Tiga tahun kemudian
Reez mengemudikan mobil nya ke sebuah restoran kenamaan di Singapura, tepat setelah kepergian Zia ke Paris Reez memutuskan untuk melanjutkan kuliah nya di Singapura dan kembali tinggal bersama kedua orang tuanya.
awalnya dia berpikir mereka benar-benar akan sama sama mewujudkan cita-cita mereka tapi ternyata dugaan tinggal dugaan semua yang terjadi jauh dari apa yang dia prediksi .
Alenzia atmazya ? Apakah Reez masih menunggunya ? Jawabannya adalah tidak, bahkan dia hampir tidak pernah menunggunya sekalipun.
Lalu apa Reez tidak mencintainya lagi? Entahlah tapi kalau ada hal yang lebih membahagiakan dari mencintainya itulah perasaannya, sulit untuk menamainya entah harus diberi nama apa perasaannya ini
Reez menghentikan mobilnya di parkiran restoran kenamaan di negara itu. tempatnya menghabiskan sebagian besar waktunya selain di kampus, peru
Tiga tahun yang lalu lebih tepatnya setelah Zia memutuskan untuk melanjutkan sekolahnya ke Paris, aku merombak keputusanku untuk tetap tinggal di Indonesiaditambah lagi kedua orangtuaku yang memintaku pindah ke Singapura dan mulai belajar mengurus perusahaan pusat, karena ayah dan bunda tidak ingin memindahkan pusat perusahaannya ke Indonesia .Hingga akhirnya aku memutuskan untuk pindah ke Singapura dan batal kuliah di presiden university lagipula sepertinya memang inilah pilihan terbaik karena Zia sudah tidak disini, dia pasti akan makin salah paham kalau aku masih terlalu dekat dengan Alexa walaupun dia kakaknya Zia tapi tetap saja aku tidak mau Zia semakin tidak mempercayaiku jadi keputusan untuk pindah adalah yang terbaik.Lagi-lagi aku tidak bisa menepati janjiku untuk sering mengunjungnya, awal kuliah adalah hal yang sangat sulit ditambah dengan beban pekerjaan yang baru kumulai jangankan untuk mengunjunginya berk
Reez menatap Zia penuh tanda tanya"Masalah berhenti kuliah kamu pasti bercanda kan..?" Ucapnya"Itu serius sebenarnya.." jawab Zia takut-takut, bagaimana jika Reez memarahi keputusan gegabahnya itu. Reez yang melihat kebingungan Zia dengan sangat jelas memilih menunggu penjelasan gadis itu, Zia yang diperhatikan seperti itu memilih mengerucutkan bibirnya kesal.Bagaimana dia akan menjelaskannya pada Reez ? Tapi dia bingung bagaimana memulainya"Tadinya aku pikir disana enak karena aku bisa mandiri, ternyata jauh banget bedanya jadi akunya kesulitan beradaptasi belum lagi jadwal kuliahnya yang padat padahal masih semester awal.." ucap Zia mencoba menjelaskan"Teman sekamarku sering membawa pacarnya kerumah bahkan melakukan itu di sana padahal aku juga ada disana, jadi aku merasa tidak nyaman..""Dia tidak melakukan apapun sama kamu kan? ""Ngga, tapi aku merasa tidak nya
Setelah Zia menerima lamarannya di restoran waktu itu didepan seluruh keluarga mereka, Reez dan Zia menggelar pernikahan yang amat meriah di salah satu hotel terbaik di Indonesia, setelah melewati proses persiapan yang panjang akhirnya pesta pernikahan mereka berhasil di adakanMelihat Zia yang kelelahan menyambut tamu yang berdatangan satu persatu bersamanya membuat Reez sedikit tidak tega, tapi mau bagaimana lagi bukankah mereka harus melewati ritual itu bukan, memang tidak mudah menghadapi tamu dari dua perusahaan besar."Kamu mau istirahat dulu?? " Ucapnya prihatin melihat Zia yang tampak jelas kelelahan"Ngga usah, lagia bentar lagi juga selesai.." jawabnya"Kamu yakin ngga apa-apa? " Tanya Reez lagi memastikan"Iya aku ngga apa-apa.." jawabnya kembali mengamit lengan Reez untuk menyalami tamu yang hadir di pernikahan mereka
"Kenyataan yg menempatkan ku ditempat yang sempurna namun tak dapat menyempurnakan"Jangan lupa like dan komen yah❤️Alenzia Atmazya dan Alexa Atmazya adalah putri kembar keluarga Atmazya yang memiliki salah satu perusahaan properti yang cukup sukses di Indonesia, Alenzia adalah remaja yang tak pernah menyukai pelajaran serius. Matematika, fisika, kimia adalah dongeng terbaik yang akan menidurkannya dalam beberapa menit .Alenzia adalah seorang pecinta seni sedangkan Alexa adalah pecinta ilmu pasti yang kemampuannya tidak pernah diragukan di MIPA dia adalah bintang kelas yang selalu menjadi kebanggaan keluarga Atmazya .Zia menatap temaram bintang dari jendela besar kamarnya yang berada dilantai dua. kejadian tadi sore kembali terb
Jangan lupa love dan komen ya❤️"aku penasaran dengan cewek lugu yang 10 tahun lalu selalu sibuk dengan Tedy bearnya kecil kesayangnnya..itulah alasan kenapa aku menerima tawaran bunda untuk tinggal di kediaman Atmazya"Amreez Rizqin WijayaAmreez Rizqin Wijaya terpaksa pindah ke kediaman keluarga Atmazya karena sang ayah dan bunda nya harus berangkat ke Singapura untuk mengurus perusahaan baru mereka disana, bunda nya selalu saja punya cara konyol untuk menyudutkannya, di umurnya yang ke 18 tahun orangtuanya masih saja tidak mempercayainya untuk tinggal sendirian di rumah, padahal mereka banyak maid yang akan selalu siaga kapanpun Reez butuh, namun sang bunda malah menitipkannya dengan seenaknya kerumah orang yang sudah cukup lama tidak dijumpai nya ituTak hanya menumpang untuk sementara, Reez juga harus pindah sekolah ke sekoLah yang sama dengan anak kembar Om Atmazya sama tante Reina, Alexa dan Alenzia .
"hatiku bergetar saat berada didekatnya..logika dan hatiku tak lagi berkompromi harusnya aku sadar dia kesini untuk kak Alexa setidaknya itu cukup untuk menjadi alasan Kenapa aku harus bisa mengendalikan diriku sendiri"#alenzia#Alenzia points of view (POV)Pagi ini aku terpaksa nyiapin sarapan untuk aku dan Reez karena dalam sejarah pun keluargaku nggak pernah punya yang namanya pembantu karena Mama sama papa nggak mau kami menjadi anak yang manja.Mama, Papa,sama kak Alexa sudah pergi pagi tadi ke kantor papa, mereka pergi untuk melatih kak Alexa untuk mengambil alih perusahaan. Percaya atau tidak diusianya yang masih 18 tahun kak Alexa sudah dipersiapkan untuk meneruskan Atmazya corp, aku sih nggak pernah masalahin karena seumur-umur aku nggak pernah tertarik sama yang nam
"kau yang selalu ku perhatikan ,yang mengunci hatiku dalam diam..hingga tanpa sadar waktu mengabadikan kamu dalam hatiku..sebagai seseorang yang aku cintai.."#reez..Flashback..10 tahun yang laluHari ini keluarga atmazya berkunjung ke kediaman Wijaya, dua orang lelaki dewasa yang duduk diruang tamu terlihat sibuk dengan percakapan tentang bisnis yang mereka geluti, berbeda dengan dua orang wanita yang sibuk membicarakan anaknya di teras belakang rumah"Reez ayo sapalah Alexa dan Alenzia bukankah mereka cantik...." Reez mulai mendekati dua gadis kecil tersebut, Alexa mudah akrab dengannya dan langsung bercerita tentang
"aku hanya ingin memunggungi waktu agar jika suatu saat waktu menyakitiku aku tidak akan merasakan rasa sakit itu"Dengan langkah malas Zia memasuki kelasnya sambil berjalan menuju kursi kesayangannya dipojok ruangan.Didepannya sudah terlihat Fitra yang sibuk membaca novelnya, Fitra adalah satu satunya sahabat yang dekat dan paling tahan akan sifat tertutup zia, tapi setelah lama bersahabat Zia mulai terbuka pada Fitra .Sedangkan Alexa sedang sibuk dengan teman temannya didepan kelas bercerita tentang olimpiade olimpiade yang mereka ikuti, karena teman Alexa rata rata adalah kalangan kutu buku dan bintang kelas."Zia kok Lo kayak orang depresi gitu sih..?" Fitra memutar kursinya ke arah meja Zia saat melihat temann
Setelah Zia menerima lamarannya di restoran waktu itu didepan seluruh keluarga mereka, Reez dan Zia menggelar pernikahan yang amat meriah di salah satu hotel terbaik di Indonesia, setelah melewati proses persiapan yang panjang akhirnya pesta pernikahan mereka berhasil di adakanMelihat Zia yang kelelahan menyambut tamu yang berdatangan satu persatu bersamanya membuat Reez sedikit tidak tega, tapi mau bagaimana lagi bukankah mereka harus melewati ritual itu bukan, memang tidak mudah menghadapi tamu dari dua perusahaan besar."Kamu mau istirahat dulu?? " Ucapnya prihatin melihat Zia yang tampak jelas kelelahan"Ngga usah, lagia bentar lagi juga selesai.." jawabnya"Kamu yakin ngga apa-apa? " Tanya Reez lagi memastikan"Iya aku ngga apa-apa.." jawabnya kembali mengamit lengan Reez untuk menyalami tamu yang hadir di pernikahan mereka
Reez menatap Zia penuh tanda tanya"Masalah berhenti kuliah kamu pasti bercanda kan..?" Ucapnya"Itu serius sebenarnya.." jawab Zia takut-takut, bagaimana jika Reez memarahi keputusan gegabahnya itu. Reez yang melihat kebingungan Zia dengan sangat jelas memilih menunggu penjelasan gadis itu, Zia yang diperhatikan seperti itu memilih mengerucutkan bibirnya kesal.Bagaimana dia akan menjelaskannya pada Reez ? Tapi dia bingung bagaimana memulainya"Tadinya aku pikir disana enak karena aku bisa mandiri, ternyata jauh banget bedanya jadi akunya kesulitan beradaptasi belum lagi jadwal kuliahnya yang padat padahal masih semester awal.." ucap Zia mencoba menjelaskan"Teman sekamarku sering membawa pacarnya kerumah bahkan melakukan itu di sana padahal aku juga ada disana, jadi aku merasa tidak nyaman..""Dia tidak melakukan apapun sama kamu kan? ""Ngga, tapi aku merasa tidak nya
Tiga tahun yang lalu lebih tepatnya setelah Zia memutuskan untuk melanjutkan sekolahnya ke Paris, aku merombak keputusanku untuk tetap tinggal di Indonesiaditambah lagi kedua orangtuaku yang memintaku pindah ke Singapura dan mulai belajar mengurus perusahaan pusat, karena ayah dan bunda tidak ingin memindahkan pusat perusahaannya ke Indonesia .Hingga akhirnya aku memutuskan untuk pindah ke Singapura dan batal kuliah di presiden university lagipula sepertinya memang inilah pilihan terbaik karena Zia sudah tidak disini, dia pasti akan makin salah paham kalau aku masih terlalu dekat dengan Alexa walaupun dia kakaknya Zia tapi tetap saja aku tidak mau Zia semakin tidak mempercayaiku jadi keputusan untuk pindah adalah yang terbaik.Lagi-lagi aku tidak bisa menepati janjiku untuk sering mengunjungnya, awal kuliah adalah hal yang sangat sulit ditambah dengan beban pekerjaan yang baru kumulai jangankan untuk mengunjunginya berk
Tiga tahun kemudianReez mengemudikan mobil nya ke sebuah restoran kenamaan di Singapura, tepat setelah kepergian Zia ke Paris Reez memutuskan untuk melanjutkan kuliah nya di Singapura dan kembali tinggal bersama kedua orang tuanya.awalnya dia berpikir mereka benar-benar akan sama sama mewujudkan cita-cita mereka tapi ternyata dugaan tinggal dugaan semua yang terjadi jauh dari apa yang dia prediksi .Alenzia atmazya ? Apakah Reez masih menunggunya ? Jawabannya adalah tidak, bahkan dia hampir tidak pernah menunggunya sekalipun.Lalu apa Reez tidak mencintainya lagi? Entahlah tapi kalau ada hal yang lebih membahagiakan dari mencintainya itulah perasaannya, sulit untuk menamainya entah harus diberi nama apa perasaannya iniReez menghentikan mobilnya di parkiran restoran kenamaan di negara itu. tempatnya menghabiskan sebagian besar waktunya selain di kampus, peru
Setelah kepergian Zia ke Paris untuk melanjutkan pendidikannya Reez memilih keluar dari kediaman Atmazya. Selesai berpamitan dengan Atma dan Reina Reez menggiring kopernya kemobil dan pergi.Reez akan kembali ke rumah lamanya yang sebelumnya dia tempati dengan kedua orangtuanya. Reez tersenyum pedih saat mengetahui bahwa ternyata tujuan orangtuanya menitipkan dirinya dikeluarga Atmazya adalah agar dia bisa semakin dekat dengan Alexa. Agar perjodohan yang sudah orangtuanya rencanakan bertahun-tahun yang lalu bisa segera terealisasi kanBegitulah kata orangtuanya. Mobil yang dikendarai Reez membelah jalanan Jakarta yang selalu tampak ramai. Dalam hatinya merindukan Zia. Bagaimana bisa dia merindukannya padahal mereka belum sehari berpisah, apa yang akan terjadi padanya jika dirinya nyatanya tidak bisa menemui gadis itu seperti yang telah dia rencanakan?Sesampainya di mansion keluarganya Reez memilih membersihkan dirinya s
Persis seperti apa yang dikatakannya perihal mengantarkan Zia kebandara hingga disinilah dia sekarang menunggu kepergian kekasihnya yang tinggal menghitung menit.Bandara disitulah Reez dan Zia sekarang menunggu pesawatnya siap untuk take off Atma, mamanya, serta Alexa ikut mengantar tapi hanya mengantar karena ketiga orang itu sibuk mengurus perusahaan sekaligus pelantikan Alexa untuk ikut andil di salah satu cabang Atmazya corp.Tak ada interaksi apapun antara dua insan yang duduk disalah satu kursi yang didepan mereka begitu banyak orang berlalu lalang, sejak kepergian keluarganya Reez tidak sedikitpun melonggarkan pelukannya pada orang yang dicintainya itu yang tidak akan dilihatnya dalam waktu yang cukup lama.Jadwal penerbangan Zia adalah pukul 12 tepat dan sekarang sudah jam setengah dua belas yang artinya dia hanya memiliki waktu 15 menit lagi dengan Reez karena 15 menit menjelang penerbangan Zia sudah haru
sejauh apapun aku pergi aku pasti kembali karena disinilah rumah tempat dimana aku pulang"#AlenziaSejak mengetahui keberangkatan Zia ke Paris besok Reez berubah untungnya tidak menjauh tapi malah semakin dekat dan mengekorinya terus.Sebenarnya ada banyak hal yang mendukung Zia untuk pergi ke Paris, selain untuk menjauh dari kehidupannya yang sekarang yang penuh masalah juga mencapai cita-cita ku karena mendapatkan ijazah sebagai seorang designer di Paris tentu saja akan sangat memudahkan karirnya nantiSatu satunya hal yang membuat Zia ingin tinggal adalah Reez, berat rasanya meninggalkan orang yang dia cintai meskipun nanti mereka masih akan bertemu karena Reez yang bisa dengan mudah kesana dengan fasilitas keluarganya, apalagi dia memiliki jet pribadi yang bisa dibawa kapanpun kemanapunEntahlah rasanya keberadaannya tidak pernah diharapkan selama ini, rasanya kak Alexa nggak
Cahaya matahari menembus jendela kamar luas itu memaksa si empunya kamar membuka mata dan menyesuaikan matanya dengan intensitas cahaya yang masuk dan mengganggu tidur nyenyak ZiaNamun tidak berlangsung lama saat Zia merasakan perutnya yang seolah diaduk-aduk entah kenapa tanpa aba-aba Zia langsung melarikan diri kekamar mandi dengan kepala pusing efek alkohol masih ada pada dirinyaHuwekk... huwekklagi dan lagi Zia mengeluarkan seluruh isi perutnya setelah selesai Zia menatap wajahnya di cermin wastafel kepalanya masih berdenyut-denyut tapi untungnya mualanya sudah berkurang, Zia memperhatikan bayangan dirinya di cermin tersebut pakaiannya sudah berganti seingatnya kemaren dia memakai Jeans namun sekarang berganti dengan pakaian tidur yang nyamaDengan tatapan nanar rambut acak-a
Pernahkah kalian merasa diasingkan ketika ramainya orang tak mampu kalian kira dengan satuan hitung yang kalian punya??Atau pernahkah kalian merasa hidup kalian penuh dengan kehampaan seolah seluruh dunia ikut mengasingkan kalian??Itulah yang sekarang Zia rasakan, adakah yang lebih menyedihkan dari itu? Zia sangsi jika itu ada rasanya lebih baik melupakan semuanya atau tidak pernah melalui semua ini akan terasa lebih baik.Mencintai itu memang menyedihkan ya, seolah kita hanya memiliki satu tangan untuk digenggam seolah kita hanya punya satu jalan untuk ditapaki yang akhirnya membuat kita tidak bisa memilih, bukankah pilihan itu memang tidak ada sejak awal?