Kecewa dengan Baim yang enggan kembali bekerja di proyeknya. Lutfhi pun mulai menyusun rencana baru untuk Baim. Ini sepertinya akan menjadi rencana yang cukup bagus untuk dirinya. Baim kali ini tidak akan berkutik sama sekali dengan apa yang akan di lakukan oleh dirinya tersebut. Baim harus kembali bekerja di proyek itu sebagai tumbal proyek.Lutfhi pun mulai menaruh photo dari ibu Baim di atas sebuah tumpukan tanah. Ibu kandung dari Baim itu siap Lutfhi santet dengan media tanah. Di mana nantinya tubuh ibu kandung Baim akan hitam lebam layaknya tanah.Lutfhi tak hanya menyiapkan tanah saja. Namun dia juga menyiapkan sebuah arang yang berada di atas tanah tersebut. Arang yang sudah Lutfhi bakar itu, akan menjadi media untuk Lutfhi membakar ibu dari Baim. Lutfhi senang dengan apa yang di lakukan oleh dirinya. Itu akan menjadi sebuah pembalasan yang cukup pedih bagi seorang Baim.Selain arang dan tanah, Lutfhi juga menyiapkan kelapa muda dan sebuah baju kotor. Ini akan menjadi santet mu
Orang-orang berbondong-bondong datang ke rumah haji Sholeh. Mereka datang ke rumah haji Sholeh untuk mengikuti acara pengajian yang di adakan oleh haji Sholeh. Ini mungkin acara yang langka di lakukan di kampung tersebut. Mengingat warga kampung yang lebih sering menyaksikan acara dangdutan atau wayang. Hiburan di luar keagamaan.Ketika haji Sholeh mendatangkan seorang penceramah yang terkenal ke kampungnya. Para warga begitu tertarik untuk melihat penceramah yang biasanya ada di televisi tersebut. Mereka bukan ingin mendengar apa yang di sampaikan oleh penceramah itu. Melainkan mereka tertarik untuk bertemu dengan penceramah yang biasa mereka lihat di televisi tersebut.Sebuah panggung besar di buat oleh haji Sholeh untuk membuat beberapa acara lainnya. Di mana acara lainnya berupa marawis, serta muratal yang di lantunkan oleh seorang qori internasional yang terkenal dari Jakarta. Mereka pun cukup terhibur dengan apa yang di sajikan oleh haji Sholeh. Mereka merasa beruntung, haji Sho
Selama ini Firman sama sekali tidak pernah mengajarkan kedua anaknya untuk mempelajari ilmu agama. Padahal Firman di kenal banyak orang sebagai seorang yang taat beribadah. Namun semua yang di lakukan oleh Firman, hanyalah pencitraan semata. Itu yang di lakukan oleh Firman.Sandra dan Sandi pun menyaksikan bagaimana ayat-ayat suci Al-Qur'an bisa membuat mereka lebih tenang. Apalagi keduanya bisa melihat saat Sandra di tuntun oleh seorang Lukas untuk membaca ayat kursi. Di mana dengan bacaan ayat Allah tersebut. Sosok kuntilanak yang terus meneror keduanya pun ketakutan. Mungkin ini jawaban atas apa yang harus mereka lakukan. Keduanya harus belajar ilmu agamanya untuk membuat mereka lebih baik lagi.Lukas pun dengan senang hati akan mengajarkan kedua sepupunya itu belajar ilmu agama. Ini penting, sebab dengan belajar ilmu agama. Mereka akan jauh lebih baik lagi dalam menempuh perjalanan hidup di dunia.Lukas pun sudah tidak sabar untuk mengajarkan kedua sepupunya itu belajar Al-Qur'an.
Ibunda Baim yang telah berusia 59 tahun, terlihat masih segar bugar. Tidak seperti orang sebayanya. Dia masih cukup aktif untuk ukuran orang yang telah berusia di menyentuh kepala 6. Ini benar-benar sebuah keajaiban bagi dirinya yang masih cukup aktif dengan usia yang ada.Saat ini dia tinggal bersama dengan adik Baim yang sudah menikah juga. Adik Baim ini begitu mencintai ibunya. Sehingga dia tidak rela ibunya ini tinggal bersama dengan anak-anaknya yang lain, termasuk Baim.Sarapan pagi ini sebenarnya berjalan biasa saja. Tidak ada yang aneh di hari ini, sampai suara genteng terdengar satu jatuh di belakang rumah adik Baim. Ibu Baim, adiknya dan suami adiknya mengira apa yang terjadi adalah ulah dari kucing semata. Sehingga mereka tidak menyangka hal buruk akan terjadi jadi pada ibunya. Mereka pun langsung melanjutkan sarapan di pagi hari tersebut.Namun di pertengahan sarapan, tiba-tiba ibu Baim merasakan sesuatu hal yang buruk terjadi. Ada sedikit rasa pusing yang menyerang bagian
Tuti yang merupakan pembantu di rumah Lutfhi dan Tini. Terlihat begitu antusias saat membawa kabar akan kondisi ibu dari Baim. Dia bercerita saat dia akan merapikan piring-piring sisa makan keluarga Lutfhi. Tuti bercerita dengan begitu antusiasnya. Hingga Lutfhi dan Tini pun mendengarkan semua cerita dari Tuti dengan antusias juga."Bagaimana dengan kondisinya sekarang?" tanya Tini dengan sedikit tersenyum."Belum tahu lagi sih Bu. Menurut kabar burung yang saya dengar. Dia di bawa ke rumah sakit. Namun penyakit ibunya tersebut seperti penyakit non medis. Ada sedikit kejanggalan Bu." jawab Tuti dengan penuh semangat."Penyakit non medis seperti apa?" tanya Lutfhi pura-pura tak tahu."Jadi Pak. Kulit ibu Permata itu berubah jadi hitam lebam. Tubuhnya juga panas banget. Belum lagi bagian kepalanya yang salut sekali. Itu menjadi pertanyaan besar bagi semua orang. Mungkin saja ibu Permata di guna-guna oleh orang." jawab Tuti kembali."Itu bukan di guna-guna. Tapi itu Azab untuk Baim. Kamu
Sebuah syukuran skala besar sudah di buat oleh haji Sholeh. Itu membuat seorang Lutfhi cukup kesal dengan apa yang di lakukan oleh haji Sholeh. Lutfhi pun merasa apa yang di lakukan oleh haji Sholeh adalah tindakan yang sengaja untuk membuat dirinya marah. Haji Sholeh ingin membuat Lutfhi kesal dengan aksinya tersebut. Hingga Lutfhi merasa harus melakukan hal yang sama.Kini warga kampung juga di buat bahagia lagi oleh aksi dari haji Sholeh. Dia membagikan uang pada seluruh warga kampung. Mereka pun tentu tidak sabar untuk datang ke rumah haji Sholeh. Apalagi uang yang di bagikan oleh haji Sholeh nominalnya cukup besar. Mereka tertarik untuk datang ke rumah haji untuk dapat uang tersebut.Rumah haji Sholeh pun langsung di penuhi oleh puluhan warga yang hendak menerima uang dari haji Sholeh. Mereka sudah tidak sabar untuk mendapatkan uang dari Sholeh. Mereka terus meneriaki nama haji Sholeh dengan pujian-pujian yang begitu berlebihan. Hingga haji Sholeh meminta setiap warga untuk tidak
Beberapa teman Sandi datang ke rumah Sandi. Mereka datang untuk kembali mengajak Sandi bersekolah. Ini adalah hal yang baik untuk Sandi. Mengingat selama ini Sandi tidak sekolah, sebab banyak teman Sandi yang melakukan pembulian terhadap dirinya. Oleh sebab itu Sandi enggan untuk bersekolah.Ada 5 orang teman Sandi yang datang ke rumah Sandi. Mereka datang dengan misi yang sama, mengajak Sandi untuk datang kembali ke sekolah. Jika Sandi sudah semangat untuk ke sekolah. Bukan tidak mungkin, Sandi akan kembali semangat untuk sekolah.Lukas tentu senang dengan kedatangan dari teman-teman Sandi. Bahkan Lukas sangat mendukung apa yang di lakukan oleh teman-teman Sandi tersebut. Itu adalah teman, mereka mendukung Sandi untuk sebuah kebaikan. Tidak mengajak Sandi dalam hal keburukan.Lukas pun meminta sandi untuk kembali sekolah. Jika Sandi tidak sekolah, tentu ada kerugian yang akan di dapat oleh Sandi. Sehingga Lukas berharap Sandi akan ad kemauan untuk kembali ke sekolah.Melihat bagaiman
Wajah panik begitu terlihat saat Baim menemui adiknya yang duduk termenung di ruang perawatan ibunya. Baim terlihat tak bisa menahan rasa takutnya akan kehilangan sosok ibunya yang begitu dia cintai. Baim merasa ini akan jadi hari yang paling sulit bagi dirinya untuk bisa menerima semua yang ada. Sebab bagi Baim ini adalah ujian yang paling berat untuk dirinya bisa lalui.Tidak ada Kinasih di samping Baim, sepertinya Kinasih masih cukup kecewa dengan seorang Baim. Dia tak bisa melupakan semuanya begitu saja. Sehingga masih ada rasa kecewa dari seorang Kinasih terhadap Baim. Padahal Kinasih begitu berharap Baim akan kembali ke proyek Lutfhi. Sehun Baik tidak akan menganggur lagi. Namun Baim justru menolak tawaran dari seorang Lutfhi. Itu yang membuat seorang Kinasih kecewa berat terhadap Baim.Kinasih pun memilih untuk tetap berada di rumahnya. Dia tak ingin melihat kondisi ibu mertuanya yang tiba-tiba terserang penyakit aneh. Padahal ibu mertuanya begitu perhatian pada seorang Kinasih
Sehari sebelum Sandi kembali ke sekolah. Lukas sudah menyempatkan diri untuk datang ke sekolah. Kedatangan dari Lukas tak lain adalah untuk membuat semua teman-teman Sandi tidak memojokkan seorang Sandi. Lukas mengatakan jika Sandi sangat berusaha untuk bisa keluar dari tekanan yang di hadapi olehnya saat ini.Lukas begitu berharap para guru serta seluruh siswa bisa menerima seorang Sandi sebagai teman mereka. Tidak mengingatkan Sandi akan ayahnya. Sehingga Sandi bisa sekolah dengan baiknya. Tidak akan ada tekanan yang besar untuk Sandi.Seluruh guru tentunya setuju dengan apa yang di minta oleh seorang Lukas. Begitu juga para murid yang siap menerima seorang Lukas apa adanya. Tidak ada yang akan mengingatkan seorang Sandi akan apa kesalahan dari ayahnya. Semuanya akan melupakan kesalahan yang telah di lakukan oleh ayahnya. Tidak akan ada orang yang menghina Sandi dengan apa yang di lakukan oleh Firman.Sandi yang awalnya ragu saat berada di depan gerbang sekolah. Langsung merasa sena
Baim mendatangi rumah adiknya, kedatangan dari seorang Baim tentunya untuk mengajak sang adik berdiskusi. Mungkin dengan berdiskusi dengan adiknya, tidak akan ada lagi kesalahpahaman yang mungkin akan terjadi antara Baim dengan adiknya tersebut. Ini menjadi hal yang harus di lakukan oleh Baim. Dia tak bisa memutuskan semuanya sendiri, perlu pertimbangan dari adiknya dalam memutuskan apa yang akan dia ambil.Baim duduk di teras rumah adiknya. Salah seorang keponakan Baim yang bernama Mira mulai datang menghampiri Baim dengan wajah sumringah. Dia senang dengan kedatangan dari seorang Baim ke rumahnya. Mengingat Baim yang kerap memberikan seorang Mira hadiah.Baim pun menyempatkan diri untuk bermain bersama dengan Mira terlebih dahulu. Sebelum dia meminta Mira untuk memanggil ibunya menemui Baim. Mira pun langsung melaksanakan tugas yang di berikan oleh Baim pada dirinya. Dia segera masuk kedalam rumah, untuk memanggil ibunya yang sebenarnya sedang masak makan siang.Mira menarik tangan
Sandi menatap wajahnya dengan penuh rasa gembira. Dia terlihat begitu bahagia akan datang ke sekolah. Mungkin sudah cukup lama Sandi tidak datang ke sekolah. Hingga Sandi pun harus mengulang kembali pelajaran yang pernah dia pelajari.Sandi berharap keputusan dari dirinya untuk kembali ke sekolah akan menjadi keputusan yang baik. Sehingga Sandi tidak akan menyesali apa yang telah di ambil oleh dirinya. Dia akan menyukai keputusan untuk kembali ke sekolah. Tidak akan ada masalah atau apapun yang akan membuat dirinya merasa kurang nyaman dengan semuanya.Lukas menghampiri Sandi yang masih terus menatap wajahnya di depan cermin. Dia kembali meyakinkan Sandi untuk tetap yakin pada keputusan dari dirinya untuk kembali ke sekolah. Lukas meminta Sandi untuk menebalkan telinganya. Tidak ada yang harus Sandi takutkan, semuanya akan baik-baik saja untuk Sandi. Dia tidak harus khawatir dengan semua yang mungkin akan terjadi pada dirinya. Semua itu akan baik-baik saja seperti biasanya.Sandi sema
Lutfhi masih begitu merasakan rasa sesak yang teramat di lehernya. Cekikan Genderuwo itu benar-benar membuat dia kesulitan bernapas. Hingga Lutfhi berusaha untuk menetralisir kesulitan dari dirinya itu dengan menarik napas sepanjang mungkin. Sebelum membuangnya secara perlahan.Lutfhi benar-benar kesal dengan Genderuwo miliknya sendiri. Genderuwo yang haus akan tumbal itu, tak pernah bisa bersabar. Padahal Lutfhi sedang berusaha mencari cara agar bisa menumbalkan seorang Baim untuk Genderuwo tersebut. Namun Genderuwo itu terlalu tidak sabar. Sehingga dia terus meminta Lutfhi untuk segera melakukan apa yang dia minta.Lutfhi yang terus berusaha menjadikan Baim sebagai tumbal berikutnya. Tak pernah diam, dia terus berusaha. Namun Lutfhi belum menemukan momen yang tepat untuk membuat Baim menjadi salah satu tumbal yang akan Lutfhi persembahkan pada Genderuwo miliknya. Lutfhi masih cukup berusaha untuk membuat semuanya menjadi lebih baik lagi.Tini yang melihat Lutfhi kesal, menghampiri L
Mendengar ibu dari Baim masuk rumah sakit, Darwis pun langsung mengajak seluruh anggota keluarganya untuk datang menjenguk ibu Baim. Tentu kedatangan dari Darwis dan keluarganya adalah untuk memberikan dukungan penuh pada ibu Baim yang masih terbaring lemas di atas ranjang.Baim menyambut baik kedatangan dari keluarga Darwis itu. Dia sangat senang, akhirnya ada dari pihak keluarga Kinasih yang akhirnya datang menjenguk ibunya. Mengingat istrinya sendiri yang hingga kini belum datang untuk menemui ibu mertuanya tersebut."Senang rasanya bisa melihat Kak Darwis, Kak Ima serta Lukas datang menjenguk Ibu saya. Ini benar-benar luar biasa buat Saya." ujar Baim."Kami juga senang bisa datang menjenguk ke sini. Maafkan kami baru bisa datang menjenguk hari ini." balas Darwis.Darwis pun melihat kondisi dari ibu Baim yang masih begitu lemas. Dia terlihat begitu merasakan kesakitan yang teramat besar. Hingga Darwis pun merasa iba dengan apa yang di lihatnya. Darwis benar-benar merasakan kesediha
Satu koper uang hasil dari usaha bakso yang di miliki oleh Lutfhi, di setorkan pada sebuah bank ternama. Itu hanya satu dari keuntungan yang di hasilkan oleh Lutfhi. Dia masih banyak memiliki usaha lainnya yang memiliki omzet penjualan yang begitu tinggi. Sehingga mimpi Lutfhi menjadi salah seorang terkaya di desanya pun dengan begitu cepatnya tercapai.Beberapa orang pun melihat Lutfhi dengan tatapan yang penuh kekaguman. Mereka menganggap Lutfhi adalah seorang pengusaha yang benar-benar hebat. Dia memiliki banyak uang hasil dari usahanya tersebut. Tanpa mereka tahu, jika Lutfhi selama ini di bantu oleh sosok Genderuwo berbadan besar.Lutfhi semakin sesumbar saat banyak orang yang mulai mengajak ngobrol. Di luar bank, Anton yang merupakan seorang pensiunan karyawan pabrik gula. Meminta tips pada seorang Lutfhi dalam membuka usaha. Dia ingin uang pensiun yang di miliki oleh dirinya, di gunakan untuk membuat sebuah usaha. Mungkin Lutfhi bisa memberikan sedikit saran pada seorang Anton
Adik dari Baim terlihat terkejut saat menerima biaya tagihan rumah sakit yang harus di bayar oleh Baim. Ini terlihat seperti sebuah perampokan yang cukup besar. Biaya yang mahal harus di bayarkan oleh dirinya dalam pengobatan dari ibunya tersebut.Adik Baim itu memberikan kartu ATM dari suaminya untuk membayar sebagian biaya rumah sakit ibunya. Namun uang yang ada di kartu ATM suaminya hanya mampu membayar biaya perawatan itu 5 persen saja. Itu di bantu dengan sedikit tabungan yang di miliki oleh suaminya. Ini benar-benar jadi hari yang buruk bagi keluarga besar Baim.Adik Baim pun membawa kertas berupa biaya tagihan untuk ibundanya. Mungkin saja Baim memiliki uang untuk membayar biaya rumah sakit yang semakin hari, semakin membludak tersebut.Adik Baim berjalan menuju Baim yang tengah menyuapi ibunya dengan bubur. Dia terlihat begitu antusias saat menyuapi ibunya tersebut. Namun melihat ibunya yang sudah mulai kembali bersemangat. Adik Baim itu tidak langsung memberikan kertas tagiha
Itu menjadi sebuah hal mungkin berat bagi seorang Sandi. Bagaimana dia di hina dengan begitu buruknya oleh seorang Tini. Padahal Tini sendiri adalah bibi dari Sandi. Namun rasa benci seorang Tini terhadap Firman, telah membutakan rasa ibanya pada seorang Sandi. Hingga Tini dengan begitu kerasnya menghina Sandi.Sandi cukup tertekan dengan apa yang di lakukan oleh seorang Tini pada dirinya. Dia merasa Tini sangat buruk dalam memperlakukan dirinya. Padahal Sandi adalah keponakan dari Tini. Namun Tini justru malah membuat Sandi patah semangat lagi untuk sekolah.Sandi sedikit kesal pada seorang Tini. Bagaimana juga apa yang di katakan oleh Tini adalah sebuah antitesis dari apa yang selama ini Lukas lakukan. Tini membuat semangat seorang Sandi benar-benar turun. Padahal Lukas terus memompa semangat Lukas untuk terus mengebu-gebu dengan apa yang di lakukannya. Semua upaya yang di lakukan oleh Lukas adalah bagian dari apa yang Lukas sebut sebagai sebuah motivasi maju untuk Sandi."Aku pikir
Firman begitu tenang saat perawat mulai menyuapkan satu sendok makanan ke dalam mulutnya. Firman pun terlihat makin bisa di kendalikan oleh perawat itu saat dia mulai berinteraksi dengan perawat itu. Apalagi perawat pria itu melayani seorang Firman dengan penuh ketulusan. Itu yang membuat seorang Firman terlihat begitu bahagia berada di dalam perawatan sang perawat.Angin entah dari mana tiba-tiba datang menghantam kaca jendela ruang perawatan Firman. Seketika angin itu mulai menerbangkan gorden yang ada di kamar perawatan seorang Firman. Hingga perawat itu sempat panik dengan gemuruh angin yang tiba-tiba datang begitu saja.Angin yang tiba-tiba datang menghantam seluruh ruangan perawatan dari Firman itu. Membawa juga sebuah bayangan hitam yang ketika di lihat dari dekat adalah sosok kuntilanak yang acap kali meneror seorang Firman. Kuntilanak dengan perawatan yang seram itu tersenyum pada seorang Firman. Memperlihatkan bagaimana giginya yang di penuhi dengan darah serta sedikit kotor