Malam itu, bulan bersinar terang sebagian tertutup oleh awan hitam, tapi sebagian lagi menyusup dan menghindari pasir merah muda yang berkilau seperti batu delima. Angin gurun berhembus membawa hawa dingin, mengusir sisa-sisa uap panas akibat pembakaran sinar matahari di siang hari. Baju Kiran berkibar-kibar, menirukan suara di surat, ketika dia mengendap-endap menuju perkampungan yang ramai itu."Jika tidak ada 40 tenda, pasti bangunan bongkar pasang itu jumlahnya sekitar 50 lebih!" batin Kiran.Terdengar suara orang berteriak dalam bahasa asing, kemungkinan bahasa negeri Shouya, bukan dalam bahasa yang umum digunakan di benua Ayax ini. Sesekali terdengar pecutan tanda cambuk yang dihempaskan, menyusun suara lolongan kalau bukan suara manusia itu adalah suara binatang."Kegiatan apakah yang dilakukan orang-orang di dalam kumpulan tenda-tenda membentuk perkampungan ini?" Hati Kiran semakin dilanda rasa penasaran.Kiran melihat celah yang gelap di antara dua sisi tenda yang paling terp
Ketika bola mata Kiran berhasil menyesuaikan dengan cahaya remang-remang, ia menemukan bahwa sosok di dalam kerangkeng di sampingnya adalah makhluk yang mengenaskan, tampak seakan-akan baru saja mengalami kondisi terbakar."Jika dilihat dari bentuk moncong dan kakinya, sepertinya dia adalah jenis burung atau unggas. Tapi sepertinya kejadian besar telah menimpa makhluk mengenaskan ini," Kiran membatin dan merasa kesepian.Kepala makhluk itu bergerak, lehernya tampak panjang. Kiran langsung memastikan bahwa itu adalah jenis unggas yang tingginya setidaknya 1 meter setengah. "Apabila dia adalah jenis burung atau unggas, dengan tinggi badan seperti itu, dapat dipastikan sosok mengenaskan ini adalah magical beast!"Kiran sangat terkejut ketika mendapati hasil analisisnya bahwa sosok di sampingnya itu adalah satu magical beast."Tuan, namaku adalah Kiran. Asalku dari kota Qingchang - Kekaisaran Qingchang. Jika boleh tahu, mengapa Anda sampai terlihat begini mengenaskan?" Kiran bertanya deng
Pagi hampir menjelang, suara deru angin gurun terdengar menderu-deru di luar kemah, ini membuat semua dinding kain kemah tempat Kiran dan Plume ditawan terasa bergetar menimbulkan rasa takut.Saat itu, Kiran masih tidak percaya dengan penawaran dari Plume, Merak Api berusia 150 tahun. Jika ia menyatukan jiwanya dan menjadi makhluk kontrak melalui proses Riding, Kiran percaya bahwa level sihirnya akan meningkat pesat."Mungkin aku akan menjadi ahli pesona level 2 tingkat Tengah atau bahkan tingkat tinggi. Tapi proses Riding ini dilakukan bukan berdasarkan penaklukan dalam pertempuran. Apakah Merak ini setelah menyatu dengan jiwaku, ia akan tunduk padaku?"Riding seperti kita ketahui, adalah proses penyatuan jiwa antara sosok penyihir dengan Magical Beast.Seperti kita ketahui, Merak adalah makhluk yang sangat sombong. Mereka sering memamerkan ketampanan atau kecantikan bulu-bulunya yang indah dan menganggap diri lebih istimewa dibanding makhluk lain.Sedangkan proses riding dan mendapa
Mozhgan dan Ferdous, keduanya adalah penyamun yang memiliki kemampuan sihir tingkat pemula. Mereka bergabung dalam sindikat terlarang yang dipimpin oleh Tuan Khati, seorang penyihir gagal yang beralih profesi menjadi penjahat di Gurun Atulla. Saat ini, atas perintah atasan, Mozhgan dan Ferdous ditugasi untuk membawa Kiran, seorang anak yang memiliki kemampuan sihir, ke pasar gelap malam itu juga.Kabarnya, seorang perwira dari Kekaisaran Hersen meminta pasokan budak yang memiliki dasar-dasar pengetahuan sihir. Perwira Hersen itu menyamar dengan mengenakan kerudung dan jaket longgar, tetapi semua orang tahu. Permintaan untuk budak, artefak sihir, dan makhluk sihir umumnya berasal dari orang Hersen.Dalam langkah-langkah mereka yang bercampur dengan desiran suara pasir, percakapan dua penyamun terjadi. "Kita beruntung menemukan anak itu di antara para tamu yang menyaksikan lelang," ujar Mozhgan memulai percakapan.Keduanya berjalan menuju ke kemah tempat dua tawanan yang paling berharga
The following is Kiran's attribute composition after consolidating his strength from 'Riding magic' with Plume the Fire Peacock.38 for ATK Attack, 9 for Defense, 13 for Agility, 15 for Spell Manipulation, 13 for Vitality, 5 for Intelligence, and 7 for Element Dominance.Kiran laughed heartily at his qualities inside the camp. "Agility 12 points, and intelligence 5?" This amount of magical qualities is astounding. I consider my present strength to be really dominant. This is perhaps the reason why this dominant power is making high-ranking magic professionals conceited in the world."In battle, magic attack points were a crucial component.In order to win a war or a duel, many skilled combat magicians competed to boost their attack characteristics. Of course, a fighter's capacity to evade the opponent's cutting blows is also greatly influenced by their agility attribute.Consider a scenario in which you engage in combat with a sorcerer who possesses a powerful attack value. And he con
Pada awalnya, Kiran merasa enggan untuk membantu Emma. “Biar saja gadis angkuh itu merasakan pelajaran. Tidak semua di dunia ini dapat dibeli dengan kebangsawanan atau memiliki kekayaan.”Namun, suara gadis itu terdengar melolong terus-menerus, seolah-olah ia mengalami penyiksaan. Merasa tak tega dan didorong oleh rasa kemanusiaan yang tinggi, Kiran bergegas menuju tempat di mana suara itu berasal.Di tempat lain, sedikit jauh dari Kiran, Emma menjerit-jerit ketakutan.Tiga temannya yang lain, Nethon, Feynrahel, dan Arven, para bangsawan laki-laki dari Qingchang, telah terlebih dahulu ditaklukkan oleh kelompok penyamun itu. Saat ini mereka dibius dan dimasukkan ke dalam karung goni.Tersisa Emma yang masih sadar, karena gadis ini sangat keras kepala dalam ditaklukkan."Tolong aku!"Emma menjerit sejadi-jadinya ketika ia akan dijebloskan ke dalam karung, mirip dengan tiga kawan laki-lakinya.Dalam kondisi ini, kekuatan sihir Emma telah dilumpuhkan. Tentu saja yang dapat ia lakukan hany
Suasana menegang di bagian terpencil Gurun Atulla. Matahari belum mencapai puncaknya, namun panasnya udara gurun semakin terasa ketika keempat penyamun itu melihat sosok anak muda yang selama semalam mereka buru, tertawa terkekeh di bawah pepohonan kurma. “Tak tahu diri! Dia mengira dia terlalu kuat untuk melawan empat orang sekaligus!” Mozhgan membatin. Dengan sikap arogan, penyamun itu berkata. “Bagus. Kamu menambah koleksi kelompok kami untuk membayar kerugian Tuan Khati akibat kehilangan si Merak api! Hanya ada satu jawaban atas lenyapnya merak itu. Kamu melakukan proses yang disebut Riding dengannya, bukan?” Ini menambah harga jual lebih tinggi. "Penyihir muda yang sudah melakukan ‘Riding!’” Mozhgan mencabut pedang bengkoknya. Tindakan ini diikuti oleh gerakan pedang yang terhubung dari Ferdous, Necho, dan Ptel. Meskipun mereka belum menyelesaikan status penyihir mereka dan terhenti di tingkat satu, Mozhgan pernah mendengar tentang proses ‘Riding’. Dengan suara 'pop', pedang
Ini adalah hari kelima murid-murid Akademi Golden Arrow meninggalkan kapal Azure Escape, untuk berburu makhluk kontrak.Langit tampak menguning, matahari berada di ufuk Barat. Sebentar lagi malam akan tiba. Angin berdesir di antara pepohonan kurma, dan seorang anak muda tampak berjalan menyusuri pasir berwarna merah muda, mendekati tempat di mana kapal roh Azure Escape berlabuh.Kiran adalah siswa pertama yang tiba, setelah misi berburu makhluk kontrak dimulai.Ia menatap ke arah kapal di langit lalu berteriak, "Profesor Richard! Master Huan Li! Tolong turunkan tali rami. Aku kira siswa Golden Arrow!"Dua kepala manusia melongok dari tepian pagar di lambung Azure Escape. Mereka adalah Profesor Richard dan Master Huan Li. Keduanya terlihat terkejut melihat Kiran telah berdiri di bawah."Kiran, apakah itu kamu?" Master Huan Li bertanya."Anak muda, kamu datang sangat cepat. Apakah kamu telah selesai melakukan proses riding dengan makhluk kontrak?" Profesor bersura.Dua orang itu terliha
Pagi yang dingin di Hutan Cemara, ketika angin berdesir membawa bunga salju yang jatuh ke permukaan tanah, menutup semua bekas pertempuran semalam. Kini, yang terlihat hanyalah pemandangan putih dan kelabu sejauh mata memandang.Kiran berjalan berkeliling di perkemahan, ditemani oleh Roneko. Sepanjang perjalanan, ia tak henti-hentinya bertanya dan meminta Roneko, sang Kyuubi, menceritakan kejadian semalam."Roneko, ceritakan sekali lagi. Apakah Anda yakin bahwa sosok Phoenix api itu adalah manifestasi dari perbuatan sihir tingkat tinggi, yang aku rapalkan?" Kiran tetap tidak percaya.Dengan senyuman menyeringai, wajah putus asa, karena tuannya selalu tidak percaya dengan perkataannya, Roneko menegaskan. "Tuanku Kiran, bukankah anda sendiri sudah mendengar, bahkan Zephyr sudah bersaksi bahwa anda memiliki sihir yang tidak terduga – sihir Phoenix emas. Jadi, untuk apa bertanya berulang kali?"Masih dengan wajah polos dan tidak percaya, Kiran menyahuti, "Masalahnya, aku hanya melakukan r
Beruntung, ketika Zephyr mendekati Roneko yang terbaring di tumpukan salju, ia terlihat masih bernafas, meskipun dalam keadaan tidak sadarkan diri. Beberapa pasukan dari Hutan Ternola, seperti puluhan Silent Owl – burung hantu kerdil, datang membantu.Roneko ini dibawa kembali ke tempat para penghuni Ternola dalam keadaan tidak sadarkan diri, diangkut oleh sekitar lima puluh Silent Owl.Sesuai dengan julukan mereka ‘SILENT’, setiap gerakan sayap puluhan burung hantu itu tidak meninggalkan bunyi atau suara sama sekali. Zephyr berjaga-jaga, mengikuti puluhan Silent Owl dan Roneko, agar tidak terjadi serangan balas dendam dari pihak Nymph, yang pemimpinnya baru saja dimusnahkan oleh Roneko.---Di cakrawala, pertempuran antara Phoenix Emas dan sosok Raksasa Es Ymir mencapai puncaknya.Suara deru gelombang es yang dihasilkan oleh sihir Ymir terdengar menggema, ketika dia melepaskan ribuan hujan kristal es ke arah Phoenix Emas.*WUSH!*Sekali lagi, api berwarna emas keluar dari mulut Phoen
Beberapa menit sebelum Elang bermata perak itu pergi, setelah dia menerima perintah dari Pemimpin Kaum Nymph, Roneko Sang Kyuubi memperhatikan semua kejadian antara si mata perak dengan Kaum Nymph.Saat semua pihak terpaku pada kejadian pertempuran di cakrawala, itulah pertarungan antara Raksasa Es - Ymir melawan Siluet Phoenix Emas, pada yang bersamaan pemimpin Nymph mencoba mencari kesempatan. Diam-diam dia memanggil Elang mata perak untuk mengabarkan keadaan genting mereka, pada penguasa di Istana Es.Siapa menyangka. Dari pihak Hutan Ternola sendiri, Roneko memperhatikan semua kejadian yang terjadi dengan penuh kewaspadaan.Ketika melihat sinar berwarna kelabu berkelebat dari kelompok Nymph, terabang cepat ke arah cakrawala, pada saat itulah sosoknya yang mengenakan gaun berwarna merah ikut berkelebat, mengejar Elang Mata Perak.Sebaliknya di pihak Nymph, detik genting seperti itu tidak terlewatkan dari pandangan Pemimpin Nymph.Dengan mata menyala, mulut yang terbuka lebar, dia b
Angin bertiup kencang pada malam yang dingin. Realm Wonderland dilanda hawa dingin membeku, atmosfer di satu tempat, dekat Hutan Cemara, penuh dengan aura menakutkan.Pada saat semua pihak dari Hutan Ternola merasa aman dalam lindungan perisai cermin ajaib, tiba-tiba suara teriakan panik terdengar.“Lihat! Cermin sihir akan retak!”Seketika keadaan menjadi kacau.Semua makhluk di balik perlindungan sihir 100 Twilight Turtles menjadi panik.“Seseorang harus mengambil tindakan! Jika tidak, kita semua akan tewas!”“Oh, masih adakah kekuatan sihir yang dapat mengalahkan makhluk terkutuk itu?”Suara hantaman tinju Ymir terdengar bertalu-talu, diiringi gemerincing retakan cermin sihir membuat semua panik.Pada saat mereka meraung dalam ketakutan, tiba-tiba ada satu sosok tubuh melesat terbang ke arah cermin kristal yang retakannya semakin besar… bahkan mungkin sebentar lagi akan pecah.“Siapa itu?”“Darimana datangnya sosok makhluk berwarna emas itu?”“Cahaya tubuhnya sangat menyilaukan!”S
TRING TRING TRINGSuara dawai harpa berdenting lembut ketika jemari Pemimpin Nympha memainkan nada-nada yang aneh. Para Nymph yang tersisa tampak khusyuk, menggumam dalam nada yang tidak jelas, seolah-olah bernyanyi dengan lirik dan nada yang sangat rendah. Bulu kuduk semua orang meremang.“Sihir terkutuk!”“Mereka memanggil makhluk gaib!”Ketakutan merayap di antara penghuni Hutan Ternola.Pada saat itu, langit di cakrawala seketika berubah menjadi gelap. Awan hitam bergulung-gulung, menghalangi cahaya rembulan dan sinar bintang jatuh ke permukaan tanah.Tiba-tiba, udara menjadi lebih dingin. Air yang menggenang tampak membeku, ketika aura dingin merayap, memenuhi atmosfer di tepian hutan cemara itu.Suara langkah kaki terdengar dari kejauhan, bunyinya sangat jeras membuat tanah bergetar, sepihan salju tersisa, dan percikan air seketika runtuh ke tanah.Tap – tap – tap!Dari arah utara, semua makhluk menyaksikan dengan mulut ternganga.“Ymir!”“Raksasa Es!”Ymir adalah raksasa dari e
Pada saat itu, api berwarna merah keemasan yang muncul dari tubuh Kiran, bukanlah api yang terlihat seperti api biasa, api yang mampu dikobarkan oleh Merak Api, meski berusia lima ratus tahun sekalipun.Ini adalah api yang aneh, api keabadian yang jarang dilihat oleh mahluk lain. Api berwarna seperti emas.Roneko, sosok Kyuubi penguasa chakra api, tentu saja yang paling dahulu sadar akan hal ini. Dia berada paling dekat dengan Kiran tatkala cahaya keabadian, dengan hawa panas yang aneh, menyeruak dari tubuh Kiran.“Tuan. Ini adalah api abadi. Bukan api yang dapat dikeluarkan oleh mahluk kontrak sejenis Merak api sekalipun…” kata Roneko tidak percaya.Dalam pandangan Kyuubi itu, mahluk yang muncul dari jiwa Kiran, itu sama sekali bukan Merak api.Meskipun itu masih sejenis burung, tapi Roneko berani memastikan, “Itu sama sekali bukan Merak. Itu Burung yang aneh. Sayangnya wujud itu seperti terkurung dengan selubung sihir, yang membuatnya terlihat sangat misterius,” batin Roneko.Pada s
Malam itu, ketika hawa dingin merayap dengan kelopak es turun dari langit, Diolos si Pegasus tiba-tiba merasa sangat mengantuk.Dia membatin penuh rasa penasaran. "Tidak biasanya aku mengantuk sejak awal malam," pikir Diolos. Dia meringkik dan bertanya pada Kiran, yang tampaknya juga terpengaruh kantuk, sibuk merentangkan alas tidur di bawah pohon cemara, langit malam menjadi atapnya.Merasa terganggu dengan suara Diolos yang seperti merengek, Kiran menegur Pegasus itu. “Tidurlah, Diolos. Perjalanan kita masih panjang. Istana Es penyihir Putih ada di batas Realm Wonderland ini. Anda membutuhkan tenaga ekstra besok hari!” setelah memberi nasehat, Kiran segera tertidur.Alas jerami kering yang di pintal seperti tikar menjadi tempat tidurnya, sementara selimut bulu angsa, perlengkapan termewah saat ini, mencoba memberikan perlindungan dari dingin malam kepada semua mahluk dari Hutan Ternola. Malam itu, tak seorangpun terganggu dalam tidurnya, meski bunga salju mulai gugur dari langit.Di
Pada malam sebelum kejadian aneh, ketika Kiran dan dua kelompoknya, bersama dengan Zephyr dan pasukan perang dari Hutan Ternola tiba, tempat yang luas ini tampak cocok untuk didirikan tenda darurat. "Kita akan beristirahat hingga pagi menjelang, baru melanjutkan perjalanan menuju Istana Utara!" teriak Zephyr dengan tegas. "Akhirnya beristirahat juga..." anggota-anggota pasukan perang khusus itu merasa lega ketika pemimpin perang, Zephyr, memberikan perintah. Dengan cekatan, tentara perang dari berbagai ras segera mendirikan tenda darurat, sementara yang lainnya menyiapkan makanan, yang semuanya berupa pil, dan menyodorkan air kepada setiap anggota perang. Masing-masing ras memiliki tenaga khusus yang mengatur akomodasi, jumlahnya sepuluh mahluk per ras. Di Hutan Ternola di Realm Wonderland ini, di mana keajaiban terjadi di luar nalar dan akal sehat, makanan seperti yang dikonsumsi oleh mahluk di luar realm bukan lagi prioritas utama. Di setiap ras di dalam Realm ini, mereka memil
Tet – tet – tet…Suara mirip terompet terdengar ketika lima ratus pasukan Silent Owl bersiul seperti nyanyian perang. Suara kepakan sayap ratusan Silent Owl ini dengan sengaja diperdengarkan, menimbulkan suara gema seperti bunyi ribuan capung terbang, membuat gentar perasaan siapapun yang mendengarnya.Menyusul suara derap kaki pasukan Breeze Foxes – rubah pengendali angin tampak membuka jalan dengan berbaris rapi membelah Hutan Ternola. Selanjutnya, memimpin pasukan di belakang dan berjalan di jalanan yang penuh tumpukan salju. Sesekali pasukan Breeze Foxes itu meniup siulan, lalu angin berhembus kencang dan membawa pergi tumpukan salju, sehingga jalanan ke utara menjadi bersih, membuat pasukan di belakang berjalan lancar.Di sisi kiri dan kanan jalanan, tampak ribuan makhluk penghuni Hutan Ternola yang menonton iring-iringan pasukan magical beast – yang tampak seperti parade perang pasukan manusia.Seribu pasukan Spark Sprites – mahluk kecil yang dapat memanggil percikan listrik ber