Malam harinya di taman bunga Institut Magentum yang luas itu suasana telah tampak riang gembira. Sejak pagi-pagi tempat itu telah di dekorasi, untuk pesta penyambutan semua kontingen Turnamen Sekolah sihir Kekaisaran Qinngchang.Memang tidak semua murid-murid di institute diundang menghadiri acara santap malam bersama tamu-tamu, tapi Kiran dengan beberapa murid yang tergabung di dalam Klub Petarung institut, mereka diundang untuk menghadiri acara perjamuan, bersama murid pilihan delapan sekolah sihir di Kekaisaran Qingchang.“Ayolah Yara. Kita sudah hampir terlambat!” kata Kiran dari balik pintu, ketika ia menunggu Yara di depan kamar gadis Ketua Klub melukis itu.Sebagai seorang ketua klub, tentu saja Yara juga diundang untuk menghadiri jamuan santap malam menyambut tamu-tamu karena posisinya dianggap sebagai murid penting.Bip – bip - suara sol sepatu membentur lantai kamar terdengar.Kiran mendongak.Ia seketika merasa surprise manakala melihat penampilan Yara yang tampak berbeda d
Di Tengah lampu sorot yang bersinar terang di taman itu, Kiran tampak serba salah.Ia Tengah ragu-ragu. Apakah akan mempertunjukkan keahliannya, sebelum acara turnamen dimulai besok, atau harus bersikap rendah hati.Tapi Zuma sang pyromancer dari Akademi Golden Arrow tiba-tiba telah mendesaknya untuk mencoba salin menjajal satu atau dua jurus sihir pertempuran.“Bukankah ini terlalu dini untuk memulai suatu konfrontasi?” kata Kiran menatap Zuma, yang dengan angkuh telah menerobos kerumunan, kini berdiri tak jauh dari tempatnya berdiri.Bibir Zuma melengkung kebawah. Nada suaranya berubah menjadi tidak sedap di dengar.Katanya merendahkan Kiran. “Aku tak heran jika kamu ketakutan berhadapan dengan seorang pyromancer sepertiku!” Zuma lalu berjalan mengitari Kiran sambil berbicara dengan pongah, berusaha menarik perhatian orang banyak.“Bakat seorang penenun ilusi untuk ikut bertarung dalam turnamen sihir seperti ini?”Well kupikir Institut Magentum terlalu kekurangan bakat ahli penyeran
Semua orang yang hadir pada acara perjamuan malam itu dibuat tertegun.Dari pandangan mereka akan kengerian seorang anak bernama Kiran yang tersobek-sobek oleh api sihir yang di sodok menggunakan tombak itu, tiba-tiba saja semua itu pecah. Itu hanya ilusi semata!Semua orang dibuat tertegun bercampur takjub atas atraksi anak penenun ilusi itu.“Bagaimana mungkin ini terjadi?” jeritan Gerania terdengar tak percaya.“Dia sungguh-sungguh membuat ilusi yang tampak nyata! Sulit dibedakan dari yang asli!” suara guru-guru akademi sihir dari kota lain, terdengar ribut membincangkan hal ini.Seperti satu lukisan besar – mural. Citra di depan mata semua orang yaitu peristiwa mengerikan penyihir muda Kiran yang tersobek-sobek api itu, tiba-tiba saja pemandangan itu berubah menjadi tak nyata. Itu adalah hal yang paling aneh yang pernah ada.Terlebih lagi, semua menganga heran.Arena dan taman bunga itu kini ikut tersobek, seolah-olah semua kejadian tadi itu hanyalah satu mural besar yang ikut ter
Suara Zuma terngiang semakin melemah. Lolongannya tidak sekencang mula-mula. Terdengar pelan mirip suara orang putus asa.Zuma yang gagah dan perkasa itu, kini gelagapan seperti ikan yang di lempar keluar dari kolam. Sosoknya tampak terkulai lemas. Zuma merasakan seluruh energi spiritualnya telah terserap habis. Ini adalah sihir tingkat tinggi yang jarang mampu di rapalkan oleh penyihir yang tidak termasuk kategori jenius.Sementara itu, semua orang yang hadir di acara jamuan itu menunjukkan wajah ngeri. Mereka berharap bahwa Kiran akan berbelas kasihan dan menyudahi duel persahabatan ini. Tapi Kiran berpikiran lain. Ia butuh validasi dari Zuma – pengakuan akan kekalahannya melawan Kiran seorang penenun ilusi yang sejak awal diremehkan.“Katakan kalau kamu menyerah, dan aku akan menarik sihir ini!” ancam Kiran dengan wajah datar.Sayangnya Zuma terlalu keras kepala. Keangkuhannya sebagai siswa jenius dari Akademi Golden Arrow – akademi dari ibukota Qingchang itu membuatnya merasa geng
Keriuhan dan kegaduhan pesta taman yang pada akhirnya ditutup dengan pertempuran itu berakhir sudah.Semua tamu undangan terdiam ketika pria tua yang disebut Master Linnon Yang Agung itu melayang turun dari balkon bangunan utama Institut Magentum. Jubah dan tuniknya tampak berkibar-kibar tertiup angin tatkala Master Linnon mengapung di udara - ia terlihat seperti ahli yang sementara terbang.“Tak mungkin! Hanya para Sage dan Warlock saja yang dapat melakukan teknik terbang! Aku tak pernah mendengar kalau Kepala Institut Magentum adalah seorang Sage!” desis tamu-tamu undangan, mereka para guru sekolah sihir. Mereka bersuara tapi pelan. Terlalu pelan karena takut di dengar Master Linnon. Kewibawaan seorang kepala sekolah di akademi sihir, itu adalah jabatan yang setara dengan gubernur penguasa Shanggu.Semua orang telah dibuat terkesima oleh tindakan penerbangan Master Linnon. Pria itu melayang semakin rendah mendekati kerumunan banyak orang.Tak ada debu atau bunyi sama sekali ketika d
Pasar Gelap Alphaworks pada pagi itu amatlah ramai.Banyak sekali orang hilir mudik di area yang ilegal tapi dengan sengaja dibiarkan berkembang itu. Tentu saja, Alphaworks menyediakan banyak sekali kebutuhan para penyihir dengan harga yang terbilang miring dibanding harga sesungguhnya yang di jual di akademi sihir, atau di Outlet resmi di pusat Kota Shanggu.Sosok itu berjalan dengan hati-hati di Tengah-tengah keramaian. Ia mengenakan jubah hitam panjang, lengkap dengan tudung guna menyembunyikan penampilannya yang mencolok. Ia tak ingin dikenali siapapun. Jika Ia mengenakan seragam Akademi sihir Golden Arrow, Zuma sudahlah pasti ia akan ditebak sebagai salah satu kontestan turnamen sihir antar akademi yang ramai di perbincangkan.Hari ini, sehari sebelum turnamen sihir antara siswa berbakat se Kekaisaran Qingchang dimulai, Zuma berniat berbelanja sesuatu yang rahasia di Pasar Gelap itu. Tentunya ia bertujuan bukan membeli sembarang barang atau artefak. Melainkan barang gelap yang d
Kota Shanggu pagi itu penuh dengan angin fajar.Institut Magentum memiliki hutan buatan di mana aroma daun cedar disebarkan oleh daun kering yang beterbangan. Langit masih gelap. Sementara ada banyak orang masih menikmati hangat di ranjang dengan selimut tinggi-tinggi untuk melawan dinginya pagi.Namun, di Institut Magentum Kota Shanggu keadaan sudah sangat ramai.Banyak anak muda yang telah terbangun. Dengan mengenakan baju perang, yang merupakan atribut resmi akademi masing-masing, mereka tampak gagah. Koridor saat ini terasa lebih ramai daripada aula Institut.Sejak beberapa hari sebelumnya, siswa-siswi Institut Magentum memang sudah sangat antusias; tidak hanya para peserta lomba turnamen yang tampak hilir mudik, keramaian itu juga penuh dengan kegembiraan.Akankah terjadi perang? Tidak. Itulah jawabannya.Hari ini adalah hari spesial bagi semua siswa akademi sihir di Kekaisaran Qingchang.Pihak Kekaisaran dengan sengaja mengadakan pertandingan sihir antara remaja, dengan harapan
Cosmia terlihat turun dari panggung dan di sambut sorak-sorai oleh sekelompok siswa dari Akademi Sihir Wise and Freedom.“Selamat gadis cantik. Kamu telah mengharumkan nama Wise and Freedom kami!” Dua gadis kawan baiknya, Lyony dan Saffra memeluk Cosmia.“Terima kasih girls. Ku harap kalian berdua akan tampil memikat dan memenangkan pertarungan nanti.” Cosmia balas mengucapkan harapannya pada dua gadis Fey yang juga adalah peserta tournament bakat sihir musim ini.Gadis-gadis itu lalu larut di dalam kegembiraan dan melupakan tekanan selama berhari-hari yang mereka rasakan. Kemenangan Cosmia setidak nya membawa harapan. Gadis-gadis cantik pada kenyataannya cukup mampu dan layak menjadi pemenang dalam kontes bakat sihir seperti ini.Sementara itu, Zhong dari Akademi Sihir Immortal Kota Huyuan terlihat tertunduk disisi lain arena. Master Yoshitaka guru beladiri mereka tampak menceramahi Zhong yang diam seribu basa.Master Yoshitaka merasa mukanya tercoreng karena Zhong telah dipecundangi
Pagi yang dingin di Hutan Cemara, ketika angin berdesir membawa bunga salju yang jatuh ke permukaan tanah, menutup semua bekas pertempuran semalam. Kini, yang terlihat hanyalah pemandangan putih dan kelabu sejauh mata memandang.Kiran berjalan berkeliling di perkemahan, ditemani oleh Roneko. Sepanjang perjalanan, ia tak henti-hentinya bertanya dan meminta Roneko, sang Kyuubi, menceritakan kejadian semalam."Roneko, ceritakan sekali lagi. Apakah Anda yakin bahwa sosok Phoenix api itu adalah manifestasi dari perbuatan sihir tingkat tinggi, yang aku rapalkan?" Kiran tetap tidak percaya.Dengan senyuman menyeringai, wajah putus asa, karena tuannya selalu tidak percaya dengan perkataannya, Roneko menegaskan. "Tuanku Kiran, bukankah anda sendiri sudah mendengar, bahkan Zephyr sudah bersaksi bahwa anda memiliki sihir yang tidak terduga – sihir Phoenix emas. Jadi, untuk apa bertanya berulang kali?"Masih dengan wajah polos dan tidak percaya, Kiran menyahuti, "Masalahnya, aku hanya melakukan r
Beruntung, ketika Zephyr mendekati Roneko yang terbaring di tumpukan salju, ia terlihat masih bernafas, meskipun dalam keadaan tidak sadarkan diri. Beberapa pasukan dari Hutan Ternola, seperti puluhan Silent Owl – burung hantu kerdil, datang membantu.Roneko ini dibawa kembali ke tempat para penghuni Ternola dalam keadaan tidak sadarkan diri, diangkut oleh sekitar lima puluh Silent Owl.Sesuai dengan julukan mereka ‘SILENT’, setiap gerakan sayap puluhan burung hantu itu tidak meninggalkan bunyi atau suara sama sekali. Zephyr berjaga-jaga, mengikuti puluhan Silent Owl dan Roneko, agar tidak terjadi serangan balas dendam dari pihak Nymph, yang pemimpinnya baru saja dimusnahkan oleh Roneko.---Di cakrawala, pertempuran antara Phoenix Emas dan sosok Raksasa Es Ymir mencapai puncaknya.Suara deru gelombang es yang dihasilkan oleh sihir Ymir terdengar menggema, ketika dia melepaskan ribuan hujan kristal es ke arah Phoenix Emas.*WUSH!*Sekali lagi, api berwarna emas keluar dari mulut Phoen
Beberapa menit sebelum Elang bermata perak itu pergi, setelah dia menerima perintah dari Pemimpin Kaum Nymph, Roneko Sang Kyuubi memperhatikan semua kejadian antara si mata perak dengan Kaum Nymph.Saat semua pihak terpaku pada kejadian pertempuran di cakrawala, itulah pertarungan antara Raksasa Es - Ymir melawan Siluet Phoenix Emas, pada yang bersamaan pemimpin Nymph mencoba mencari kesempatan. Diam-diam dia memanggil Elang mata perak untuk mengabarkan keadaan genting mereka, pada penguasa di Istana Es.Siapa menyangka. Dari pihak Hutan Ternola sendiri, Roneko memperhatikan semua kejadian yang terjadi dengan penuh kewaspadaan.Ketika melihat sinar berwarna kelabu berkelebat dari kelompok Nymph, terabang cepat ke arah cakrawala, pada saat itulah sosoknya yang mengenakan gaun berwarna merah ikut berkelebat, mengejar Elang Mata Perak.Sebaliknya di pihak Nymph, detik genting seperti itu tidak terlewatkan dari pandangan Pemimpin Nymph.Dengan mata menyala, mulut yang terbuka lebar, dia b
Angin bertiup kencang pada malam yang dingin. Realm Wonderland dilanda hawa dingin membeku, atmosfer di satu tempat, dekat Hutan Cemara, penuh dengan aura menakutkan.Pada saat semua pihak dari Hutan Ternola merasa aman dalam lindungan perisai cermin ajaib, tiba-tiba suara teriakan panik terdengar.“Lihat! Cermin sihir akan retak!”Seketika keadaan menjadi kacau.Semua makhluk di balik perlindungan sihir 100 Twilight Turtles menjadi panik.“Seseorang harus mengambil tindakan! Jika tidak, kita semua akan tewas!”“Oh, masih adakah kekuatan sihir yang dapat mengalahkan makhluk terkutuk itu?”Suara hantaman tinju Ymir terdengar bertalu-talu, diiringi gemerincing retakan cermin sihir membuat semua panik.Pada saat mereka meraung dalam ketakutan, tiba-tiba ada satu sosok tubuh melesat terbang ke arah cermin kristal yang retakannya semakin besar… bahkan mungkin sebentar lagi akan pecah.“Siapa itu?”“Darimana datangnya sosok makhluk berwarna emas itu?”“Cahaya tubuhnya sangat menyilaukan!”S
TRING TRING TRINGSuara dawai harpa berdenting lembut ketika jemari Pemimpin Nympha memainkan nada-nada yang aneh. Para Nymph yang tersisa tampak khusyuk, menggumam dalam nada yang tidak jelas, seolah-olah bernyanyi dengan lirik dan nada yang sangat rendah. Bulu kuduk semua orang meremang.“Sihir terkutuk!”“Mereka memanggil makhluk gaib!”Ketakutan merayap di antara penghuni Hutan Ternola.Pada saat itu, langit di cakrawala seketika berubah menjadi gelap. Awan hitam bergulung-gulung, menghalangi cahaya rembulan dan sinar bintang jatuh ke permukaan tanah.Tiba-tiba, udara menjadi lebih dingin. Air yang menggenang tampak membeku, ketika aura dingin merayap, memenuhi atmosfer di tepian hutan cemara itu.Suara langkah kaki terdengar dari kejauhan, bunyinya sangat jeras membuat tanah bergetar, sepihan salju tersisa, dan percikan air seketika runtuh ke tanah.Tap – tap – tap!Dari arah utara, semua makhluk menyaksikan dengan mulut ternganga.“Ymir!”“Raksasa Es!”Ymir adalah raksasa dari e
Pada saat itu, api berwarna merah keemasan yang muncul dari tubuh Kiran, bukanlah api yang terlihat seperti api biasa, api yang mampu dikobarkan oleh Merak Api, meski berusia lima ratus tahun sekalipun.Ini adalah api yang aneh, api keabadian yang jarang dilihat oleh mahluk lain. Api berwarna seperti emas.Roneko, sosok Kyuubi penguasa chakra api, tentu saja yang paling dahulu sadar akan hal ini. Dia berada paling dekat dengan Kiran tatkala cahaya keabadian, dengan hawa panas yang aneh, menyeruak dari tubuh Kiran.“Tuan. Ini adalah api abadi. Bukan api yang dapat dikeluarkan oleh mahluk kontrak sejenis Merak api sekalipun…” kata Roneko tidak percaya.Dalam pandangan Kyuubi itu, mahluk yang muncul dari jiwa Kiran, itu sama sekali bukan Merak api.Meskipun itu masih sejenis burung, tapi Roneko berani memastikan, “Itu sama sekali bukan Merak. Itu Burung yang aneh. Sayangnya wujud itu seperti terkurung dengan selubung sihir, yang membuatnya terlihat sangat misterius,” batin Roneko.Pada s
Malam itu, ketika hawa dingin merayap dengan kelopak es turun dari langit, Diolos si Pegasus tiba-tiba merasa sangat mengantuk.Dia membatin penuh rasa penasaran. "Tidak biasanya aku mengantuk sejak awal malam," pikir Diolos. Dia meringkik dan bertanya pada Kiran, yang tampaknya juga terpengaruh kantuk, sibuk merentangkan alas tidur di bawah pohon cemara, langit malam menjadi atapnya.Merasa terganggu dengan suara Diolos yang seperti merengek, Kiran menegur Pegasus itu. “Tidurlah, Diolos. Perjalanan kita masih panjang. Istana Es penyihir Putih ada di batas Realm Wonderland ini. Anda membutuhkan tenaga ekstra besok hari!” setelah memberi nasehat, Kiran segera tertidur.Alas jerami kering yang di pintal seperti tikar menjadi tempat tidurnya, sementara selimut bulu angsa, perlengkapan termewah saat ini, mencoba memberikan perlindungan dari dingin malam kepada semua mahluk dari Hutan Ternola. Malam itu, tak seorangpun terganggu dalam tidurnya, meski bunga salju mulai gugur dari langit.Di
Pada malam sebelum kejadian aneh, ketika Kiran dan dua kelompoknya, bersama dengan Zephyr dan pasukan perang dari Hutan Ternola tiba, tempat yang luas ini tampak cocok untuk didirikan tenda darurat. "Kita akan beristirahat hingga pagi menjelang, baru melanjutkan perjalanan menuju Istana Utara!" teriak Zephyr dengan tegas. "Akhirnya beristirahat juga..." anggota-anggota pasukan perang khusus itu merasa lega ketika pemimpin perang, Zephyr, memberikan perintah. Dengan cekatan, tentara perang dari berbagai ras segera mendirikan tenda darurat, sementara yang lainnya menyiapkan makanan, yang semuanya berupa pil, dan menyodorkan air kepada setiap anggota perang. Masing-masing ras memiliki tenaga khusus yang mengatur akomodasi, jumlahnya sepuluh mahluk per ras. Di Hutan Ternola di Realm Wonderland ini, di mana keajaiban terjadi di luar nalar dan akal sehat, makanan seperti yang dikonsumsi oleh mahluk di luar realm bukan lagi prioritas utama. Di setiap ras di dalam Realm ini, mereka memil
Tet – tet – tet…Suara mirip terompet terdengar ketika lima ratus pasukan Silent Owl bersiul seperti nyanyian perang. Suara kepakan sayap ratusan Silent Owl ini dengan sengaja diperdengarkan, menimbulkan suara gema seperti bunyi ribuan capung terbang, membuat gentar perasaan siapapun yang mendengarnya.Menyusul suara derap kaki pasukan Breeze Foxes – rubah pengendali angin tampak membuka jalan dengan berbaris rapi membelah Hutan Ternola. Selanjutnya, memimpin pasukan di belakang dan berjalan di jalanan yang penuh tumpukan salju. Sesekali pasukan Breeze Foxes itu meniup siulan, lalu angin berhembus kencang dan membawa pergi tumpukan salju, sehingga jalanan ke utara menjadi bersih, membuat pasukan di belakang berjalan lancar.Di sisi kiri dan kanan jalanan, tampak ribuan makhluk penghuni Hutan Ternola yang menonton iring-iringan pasukan magical beast – yang tampak seperti parade perang pasukan manusia.Seribu pasukan Spark Sprites – mahluk kecil yang dapat memanggil percikan listrik ber