Beranda / Romansa / Wedding Agreement / 67. AKU MENCINTAIMU

Share

67. AKU MENCINTAIMU

Penulis: Yulanda
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Ardy menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju rumahnya, sesekali melirik Keyra yang tertidur pulas di sampingnya. Tidak lama masuk ke dalam mobil, Keyra langsung tertidur. Ardy memakluminya, mungkin ia lelah. Atau mungkin juga karena terlalu banyak makan tadi yang menyebabkan istrinya mengantuk.

“Ar, Keyra tidur ya?” tanya Kimi yang duduk di bangku belakang.

Ardy mengangguk sekilas, “Iya, mungkin dia capek.” jawabnya dengan pandangan masih fokus ke depan.

Mobil yang dikendarai Ardy sudah sampai di depan pintu gerbang rumahnya, pak Pri segera membukakan pintu gerbang agar mobil Ardy masuk.

“Selamat malam, Tuan Ardy.” kata pak Pri saat Ardy menurunkan kaca mobilnya.

“Selamat malam, Pak.” sahut Ardy. Kemudian ia menjalankan lagi mobilnya memasuki halaman rumah.

Pak Pri segera menutup kembali pintu gerbang rumah itu dan tidak lupa menguncinya. Setelah tuannya itu pulang, barulah ia beran

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Wedding Agreement   68. CINCIN

    "Aku suka kalo kamu cemburu kaya gini, sayang," kata Ardy sambil membelai punggung Keyra yang masih berada di pelukannya.Keyra melepaskan pelukannya dan menatap tajam pada suaminya, "Wajar 'kan kalo aku kesel karena suami aku sendiri muji-muji wanita lain depan aku, walaupun itu sahabatnya sendiri. Emang Kakak bisa tahan kalo aku ngelakuin hal yang sama?" tanya Keyra sambil mengerlingkan senyum di kedua sudut bibirnya."Awas aja kalo kamu kaya gitu. Aku gak segan-segan menghukum kamu!" ancam Ardy. Ia mendekatkan wajahnya pada wajah Keyra."Kakak mau apa?" tanya Keyra sambil menjauhkan wajahnya pada wajah Ardy yang semakin dekat."Aku mau menghukum kamu karena kamu punya pikiran kaya tadi."Dikecupnya bibir Keyra dengan lembut dan beralih menjadi ciuman yang lebih dalam. Selanjutnya Ardy mendengus ceruk leher Keyra, mengecupnya dengan keras hingga meninggalkan tanda kemerahan di sana. Tanpa basa basi lagi Ardy membuka kancing baju tidur Keyra dan m

  • Wedding Agreement   69. KEJUTAN MANIS

    “Kakak…”Keyra mematung di tempatnya berdiri saat melihat suaminya itu memasangkan sebuah cincin di jari manis sahabat sekaligus sekertarisnya dan seketika itu langsung memeluknya. Bahkan Kimi terlihat mengeratkan pelukannya saat dirinya jelas-jelas melihat Keyra menghampiri mereka.Ardy yang kala itu membelakangi Keyra terlihat kaget dan melepaskan pelukannya.Ia menoleh ke belakang dan mendapati istrinya itu sedang berdiri di ambang pintu masuk toko perhiasan.“Sayang…” Ardy bangkit dari duduknya lalu segera menghampiri Keyra yang terlihat berjalan menjauhinya.“Sayang tunggu.” Ardy berhasil meraih lengan Keyra sehingga membuat Keyra menghentikan langkahnya.“Kamu ngapain disini?” tanya Ardy sambil menatap wajah Keyra yang tidak mau menatap wajahnya.“Aku yang seharusnya tanya, Kakak ngapain di toko perhiasan itu?” Keyra menatap tajam kearah suaminya. Pikirann

  • Wedding Agreement   70. KEGALAUAN MESYA

    Semakin hari, Keyra semakin disibukkan dengan tugas-tugas kuliahnya.“Nikah itu enak gak sih, Key?” tanya Mesya dengan nada berbisik saat mereka sedang mengerjakan tugas kuliah di perpustakaan kampus.Keyra menoleh, “Emangnya kamu udah mau nikah?” tanyanya mendelik.“Gak juga sih, Rio ‘kan belum ngelamar aku.” Mesya menopang dagunya dengan satu tangan, “Hubungan aku sama dia aja masih seumur jagung. Kayanya masih jauh banget ke tahap itu. Cuma kalo ngeliat kamu sama Kak Ardy, aku suka ngiri sama perhatiannya.”Keyra tersenyum sambil tangannya tetap sibuk mencari jawaban atas pertanyaan tugasnya itu pada buku yang tergeletak di atas meja kemudian ia langsung mencatatnya setelah menemukan jawabannya, “Enak atau nggak nya tergantung kita yang menjalani, Sya. Kamu ‘kan tau sendiri gimana awalnya pernikahan aku sama Kak Ardy, kita menikah karena terpaksa. Awalnya aku ngerasa gak nyaman banget ti

  • Wedding Agreement   71. BERITA MENGEJUTKAN UNTUK MESYA

    “Aku mau nyusulin Rio ke Surabaya hari ini.” Mesya mengulang apa yang diucapkannya tadi dengan nada suara yang mantap, tidak ada keraguan sedikit pun dari hatinya untuk menemui sang kekasih hati di Surabaya.“Kamu yakin, Sya?” tanya Keyra sekali lagi.Mesya pun mengangguk dengan yakinnya.“Tapi ….”“Kamu mau temenin aku gak?” tanya Mesya dengan tatapan‘puppy eyes’ nya, “tapi kalo gak juga gak papa sih. Aku akan tetep ke Surabaya walaupun sendirian.”Mesya menyuruh Keyra mengirimkan alamat Rio yang didapatnya dari Ardy tadi ke ponselnya.“Yaudah aku temenin,” kata Keyra akhirnya.Mesya memekik senang lalu merangkul pundak sahabatnya itu. “Gitu, dong!” sahutnya.“Tapi aku harus ijin dulu sama suami aku. Mudah-mudahan kak Ardy ngijinin ya,” ujar Keyra.Mesya mengacungkan jari jempolnya. “Si

  • Wedding Agreement   72. HASRAT YANG TERTUNDA

    Kini Keyra, Mesya dan Devan sedang berada di dalam taxi yang akan membawa mereka menuju Bandara.Mesya masih sesegukan di samping Keyra.Sesekali Devan yang duduk di samping sopir melirik ke belakang. Kalau sudah begini, dirinya tidak tega melihat sahabat dari adiknya yang sudah ia anggap sebagai adiknya juga terluka sebegitu dalam.“Mesya udah ya, jangan nangis lagi.” ujar Keyra sambil memeluk tubuh sahabatnya dan mengusap punggungnya pelan.“Aku bener-bener nyesel udah nerima dia jadi pacar aku. Ternyata dia brengsek!” kata Mesya, air mata masih belum mau berhenti keluar dari matanya.“Jangan nangis lagi, Sya. Ngapain lo nangisin laki-laki yang udah nyakitin lo kaya gitu? Air mata lo terlalu berharga buat nangisin dia. Lo harus bangkit dan buktiin ke dia kalo lo bisa kaya biasa tanpa dia.” kata Devan sambil menoleh ke arah Mesya yang duduk di belakang.“Bener kata Kak Dev, kamu harus buktiin ke Kak

  • Wedding Agreement   73. KETAHUAN

    “Sayang, ini buat kamu,” kata Ardy sambil menyerahkan sebuah paper bag itu kepada Keyra.“Apa ini?” tanya Keyra. Keningnya berkerut heran.“Bukalah,” ujar Ardy.Keyra mengambil paper bag itu dari tangan Ardy lalu membukanya perlahan. Kening Keyra berkerut saat melihat beberapalingeriedengan warna yang berbeda ada di dalamnya. Ia mengambil salah satu gaun tidur itu dengan pikiran yang bertanya-tanya.“Buat apa ini, Kak?” tanyanya heran.“Aku pengen kamu pake itu,” ujar Ardy enteng, “bagus ‘kan?” tanyanya lagi sambil mengambil salah satu gaun berwarna hitam dengan sebelah tangannya.“Tapi Kak, aku ‘kan gak biasa pake itu,” sahut Keyra sambil menggelengkan kepala. Ia bergidik ngeri. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana jika dirinya memakai gaun seksi itu ketika tidur. Bisa-bisa ia akan masuk angin keesokan harinya.“

  • Wedding Agreement   74. MAKAN MALAM PENUH KEJUTAN

    Keyra tengah mematut dirinya di depan kaca. Ia menyisir rambutnya yang kini sudah memanjang hampir mencapai punggungnya. Ia membiarkan rambutnya itu tergerai karena Ardy tidak menyukai jika ia mengikat rambutnya ketika hendak keluar rumah. Ardy tidak ingin orang lain melihat keindahan lehernya. Alasan yang aneh memang.Saat itu ia tengah bersiap mengunjungi rumah kedua orang tuanya. Sudah lama juga mereka tidak berkunjung, hanya sesekali melepas rindu lewat sambungan video call. Kuliahnya yang padat membuat ia jarang sekali mengunjungi rumah kedua orang tuanya.Setelah menyisir rambutnya dengan rapih, ia memoleskan bedak tipis ke wajahnya lalu memberi sentuhan pewarna pink pada bibirnya.Ardy keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit pinggangnya, rambutnya basah sehabis keramas. Melihat istrinya sedang berdandan di depan cermin, membuatnya senyum-senyum sendiri. Pasalnya sangat jarak sekali istrinya itu mau berdandan. Kalau tidak ingat bahwa ia adalah s

  • Wedding Agreement   75. MENGINAP

    Sebelum malam semakin larut, Devan sudah pamit duluan mengantar Mesya pulang ke rumahnya, sedangkan Ardy dan Keyra masih duduk manis di ruang tamu bersama kedua orang tuanya.“Kabar kakek gimana, Pah?” tanya Keyra pada Satria.“Akhir-akhir ini kondisi kakek menurun, kakek suka ngeluh dadanya sesak,” ungkap Satria.“Memangnya kakek punya penyakit asma, Pah?” tanyanya lagi, terlihat kecemasan dari wajahnya.Satria menggeleng. “Dada terasa sesak itu bukan hanya disebabkan oleh penyakit asma, Key. Dada sesak bisa juga disebabkan oleh beberapa faktor. Contohnya seperti gangguan pencernaan, seperti refuks asam lambung atau biasa disebut gerd. Ketika makanan tidak dicerna dengan baik, sisa makanan bisa kembali naik ke atas kerongkongan yang menyebabkan dada terasa panas terbakar dan rasa asam tajam di mulut. Sensasi dada sesak dan perut mulas dari refluks asam lambung ini bisa terasa mirip dengan serangan jantun

Bab terbaru

  • Wedding Agreement   BONCHAP : DEVAN-MESYA MENUJU HALAL

    Ballroom di sebuah hotel bintang lima sudah dipesan untuk pernikahan Devan dan Mesya. Ruangannya sudah dihias sebegitu megah. Bunga anggrek putih—kesukaan sang calon mempelai wanita tersebar di seluruh pejuru ruangan. Karangan bunga berjejer di luar ballroom sebagai ucapan selamat dari rekan dan para kerabat. Terlihat Devan duduk dengan gelisah di dalam mobil menuju tempat acara. Keyra yang duduk di sebelahnya menggenggam tangan Devan erat. “Kakak nervous ya?” tanya Keyra. Devan melirik adiknya sambil sesekali mengelap keringat yang membanjiri wajahnya, “Iya, ‘kok deg-degan gini ya.” jawabnya. “Itu wajar, Kak. Tapi jangan terlalu nervous ya. Sebentar lagi hari ini akan jadi hari paling bersejarah dalam hidup kakak. Semua pasti akan berjalan dengan lancar.” kata Keyra menenangkan. Devan mengulas senyum, “Makasih ya. Key. Lo adik paling best!” “Iya lah, adik kakak ‘kan cuma aku.” Devan terkekeh sambil mengacak rambut adiknya yang sudah tertata rapih. “Kakak…” pekik Keyra sambil m

  • Wedding Agreement   BONCHAP : LAMARAN DEVAN-MESYA

    Hari ini adalah hari bahagia yang ditunggu-tunggu oleh Devan. Setelah menunggu Mesya menyelesaikan koasnya, akhirnya hari ini Devan melamar kekasih hatinya yang telah ia pacari selama 3 tahun. Sejak pagi hari, Keyra sudah berada di kediaman orang tuanya untuk membantu mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan dalam acara lamaran nanti siang. “Sayang, aku tinggal dulu ke kantor gak papa ya? Arga tadi telpon ada sedikit masalah di kantor.” kata Ardy pada istrinya yang tengah memasukkan kue-kue ke dalam box. Ia lingkarkan tangannya pada pinggang istrinya yang tengah membelakanginya. Wajahnya ia tempelkan pada ceruk leher Keyra sambil membaui wangi yang menguar pada tubuhnya. “Iya gak papa, Pa.” sahut Keyra, “kalo udah selesai cepet ke sini lagi, ya.” lanjutnya lagi. Tangannya sangat cekatan menyusun kue-kue itu dengan rapih. “Oh iya, si kembar mana Ma?” tanya Ardy saat tidak mendapati keberadaan anak kembarnya di sana. “Lagi tidur di kamar ata

  • Wedding Agreement   EPILOG

    10 tahun kemudian.Waktu berjalan dengan sangat cepat. Dengan dukungan dari suaminya, akhirnya Keyra kembali melanjutkan pendidikan kedokterannya yang sempat tertunda karena waktu itu dirinya lebih memilih membesarkan si kembar yang sekarang sudah beranjak besar, daripada meneruskan cita-citanya. Beruntunglah ia mempunyai suami yang sangat mendukung cita-citanya itu.Keyra merentangkan kedua tangannya ke atas sambil bersandar di kursinya. Hari itu jadwal operasinya sangat padat. Ada beberapa operasicaesaryang ia lakukan bersama tim. Setelah selesai pendidikan kedokterannya, ia memang langsung mengambil pendidikan jurusan spesialis kandungan. Entah kenapa ia ingin terjun langsung untuk melihat perjuangan para ibu dalam melahirkan buah hatinya. Ia ingin selalu menyaksikanmomentbahagia itu--saat kelahiran seorang bayi ke dunia.Keyra merasakan seluruh tubuhnya terasa sangat pegal. Rasanya seperti habis kerja rodi seha

  • Wedding Agreement   FINAL EPISODE : WELCOME TO THE WORLD BABIES

    Ambulan yang membawa Keyra dari rumah baru saja sampai di rumah sakit. Ardy memilih rumah sakit tempat Satria bertugas. Tim medis juga sudah bersiaga di depan pintu saat Ardy menelpon beberapa menit yang lalu. Bahkan brankar pun sudah berada di sana.Keyra segera dipindahkan dengan hati-hati dari ambulan ke atas brankar. Para suster segera mendorong brankar itu menuju ruang bersalin dengan terburu-buru.Wajah Keyra memucat dan tidak sadarkan diri, sehingga membuat Ardy semakin cemas melihat kondisinya.“Silahkan anda tunggu di luar. Kami akan memeriksa pasien dulu,” kata salah seorang suster.“Tolong selamatkan istri dan bayi saya ya, Sus," mohon Ardy. Ia tidak menyangka kejadian seperti itu akan menimpa istrinya. Ia mencemaskan istri dan anaknya. Bagaimana jika mereka harus kehilangan anaknya? Ia tidak bisa membayangkan bagaimana depresinya Keyra nanti.“Baik, Pak. Kami akan melakukan yang terbaik semampu kami. Jangan khawa

  • Wedding Agreement   MENUJU ENDING : KEJADIAN TAK TERDUGA

    Hari-hari terus berlalu. Perut Keyra semakin membesar. Jadwal rutin periksa ke dokter kandungan telah dilakukan, bahkan Ardy sengaja mendatangkan seseorang yang professional untuk melakukan senam ibu hamil di rumahnya setiap akhir pekan. Masalah mual yang sering dirasakan istrinya setiap pagi hari sudah semakin berkurang. Makannya pun sudah mulai seperti biasa, hingga membuat berat badan Keyra naik 15 kg.Keyra tengah mematut dirinya di depan cermin di dalam kamarnya. Ia sedang memperhatikan tubuhnya yang membengkak akibat kehamilan pertamanya itu.“Kak, aku gemuk banget ya?” tanyanya pada Ardy yang tengah memangku laptop di atas ranjang. Ia sedang memeriksa beberapae-mailyang dikirimkan oleh Arga tadi pagi.Ardy menurunkan laptopnya ke atas ranjang, lalu berjalan menghampiri istrinya itu. Ia melingkarkan tangannya untuk memeluk pinggang Keyra dan mengusap lembut perut istrinya yang sudah semakin membesar.“Kamu gemu

  • Wedding Agreement   80. NGIDAM

    Seminggu berlalu setelah kepulangan Keyra dari rumah sakit. Kini ia nampak termenung menatap langit malam itu yang dipenuhi bintang kerlap-kerlip dari balkon rumahnya.“Sayang, masuk yuk!” sebuah tangan memeluknya dari belakang, “angin malam gak bagus untuk kesehatan, nanti kamu bisa masuk angin. Kasian dede bayinya juga.” kata Ardy sambil mengecupi bahu istrinya yang sedikit terbuka.“Kak, aku udah putuskan…” Sejenak Keyra nampak menghela napasnya dalam lalu menghembuskannya secara perlahan.“Apa sayang?” tanya Ardy. Ia membalik tubuh Keyra agar berhadapan dengannya, menatap mata coklat Keyra yang nampak menyiratkan kegalauan.Keyra nampak memejamkan matanya erat, kedua tangannya saling meremas disertai dengan tarikan napas yang dihembuskan dari mulutnya untuk mengurangi rasa gugup yang menyerangnya. ”Aku gak bakal lanjutin kuliah aku, Kak,” putusnya. Hal itu memang sudah ia pikirkan baik

  • Wedding Agreement   79. PINGSAN

    Seperti biasa setelah mengantar Keyra ke rumah sakit di pagi hari, Ardy akan langsung pergi ke kantor walaupun jam masih menunjukan pukul enam pagi. Ia bisa berleha-leha sebelum jam kantor tiba.Saat memasuki unit kantornya yang berada di lantai 20, ia dikejutkan oleh kehadiran Kimi pagi itu. Tumben sekali sekertaris sekaligus sahabatnya sudah berada di kantor sepagi itu.“Pagi, Ar.” sapanya dengan senyum cerah bersinar.“Pagi, Kim. Tumben pagi gini udah ada di kantor.” ujar Ardy sambil melangkah masuk ke dalam ruangannya yang segera diikuti oleh Kimi.“Iya sengaja aku datang pagi buat nemenin kamu. Daripada kamu iseng sendirian di kantor, ‘kan.” sahutnya, senyum itu tidak luntur dari bibirnya.Ardy tidak merespon lagi, ia mendudukkan tubuhnya di kursi kebesarannya itu. Kedua tangannya ia taruh di belakang kepalanya sebagai sandaran. Tiba-tiba rasa ngantuk mulai menyerangnya, ia mulai memejamkan mata sejena

  • Wedding Agreement   78. MULAI POSESIF

    Ardy membaringkan tubuh Keyra di atas tempat tidur dengan penuh kelembutan dan ia pun membaringkan tubuhnya di samping istrinya, kemudian mendaratkan sebuah ciuman cukup lama di keningnya.“Makasih sayang karena kamu mau menerima kehadirannya,” ujarnya sambil mengelus perut Keyra yang masih rata namun sudah tertanam benih di dalamnya.“Iya Kak, mungkin memang udah saatnya kita jadi orang tua,” sahut Keyra dengan senyuman manisnya. “Aku akan menjaganya Kak, menjaga anak kita,” lanjutnya lagi sambil membelai pipi suaminya dengan lembut.Binar kegembiran terpancar jelas di mata Ardy sejak kepulangan mereka dari rumah sakit. Ia lalu mendekatkan wajahnya lagi untuk memberikan ciuman memabukkan yang membuat Keyra melayang. Dan ciuman itu, Kembali berlanjut. Ardy menelusupkan lidahnya, membuai hasrat keduanya. Jemarinya mulai menjalar dengan sentuhan hangat di setiap inci kulit istrinya.“Kalo malam ini dede bayinya dite

  • Wedding Agreement   77. HAMIL

    Sudah satu bulan Keyra menjalankan masa koasnya dan sudah satu bulan juga dirinya tidak meminum pil kontrasepsi padahal hampir setiap hari Ardy selalu menggempur dirinya tanpa henti. Ardy selalu menyerang istrinya walaupun Keyra kelelahan karena kegiatan koasnya. Meski sempat beberapa kali Keyra merasakan penat dan lelah karena kesibukannya terutama saat ia harus jaga malam. Sebagai istri yang baik, Keyra tidak mungkin menolak untuk memuaskan hasrat suaminya yang masih menggebu-gebu, padahal usia pernikahannya sudah hampir dua tahun. Ardy memang tidak pernah merasa puas mengecap rasa manis tubuh istrinya.Sudah lelah di rumah sakit, harus lelah juga di ranjang!Kegiatannya yang sangat padat selama masa koas, membuatnya lalai meminum pil itu. Ia mengabaikannya selama satu bulan terakhir.Hari itu Keyra merasakan ada yang salah dengan tubuhnya. Rasa mual dan pusing di kepalanya mulai menyerang.“Key, are you OK?” tanya Mesya malam itu s

DMCA.com Protection Status