Home / Horor / Warisan Jimat Kutukan / Tuduhan Lutfhi Pada Firman

Share

Tuduhan Lutfhi Pada Firman

Author: Erdin Xes
last update Last Updated: 2024-02-26 11:20:47

Lutfhi tidak segan untuk memaki Firman, tak kala Firman datang ke rumah ibunya. Dengan bermodalkan prasangka buruk yang ada di dalam pikirannya. Lutfhi begitu yakin, jika Firman adalah pelaku dari santet yang dikirim pada dirinya. Tidak heran Lutfhi pun begitu marah dengan apa yang dilakukan oleh Firman terhadapnya.

Firman sama sekali tidak paham dengan amarah yang ditunjukkan oleh Lutfhi pada dirinya. Apalagi saat Lutfhi secara tiba-tiba datang dengan sebilah pisau tajam. Dia mengancam akan melakukan tindakan yang tidak baik pada Firman. Tentu hal itu menjadi pertanyaan besar baginya.

"Ada apa dengan kamu?" tanya Firman ketakutan.

Tidak hanya Firman yang ketakutan dengan ancaman yang diberikan oleh Lutfhi. Istri Firman juga terlihat takut dengan ancaman yang diberikan oleh Lutfhi. Apalagi Lutfhi datang dengan sebilah pisau tajam. Tentu itu jadi ancaman yang nyata bagi seorang Firman dan istrinya.

"Kenapa, kamu bilang? Gila yah kamu. Aku yang seharusnya tanya kenapa sama kamu. Kenapa kamu santet aku?" tanya Lutfhi mengangkat pisau.

Kedua orangtua Firman dan Lutfhi mencoba menenangkan Lutfhi yang semakin terbakar amarah akan Firman. Mereka meminta Lutfhi untuk meletakkan pisau yang ditodongkan pada Firman. Berharap Lutfhi tidak akan melakukan tindakan yang akan membahayakan Firman dan istrinya.

"Taruh pisaunya Lutfhi. Taruh, Ibu tidak mau kamu melakukan tindakan yang tidak baik sama Kakak kamu sendiri. Ibu tidak mau," ucap ibu Lutfhi.

Begitu juga dengan ayah Lutfhi yang meminta Lutfhi untuk segera meletakkan pisau yang ditodongkan pada Firman. Dia tidak ingin hal buruk terjadi pada Firman. Membicarakan semuanya dengan kepala dingin jauh lebih baik, daripada harus melakukan hukum rimba yang coba diambil oleh Lutfhi.

Lutfhi sedikit tenang. Pisau yang sudah diangkat olehnya, perlahan kembali diturunkan. Kemudian dia mulai mau untuk berdiskusi. Berbicara secara baik-baik dengan Firman dan istrinya.

Semuanya masuk ke dalam rumah, di mana ada diskusi yang harus diselesaikan saat itu juga. Lutfhi dan Firman duduk saling berhadapan. Di mana di tengah mereka berdua, ada ayahnya. Khawatir akan terjadi hal buruk yang mungkin akan terjadi pada mereka kembali.

"Sebenarnya ada apa, Lutfhi. Kenapa kamu mau menyakiti Kakak ipar kamu?" tanya ayah Firman.

"Kemarin, ada yang mengirim santet padaku. Tubuhku benar-benar kaku. Belum lagi rasa panas yang membakar. Itu semua, aku yakin dilakukan oleh Mas Firman. Aku yakin dia yang mengirim santet itu padaku," jawab Lutfhi dengan tegas.

Firman tidak terima dengan tuduhan yang dilayangkan oleh Lutfhi. Dia segera memukul meja dengan begitu keras. Menentang apa yang dituduhkan Lutfhi.

"Buat apa saya melakukan itu. Satu perkara yang sia-sia. Saya bukan orang bodoh, jadi tidak mungkin mau melakukan tindakan konyol seperti itu. Gila rasanya untuk melakukan itu semua!"

"Perkara kecil kamu bilang? Bukannya selama ini kalian berdua selalu melakukan tindakan yang tidak pada kami. Jangan mentang-mentang kalian orang kaya, kalian bisa bertindak seenaknya saja. Terutama kamu Firman, kamu selalu merasa menjadi orang yang berhasil. Padahal semua harta yang kamu punya adalah hasil pesugihan," ucap Lutfhi dengan tegasnya.

Tidak terima kembali. Firman pun langsung menarik kerah baju Lutfhi. Dia hampir saja memukul wajah Lutfhi dengan begitu kerasnya. Merasa Lutfhi begitu lancang dalam memfitnah Firman. Padahal Firman tidak melakukan semua yang di tuduhkan oleh Lutfhi.

Untung saja, ada kedua orangtua mereka langsung melerai keduanya. Sehingga perkelahian yang sudah di depan mata. Urung terlaksana, Firman ditenangkan oleh ibunya. Sementara Lutfhi coba dibuat tenang oleh ayah mertuanya.

Ibu Firman pun meminta Firman untuk pergi dari rumahnya segera. Khawatir Lutfhi akan kembali melakukan tindakan yang semakin tidak terkontrol pada Firman. Hal yang di takutkan oleh ibunya.

Patuh akan perintah dari ibunya. Firman pun akhirnya segera pergi dari rumah ibunya tersebut. Dia berpamitan pada ibunya. Tetapi Firman tidak lupa dengan fitnah yang sudah dilakukan oleh Lutfhi pada dirinya. Ia akan selalu ingat dengan apa yang sudah di lakukan oleh Lutfhi di hari ini. Penghinaan yang sudah begitu besar di lakukan oleh Lutfhi pada Firman.

Lutfhi tetap bersikukuh akan firasat yang ada di dalam hatinya. Firman adalah pelaku santet yang di kirim pada Lutfhi. Santet yang hampir membunuh Lutfhi itu, menjadi hal yang paling buruk. Apalagi santet itu terlihat begitu nyata, sehingga menjadi hal yang sulit untuk bisa di lupakan. Santet yang menyeramkan bagi seorang Lutfhi.

"Apa yang membuat kamu yakin, jika Firman pelaku santet yang di kirim ke kamu?" tanya ayah Lutfhi.

"Tidak ada orang yang bermasalah dengan saya. Dan firasat saya, berkata Firman adalah pelaku dari santet tersebut. Maka dari itu saya yakin, yang melakukan itu semua adalah Firman. Dia pelaku santet tersebut," jawab Lutfhi dengan tegasnya.

Tidak ingin ada keributan yang semakin meruncing. Kedua mertua Lutfhi pun, mengiyakan apa yang di rasakan oleh Lutfhi. Sekalipun keduanya tidak yakin dengan apa yang dituduhkan oleh Lutfhi dan Tini. Tuduhan yang tentunya tidak mendasar dilayangkan pada seorang Firman.

Related chapters

  • Warisan Jimat Kutukan    Santet Kedua Untuk Lutfhi

    Agung adalah teman bisnis Lutfhi dalam berbisnis ikan. Dengan sistem bagi hasil 70% untuk Agung sebagai pemegang saham. Serta 30% untuk Lutfhi selaku orang yang menjalankan bisnis mereka. Bisnis itu awalnya berjalan dengan baik. Sampai ada sebuah persoalan yang menyebabkan hubungan keduanya retak.Lutfhi melaporkan ikan yang dia kelola mati. Hingga Lutfhi harus membakar semua ikan itu, sebelum menyebarkan bau busuk di sekitar tambak. Sementara Agung yang butuh bukti semua omongan dari Lutfhi. Lutfhi yang tersinggung dengan ucapan dari Agung, sempat emosi. Hingga sempat terjadi keributan di antara Agung dengan Lutfhi di samping tambak.Untung Tini datang untuk memisahkan keributan yang terjadi antara Lutfhi dengan Agung. Hingga keributan itu berhasil di lerai. Namun Agung yang menduga Lutfhi membohongi dirinya, memiliki dendam tersendiri pada seorang Lutfhi. Hingga Agung berniat untuk melakukan guna-guna pada Lutfhi. Mengingat itu adalah cara yang paling terbaik di lakukan oleh Agung u

    Last Updated : 2024-03-07
  • Warisan Jimat Kutukan    Lutfhi Penasaran Pada Jimat

    Kesembuhan yang Lutfhi dapat, tak lepas dari jimat yang di gunakan oleh mertuanya untuk menyembuhkan santet yang menyerang Lutfhi. Tak hanya bisa menyembuhkan santet saja. Jimat sakti itu bisa dengan mudah menyembuhkan berbagai macam penyakit. Juga gigitan ular yang berbisa. Jimat itu bisa di gunakan untuk mengobati serangan dari berbagai hal mistis.Mengetahui keajaiban dari jimat yang di miliki oleh bapak mertuanya. Lutfhi tertarik untuk memiliki jimat tersebut. Terlebih jimat itu bisa di gunakan oleh Lutfhi untuk berbagai hal yang akan menguntungkan dirinya sendiri.Lutfhi mulai menggali informasi seputar jimat tersebut pada seorang Tini. Sebelum berangkat bekerja sebagai tukang di salah seorang rumah tetangganya. Lutfhi bertanya banyak perihal keberadaan dari jimat tersebut. Dia begitu penasaran dengan jimat yang bisa membuat seorang Lutfhi menjadi kuat tersebut."Kamu tahu jimat yang di miliki oleh bapak?" tanya Lutfhi sambil membereskan peralatan tukangnya."Iya aku tahu jimat i

    Last Updated : 2024-03-07
  • Warisan Jimat Kutukan    Tini Hamil

    Sedari malam, tubuh Tini terasa tidak nyaman. Kepalanya sedikit pusing, di tambah dengan kondisi badannya yang terasa lemas. Sepertinya Tini akan sakit, badannya juga terasa begitu pegal-pegal. Hal yang membuat Tini tidak bisa tidur semalaman.Lutfhi yang tidak suka dengan Tini yang tak kunjung tidur. Meminta Tini untuk segera tidur. Mengingat Tini yang mengerang kesakitan dengan tubuhnya yang pegal-pegal.Tak hanya di waktu malam saja. Tini juga terus mengerang kesakitan di pagi hari. Bahkan Tini meminta Lutfhi untuk memijat badannya yang pegal-pegal tersebut.Namun Lutfhi malah memarahi Tini. Dia justru marah pada Tini yang meminta Lutfhi untuk memijat badannya. Lutfhi merasa apa yang Tini lakukan adalah perbuatan yang tidak baik. Lutfhi adalah kepala keluarga, hingga tak pantas untuk Lutfhi memijat badan Tini yang pegal-pegal tersebut.Tak hanya menolak untuk memijat Tini. Lutfhi juga menolak untuk membawa Tini ke puskemas. Tini yang ingin memeriksakan kondisi tubuhnya yang begitu

    Last Updated : 2024-03-07
  • Warisan Jimat Kutukan    Pertemuan Keluarga Parmin

    Uhuk.. Uhuk.... Uhuk.... Terdengar suara batuk yang berulang kali dari kamar Parmin. Usianya yang genap menginjak 90 tahun, membuat tubuh Parmin rentan terhadap berbagai serangan penyakit. Parmin sudah tidak bisa membangunkan kembali tubuhnya. Dia hanya bisa berbaring di atas kasurnya.Ajal sepertinya akan semakin dekat menjemput Parmin. Beberapa Parmin mendengar suara bisikan yang seakan itu menjadi pertanda malaikat maut akan segera mencabut nyawa seorang Parmin.Dengan suara yang mulai mengecil, Parmin memanggil istrinya. Dia meminta pada istrinya untuk mengumpulkan semua anak-anak. Parmin ingin melihat untuk terakhir kalinya, anak-anaknya bisa berkumpul di rumahnya. Sama seperti yang terjadi ketika mereka masih kecil dulu.Istri Parmin pun langsung menyampaikan keinginan Parmin itu pada Tini. Mungkin dengan bantuan dari Tini, semua anak-anak Parmin yang berjumlah 7 orang akan berkumpul bersama di rumah Parmin.Tini sempat di larang oleh Lutfhi untuk memberitahu kakak-kakaknya. Men

    Last Updated : 2024-03-21
  • Warisan Jimat Kutukan    Rasa Penasaran Lutfhi Yang Besar

    Belum basah kuburan seorang Parmin. Otak jahat Lutfhi sudah terpikir akan kondisi keris sakti yang saat ini berada di ibu mertuanya. Lutfhi semakin penasaran dengan kekuatan dari keris tersebut.Kembali merayu Tini, Lutfhi berusaha mendapatkan keris itu dari tangan ibu mertuanya. Mengingat ibu mertuanya, di kenal sebagai orang yang menyayangi Tini. Hingga itu akan semakin mudah bagi Lutfhi dalam mendapatkan jimat sakti yang ada di keris tersebut.Tini yang terbujuk dengan rayuan dari Lutfhi, akhirnya menerima permintaan dari Lutfhi tersebut. Begitu Tini menyetujui permintaan dari Lutfhi tersebut. Lutfhi langsung menciumi wajah Tini. Lutfhi terlihat begitu bahagia, sebab Tini mau untuk menuruti perintah dari dirinya. Sekalipun itu adalah perintah yang sebenarnya sulit di lakukan oleh Tini. Mengingat bukan perkara yang mudah bagi Tini untuk merayu ibunya dalam memberikan keris sakti tersebut pada Tini. Mengingat keris sakti itu memang di peruntukan bagi seseorang yang di warisi kepercay

    Last Updated : 2024-03-21
  • Warisan Jimat Kutukan    Pencurian Jimat

    Jika meminta secara baik-baik tidak di berikan, mungkin dengan sedikit pemaksaan bisa di lakukan oleh Lutfhi dan Tini. Salah satu cara yang mungkin bisa di lakukan oleh Tini dan Lutfhi adalah dengan mencuri jimat tersebut di rumah ibu Tini.Rencana itu mulai di pikirkan oleh Lutfhi, sedari bangun tidur. Dia terpikir untuk melakukan aksi tersebut, demi merebut keris sakti dari tangan mertuanya. Apalagi keris sakti itu di simpan di dalam lemari yang tidak dikunci. Lutfhi dan Tini mungkin bisa dengan mudah mendapatkan keris sakti tersebut.Ide Lutfhi langsung di sambut gembira oleh Tini. Dia menyetujui ide dari suaminya tersebut. Tini siap membantu Lutfhi dalam mendapatkan jimat sakti di rumah orangtuanya. Tini yang mengetahui letak jimat itu, tentu dengan mudah akan menemukan jimat tersebut.Pada saat sarapan, Tini dan Lutfhi mulai menyusun rencana yang akan di gunakan dalam pencurian terhadap jimat sakti tersebut. Tini siap menjadi orang yang mengeksekusi dalam pengambilan jimat terseb

    Last Updated : 2024-03-22
  • Warisan Jimat Kutukan    Genderuwo (Peliharaan) Dalam Keris

    Lutfhi yang tidak paham cara mengeluarkan peliharaan dari mertuanya di dalam keris tersebut, terlihat begitu bingung. Bagaimana cara Lutfhi mengeluarkan kekuatan goib yang bersemayam di dalam keris tersebut. Lutfhi tidak mengetahui cara mengeluarkan mahluk tak kasat mata yang ada didalam keris tersebut. Akhirnya meminta salah seorang dukun yang ada di kampungnya untuk membantu Lutfhi mengeluarkan mahluk yang ada di dalam keris tersebut.Ketika semua kakaknya membesuk ibu mereka yang masuk rumah sakit. Tini justru mendampingi Lutfhi untuk mendatangi seorang dukun. Tini merasa keris itu saat ini begitu penting. Sehingga Tini lebih memilih untuk mengantar Lutfhi ke tempat dukun yang bisa mengeluarkan peliharaan bapaknya tersebut.Meminjam sepeda motor tetangganya, Lutfhi yang membonceng Tini. Begitu tak sabar untuk segera mengeluarkan mahluk tak kasat mata yang ada di dalam keris itu. Lutfhi ingin bersekutu dengan mahluk kuat tersebut. Dirinya tentu ingin jabatan, uang dan nama yang baik

    Last Updated : 2024-03-22
  • Warisan Jimat Kutukan    Lutfhi Merayu Tini

    Mulut manis seorang Lutfhi sudah siap membuat seorang Tini luluh. Dia sudah siap membuat Tini rela melepaskan janin di dalam rahimnya untuk di tumbalkan pada mahluk ghaib yang ada di dalam peliharaan di keris tersebut.Luthfi yang sudah tidak sabar untuk menjadi seorang milyarder, terus mengucapkan kata-kata manis yang siap meluluhkan hati Tini. Tak hanya sekedar kata saja, Lutfhi juga menunjukkan menggunakan sikap yang begitu perhatian pada seorang Tini. Dia benar-benar memperlakukan Tini sebagai seorang ratu.Tini di minta Lutfhi untuk tidak masak, Lutfhi yang mengerjakan itu. Begitu juga dengan pekerjaan rumah lainnya seperti mencuci piring dan baju. Semua itu dikerjakan oleh Lutfhi. Dia hanya meminta Tini untuk menumbalkan janin dalam kandungannya itu pada mahluk peliharaan yang ada di keris. Dengan begitu, Lutfhi akan segera mendapatkan kekayaan yang dia inginkan.Melihat suaminya itu bersungguh-sungguh. Akhirnya Tini menerima permintaan dari Lutfhi akan janinnya tersebut. Dia me

    Last Updated : 2024-03-22

Latest chapter

  • Warisan Jimat Kutukan    Sandi Disambut Meriah

    Sehari sebelum Sandi kembali ke sekolah. Lukas sudah menyempatkan diri untuk datang ke sekolah. Kedatangan dari Lukas tak lain adalah untuk membuat semua teman-teman Sandi tidak memojokkan seorang Sandi. Lukas mengatakan jika Sandi sangat berusaha untuk bisa keluar dari tekanan yang di hadapi olehnya saat ini.Lukas begitu berharap para guru serta seluruh siswa bisa menerima seorang Sandi sebagai teman mereka. Tidak mengingatkan Sandi akan ayahnya. Sehingga Sandi bisa sekolah dengan baiknya. Tidak akan ada tekanan yang besar untuk Sandi.Seluruh guru tentunya setuju dengan apa yang di minta oleh seorang Lukas. Begitu juga para murid yang siap menerima seorang Lukas apa adanya. Tidak ada yang akan mengingatkan seorang Sandi akan apa kesalahan dari ayahnya. Semuanya akan melupakan kesalahan yang telah di lakukan oleh ayahnya. Tidak akan ada orang yang menghina Sandi dengan apa yang di lakukan oleh Firman.Sandi yang awalnya ragu saat berada di depan gerbang sekolah. Langsung merasa sena

  • Warisan Jimat Kutukan    Baim Berdiskusi Dengan Adiknya

    Baim mendatangi rumah adiknya, kedatangan dari seorang Baim tentunya untuk mengajak sang adik berdiskusi. Mungkin dengan berdiskusi dengan adiknya, tidak akan ada lagi kesalahpahaman yang mungkin akan terjadi antara Baim dengan adiknya tersebut. Ini menjadi hal yang harus di lakukan oleh Baim. Dia tak bisa memutuskan semuanya sendiri, perlu pertimbangan dari adiknya dalam memutuskan apa yang akan dia ambil.Baim duduk di teras rumah adiknya. Salah seorang keponakan Baim yang bernama Mira mulai datang menghampiri Baim dengan wajah sumringah. Dia senang dengan kedatangan dari seorang Baim ke rumahnya. Mengingat Baim yang kerap memberikan seorang Mira hadiah.Baim pun menyempatkan diri untuk bermain bersama dengan Mira terlebih dahulu. Sebelum dia meminta Mira untuk memanggil ibunya menemui Baim. Mira pun langsung melaksanakan tugas yang di berikan oleh Baim pada dirinya. Dia segera masuk kedalam rumah, untuk memanggil ibunya yang sebenarnya sedang masak makan siang.Mira menarik tangan

  • Warisan Jimat Kutukan    Sandi Masuk Sekolah

    Sandi menatap wajahnya dengan penuh rasa gembira. Dia terlihat begitu bahagia akan datang ke sekolah. Mungkin sudah cukup lama Sandi tidak datang ke sekolah. Hingga Sandi pun harus mengulang kembali pelajaran yang pernah dia pelajari.Sandi berharap keputusan dari dirinya untuk kembali ke sekolah akan menjadi keputusan yang baik. Sehingga Sandi tidak akan menyesali apa yang telah di ambil oleh dirinya. Dia akan menyukai keputusan untuk kembali ke sekolah. Tidak akan ada masalah atau apapun yang akan membuat dirinya merasa kurang nyaman dengan semuanya.Lukas menghampiri Sandi yang masih terus menatap wajahnya di depan cermin. Dia kembali meyakinkan Sandi untuk tetap yakin pada keputusan dari dirinya untuk kembali ke sekolah. Lukas meminta Sandi untuk menebalkan telinganya. Tidak ada yang harus Sandi takutkan, semuanya akan baik-baik saja untuk Sandi. Dia tidak harus khawatir dengan semua yang mungkin akan terjadi pada dirinya. Semua itu akan baik-baik saja seperti biasanya.Sandi sema

  • Warisan Jimat Kutukan    Lutfhi Kesal

    Lutfhi masih begitu merasakan rasa sesak yang teramat di lehernya. Cekikan Genderuwo itu benar-benar membuat dia kesulitan bernapas. Hingga Lutfhi berusaha untuk menetralisir kesulitan dari dirinya itu dengan menarik napas sepanjang mungkin. Sebelum membuangnya secara perlahan.Lutfhi benar-benar kesal dengan Genderuwo miliknya sendiri. Genderuwo yang haus akan tumbal itu, tak pernah bisa bersabar. Padahal Lutfhi sedang berusaha mencari cara agar bisa menumbalkan seorang Baim untuk Genderuwo tersebut. Namun Genderuwo itu terlalu tidak sabar. Sehingga dia terus meminta Lutfhi untuk segera melakukan apa yang dia minta.Lutfhi yang terus berusaha menjadikan Baim sebagai tumbal berikutnya. Tak pernah diam, dia terus berusaha. Namun Lutfhi belum menemukan momen yang tepat untuk membuat Baim menjadi salah satu tumbal yang akan Lutfhi persembahkan pada Genderuwo miliknya. Lutfhi masih cukup berusaha untuk membuat semuanya menjadi lebih baik lagi.Tini yang melihat Lutfhi kesal, menghampiri L

  • Warisan Jimat Kutukan    Kunjungan Keluarga Darwis

    Mendengar ibu dari Baim masuk rumah sakit, Darwis pun langsung mengajak seluruh anggota keluarganya untuk datang menjenguk ibu Baim. Tentu kedatangan dari Darwis dan keluarganya adalah untuk memberikan dukungan penuh pada ibu Baim yang masih terbaring lemas di atas ranjang.Baim menyambut baik kedatangan dari keluarga Darwis itu. Dia sangat senang, akhirnya ada dari pihak keluarga Kinasih yang akhirnya datang menjenguk ibunya. Mengingat istrinya sendiri yang hingga kini belum datang untuk menemui ibu mertuanya tersebut."Senang rasanya bisa melihat Kak Darwis, Kak Ima serta Lukas datang menjenguk Ibu saya. Ini benar-benar luar biasa buat Saya." ujar Baim."Kami juga senang bisa datang menjenguk ke sini. Maafkan kami baru bisa datang menjenguk hari ini." balas Darwis.Darwis pun melihat kondisi dari ibu Baim yang masih begitu lemas. Dia terlihat begitu merasakan kesakitan yang teramat besar. Hingga Darwis pun merasa iba dengan apa yang di lihatnya. Darwis benar-benar merasakan kesediha

  • Warisan Jimat Kutukan    Menagih Janji Lutfhi

    Satu koper uang hasil dari usaha bakso yang di miliki oleh Lutfhi, di setorkan pada sebuah bank ternama. Itu hanya satu dari keuntungan yang di hasilkan oleh Lutfhi. Dia masih banyak memiliki usaha lainnya yang memiliki omzet penjualan yang begitu tinggi. Sehingga mimpi Lutfhi menjadi salah seorang terkaya di desanya pun dengan begitu cepatnya tercapai.Beberapa orang pun melihat Lutfhi dengan tatapan yang penuh kekaguman. Mereka menganggap Lutfhi adalah seorang pengusaha yang benar-benar hebat. Dia memiliki banyak uang hasil dari usahanya tersebut. Tanpa mereka tahu, jika Lutfhi selama ini di bantu oleh sosok Genderuwo berbadan besar.Lutfhi semakin sesumbar saat banyak orang yang mulai mengajak ngobrol. Di luar bank, Anton yang merupakan seorang pensiunan karyawan pabrik gula. Meminta tips pada seorang Lutfhi dalam membuka usaha. Dia ingin uang pensiun yang di miliki oleh dirinya, di gunakan untuk membuat sebuah usaha. Mungkin Lutfhi bisa memberikan sedikit saran pada seorang Anton

  • Warisan Jimat Kutukan    Biaya Besar

    Adik dari Baim terlihat terkejut saat menerima biaya tagihan rumah sakit yang harus di bayar oleh Baim. Ini terlihat seperti sebuah perampokan yang cukup besar. Biaya yang mahal harus di bayarkan oleh dirinya dalam pengobatan dari ibunya tersebut.Adik Baim itu memberikan kartu ATM dari suaminya untuk membayar sebagian biaya rumah sakit ibunya. Namun uang yang ada di kartu ATM suaminya hanya mampu membayar biaya perawatan itu 5 persen saja. Itu di bantu dengan sedikit tabungan yang di miliki oleh suaminya. Ini benar-benar jadi hari yang buruk bagi keluarga besar Baim.Adik Baim pun membawa kertas berupa biaya tagihan untuk ibundanya. Mungkin saja Baim memiliki uang untuk membayar biaya rumah sakit yang semakin hari, semakin membludak tersebut.Adik Baim berjalan menuju Baim yang tengah menyuapi ibunya dengan bubur. Dia terlihat begitu antusias saat menyuapi ibunya tersebut. Namun melihat ibunya yang sudah mulai kembali bersemangat. Adik Baim itu tidak langsung memberikan kertas tagiha

  • Warisan Jimat Kutukan    Lukas Memompa Semangat Sandi

    Itu menjadi sebuah hal mungkin berat bagi seorang Sandi. Bagaimana dia di hina dengan begitu buruknya oleh seorang Tini. Padahal Tini sendiri adalah bibi dari Sandi. Namun rasa benci seorang Tini terhadap Firman, telah membutakan rasa ibanya pada seorang Sandi. Hingga Tini dengan begitu kerasnya menghina Sandi.Sandi cukup tertekan dengan apa yang di lakukan oleh seorang Tini pada dirinya. Dia merasa Tini sangat buruk dalam memperlakukan dirinya. Padahal Sandi adalah keponakan dari Tini. Namun Tini justru malah membuat Sandi patah semangat lagi untuk sekolah.Sandi sedikit kesal pada seorang Tini. Bagaimana juga apa yang di katakan oleh Tini adalah sebuah antitesis dari apa yang selama ini Lukas lakukan. Tini membuat semangat seorang Sandi benar-benar turun. Padahal Lukas terus memompa semangat Lukas untuk terus mengebu-gebu dengan apa yang di lakukannya. Semua upaya yang di lakukan oleh Lukas adalah bagian dari apa yang Lukas sebut sebagai sebuah motivasi maju untuk Sandi."Aku pikir

  • Warisan Jimat Kutukan    Teror Kuntilanak Pada Firman (Lagi)

    Firman begitu tenang saat perawat mulai menyuapkan satu sendok makanan ke dalam mulutnya. Firman pun terlihat makin bisa di kendalikan oleh perawat itu saat dia mulai berinteraksi dengan perawat itu. Apalagi perawat pria itu melayani seorang Firman dengan penuh ketulusan. Itu yang membuat seorang Firman terlihat begitu bahagia berada di dalam perawatan sang perawat.Angin entah dari mana tiba-tiba datang menghantam kaca jendela ruang perawatan Firman. Seketika angin itu mulai menerbangkan gorden yang ada di kamar perawatan seorang Firman. Hingga perawat itu sempat panik dengan gemuruh angin yang tiba-tiba datang begitu saja.Angin yang tiba-tiba datang menghantam seluruh ruangan perawatan dari Firman itu. Membawa juga sebuah bayangan hitam yang ketika di lihat dari dekat adalah sosok kuntilanak yang acap kali meneror seorang Firman. Kuntilanak dengan perawatan yang seram itu tersenyum pada seorang Firman. Memperlihatkan bagaimana giginya yang di penuhi dengan darah serta sedikit kotor

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status