Hanya butuh satu jam, kini video Firman yang terlihat begitu depresi langsung menjadi buah bibir di kampung Tini dan Firman sendiri. Mereka menyaksikan bagaimana Firman menjadi seperti ODGJ yang tidak memiliki semangat untuk hidup. Hingga banyak yang prihatin dengan kondisi dari seorang Firman.Tini menambah bumbu yang semakin membuat orang-orang yakin jika Firman gila, karena pesugihan. Banyak orang yang membicarakan video tersebut. Tak terkecuali segerombolan ibu-ibu yang sedang membeli sayur. Mereka begitu asyik menggunjing seorang Firman. Di mana Firman benar-benar melakukan pesugihan seperti apa yang Tini katakan.Orang-orang pun mulai menduga kematian dari anggota keluarga besar Tini dan Firman adalah Firman. Mereka di tumbalkan oleh seorang Firman pada sosok kuntilanak. Kecurigaan pada seorang Tini yang selama ini begitu besar, perlahan luntur dengan bukti yang ada. Firman benar-benar di duga menjadi dalang kematian keluarga besarnya sendiri.Kematian Adi serta kematian dari De
Orang-orang terlihat begitu asyik bermain kartu di pos ronda. Mereka yang kebanyakan pengangguran, menghabiskan hari-hari mereka dengan bermain kartu.Namun tak hanya anak muda saja yang berada di pos ronda tersebut. Misna yang masih belum bisa menerima kepergian anaknya, masih cukup bersedih. Sehingga sebagai hiburan, Misna datang ke pos ronda untuk menenangkan diri.Melihat banyak orang yang berada di pos ronda, Lutfhi dengan pakaian serba mewah. Mendatangi pos ronda dengan penuh percaya diri. Dia juga membawa beberapa bungkus rokok yang akan dia berikan pada beberapa pemuda yang tentunya tidak memiliki cukup uang untuk membeli rokok dan makanan untuk menemani mereka bermain kartu.Kedatangan dari Lutfhi di sambut cukup meriah, seorang pemuda bernama Usman yang pernah di berikan uang oleh Lutfhi. Langsung memanggil Lutfhi dengan sebutan bos. Usman yang terlihat berusaha menjilat seorang Lutfhi, terus memuji yang tampak begitu berwibawa dengan pakaian mahal yang di kenakan olehnya te
Kematian seorang Sarman pada akhirnya terendus juga. Salah seorang murid Sarman mengetahui kepergian Sarman yang secara misterius. Dia pun langsung melaporkan hilangnya Sarman ke pihak berwajib.Laporan itu langsung di tangani oleh pihak kepolisian dengan begitu baiknya. Hingga di lakukan pencarian atas seorang dukun bernama Sarman oleh beberapa anggota kepolisian.Pencarian Sarman membuahkan hasil, saat seorang nelayan menemukan jasad Sarman yang mengambang di atas laut. Bau busuk dari jasad Sarman juga sudah tercium dengan begitu menyengat. Hingga jasad Sarman tersebut langsung di serahkan pada pihak kepolisian untuk di lakukan oleh autopsi.Penyelidikan yang berlangsung itu pun akhirnya membawa sebuah titik terang saat di temukan bukti yang mengarah pada nama seorang Firman. Bukti kuat Firman adalah pelaku dari pembunuhan Sarman adalah saat adanya bukti CCTV yang menunjukkan Firman yang menjadi orang terakhir yang datang ke rumah Sarman. Hingga pihak kepolisian pun akhirnya menetap
Hasutan Tini di warung benar-benar membuat seluruh warga percaya akan sosok kuntilanak yang mungkin saja akan meneror mereka. Tini mengatakan jika kedua anak Firman masih ada di kampung tersebut. Bukan tidak mungkin kuntilanak itu akan datang ke kampung untuk melakukan teror pada setiap warga kampung.Beberapa warga yang khawatir dengan kuntilanak peliharaan Firman. Mendatangi kediaman dari pak RT. Kedatangan mereka tak lain untuk meminta pak RT mengusir dua anak Firman yang masih ada di rumah Ima. Mereka khawatir jika keberadaan dari kedua anak Firman akan menimbulkan kekacauan bagi seluruh warga kampung.Pak RT menerima semua aspirasi yang di sampaikan oleh setiap warga. Namun dia belum bisa memutuskan untuk mengusir kedua anak Firman yang di anggap akan membawa petaka bagi warga kampung. Dia berharap para warga untuk tidak terburu-buru menyimpulkan semuanya. Sebab banyak hal yang harus di pertimbangkan oleh pak RT.Apa yang di sampaikan oleh pak RT bukan menjadi keinginan dari para
Misna membawa kabar pemanggilan Firman atas dugaan pembunuhan oleh pihak berwajib. Seketika berita yang di bawa oleh Misna itu menyebar ke seluruh kampung. Semua warga tahu apa yang terjadi pada Firman, hingga mereka merasa iba dengan apa yang terjadi pada Firman.Gosip Firman pun semakin menjadi ketika Misna menambahkan cerita akan kondisi dari Firman. Entah mendapatkan berita dari mana, tapi Misna mengarang cerita seolah-olah Firman membunuh seorang Sarman dengan alasan kekayaan. Firman meminta kekayaan lebih pada seorang Sarman. Sehingga Sarman yang tak mampu memenuhi segala keinginan dari Firman, akhirnya di bunuh oleh Firman dengan begitu kejinya.Sontak apa yang di sampaikan Misna menjadi sebuah bola liar di masyarakat. Mereka pun mulai merangkai cerita lainnya yang menyudutkan seorang Firman. Cerita yang kotor yang membuat nama baik seorang Firman semakin tercoreng di buat oleh banyak warga.Namun yang paling mencoreng nama baik seorang Firman tentu adalah Lutfhi dan Tini. Kedu
Firman terlihat seperti orang linglung di dalam ruangannya. Dia terlihat begitu bingung, tatapannya begitu kosong. Hingga perawat yang berada di ruangan Firman pun berusaha mengajak Firman untuk mengobrol. Namun Firman tak urung berbicara sepatah kata pun.Perawat itu memancing Firman dengan sebuah gawai. Mungkin Firman akan tertarik pada gawai tersebut. Dia menyalakan gawai itu dengan lagu yang di putar. Tapi Firman tak kunjung merespon apa yang di tunjukkan oleh perawat pria itu pada dirinya. Hingga perawat pria bingung untuk melakukan hal apa lagi untuk membuat Firman merespon keberadaan dari perawat itu.Perawat itu mencoba menyentuh tubuh Firman, dia berusaha membuat Firman tenang dengan sentuhan yang akan di berikan olehnya. Namun baru juga menyentuh sedikit saja, tangan pegawai itu langsung Firman pukul dengan begitu kerasnya. Sontak pegawai itu terkejut dengan pukulan yang di layangkan oleh Firman pada dirinya. Dia pun merasa begitu kesakitan dengan apa yang di lakukan oleh Fi
Isu teror yang mungkin saja di lakukan oleh Kuntilanak, tidak akan di percaya oleh warga jika tidak ada pembuktian. Oleh sebab itu Tini dan Lutfhi berusaha membuktikan teror itu dengan memerintahkan genderuwo miliknya untuk meneror setiap warga yang ada di kampung.Genderuwo itu bisa berganti menjadi bentuk apapun, itu yang membuat Lutfhi dan Tini memerintahkan Genderuwo itu untuk berubah menjadi sosok kuntilanak seperti yang di ceritakan oleh Lutfhi dan Tini. Dengan sebuah ritual yang di lakukan oleh Lutfhi dan Tini, Genderuwo itu keluar dari tempat persemayamannya. Genderuwo itu keluar dari dalam keris.Begitu Genderuwo itu keluar, seketika aroma kurang sedap tercium di seluruh penjuru ruangan. Tini yang mencium aroma kurang sedap itu langsung merasa mual. Dia tak kuat mencium aroma bau busuk yang di keluarkan oleh Genderuwo itu. Ini menjadi sebuah ujian yang cukup berat bagi seorang Tini. Sebab dia harus bisa menahan aroma bau yang di timbulkan oleh Genderuwo tersebut.Lutfhi yang
Hujan deras usai, kini berganti menjadi hujan gerimis dengan hembusan angin yang menusuk. Dedaunan mulai terhempas entah kemana rimbanya. Orang-orang tak berani berada di luar, mereka menarik selimut mereka untuk tetap hangat di dalam rumah masing-masing.Begitu juga dengan pak RT yang berstatus duda. Dia hanya bisa memeluk guling sebagai temannya tidur. Tidak ada sosok istri yang mendampingi dirinya. Kedua anaknya juga telah lama pindah rumah dari rumah pak RT. Hanya ada Rosmitha yang berada di kamar atas bersama dengan pak RT.Hembusan angin yang kencang, sedikit membuat pak RT kedinginan. Dia mengenakan sebuah jaket tebal untuk membuat kulitnya tetap hangat. Sehingga pak RT pun tidak terlalu merasa kedinginan dengan cuaca yang begitu dingin tersebut.Malam yang semakin larut, membuat aktivitas di sekitar rumah pak RT sudah tidak ada lagi. Tidak ada orang yang mengobrol di luar, sehingga suasana benar-benar begitu terasa sepi. Hanya ada suara jarum jam yang terus berputar dengan beg
Sehari sebelum Sandi kembali ke sekolah. Lukas sudah menyempatkan diri untuk datang ke sekolah. Kedatangan dari Lukas tak lain adalah untuk membuat semua teman-teman Sandi tidak memojokkan seorang Sandi. Lukas mengatakan jika Sandi sangat berusaha untuk bisa keluar dari tekanan yang di hadapi olehnya saat ini.Lukas begitu berharap para guru serta seluruh siswa bisa menerima seorang Sandi sebagai teman mereka. Tidak mengingatkan Sandi akan ayahnya. Sehingga Sandi bisa sekolah dengan baiknya. Tidak akan ada tekanan yang besar untuk Sandi.Seluruh guru tentunya setuju dengan apa yang di minta oleh seorang Lukas. Begitu juga para murid yang siap menerima seorang Lukas apa adanya. Tidak ada yang akan mengingatkan seorang Sandi akan apa kesalahan dari ayahnya. Semuanya akan melupakan kesalahan yang telah di lakukan oleh ayahnya. Tidak akan ada orang yang menghina Sandi dengan apa yang di lakukan oleh Firman.Sandi yang awalnya ragu saat berada di depan gerbang sekolah. Langsung merasa sena
Baim mendatangi rumah adiknya, kedatangan dari seorang Baim tentunya untuk mengajak sang adik berdiskusi. Mungkin dengan berdiskusi dengan adiknya, tidak akan ada lagi kesalahpahaman yang mungkin akan terjadi antara Baim dengan adiknya tersebut. Ini menjadi hal yang harus di lakukan oleh Baim. Dia tak bisa memutuskan semuanya sendiri, perlu pertimbangan dari adiknya dalam memutuskan apa yang akan dia ambil.Baim duduk di teras rumah adiknya. Salah seorang keponakan Baim yang bernama Mira mulai datang menghampiri Baim dengan wajah sumringah. Dia senang dengan kedatangan dari seorang Baim ke rumahnya. Mengingat Baim yang kerap memberikan seorang Mira hadiah.Baim pun menyempatkan diri untuk bermain bersama dengan Mira terlebih dahulu. Sebelum dia meminta Mira untuk memanggil ibunya menemui Baim. Mira pun langsung melaksanakan tugas yang di berikan oleh Baim pada dirinya. Dia segera masuk kedalam rumah, untuk memanggil ibunya yang sebenarnya sedang masak makan siang.Mira menarik tangan
Sandi menatap wajahnya dengan penuh rasa gembira. Dia terlihat begitu bahagia akan datang ke sekolah. Mungkin sudah cukup lama Sandi tidak datang ke sekolah. Hingga Sandi pun harus mengulang kembali pelajaran yang pernah dia pelajari.Sandi berharap keputusan dari dirinya untuk kembali ke sekolah akan menjadi keputusan yang baik. Sehingga Sandi tidak akan menyesali apa yang telah di ambil oleh dirinya. Dia akan menyukai keputusan untuk kembali ke sekolah. Tidak akan ada masalah atau apapun yang akan membuat dirinya merasa kurang nyaman dengan semuanya.Lukas menghampiri Sandi yang masih terus menatap wajahnya di depan cermin. Dia kembali meyakinkan Sandi untuk tetap yakin pada keputusan dari dirinya untuk kembali ke sekolah. Lukas meminta Sandi untuk menebalkan telinganya. Tidak ada yang harus Sandi takutkan, semuanya akan baik-baik saja untuk Sandi. Dia tidak harus khawatir dengan semua yang mungkin akan terjadi pada dirinya. Semua itu akan baik-baik saja seperti biasanya.Sandi sema
Lutfhi masih begitu merasakan rasa sesak yang teramat di lehernya. Cekikan Genderuwo itu benar-benar membuat dia kesulitan bernapas. Hingga Lutfhi berusaha untuk menetralisir kesulitan dari dirinya itu dengan menarik napas sepanjang mungkin. Sebelum membuangnya secara perlahan.Lutfhi benar-benar kesal dengan Genderuwo miliknya sendiri. Genderuwo yang haus akan tumbal itu, tak pernah bisa bersabar. Padahal Lutfhi sedang berusaha mencari cara agar bisa menumbalkan seorang Baim untuk Genderuwo tersebut. Namun Genderuwo itu terlalu tidak sabar. Sehingga dia terus meminta Lutfhi untuk segera melakukan apa yang dia minta.Lutfhi yang terus berusaha menjadikan Baim sebagai tumbal berikutnya. Tak pernah diam, dia terus berusaha. Namun Lutfhi belum menemukan momen yang tepat untuk membuat Baim menjadi salah satu tumbal yang akan Lutfhi persembahkan pada Genderuwo miliknya. Lutfhi masih cukup berusaha untuk membuat semuanya menjadi lebih baik lagi.Tini yang melihat Lutfhi kesal, menghampiri L
Mendengar ibu dari Baim masuk rumah sakit, Darwis pun langsung mengajak seluruh anggota keluarganya untuk datang menjenguk ibu Baim. Tentu kedatangan dari Darwis dan keluarganya adalah untuk memberikan dukungan penuh pada ibu Baim yang masih terbaring lemas di atas ranjang.Baim menyambut baik kedatangan dari keluarga Darwis itu. Dia sangat senang, akhirnya ada dari pihak keluarga Kinasih yang akhirnya datang menjenguk ibunya. Mengingat istrinya sendiri yang hingga kini belum datang untuk menemui ibu mertuanya tersebut."Senang rasanya bisa melihat Kak Darwis, Kak Ima serta Lukas datang menjenguk Ibu saya. Ini benar-benar luar biasa buat Saya." ujar Baim."Kami juga senang bisa datang menjenguk ke sini. Maafkan kami baru bisa datang menjenguk hari ini." balas Darwis.Darwis pun melihat kondisi dari ibu Baim yang masih begitu lemas. Dia terlihat begitu merasakan kesakitan yang teramat besar. Hingga Darwis pun merasa iba dengan apa yang di lihatnya. Darwis benar-benar merasakan kesediha
Satu koper uang hasil dari usaha bakso yang di miliki oleh Lutfhi, di setorkan pada sebuah bank ternama. Itu hanya satu dari keuntungan yang di hasilkan oleh Lutfhi. Dia masih banyak memiliki usaha lainnya yang memiliki omzet penjualan yang begitu tinggi. Sehingga mimpi Lutfhi menjadi salah seorang terkaya di desanya pun dengan begitu cepatnya tercapai.Beberapa orang pun melihat Lutfhi dengan tatapan yang penuh kekaguman. Mereka menganggap Lutfhi adalah seorang pengusaha yang benar-benar hebat. Dia memiliki banyak uang hasil dari usahanya tersebut. Tanpa mereka tahu, jika Lutfhi selama ini di bantu oleh sosok Genderuwo berbadan besar.Lutfhi semakin sesumbar saat banyak orang yang mulai mengajak ngobrol. Di luar bank, Anton yang merupakan seorang pensiunan karyawan pabrik gula. Meminta tips pada seorang Lutfhi dalam membuka usaha. Dia ingin uang pensiun yang di miliki oleh dirinya, di gunakan untuk membuat sebuah usaha. Mungkin Lutfhi bisa memberikan sedikit saran pada seorang Anton
Adik dari Baim terlihat terkejut saat menerima biaya tagihan rumah sakit yang harus di bayar oleh Baim. Ini terlihat seperti sebuah perampokan yang cukup besar. Biaya yang mahal harus di bayarkan oleh dirinya dalam pengobatan dari ibunya tersebut.Adik Baim itu memberikan kartu ATM dari suaminya untuk membayar sebagian biaya rumah sakit ibunya. Namun uang yang ada di kartu ATM suaminya hanya mampu membayar biaya perawatan itu 5 persen saja. Itu di bantu dengan sedikit tabungan yang di miliki oleh suaminya. Ini benar-benar jadi hari yang buruk bagi keluarga besar Baim.Adik Baim pun membawa kertas berupa biaya tagihan untuk ibundanya. Mungkin saja Baim memiliki uang untuk membayar biaya rumah sakit yang semakin hari, semakin membludak tersebut.Adik Baim berjalan menuju Baim yang tengah menyuapi ibunya dengan bubur. Dia terlihat begitu antusias saat menyuapi ibunya tersebut. Namun melihat ibunya yang sudah mulai kembali bersemangat. Adik Baim itu tidak langsung memberikan kertas tagiha
Itu menjadi sebuah hal mungkin berat bagi seorang Sandi. Bagaimana dia di hina dengan begitu buruknya oleh seorang Tini. Padahal Tini sendiri adalah bibi dari Sandi. Namun rasa benci seorang Tini terhadap Firman, telah membutakan rasa ibanya pada seorang Sandi. Hingga Tini dengan begitu kerasnya menghina Sandi.Sandi cukup tertekan dengan apa yang di lakukan oleh seorang Tini pada dirinya. Dia merasa Tini sangat buruk dalam memperlakukan dirinya. Padahal Sandi adalah keponakan dari Tini. Namun Tini justru malah membuat Sandi patah semangat lagi untuk sekolah.Sandi sedikit kesal pada seorang Tini. Bagaimana juga apa yang di katakan oleh Tini adalah sebuah antitesis dari apa yang selama ini Lukas lakukan. Tini membuat semangat seorang Sandi benar-benar turun. Padahal Lukas terus memompa semangat Lukas untuk terus mengebu-gebu dengan apa yang di lakukannya. Semua upaya yang di lakukan oleh Lukas adalah bagian dari apa yang Lukas sebut sebagai sebuah motivasi maju untuk Sandi."Aku pikir
Firman begitu tenang saat perawat mulai menyuapkan satu sendok makanan ke dalam mulutnya. Firman pun terlihat makin bisa di kendalikan oleh perawat itu saat dia mulai berinteraksi dengan perawat itu. Apalagi perawat pria itu melayani seorang Firman dengan penuh ketulusan. Itu yang membuat seorang Firman terlihat begitu bahagia berada di dalam perawatan sang perawat.Angin entah dari mana tiba-tiba datang menghantam kaca jendela ruang perawatan Firman. Seketika angin itu mulai menerbangkan gorden yang ada di kamar perawatan seorang Firman. Hingga perawat itu sempat panik dengan gemuruh angin yang tiba-tiba datang begitu saja.Angin yang tiba-tiba datang menghantam seluruh ruangan perawatan dari Firman itu. Membawa juga sebuah bayangan hitam yang ketika di lihat dari dekat adalah sosok kuntilanak yang acap kali meneror seorang Firman. Kuntilanak dengan perawatan yang seram itu tersenyum pada seorang Firman. Memperlihatkan bagaimana giginya yang di penuhi dengan darah serta sedikit kotor