuhi para pejalan kaki yang hilir mudik dan kendaraan yang memenuhi jalanan, seolah-olah mereka tidak ingin kehilangan waktu bersenang-senang selama akhir pekan. Entah itu untuk piknik ke luar kota atau hanya sekadar bersantai di klub-klub tempat biasa mereka berkumpul.Di salah satu sudut kota, sebuah stadion yang biasa digunakan untuk kompetisi tinju, kickboxing, dan MMA baik secara profesional maupun amatir, telah ramai oleh para pengunjung. Pertandingan sebentar lagi dimulai, aku sendiri sudah duduk manis di bangku terdepan bersama Eli, Erin Limp di sebelah Eli, dan Joey di sebelahku.Antusiasme para penonton di sekitarku benar-benar membuatku terkejut, tidak mengira jika acara seperti ini begitu populer di kalangan pecinta olah raga.“Kapan lagi kau bisa menyoraki orang berbaku hantam secara legal,” teriak Elian sambil tertawa di teli

  • Young Summer   Chapter 20 Meet the Ex

    Pertandingan kemarin baru permulaan, masih banyak yang harus Tobias perjuangkan jika dia benar-benar ingin sukses sebagai atlet UFC. Termasuk persiapan untuk kompetisi-kompetisi berikutnya. Sebagai kekasih yang mendukungnya, aku tentu bisa memahami jika kemudian waktunya untukku banyak yang tersita. Kewajiban membagi waktu antara pekerjaan dan jadwal latihan yang padat saja sudah cukup membuatnya repot. Sementara itu jadwal kegiatanku sendiri mulai penuh, tekad untuk menemukan berita yang akan bisa menaikkan lagi popularitas OSOM TV mengharuskanku bekerja keras dan lebih sering berada di kantor daripada apartemen. Jadi saat ini kami benar-benar kekurangan waktu bersama.Meskipun begitu hal tersebut sama sekali tidak memengaruhi kemesraan kami. Sedikit kesempatan yang kami punya justru menjadikan pertemuan kami terasa berkualitas. Kami benar-benar memanfaatkan waktu yang kami miliki dengan sebaik-baiknya, bahkan jika itu hanya beberapa menit di jam makan siang.Seperti

  • Young Summer   Chapter 21 Yes, I am Jealous (21+)

    Sejak kejadian aku memergoki Andrew menelepon seseorang sambil berbisik-bisik, aku jadi sering memperhatikan gerak-geriknya. Entah kenapa firasatku mengatakan ada yang tidak beres dengan dia. Andrew merupakan karyawan senior di OSOM TV, dia masuk beberapa bulan sebelum aku, dan bekerja pada bagian Tim Pendukung. Di dunia Broadcasting, Tim Pendukung bukan termasuk jenis pekerjaan yang populer, kebanyakan mereka yang berada di sana hanya memanfaatkannya sebagai batu loncatan. Tapi tidak dengan Andrew, dia mampu bertahan selama bertahun-tahun. Dan itu terlihat tidak biasa bagiku.Andrew tipe pria yang mudah bergaul, semua karyawan OSOM TV dari berbagai divisi mengenalnya, tak jarang aku melihat dia nongkrong bersama mereka, entah itu di club atau pada pesta-pesta yang diadakan teman-teman satu kantor.Aku baru saja kembali dari makan siang ketika melihatnya sedang berbicara dengan salah satu teman dari Tim Kreatif, Saat melihatku datang dia langsung perg

  • Young Summer   Chapter 22 Live or Die

    Aku pernah mengatakan pada Baxter kalau aku memiliki berita bagus yang bakal menaikkan popularitas OSOM TV, itu benar. Beberapa hari yang lalu saat aku duduk di kursi penonton menemani Tobias yang sedang bertanding, aku mendengar percakapan dua pria yang duduk di sebelahku. Mereka membahas pertarungan ilegal yang diadakan di sebuah basemen salah satu gedung pencakar langit di Los Angeles. Mereka menyebut kompetisi itu dengan nama “LIVE OR DIE”, dan bahwa sampai saat ini identitas penanggung jawab kompetisi tersebut tidak diketahui orang karena selalu bekerja dari balik layar. Hanya satu informasi yang mereka ketahui tentang si Tuan Misterius itu, dia adalah salah satu pengusaha yang memiliki beberapa jenis perusahaan di California. Bukankah itu sangat menarik?Mungkin awalnya aku hanya mengira akan mendapatkan berita yang menarik, itu saja. Akan tetapi begitu mencari tahu tentang kompetisi-kompetisi “LIVE OR DIE”, aku dikejutkan dengan ba

  • Young Summer   Chapter 23 Unpleasant Surprise

    Sisa hari itu aku gunakan untuk berdiskusi dengan Rick si kameramen. Pekerjaan kali ini akan lebih sulit karena kita harus menggunakan kamera tersembunyi. Rick menyetujui, dia berjanji akan mengatur semua dengan baik.Aku pulang dalam keadaan letih, memutuskan untuk memanjakan diri dengan berendam air hangat selama beberapa menit. Menghirup segarnya aromatherapy yang membangkitkan semangat, hingga tubuhku menjadi rileks dan segar kembali.Ketika sedang menyiapkan makan malam untuk diriku sendiri, Tobias menelepon.“Hai, Bird!” sapanya dari seberang.“Hai, kau masih di LA?”“Ya, sepertinya masih agak lama.”“Sabtu kau masih di sana?” tanyaku.“Sepertinya ya, kenapa?”Aku termenung sebentar, menimbang-nimbang hendak mengatakan pada Tobias atau tidak jika aku juga akan ke LA hari Sabtu besok.“Aku akan berada di sana juga Sabtu besok, mungkin aku bisa menemui

Latest chapter

  • Young Summer   Extra Chapter Wedding Day

    Jika musim panas menggambarkan keceriaan, musim gugur adalah bagian romantisnya. Jadi mengadakan pesta pernikahan pada saat musim gugur, kenapa tidak?Kami membicarakan pernikahan secepat putaran jarum jam. Gaun, tempat,catering, disiapkan dengan mendadak. Semua ikut berperan, teman-teman kami, para sepupuku, bahkan kedua orangtuaku ikut antusias menyiapkan pesta pernikahan kami.Mengenai ayahku, mata hatinya telah terbuka begitu melihat perjuangan Tobias dalam mendapatkan restunya.Dadmenyadari, pria yang mau berjuang sedemikian rupa bukan hanya untuk wanitanya, tapi juga demi ayah si wanita adalah pria yang pantas untuk sang putri. Dia mengatakan hal tersebut padaku. Dan aku dengan rasa bangga, memeluknya penuh kasih sayang.Jadi di sinilah kami sekarang, di sebuah lahan kosong milik pamanku yang sudah disulap menjadi tempat pernikahan paling romantis sedunia. Dikelilingi pepohonan yang daunnya sudah berubah warna. Angin lemb

  • Young Summer   Extra Chapter Let's Get Married

    Tobias sembuh dengan cepat. Dia masih haruscheck upbeberapa kali setelah keluar dari rumah sakit, tapi semua hasilnya sangat memuaskan. Dokter menyatakan Tobias telah sembuh total. Tidak ada dampak buruk pada tubuhnya akibat luka tembak kemarin kecuali bekas luka operasi pada bagian atas telinga kanannya. Walau menurutku itu sama sekali bukan sesuatu yang buruk, Tobias terlihat lebih seksi dengan bekas luka itu.Hari terakhir di rumah sakit, Tobias melamarku. Sama sekali bukan lamaran yang romantis, entah siapa yang merencanakan ide konyol itu.Pagi itu perban yang membebat kepala Tobias akan dibuka. Aku agak cemas karena mengkhawatirkan lukanya, tapi dia malah menertawakan kecemasanku. Seolah hal tersebut memang pantas ditertawakan seperti sebuah permainan.“Aku mencemaskanmu dan kau malah menertawakanku,” gerutuku sebal. Sementara dia berusaha menahan senyumnya.“Maaf, NB. Aku tidak bermaksud,” katanya, terli

  • Young Summer   Chapter 30 Waking Sun

    Hari kesembilan belas Tobias terbaring koma.Aku bangun pagi-pagi sekali bahkan sebelum matahari terbit. Sinar matahari musim gugur memang tidak sehangat matahari musim panas, tapi itu tidak menjadikanku bermalas-malasan. Apalagi hari ini adalah hari besar, siang nanti aku ada janji dengan agen properti. Ada sebuah rumah yang kriterianya sesuai dengan keinginanku dan aku ingin melihatnya.Saat sedang menggosok gigi, ponselku berdering. Aku segera berkumur dan langsung mencuci muka, mengelapnya dengan handuk, lalu buru-buru kembali ke kamar untuk menjawab panggilan.“Halo ... ya, benar ... apa? ... Anda serius? ... Baik, saya akan segera ke sana.”Panggilan terputus, aku mendekap telepon genggamku di depan dada dengan perasaan tidak percaya. Sesaat otakku membeku, begitu juga dengan tubuhku yang tidak bisa bergerak. Namun kebalikannya, jantungku justru berdegup sangat kencang.Dan ketika kesadaranku kembali, tidak ada yang ingin

  • Young Summer   Chapter 29 Autumn Sadness

    Dua minggu sudah Tobias terbaring dalam keadaan koma. Namun belum ada tanda-tanda dia akan segera sadar. Seperti biasa hari ini aku duduk di samping Tobias sambil menggenggam tangannya, hal yang selalu kulakukan setiap kali aku berkunjung.“Hai, Tobias ... apa kabarmu hari ini?” bisikku lembut setelah mencium keningnya. Kutatap wajahnya yang terlihat damai, perasaan sedih yang selalu kurasakan saat melihatnya timbul kembali.“Kau tahu? Kemarin aku mengunjungi Laila, dia terlihat bahagia di tempatnya yang sekarang.” Sejak Tobias dirawat di rumah sakit, Laila memutuskan untuk tinggal di panti jompo. Sebenarnya aku mengajak dia tinggal bersamaku, tapi dengan sopan wanita tua itu menolaknya. Katanya dia tidak terlalu suka tinggal di gedung apartemen, terasa seperti bukan di rumah saja.“Dia masih sedih karena kamu belum bangun juga, tapi dia memiliki banyak teman yang menghiburnya di sana,” aku meneruskan. “Dia merindukanmu,

  • Young Summer   Chapter 28 Between Life and Death

    Aku melihatnya, terbaring di atas ranjang rumah sakit dengan peralatan medis yang menempel pada tubuhnya. Rasanya tidak percaya melihat Tobias yang ceria dan penuh semangat kini terkapar tak berdaya, tanpa ada tanda kehidupan kecuali grafik pada layarbedsidemonitor.Dokter memberi tahu kami bahwa mereka berhasil mengeluarkan peluru dari kepala Tobias, tapi meski begitu mereka tidak bisa menjanjikan kondisinya akan semakin membaik. Saat ini Tobias dalam keadaan koma, dan pihak rumah sakit tidak bisa melakukan tindakan apa pun kecuali perawatan.Berapa lama Tobias akan koma? Tidak ada yang bisa memastikan. Bisa hanya beberapa hari, minggu, bulan, tahun, atau yang terburuk, tidak pernah terbangun sama sekali.Sesuatu yang berat terasa menghantam jantungku, rasa sakit sekaligus sesak membuatku susah bernapas sehingga dadaku terasa membengkak. Membayangkan Tobias tidak pernah terbangun lagi ... itu adalah mimpi terburuk buatku.Aku melangk

  • Young Summer   Chapter 27 He's a Fighter

    Tanganku yang memegang roda kemudi tidak bisa berhenti gemetar, air mata yang terus mengalir kuusap berkali-kali agar tidak mengaburkan pandangan. Aku berusaha tenang, menarik napas panjang dan mengeluarkannya dengan teratur. Namun suara Elian terus menggema dalam otakku.Tobias tertembak, Emily. Tobias tertembak!Ya, Tuhan … bagaimana dia bisa tertembak?! Itu pertandingan MMA, bukan kompetisi menembak!Mobilku meluncur kencang membelah jalan raya, melewati entah berapa mobil, aku hanya ingin cepat sampai rumah sakit tempat Tobias ditangani. Menemuinya; mengetahui dia baik-baik saja. Namun apakah dia baik-baik saja?Pertanyaan itu sungguh mengganggu, sayangnya saat menelepon tadi, Elian tidak menceritakan apa-apa, dia hanya memintaku cepat ke sana. Aku hanya bisa berharap tidak ada hal buruk yang terjadi padanya, oh Tuhan ... aku tidak akan memaafkan diriku sendiri kalau sampai terjadi sesuatu dengannya.Saat harus berhenti ka

  • Young Summer   Chapter 26 Incredibly Bad News

    Begitu yakin dengan kehamilanku, aku mengambil keputusan yang sama sekali tidak pernah aku rencanakan. Resign.Ya, aku memutuskan akan meninggalkan California, pergi ke pinggiran kota dan menetap di sana selama beberapa waktu. Kurasa tabunganku sudah cukup untuk hidup berdua dengan anakku sampai beberapa tahun, setelah itu aku bisa kembali bekerja.“Coba pikirkan sekali lagi, Em.” Baxter terlihat enggan melepasku. “Ambillah cuti, pergi berlibur dan kemudian kembali ke sini, aku membutuhkanmu.”“Terima kasih, Bob. Tapi aku hanya ingin resign,” sahutku mantap.Baxter menghela napas. “Kalau kau punya masalah, ceritakan padaku. Kau tahu aku selalu bisa diandalkan, bukan?”“Aku tahu, kau salah satu yang terbaik, Bobbie,” aku berkata tulus.“Bagaimana dengan liputanmu? Kau berjanji akan memberiku berita spektakuler.”Aku terdiam, ucapan Baxter menginga

  • Young Summer   Chapter 25 Fuckin' Mess

    Entah berapa lama aku menangis dalam pelukannya, selama itu Tobias terus mendekapku dengan lembut, membelai rambutku, dan sesekali mengecup puncak kepalaku. Tidak ada kata-kata yang keluar dari bibir Tobias, dia hanya melakukan hal tersebut, terus menerus, sampai akhirnya tanpa sadar aku tertidur.Saat terbangun, aku masih berada dalam pelukan Tobias. Akan tetapi dengkuran halus yang kudengar memberitahuku jika pria itu sudah terlelap. Kulepaskan dekapan tangannya dengan hati-hati, lalu beranjak turun dari tempat tidur.Kupandangi wajah pria yang beberapa bulan terakhir mengisi kehidupanku, yang sudah memoles ruang abu-abuku dengan keceriaan aneka warna, mengajarkanku tentang pengorbanan dan cinta tanpa batasan.Dadaku terasa sesak, meski kebersamaan kami hanya semusim, tapi begitu banyak yang telah kami lewati. Setiap detik yang kulalui bersamanya adalah waktu yang paling berharga, yang tidak akan pernah aku lupakan.Aku membereskan barang-barangku tanpa

  • Young Summer   Chapter 24 I Ain't Want To

    “Kekasih Anda pasti mempunyai alasan kenapa tidak berkata jujur pada Anda,” kata Sam menghiburku.Aku tersenyum masam.“Aku punya sesuatu yang mungkin akan sedikit mengobati rasa kecewamu, Miss.” Sam keluar dari balik meja bar dan menuju meja kerjanya, lalu mengambil sesuatu dari laci. Setelah itu dia langsung kembali.Dia mendorong selembar tiket yang ia letakkan di atas meja ke hadapanku. “Malam ini pacar Anda bertarung. Saya membeli tiket karena ingin menonton dia, tapi mendadak istri dan putri saya pergi ke rumah orangtua istri saya, jadi saya harus menunggu pub. Bayar seharga saya beli saja, 247 dolar. Tolong uang kes.”Tanpa banyak bicara aku mengeluarkan dompetku dan menguras isinya, meletakkan 12 lembar uang kertas 20 dolar dan satu lembar 10 dolar ke atas meja. Untungnya aku baru mengambil uang tunai di ATM tadi.Aku meraih tiket dan langsung pergi meninggalkan pub.Langkahku gontai saat menyusuri

DMCA.com Protection Status