Sebuah pabrik baso di di dirikan oleh Kosim tak jauh dari kediaman rumahnya. Di dalam pabrik, ada puluhan pekerja yang menggantung hidup dari usaha Kosim tersebut. Sebagian besar pekerja di pabrik baso milik Kosim adalah pemuda yang ada di kampung Kosim itu sendiri. Sehingga keberadaan pabrik baso milik Kosim, sangat membantu bagi sebagian warga di sekitar rumah Kosim.Lutfhi sadar jika dia membuat usaha Kosim bangkrut, dia akan segera mendapatkan tanah milik Kosim yang selama ini begitu sulit Lutfhi dapat. Makanya Lutfhi berusaha membuat usaha Kosim tersebut bangkrut.Hal pertama yang di lakukan oleh Lutfhi pada Kosim adalah dengan membuat seluruh pekerja di pabrik Kosim itu kesurupan masal. Dengan begitu, akan banyak pekerja Kosim yang tidak betah untuk bekerja di pabrik Kosim. Dengan bantuan genderuwo miliknya, Lutfhi sudah siap membuat beberapa pekerja di pabrik Kosim kesurupan masal.Suasana pabrik yang awalnya begitu tenang, secara tiba-tiba berubah menjadi mencekam. Di awali da
Gagal dengan usaha pertama yang di lakukan oleh Lutfhi. Tak serta merta membuat Lutfhi menyerah begitu saja. Jika ada 10 pintu tertutup, masih ada 90 pintu lainnya yang masih terbuka. Jika upaya membuat pekerja Kosim itu ketakutan dengan kesurupan masal yang terjadi. Maka Lutfhi bisa menghancurkan usaha Kosim dengan cara yang lainnya. Lutfhi harus tetap bisa membuat usaha dari Kosim itu bangkrut, sehingga Kosim tidak lagi memiliki uang. Sebelum akhirnya Kosim menjual tanah miliknya sendiri.Lutfhi pun sudah menyiapkan rencana lain yang akan membuat Usaha Kosim itu benar-benar bangkrut. Mulai dari meneror kembali pekerja milik Kosim dengan sosok Genderuwo miliknya. Hingga melakukan sabotase dari bakso yang di produksi oleh pabrik Kosim. Semuanya akan di lakukan oleh Lutfhi demi menghancurkan usaha Kosim sepenuhnya.Tini pun siap membantu Lutfhi secara penuh. Tini siap membantu Lutfhi dalam membuat bangkrut usaha dari Kosim. Bagi Tini, Kosim memang layak untuk bangkrut. Usaha dari Kosim
Suasana istirahat di kantin di penuhi oleh para siswa yang begitu kelaparan untuk makan siang. Termasuk anak sulung dari Lutfhi dan Tini yang bernama Fajar. Dia juga menjadi orang yang mendatangi kantin untuk makan siang. Mengingat Tini kini sudah tidak membawakan bekal untuk Fajar.Fajar membeli semangkuk bakso untuk membunuh rasa laparnya di siang ini. Tak hanya membeli untuk dirinya saja, Fajar juga membelikan semangkuk lainnya untuk teman sebangkunya yang bernama Iman. Fajar dan Iman pun makan dengan duduk saling berdekatan.Di tengah asyiknya Fajar memakan bakso miliknya. Tiba-tiba sosok Ricky yang di kenal sebagai tukang bully di sekolah itu datang menghampiri Fajar. Tentu kedatangan dari Ricky kala itu untuk membully Fajar yang kini sudah bisa jajan di kantin sekolah. Hal yang tidak pernah di lakukan Fajar selama ini."Hebat yah, sekarang sudah bisa makan bakso di kantin. Mana bekal ikan asinnya." ucap Ricky yang duduk di hadapan Fajar.Sontak 3 orang teman Ricky yang ikut bers
Pertemuan dengan Dena dan Deni dalam sebuah mimpi yang cukup panjang, telah membuat Lukas penasaran dengan maksud dari mimpi tersebut. Lukas tidak pandai menafsirkan mimpi itu sendiri, sehingga dia butuh seseorang yang memang memiliki kemampuan dalam menafsirkan mimpi. Seseorang yang tentunya lebih pandai dalam mencerna maksud dari mimpi dari Lukas tersebut.Orang yang mungkin bisa di jadikan rujukan oleh Lukas adalah guru ngajinya. Mungkin beliau bisa lebih paham akan maksud dari mimpi yang cukup menyeramkan bagi Lukas tersebut. Hingga Lukas harus mencari tahu apa yang terjadi pada Dena dan Deni. Sehingga meminta bantuan dari Lukas.Sehabis mengerjakan shalat dhuha, Lukas pun berpamitan pada Darwis dan Ima untuk mendatangi guru ngajinya. Lukas sengaja tidak menceritakan mimpi seramnya pada Darwis dan Ima. Lukas khawatir mimpinya akan di salah artikan oleh kedua orangtuanya. Hingga Lukas tidak berani menceritakan mimpi seramnya pada ibu dan bapaknya sendiri.Sebelum berkunjung ke ruma
Hampir 4 jam Lukas berada di perjalanan menuju tempat guru ngajinya. Sebelum memasuki area pesantren, Lukas menyempatkan diri untuk membeli oleh-oleh yang akan di hadiahkan pada guru ngajinya. Apalagi Lukas mendapatkan sedikit rejeki dari beberapa tetangga di dekat rumahnya. Itu yang semakin membuat Lukas bisa membeli buah tangan untuk guru ngajinya.Lukas membeli beberapa bungkus jajanan pasar yang mungkin saja akan di sukai oleh guru ngajinya. Mengingat guru ngaji Lukas di kenal sebagai seorang yang pecinta manis. Sehingga dengan jajanan pasar yang di kenal memiliki rasa manis. Sudah bisa di pastikan, itu akan menjadi sebuah makanan yang di sukai oleh guru ngajinya.Senyum Lukas tidak pernah hilang saat memasuki area pesantren. Dia terlihat begitu ramah menyapa setiap orang yang ada di lingkungan pesantren. Lukas terlihat begitu bahagia bisa kembali ke pesantren. Walaupun kedatangan dari dirinya bukan untuk kembali menuntut ilmu. Tapi sekedar bersilaturahmi dengan guru ngajinya sert
Kesal anaknya di guyur kuah bakso milik Fajar. Ibu Ricky yang tak terima dengan apa yang di lakukan oleh Fajar pada anak, lantas mendatangi sekolah untuk memberikan sedikit pelajaran pada Fajar.Namun jam sekolah sudah usai, sehingga ibu Ricky tidak sempat menemui Fajar di sekolah. Tapi dia yang sudah begitu emosi pada seorang Fajar. Berniat datang menemui Fajar di rumahnya. Tentu dia ingin meminta pertanggungjawaban dari seorang Fajar yang di anggap telah melakukan tindakan yang kurang baik pada seorang Ricky. Hingga Fajar harus merasakan apa yang Ricky rasakan juga.Dengan wajah yang penuh amarah, ibu Ricky yang bernama Sinta itu terlihat siap memberikan sebuah pelajaran penting bagi seorang Fajar. Sehingga Fajar tidak akan kembali melakukan tindakan yang mengarah pada tindakan kriminal. Sebab bisa saja dengan tindakan dari Fajar tersebut, Ricky akan menjadi buta. Mengingat banyak sambal yang ada di mangkuk bakso Fajar saat itu.Setibanya di rumah Fajar, Sinta langsung mengetuk ker
Akan lebih mudah menghancurkan seorang Kosim dari dalam. Mungkin itu yang ada di pikiran seorang Lutfhi. Hingga dia mendatangi seorang karyawan yang merupakan anak buah dari Kosim bernama Ipan. Lutfhi ingin mengajak kerjasama dengan salah satu anak buah dari Kosim tersebut.Kedatangan dari Lutfhi awalnya sempat di tolak oleh istri dari Ipan. Istri Ipan yang memiliki kemampuan indera keenam, bisa melihat sosok Genderuwo yang ada di tubuh Lutfhi. Dia tak hanya melihat sosok Lutfhi saja. Tapi dia melihat sosok Genderuwo yang ada di tubuh Lutfhi. Istri dari Ipan pun begitu ketakutan dengan Lutfhi yang ternyata seorang genderuwo berbadan besar.Lutfhi berpura-pura tidak tahu apa-apa. Dia cukup heran dengan sikap istri Ipan yang begitu ketakutan dengan kedatangan dari Lutfhi. Padahal Lutfhi datang dengan keadaan tangan kosong, tidak membawa apapun. Tapi istri Ipan begitu takut pada seorang Lutfhi.Ipan pun mencoba menenangkan istrinya yang terus ketakutan melihat wajah Lutfhi. Dia merasa ad
Baru membuka pintu rumahnya, Lutfhi langsung di sambut oleh suara marah-marah dari seorang Tini. Entah siapa yang di marahi oleh Tini. Tapi suara marah-marah seorang Tini terdengar hingga pintu masuk rumah.Lutfhi mencari sumber suara Tini yang berasal dari kamarnya tersebut. Dia mendatangi Tini yang terus marah di dalam kamarnya. Tini terlihat begitu kesal, dia tak bisa menyembunyikan raut wajah marahnya pada seorang Sinta. Rasa Tini ingin memukul seorang Sinta yang telah melabrak Fajar.Lutfhi menghampiri Tini yang terus marah di depan cermin. Dia duduk di samping Tini. Untuk menanyakan apa yang membuat Tini terlihat begitu marah di siang ini."Kamu marah kenapa sih Tin?" tanya Lutfhi."Itu Mas, aku kesal banget sama perempuan sok cantik yang bernama Sinta itu. Udah jelas-jelas anaknya yang salah. Masih aja di belain. Labrak anak kita lagi." jawab Tini dengan wajah kesalnya."Kenapa dia melabrak anak kita?" tanya Lutfhi menjatuhkan tubuhnya ke atas kasur."Biasa, permasalahan anak-a
Sehari sebelum Sandi kembali ke sekolah. Lukas sudah menyempatkan diri untuk datang ke sekolah. Kedatangan dari Lukas tak lain adalah untuk membuat semua teman-teman Sandi tidak memojokkan seorang Sandi. Lukas mengatakan jika Sandi sangat berusaha untuk bisa keluar dari tekanan yang di hadapi olehnya saat ini.Lukas begitu berharap para guru serta seluruh siswa bisa menerima seorang Sandi sebagai teman mereka. Tidak mengingatkan Sandi akan ayahnya. Sehingga Sandi bisa sekolah dengan baiknya. Tidak akan ada tekanan yang besar untuk Sandi.Seluruh guru tentunya setuju dengan apa yang di minta oleh seorang Lukas. Begitu juga para murid yang siap menerima seorang Lukas apa adanya. Tidak ada yang akan mengingatkan seorang Sandi akan apa kesalahan dari ayahnya. Semuanya akan melupakan kesalahan yang telah di lakukan oleh ayahnya. Tidak akan ada orang yang menghina Sandi dengan apa yang di lakukan oleh Firman.Sandi yang awalnya ragu saat berada di depan gerbang sekolah. Langsung merasa sena
Baim mendatangi rumah adiknya, kedatangan dari seorang Baim tentunya untuk mengajak sang adik berdiskusi. Mungkin dengan berdiskusi dengan adiknya, tidak akan ada lagi kesalahpahaman yang mungkin akan terjadi antara Baim dengan adiknya tersebut. Ini menjadi hal yang harus di lakukan oleh Baim. Dia tak bisa memutuskan semuanya sendiri, perlu pertimbangan dari adiknya dalam memutuskan apa yang akan dia ambil.Baim duduk di teras rumah adiknya. Salah seorang keponakan Baim yang bernama Mira mulai datang menghampiri Baim dengan wajah sumringah. Dia senang dengan kedatangan dari seorang Baim ke rumahnya. Mengingat Baim yang kerap memberikan seorang Mira hadiah.Baim pun menyempatkan diri untuk bermain bersama dengan Mira terlebih dahulu. Sebelum dia meminta Mira untuk memanggil ibunya menemui Baim. Mira pun langsung melaksanakan tugas yang di berikan oleh Baim pada dirinya. Dia segera masuk kedalam rumah, untuk memanggil ibunya yang sebenarnya sedang masak makan siang.Mira menarik tangan
Sandi menatap wajahnya dengan penuh rasa gembira. Dia terlihat begitu bahagia akan datang ke sekolah. Mungkin sudah cukup lama Sandi tidak datang ke sekolah. Hingga Sandi pun harus mengulang kembali pelajaran yang pernah dia pelajari.Sandi berharap keputusan dari dirinya untuk kembali ke sekolah akan menjadi keputusan yang baik. Sehingga Sandi tidak akan menyesali apa yang telah di ambil oleh dirinya. Dia akan menyukai keputusan untuk kembali ke sekolah. Tidak akan ada masalah atau apapun yang akan membuat dirinya merasa kurang nyaman dengan semuanya.Lukas menghampiri Sandi yang masih terus menatap wajahnya di depan cermin. Dia kembali meyakinkan Sandi untuk tetap yakin pada keputusan dari dirinya untuk kembali ke sekolah. Lukas meminta Sandi untuk menebalkan telinganya. Tidak ada yang harus Sandi takutkan, semuanya akan baik-baik saja untuk Sandi. Dia tidak harus khawatir dengan semua yang mungkin akan terjadi pada dirinya. Semua itu akan baik-baik saja seperti biasanya.Sandi sema
Lutfhi masih begitu merasakan rasa sesak yang teramat di lehernya. Cekikan Genderuwo itu benar-benar membuat dia kesulitan bernapas. Hingga Lutfhi berusaha untuk menetralisir kesulitan dari dirinya itu dengan menarik napas sepanjang mungkin. Sebelum membuangnya secara perlahan.Lutfhi benar-benar kesal dengan Genderuwo miliknya sendiri. Genderuwo yang haus akan tumbal itu, tak pernah bisa bersabar. Padahal Lutfhi sedang berusaha mencari cara agar bisa menumbalkan seorang Baim untuk Genderuwo tersebut. Namun Genderuwo itu terlalu tidak sabar. Sehingga dia terus meminta Lutfhi untuk segera melakukan apa yang dia minta.Lutfhi yang terus berusaha menjadikan Baim sebagai tumbal berikutnya. Tak pernah diam, dia terus berusaha. Namun Lutfhi belum menemukan momen yang tepat untuk membuat Baim menjadi salah satu tumbal yang akan Lutfhi persembahkan pada Genderuwo miliknya. Lutfhi masih cukup berusaha untuk membuat semuanya menjadi lebih baik lagi.Tini yang melihat Lutfhi kesal, menghampiri L
Mendengar ibu dari Baim masuk rumah sakit, Darwis pun langsung mengajak seluruh anggota keluarganya untuk datang menjenguk ibu Baim. Tentu kedatangan dari Darwis dan keluarganya adalah untuk memberikan dukungan penuh pada ibu Baim yang masih terbaring lemas di atas ranjang.Baim menyambut baik kedatangan dari keluarga Darwis itu. Dia sangat senang, akhirnya ada dari pihak keluarga Kinasih yang akhirnya datang menjenguk ibunya. Mengingat istrinya sendiri yang hingga kini belum datang untuk menemui ibu mertuanya tersebut."Senang rasanya bisa melihat Kak Darwis, Kak Ima serta Lukas datang menjenguk Ibu saya. Ini benar-benar luar biasa buat Saya." ujar Baim."Kami juga senang bisa datang menjenguk ke sini. Maafkan kami baru bisa datang menjenguk hari ini." balas Darwis.Darwis pun melihat kondisi dari ibu Baim yang masih begitu lemas. Dia terlihat begitu merasakan kesakitan yang teramat besar. Hingga Darwis pun merasa iba dengan apa yang di lihatnya. Darwis benar-benar merasakan kesediha
Satu koper uang hasil dari usaha bakso yang di miliki oleh Lutfhi, di setorkan pada sebuah bank ternama. Itu hanya satu dari keuntungan yang di hasilkan oleh Lutfhi. Dia masih banyak memiliki usaha lainnya yang memiliki omzet penjualan yang begitu tinggi. Sehingga mimpi Lutfhi menjadi salah seorang terkaya di desanya pun dengan begitu cepatnya tercapai.Beberapa orang pun melihat Lutfhi dengan tatapan yang penuh kekaguman. Mereka menganggap Lutfhi adalah seorang pengusaha yang benar-benar hebat. Dia memiliki banyak uang hasil dari usahanya tersebut. Tanpa mereka tahu, jika Lutfhi selama ini di bantu oleh sosok Genderuwo berbadan besar.Lutfhi semakin sesumbar saat banyak orang yang mulai mengajak ngobrol. Di luar bank, Anton yang merupakan seorang pensiunan karyawan pabrik gula. Meminta tips pada seorang Lutfhi dalam membuka usaha. Dia ingin uang pensiun yang di miliki oleh dirinya, di gunakan untuk membuat sebuah usaha. Mungkin Lutfhi bisa memberikan sedikit saran pada seorang Anton
Adik dari Baim terlihat terkejut saat menerima biaya tagihan rumah sakit yang harus di bayar oleh Baim. Ini terlihat seperti sebuah perampokan yang cukup besar. Biaya yang mahal harus di bayarkan oleh dirinya dalam pengobatan dari ibunya tersebut.Adik Baim itu memberikan kartu ATM dari suaminya untuk membayar sebagian biaya rumah sakit ibunya. Namun uang yang ada di kartu ATM suaminya hanya mampu membayar biaya perawatan itu 5 persen saja. Itu di bantu dengan sedikit tabungan yang di miliki oleh suaminya. Ini benar-benar jadi hari yang buruk bagi keluarga besar Baim.Adik Baim pun membawa kertas berupa biaya tagihan untuk ibundanya. Mungkin saja Baim memiliki uang untuk membayar biaya rumah sakit yang semakin hari, semakin membludak tersebut.Adik Baim berjalan menuju Baim yang tengah menyuapi ibunya dengan bubur. Dia terlihat begitu antusias saat menyuapi ibunya tersebut. Namun melihat ibunya yang sudah mulai kembali bersemangat. Adik Baim itu tidak langsung memberikan kertas tagiha
Itu menjadi sebuah hal mungkin berat bagi seorang Sandi. Bagaimana dia di hina dengan begitu buruknya oleh seorang Tini. Padahal Tini sendiri adalah bibi dari Sandi. Namun rasa benci seorang Tini terhadap Firman, telah membutakan rasa ibanya pada seorang Sandi. Hingga Tini dengan begitu kerasnya menghina Sandi.Sandi cukup tertekan dengan apa yang di lakukan oleh seorang Tini pada dirinya. Dia merasa Tini sangat buruk dalam memperlakukan dirinya. Padahal Sandi adalah keponakan dari Tini. Namun Tini justru malah membuat Sandi patah semangat lagi untuk sekolah.Sandi sedikit kesal pada seorang Tini. Bagaimana juga apa yang di katakan oleh Tini adalah sebuah antitesis dari apa yang selama ini Lukas lakukan. Tini membuat semangat seorang Sandi benar-benar turun. Padahal Lukas terus memompa semangat Lukas untuk terus mengebu-gebu dengan apa yang di lakukannya. Semua upaya yang di lakukan oleh Lukas adalah bagian dari apa yang Lukas sebut sebagai sebuah motivasi maju untuk Sandi."Aku pikir
Firman begitu tenang saat perawat mulai menyuapkan satu sendok makanan ke dalam mulutnya. Firman pun terlihat makin bisa di kendalikan oleh perawat itu saat dia mulai berinteraksi dengan perawat itu. Apalagi perawat pria itu melayani seorang Firman dengan penuh ketulusan. Itu yang membuat seorang Firman terlihat begitu bahagia berada di dalam perawatan sang perawat.Angin entah dari mana tiba-tiba datang menghantam kaca jendela ruang perawatan Firman. Seketika angin itu mulai menerbangkan gorden yang ada di kamar perawatan seorang Firman. Hingga perawat itu sempat panik dengan gemuruh angin yang tiba-tiba datang begitu saja.Angin yang tiba-tiba datang menghantam seluruh ruangan perawatan dari Firman itu. Membawa juga sebuah bayangan hitam yang ketika di lihat dari dekat adalah sosok kuntilanak yang acap kali meneror seorang Firman. Kuntilanak dengan perawatan yang seram itu tersenyum pada seorang Firman. Memperlihatkan bagaimana giginya yang di penuhi dengan darah serta sedikit kotor