Share

Bab 2

last update Last Updated: 2023-12-10 15:38:24

Wedding Drama Bab 2

Di sinilah Althea sekarang, perpustakaan universitas. Ia dihukum membersihkan tumpukkan buku lama yang berdebu dimana-mana juga diharuskan untuk menatanya sesuai abjad. Althea terkena sanksi lantaran tak mengumpulkan tugas dari salah satu dosennya yaitu Zayn. 

“Dasar dosen emosian! Dasar om-om gak ada akhlak! Gak punya rasa toleransi! Heran banget deh sama mahasiswi dan juga para pengajar wanita yang ada di sini semuanya tergila-gila sama dia, cih!” 

Althea bersungut-sungut kesal. Kejadian tadi pagi masih terus berputar di otaknya, saat Zayn sang dosen sama sekali tak memberi kelonggaran padanya. Tak tergerak hati secuil pun, kendati Althea sudah menjelaskan alasan sebenarnya juga sudah berupaya mengeluarkan seluruh kebolehan jurus imutnya. 

Zayn hanya berekspresi datar dan dingin, padahal Althea sudah merelakan dirinya bertingkah konyol disaksikan puluhan mata teman-temannya. Sungguh memalukan, ingin rasanya Althea bermigrasi ke Mars di detik itu juga. Kalimat Zayn kembali terngiang, membuat kejengkelannya kian berlipat, bertambah intensitasnya. 

It’s not my business. Alasan ketiduran, dokumen belum sempat tersimpan atau apa pun itu tidak masuk dalam hitungan toleransi karena kamu sendiri yang ceroboh! Yang jelas, kamu sudah menyepelekan tugas penting yang saya berikan. Jangan bertingkah imut seperti bocah! Ini kampus Althea, bukan taman bermain.

“Dasar manusia dingin kayak es mambo! Terus itu ekspresinya juga ngeselin banget, datar kayak talenan!” Althea terus menggerutu. “Tapi orangnya menggoda iman ganteng banget,” imbuhnya lagi. 

“Ih, apaan sih aku ini! Jangan terpesona pada laki-laki spesies luar angkasa kayak Pak Zayn, Althea!" teriaknya kesal. 

Althea mencerocos mengomeli dirinya sendiri, sementara tangannya sibuk membersihkan buku-buku berdebu satu persatu dengan geram. Kadang ia terbatuk saat ada debu yang salah alamat masuk ke lubang hidungnya, membuat gadis itu makin kesal dan sumpah serapah pun tak terelakkan terlontar dari bibir merah delimanya.

Althea melirik arloji warna putih berlogo ‘AC’ yang melingkar manis di pergelangan tangan kirinya. Ini sudah waktunya pulang, tetapi buku-buku di hadapannya seakan tak berkurang volumenya malah seolah-olah terus bertumbuh. Gunungan itu seperti tak kunjung surut, masih bertumpuk mengerikan membuatnya menahan napas lalu mengembuskannya sarat akan beban hidup.

“Haish, ini kapan selesainya sih!” Gadis berambut bergelombang itu menendang-nendangkan kakinya di bawah meja, ingin rasanya ia mengacak-acak tumpukan buku di hadapannya hingga berserak.

“Dimohon untuk tidak berisik dan membuat keributan di ruang perpustakaan!” Si petugas perpustakaan langsung menginterupsi Althea dengan wajah juteknya, auranya suram mirip seseorang yang kurang belaian.

“I-iya Bu. maaf.” Althea menunduk dalam dan kembali melanjutkan aktivitasnya sambil terus mengumpat dalam hati.

Saat jajaran penghuni kebun binatang sedang diabsennya dalam rangka mengumpati si dosen menyebalkan, mendadak sebuah tepukan mendarat di bahunya. Sontak Althea terperanjat kaget, menyebabkan beberapa jenis nama fauna lolos keluar kandang dari mulutnya dengan lantang.

“Beruang gila! Kambing conge! Buaya buntung!” 

Althea segera membekap mulutnya sendiri lantaran pekikan terkejutnya menggema ke seluruh ruangan. Akibat impulsifnya yang tak terkontrol, bisa-bisa si penjaga perpustakaan murka lagi padanya. 

Ia menoleh, Rupanya yang datang adalah duo kembar berisik.

“Kamu lagi ngelamunin apa sih, huh?” Rena menarik kursi, mengenyakkan diri duduk di sebelah Althea begitu juga Reni. 

“Yang keluar dari mulutmu semuanya spesies hewan melahirkan? Apa kamu habis baca buku sistem reproduksi mamalia?” cecar Reni penasaran sembari mengunyah permen karet dan memuntir-muntir ujung rambut sebahunya.

“Anda benar!” jawab Althea menjentikkan jari. “Sepertinya kamu berbakat jadi cenayang,” sambungnya lagi dengan senyum masam yang sungguh tak enak dipandang. 

“Eh, iyakah?” Reni malah kegirangan. “Rena, sepertinya aku harus membuka praktek konsultasi paranormal, terus aku nanti jadi viral, terus jadi terkenal,” ujarnya sambil terkikik senang.

Rena menoyor adik kembarnya itu. “Terus, terus aja. Emangnya kamu lagi jadi kang parkir! Jangan ngawur, cepet kita bantuin Althea biar hukumannya cepet kelar.” 

*****

Seorang pria dengan pesona yang mampu melumerkan debaran jantung para kaum hawa bak margarin meleleh di atas teflon panas, tengah mengiris steak di hadapannya dengan gerakan super elegan. Ketampanannya bahkan bertambah berkali-kali lipat saat dia mengunyah, menelan makanan hingga jakunnya yang seksi ikut bergerak, kemudian meneguk isi gelasnya dengan gaya berkelas.

Semua mata wanita yang juga berada di restoran itu mencuri-curi pandang padanya, auranya selalu luar biasa menyihir di manapun berada. Terlebih lagi seorang gadis bergaun merah selutut yang duduk berhadapan dengannya, matanya terus memaku dan mulutnya nyaris ternganga. Ingin sekali rasanya dia berteriak di Monas dan mengumumkan pada khalayak bahwa dirinya kini berada satu meja dengan laki-laki yang paling diinginkan banyak wanita.

Ya, dia lah Zayn Alvaro Rayan. Zayn tengah makan malam bersama ibunya juga rekan bisnis sang ibu yang membawa putrinya ikut serta di sebuah restoran mewah. Musik klasik mengalun lembut mendayu memanjakan pendengaran para pengunjung.

Ini adalah yang keempat kalinya ibunya meminta untuk ikut makan malam dengan orang yang sama. Zayn bukannya tidak tahu terkandung maksud terselubung perjodohan berkedok makan malam membosankan ini. Beberapa waktu terakhir ibunya mendesak agar Zayn melakukan pendekatan dengan Kiana, putri dari rekannya itu.

Mau tak mau Zayn memaksakan diri menghadiri lantaran ibunya terus merengek dan mencecarnya dengan topik pernikahan, walaupun tentang bagian permintaan supaya mengakrabkan diri dengan Kiana hanya dianggapnya angin lalu. 

Lain halnya dengan Kiana yang begitu antusias ketika mendengar niatan orang tuanya. Kiana juga salah satu mahasiswi Zayn di kampus tempatnya mengajar, tinggal menempuh dua semester lagi maka kuliahnya usai. 

Sudah menjadi rahasia umum. Hampir seluruh spesies perempuan di kampus tersebut semuanya tergila-gila pada sosok Zayn. Mendamba ingin terpilih menjadi pendamping si dosen tampan yang menggiurkan dari segala aspek. 

Ragawinya yang nyaris sempurna tak diragukan lagi, otak cerdas sarat akan prestasi juga poin pentingnya adalah kaya raya, pewaris satu-satunya Rayan Enterprise. Minat para kaum hawa padanya tak berkurang, makin hari semakin menjadi walaupun Zayn selalu sangat tertutup dan menjaga jarak jika disinggung menyangkut hal-hal pribadi. 

Kiana seperti mendapatkan platinum card saat ibunya dan ibu Zayn mempunyai niatan untuk membuat mereka lebih dekat. Kiana merasa dewi fortuna tengah berpihak padanya, sebab memiliki jalan pintas yang lebih mudah menuntaskan keinginannya untuk bersanding dengan Zayn.

Meskipun hingga detik ini Zayn masih tetap dingin padanya Kiana tak peduli. Dia takkan menyia-nyiakan kesempatan ini dan bertekad mengerahkan seluruh kemampuannya untuk memikat sang dosen dengan cara apa pun. 

Ibunya Zayn merupakan pemilik salah satu perusahaan yang diperhitungkan di tanah air. Rayan Enterprise adalah perusahaan yang bisnis intinya lebih berpusat di bidang ekspor juga produksi kain batik kualitas premium terbaik. Produknya sudah tersebar di hampir seluruh penjuru dunia, juga bergerak di bidang penyedia mesin jahit untuk konsumsi pabrikan, serta puluhan gerai butik batik yang tersebar di seluruh tanah air. 

Semua yang melekat pada diri Zayn sungguh luar biasa memikat. Bukan hanya soal pesona Zayn yang sudah pasti membanggakan saat dijadikan gandengan, Kiana juga akan menjadi Nyonya besar kaya raya jika dia berhasil menjadi pendamping Zayn.

“Pak Zayn, ini hadiah kecil dariku, semoga berkenan.” Kiana meletakkan kotak persegi panjang putih dihiasi pita warna hitam ke atas meja dengan gerakan anggun yang dibuat-buat, sepertinya isinya sebuah dasi.

“Eit, kok panggil Pak Sih. Lagi pula ini bukan di kampus, panggil Kakak saja biar lebih akrab. Iya kan, Zayn?”

Lidya ibunya Zayn menyenggol lengan putranya yang duduk bersebelahan dengannya sembari tersenyum pada Kiana, membuat gadis berbaju merah itu merasa berada di atas awan lantaran mendapatkan dukungan penuh dari Lidya. 

“Silakan panggil apa saja, asal jangan panggil ibu atau mbak. Karena seperti yang kamu lihat, saya bukanlah wanita." Respons Zayn terkesan bercanda namun bermakna tajam dengan senyum dipaksakan. Mengundang tawa Lidya juga yang lainnya.

Demi tata krama di depan para orang tua, Zayn berusaha bersikap ramah, mengambil kotak tersebut dan berucap, “Terima kasih.”

“Sama-sama Pak. Eh, Kak, semoga suka. Aku bahkan bertanya pada Tante Lidya sebelum membeli, tentang warna dan merk yang Kakak sukai,” sahut Kiana dengan suara manja dan raut wajah girang yang justru membuat Zayn ingin muntah.  

Zayn menyeringai miring. Wanita sejenis Kiana ini sudah ratusan banyaknya yang datang dan berusaha mendekatinya, tetapi Zayn tak pernah tertarik pada satu pun dari mereka. Bagi Zayn, perempuan seperti ini serupa virus menular yang harus dijauhi. 

“Kiana sangat perhatian. Benar-benar calon istri idaman ya, Jeng,” ujar Lidya kepada ibunya Kiana. Walaupun sudah berumur kepala lima, tetapi Lidya masih tampak menawan juga bersahaja dalam balutan busana batik yang begitu anggun. Gaun yang dikenakannya adalah hasil para perancang profesional yang mendesain busana eksklusif untuk butik-butik miliknya.

“Bu Lidya ini bisa saja, terlalu memuji. Kiana masih harus banyak belajar,” jawabnya berbasa-basi dengan maksud supaya meninggalkan kesan rendah hati demi menutupi ambisinya yang sangat ingin Kiana menjadi bagian dari keluarga Rayan.

Bersambung. 

Comments (3)
goodnovel comment avatar
Devi Pramita
ih..mama Lidya salah pilih calon mantu ini kayak nya
goodnovel comment avatar
Dhesy Echa
ceritanya bagus
goodnovel comment avatar
Nur Inayah
orang yg suka carmuk gitu itu malah yg perlu diwaspadai......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Wedding Drama    Bab 3

    Wedding Drama Bab 3Seporsi sandwich isi tuna dan segelas susu rendah kalori tersaji di atas meja makan antik yang terbuat dari kayu jati. Zayn tengah menyantap sarapan di rumah ibunya. Semalam, Lidya meminta putranya menginap selepas acara makan malam selesai.Semenjak memutuskan menjadi dosen, Zayn memilih tinggal sendiri. Penghasilan mengajarnya memang tak sebanding dengan harga properti yang ditinggalinya. Semua properti yang dimiliki Zayn merupakan benefit sebagai satu-satunya pewaris Rayan Enterprise, dan bukanlah hal yang sulit jika hanya menginginkan satu unit hunian mewah di kawasan terpilih ibukota. Zayn lebih memilih rumah ketimbang apartemen, baginya rumah terasa lebih hidup daripada hunian yang sarat akan privasi sejenis apartemen. Dia lebih suka tempat tinggalnya memiliki halaman luas dengan hamparan hijau rerumputan juga tumbuh-tumbuhan yang membawa kesan sejuk serta asri."Bagaimana Kiana menurutmu?" tanya Lidya yang menarik kursi lalu duduk berhadapan dengan putranya

    Last Updated : 2023-12-10
  • Wedding Drama    Bab 4

    Wedding Drama Bab 4Pagi ini Althea terjaga saat matahari sudah merangkak naik. Mengerjap malas lantas meraih weker yang bertengger di nakas. Mengintip melalui kelopak matanya yang membuka sedikit untuk melihat jarum jam yang ternyata sudah menunjukkan pukul sembilan pagi.Menyadari bahwa bangunnya kesiangan, bukannya segera beranjak ke kamar mandi, gadis imut itu malah menarik selimut dan berguling-guling di atas kasur. Menggulung tubuhnya menyerupai kepompong lalu kembali meringkuk memejamkan netra. Lagi pula jadwalnya ke kampus untuk hari ini jam satu siang, jadi tidak masalah jika memutuskan bermalas-malasan sebentar lagi. Semalam, setelah mengerjakan ulang tugas memusingkan dari Zayn, ia menonton Drama Korea Vicenzo hingga lupa waktu. Asyik bercengkerama dengan laptopnya yang menampilkan akting ciamik Song Joong Ki sampai-sampai tak menyadari waktu terus bergulir. Pukul tiga dini hari ia baru berhenti tatkala baterai di laptopnya menjerit kehabisan daya dan padam seketika. Pada

    Last Updated : 2023-12-10
  • Wedding Drama    Bab 5

    Wedding Drama Bab 5Kiana berjalan gemulai mendekati begitu melihat kemunculan Zayn. Ia melangkah anggun layaknya putri keraton. Memasang mimik sepolos mungkin demi menarik perhatian. Gadis itu menempeli Zayn kesana kemari seperti benalu sementara si induk semang mengacuhkannya seolah tak melihat eksistensinya. Zayn hanya tersenyum tipis sekilas sebagai formalitas kemudian segera berkoordinasi dengan dosen lainya.“Semuanya segera masuk bus, lima belas menit lagi kita akan berangkat. Jika ada yang terlambat dan tertinggal maka hukuman menanti kalian minggu depan!” seru Zayn lantang memperingatkan.“Baik Pak ….” sahut mereka riuh. Semua berdesakan dan heboh ingin tahu di bus mana Zayn akan naik, tetapi kemudian terdengar percakapan bahwa si dosen idola akan mengendarai Range Rover miliknya.Riuh keluhan para gadis berisik bising. Harapan mereka berinteraksi lebih dekat dengan si dosen dambaan pupus sudah. “Yaaaa… kukira si ganteng bakal gabung naek bus juga sama kita. Lumayan kan bi

    Last Updated : 2023-12-11
  • Wedding Drama    Bab 6

    Wedding Drama Bab 6“Semua peserta harap berkumpul di tanah lapang area kanan tenda, sekarang!” Terdengar instruksi dari pengeras suara, mereka segera berhamburan ke sana penuh antusias demi mendapat nilai memuaskan akhir semester nanti. Jangan lupa, mereka juga mengikuti perkemahan ini sebagai ajang cuci mata, terutama para gadis.“Cuma wangi parfumnya aja rasanya begitu memabukkan, akh… aku lemah,” cicit seorang mahasiswi berjaket merah dengan mata tak lepas memandangi Zayn yang tengah bercakap-cakap dengan dosen lainnya.“Kalian lihat, postur tubuhnya begitu sempurna. Aww… pelukable,” timpal gadis di sebelahnya.Para gadis terus bergosip. Di mana ada Zayn di situlah dunia perlambean bersemi. Mereka sebetulnya sama sekali tak peduli dengan acara yang terselenggara. Selain demi nilai, alasan utama keikutsertaan mereka berkemah adalah demi bisa berinteraksi lebih dekat dengan sang dosen yang menjadi incaran.“Para mahasiswi mulai menggosipkanmu. Aku yakin antusiasme mereka mengikuti

    Last Updated : 2023-12-29
  • Wedding Drama    Bab 7

    Wedding Drama Bab 7Sang surya mulai menyapa, bersolek bersiap menerangi dunia. Sinarnya serupa harapan baru bagi jiwa-jiwa yang dilanda gundah. Binarnya menuntun menapaki jagat raya yang kadang tak ramah. Burung-burung bernyanyi bersahutan, saling bersiul memberi salam. Tetesan embun pagi membawa kesejukkan, membuat raga ingin menyerahkan diri semakin dalam bergelung di peraduan.Althea merasakan kehangatan tak biasa yang melingkupinya, begitu nyaman dan menyenangkan. Kicau burung serupa alarm yang tercipta dari alam merayu netranya untuk membuka. Bulu mata lentiknya ikut berkibar menari indah kala kelopak matanya mengerjap perlahan, menyesuaikan cahaya yang mulai membias dari angkasa.Tertegun sejenak masih dalam sisa-sisa kantuk yang menghinggapi kala bola matanya yang berkilauan menangkap hal tak biasa di pagi harinya. Hanya berjarak sejengkal saja dari wajahnya, ia disajikan pemandangan rupawan nan seksi ciptaan Tuhan. Althea tersenyum seperti orang gila, terkikik sendiri, tersi

    Last Updated : 2023-12-29
  • Wedding Drama    Bab 8

    Wedding Drama Bab 8Para dosen memutuskan memulangkan Althea lebih dulu. Padahal, jadwal perkemahan masih berlangsung hingga esok. Mereka juga berencana melaporkan hal ini pada kedua orang tuanya. Gadis-gadis mulai bergosip. Saling berbisik mencela mencibir. Sedangkan mahasiswa laki-laki kebanyakan memilih tidak ikut campur, enggan membahas lebih jauh. Hampir tujuh puluh lima persen hujatan dilontarkan kepada Althea. Memojokkannya dan mencap si anak baru itu sebagai wanita murahan yang nekat menggoda dosen idola mereka dengan cara menjijikkan. Bukan tanpa sebab kenapa Althea menjadi yang lebih dicaci di sini. Berdasarkan temuan, memang Althea lah yang masuk ke tenda Zayn bukan sebaliknya. Kendati kenyataan sebenarnya bukanlah demikian. Althea tak sengaja berakhir di sana lantaran matanya buram efek dari kantuk hebatnya semalam dan kecerobohannya itu mengantarnya pada bencana di pagi hari yang indah ini, sungguh ironi.Gadis itu tak menyerah. Terus mencoba menjelaskan meski di bawah

    Last Updated : 2023-12-29
  • Wedding Drama    Bab 9

    Wedding Drama Bab 9Mobil melaju dengan kecepatan sedang. Jemari Zayn mengetuk-ngetuk kemudi, tampak sedang berpikir sembari mengendalikan setir. Kira-kira baru setengah jam perjalanan, kendaraan berbelok ke sebuah parkiran restoran yang letaknya masih di kawasan puncak, begitu juga dengan jeep hijau di belakangnya. Althea yang sejak tadi bungkam dan terdiam, menoleh pada pria yang duduk di jok kemudi saat menyadari mobil yang ditumpanginya berhenti.“Kenapa berhenti di sini?” tanyanya, mata beningnya mengedarkan pandangan ke luar kaca jendela.“Hey, anak baru. Sebaiknya sekarang kita mengisi perut sebelum melanjutkan perjalanan. Ini sudah jam sebelas dan kita belum sempat makan sedikit pun sejak pagi akibat keributan yang kamu timbulkan!” Zayn menekankan kalimatnya, membuka seat belt dan turun dari mobil.“Tunggu apa lagi? Cepat turun! Kamu bisa sekalian mengeringkan rambut juga mengganti jaketmu yang basah itu. Perjalanan kita ke Jakarta masih jauh, kecuali kamu berniat ingin masuk

    Last Updated : 2023-12-30
  • Wedding Drama    Bab 10

    Wedding Drama Bab 10Althea diantar pulang oleh Adam. Zayn pergi sendiri karena Lydia langsung memanggilnya menghadap segera setelah membaca berita tak sedap di laman Instagram. Di sisi lain, orang tua Althea belum mengetahui apapun. Di akhir pekan begini, mereka belum membuka gawai masing-masing, sibuk berkebun di taman kecil halaman depan juga belakang rumah.“Lho, Al. Kok sudah pulang? Bukannya kempingnya sampai besok?” Ajeng yang sedang membongkar pot tanaman, tergesa bertanya dan menghampiri ketika melihat kemunculan si sulung yang menggeser pintu pagar. Dia juga cukup terkejut, lantaran anaknya pulang ditemani seorang pria.“Halo, selamat siang, Bu. Saya salah satu dosennya Althea, nama saya Adam.” Laki-laki berkacamata itu mengulurkan tangan dengan sopan mengajak Ajeng bersalaman.“Saya Ajeng, Mamanya Althea, silakan masuk, Pak.” Ajeng mempersilakan dengan sopan. “Tapi maaf, kenapa Althea pulang lebih awal? Bukankah perkemahan dilaksanakan hingga besok?” Wanita empat puluh li

    Last Updated : 2023-12-30

Latest chapter

  • Wedding Drama    Ending

    Wedding Drama Season 2EndingSemilirnya udara segar Puncak menguarkan relaksasi alami. Jakarta dengan kadar tinggi polutannya, memang paling ideal dinetralisir di sini. Tempat favorit para penduduk ibukota mencharge ulang energi termasuk Zayn. Desain interior kamar villa didominasi warna monokrom juga material kayu-kayuan. Ranjang dan furniturnya pun terbuat dari kayu jati berukir khas Jepara. Kelambu putih yang menaungi tempat tidur menguarkan aura nyaman untuk merebahkan diri. Berpadu hawa sejuk pegunungan menambah syahdu tempat yang dibuat khusus untuk berlibur dari kesibukan mengais pundi-pundi. Berdandan cantik, mengenakan pakaian terbaik, sekali lagi Althea mengecek penampilannya di depan cermin. Dalam rangka menyambut sang suami yang beberapa saat lalu mengabarkan sudah sampai di daerah Ciawi, Althea ingin terlihat berbeda malam ini. Althea mulai berpikir untuk perlahan menata diri sebagai ibu juga istri, termasuk mengubah penampilan menjadi lebih anggun demi keutuhan rumah

  • Wedding Drama    Season 2 (BAB 29)

    Wedding Drama season 2 Bab 29Prang!!!“Awhhh!”Bunyi gaduh perabotan jatuh berpadu pekikan, mengejutkan Tante Esme yang sedang khidmat membaca Alkitab. Baru sepuluh menit dibuka, Alkitab ditutup dan kembali disimpan ke meja bertaplak rajutan tangan. Kacamata baca turut ditanggalkan, ditaruh berdampingan. Meninggalkan ruang baca, Tante Esme bergegas ingin memeriksa apa gerangan yang sedang terjadi di dapur pada pukul enam pagi ini. Tante Esme mendapati Chelsea sedang meringis-ringis di depan wastafel. Keran air mengalir deras menyiram punggung tangan kiri yang dari jauh pun tampak kemerahan, kontras terpantul di permukaan kulit Chelsea yang putih pucat. “Chel, tangan kamu kenapa?“Oh… i-ini barusan sauce pannya nggak sengaja kesenggol.” Tante Esme hendak memangkas jarak, tetapi terhenti saat slipper sandal rumahan yang mengalasi telapak kaki menemukan sensasi basah. “Hati-hati, Tan!” Chelsea berseru khawatir. Marmer dapur dipenuhi ceceran makanan begitu pula di atas kompor. Sauce

  • Wedding Drama    Season 2 (BAB 28)

    Wedding Drama Season 2 Bab 28“Mas, apa suaraku kekencengan ya?” cicit Althea yang masih terengah. “Tapi aku suka,” bisik Zayn, mengerling nakal. “Desahanmu lebih merdu irama dari piano dan biola.”Pipi Althea bersemu. Zayn beringsut mengecup mesra bibir Althea yang setengah terbuka. Melirik ke tengah ranjang, keduanya tertawa kecil.Si bayi cantik berpipi chubby itu merengek manja didera haus dan lapar lumrahnya para bayi. Tak mungkin egois karena memang beginilah dinamika menjadi orang tua, Zayn memberi ruang agar Althea bisa leluasa memberikan hak putri mereka. Zayn melebarkan selimut guna menutupi tubuh Althea yang nyaris polos kemudian ikut bergabung naik ke atas kasur. “Maaf ya, Mas. Karena Iza keburu bangun,” cicit Althea terdengar tak enak hati. Zayn paham maksud kalimat Althea. “It’s okay, sebagai orang tua, Iza tetap menjadi prioritasku. Dan aku senang karena sekarang Iza juga jadi prioritasmu. Thank you, Mommy.” Althea mengangguk malu. Apresiasi Zayn selalu sehebat in

  • Wedding Drama    Season 2 (BAB 27)

    Wedding Drama Season 2 Bab 27. Gempa Bumi “Nah, aku udah geser dikit. Mas tinggal terlentang aja, biar aku bisa naik.” Althea berkata dengan nada tanpa dosa sembari menyentuh dada bidang Zayn, sorot manis netra imutnya menyihir.Jantung bertabuh riuh menggemparkan raga juga jiwa yang sedang bertarung. Tetap mematuhi titah ego yang mengungkung atau menyerah pada gejolak purba yang meraung. Disuguhi percikan-percikan kerling nakal namun lugu, elusan merayu. Sungguh, benteng beku yang dibangun Zayn mulai retak tanpa disuruh. “Kenapa mukanya merah? Mas demam ya?” cicit Althea panik seraya menyentuh kening sang suami. Buru-buru Zayn menepis telapak tangan halus Althea. Bukan apa-apa, efeknya menyaingi daya kejut listrik. Menyengat dahsyat sekujur pori, meremangkan bulu roma, mendidihkan gelora kelelakiannya yang terlanjur memanas. Gaun minim tipis yang dikenakan Althea tersingkap hingga mencapai pinggul. Ditambah keharuman favoritnya yang menguar dari tubuh Althea merasuki celah hidun

  • Wedding Drama    Season 2 (BAB 26)

    Wedding Drama Season 2 Bab 26Sejak pulang dari gereja, gangguan overthinking menjangkiti Althea. Ketika mengikuti misa, perasaan Althea berkecamuk terganggu. Niatan untuk fokus berdo’a terbelah-belah dikarenakan kehadiran Chelsea yang seakrab itu dengan Zayn. Interaksi mereka ternyata sedekat yang digosipkan teman-teman sekampusnya. Sikap Zayn terhadap Chelsea juga ramah dan ceria. Berbanding terbalik seratus delapan puluh derajat dengan respons Zayn ketika bertukar kata dengannya. Parahnya, kebanyakan hadirin misa mengira Chelsea adalah istri Zayn membuat pikiran Althea bertambah keruh, berbeda dengan para suster dan pendeta yang sudah mengetahui fakta bahwa Zayn hanyalah bosnya Chelsea. Cepat-cepat Chelsea bertindak meralat. Menjelaskan bahwa dirinya hanya sekretaris Zayn dan sebatas teman saja saat sedang tidak bekerja. Chelsea juga tak lupa memperkenalkan Althea sebagai istri Zayn, sedangkan si empunya lebih banyak diam. Hati Althea mencelos kecewa karena untuk pertama kalinya

  • Wedding Drama    Season 2 (BAB 25)

    Wedding Drama Season 2 Bab 25Menggeliat, Althea terjaga dari tidurnya. Selain cahaya matahari pagi yang menginterupsi menerobos ventilasi, ia juga dibangunkan oleh si kecil yang mirip dengan Zayn versi perempuan, sudah tengkurap di dekatnya.“Sayang,” sapa Althea sengau, lantas menilik kasur juga mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan. Hanya ada dirinya dan Aliza tanpa Zayn di dalam kamar. “Daddy ke mana ya? Apa sudah bangun duluan?” tanya Althea pada si kecil yang menyentuh-nyentuh pipinya, menarik perhatiannya. “Anaknya Mommy ini juga rajin kayak Daddy nih, pagi-pagi banget udah bangun aja.” Althea bercicit memuji. Menjawil gemas dagu Aliza yang dibalas senyuman lebar oleh putrinya itu, memamerkan gusi merah yang belum ditumbuhi gigi. Menyaksikan betapa pintarnya Aliza merespons interaksi yang Althea bangun setelah berbulan-bulan tak ingin peduli, serbuan rindu menyerang. Seolah sudah sekian lama tak berjumpa, Althea meraih Aliza dan membawanya ke atas tubuh, memeluknya denga

  • Wedding Drama    Season 2 (BAB 24)

    Wedding Drama Season 2 BAB 24Mengiringi gulita yang kian larut, hujan kembali turun seperti kemarin. Kali ini menyapa lebih ramah, tak mengajak petir beserta angin ribut bermain bersama.Rintik gerimisnya menguntai simfoni merdu melahirkan lagu pengantar tidur yang sempurna. Meninabobokan Althea setelah puas terisak hingga membasahi bagian belakang kemeja suaminya.Hampir satu jam lamanya, Zayn membiarkan embusan hangat teratur menyapu tengkuk. Kedua mata yang mengatup dibukanya sedikit demi sedikit hingga melebar sempurna. Langit-langit kamar bernuansa pink bertabur stiker khusus berbentuk bulan dan bintang menjadi hal pertama yang tertangkap ruang pandang. Berkelap kelip menghiasi suasana remang ruang tidur Aliza.Ketika mendengar langkah kaki tergesa mendekat ke kamar Aliza, Zayn sebenarnya belum tertidur. Dia hanya sedang merebahkan diri meluruskan punggung yang pegal setelah seharian beraktivitas sambil membawa-bawa Aliza. Selain itu, Zayn juga sedang memastikan Aliza sudah be

  • Wedding Drama    Season 2 (BAB 23)

    Wedding Drama Season 2 Bab 23Gelombang-gelombang tak nyaman berdebur kencang menyentak debaran jantung memompa lebih cepat. Spekulasi ketidakharmonisan rumah tangganya dengan Zayn tak henti menjadi topik bisik-bisik rekan-rekan studinya. Telinga Althea mendidih, tetapi ia tak bernyali untuk mendebat sebab belum begitu akrab dengan lingkungan studinya yang masih baru. Terlebih lagi mahasiswa kelas akhir pekan kebanyakan usianya lebih dewasa. Ada yang single, ada juga yang sudah punya anak remaja. “Pasti cewek yang mereka lihat di parkiran itu sekretaris Mas Zayn. Cuma dia yang punya ciri-ciri kayak yang tadi disebutin. Tapi hari ini kan bukan hari kerja, ngapain sih Mas Zayn bepergian sama Mbak Chelsea sambil bawa-bawa Iza? Dilihat orang-orang malah jadi bahan gosip!” kesal Althea menggerutu pelan. “Tapi Mas Zayn bareng Mbak Chelsea pasti cuma bareng-bareng buat ngurusin pekerjaan. Mungkin di weekend kali ini kebetulan memang ada kerjaan. Nggak mungkin kan Mas Zayn sama Mbak Chels

  • Wedding Drama    Season 2 (BAB 22)

    Wedding Drama Season 2 Bab 22Perkuliahan kelas akhir pekan jelas berbeda sistemnya dengan kelas reguler. Hampir 95 persen orangnya tidak bersinggungan langsung dengan mahasiswa yang berkuliah di hari kerja. Gosip-gosip panas yang berembus di lingkungan kampus pun sangat jarang sampai di telinga para pengikut kelas akhir pekan dan mereka memang tidak memiliki waktu untuk mengurusi tektek bengek semacam itu, fokus pada studi yang menyita waktu libur mereka. Mengingat Althea kembali melanjutkan studi dengan mengulang semester yang sempat tertunda yakni dua semester, maka dari itu kawan-kawan barunya belum mengenal Althea secara detail. Realisasi perkuliahan pun berjalan masih dini, mereka belum banyak berinteraksi bertukar informasi pribadi. Yang mereka tahu status Althea sudah menikah, hanya sebatas itu. Keriuhan seisi kelas senyap dalam hitungan detik laksana serangga malam yang terinjak. Semua mata menoleh pada Althea yang masih mematung setelah direspons tegas menusuk oleh dosen p

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status