Share

Hutang Demi Gengsi

Penulis: Vonny Elyana
last update Terakhir Diperbarui: 2023-02-26 13:47:19

Aditya mendengus kesal dan melangkah gontai ke teras rumah. Ia menyalakan rokok nya dan menghisapnya dalam-dalam, dan menghembuskan asap itu ke udara, seakan ingin membuang gundah nya jauh-jauh seperti asap yang mengepul itu.

Di satu sisi Aditya merasa iba melihat ibu yang mengandung dan melahirkannya lemah tak berdaya, tapi di sisi lain ia merasa begitu geram akan tindakan Ibu nya itu. Dalam kondisi sulit seperti ini, ia baru mengetahui jika ibunya selama ini memiliki hutang yang bagi mereka saat ini begitu besar jumlahnya.

'Mengapa Ibu begitu nekat dan berani berhutang seperti itu, hanya demi mengadakan pesta meriah satu hari?' pikir Aditya. Aditya teringat betapa mewahnya pesta pernikahan keduanya itu. Ibu meyakinkan Aditya bahwa semua dananya tersedia, Aditya tidak perlu memusingkan masalah biaya atau segala persiapan pernikahan itu. Ibu dan Sinta begitu antusias mempersiapkannya. Mereka memilih gaun, salon, dekorasi terbaik, dan katering ternama di kota itu.

Padahal untuk melaksa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Wanita Simpanan Pilihan Mertua   Aditya menjadi Sopir

    Sudah satu jam lamanya Aditya memandangi layar HP nya, sesekali ia mencari kontak di HP nya dan menelepon beberapa orang yang dikenalnya. Aditya menelpon seorang temannya yang bekerja di Semarang."Hallo Mas, saya Aditya. Mau menanyakan apakah ada lowongan kerja di kantor Mas?" tanya Aditya."Kayaknya belum ada, Dit. Kalaupun ada juga lowongan untuk menjadi sopir kantor, karena sopir yang lama baru saja pensiun," kata orang tersebut."Ga apa-apa, Mas. Jadi sopir pun aku mau," kata Aditya."Apa Dit? Kamu serius? Kamu tadinya seorang manajer loh. Kamu mau melamar menjadi sopir? Kamu ga bercanda, kan?" tanya orang itu dengan terkejut."Iya Mas. Aku baru saja di PHK. Aku sangat membutuhkan uang," kata Aditya."Ya sudah, Dit. Kalau begitu kamu kirim saja surat lamaran mu ya, nanti saya serahkan ke bagian HRD," kata teman Aditya itu."Iya Mas, terimakasih banyak untuk bantuan dan informasinya. Mas kirimkan saja alamatnya, ya. Saya akan kirim surat lamaran saya segera," kata Aditya.Aditya s

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-26
  • Wanita Simpanan Pilihan Mertua   Pertemuan Tak Terduga dengan Mantan Mertua

    "Mbak Lia, sepertinya tadi ada orang yang memanggil dan mengejar kita," kata Nina yang duduk di samping Dahlia.Dahlia dan Nina baru saja selesai merias konsumen di dalam kota Semarang, dan sekarang mereka sedang dalam perjalanan pulang."Ah, masa?" kata Dahlia sambil mencoba melihat dari kaca spion."Ga ada koq, Nin," kata Dahlia.Nina pun menoleh dan melihat ke belakang. Apa hanya perasaanku saja, ya?" kata Nina."Mbak, bagaimana dengan pria tampan kemarin?" tanya Nina."Pria yang mana, Nin?" tanya Dahlia."Yang di acara pernikahan itu," kata Nina."Oh, Bima," kata Dahlia."Nah, itu. Apa dia masih sering menghubungi Mbak?" tanya Nina penasaran."Beberapa kali ia menelepon dan mengirim pesan, tapi ga terlalu aku tanggapi, Nin," kata Dahlia."Kenapa Mbak?" tanya Nina."Nin, kamu kan tahu status Mbak sekarang. Mbak ini seorang janda, bukan waktunya untuk main-main seperti itu," kata Dahlia."Siapa tahu dia serius dan tulus sama Mbak," kata Nina."Entahlah Nin, Mbak belum siap untuk mem

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-26
  • Wanita Simpanan Pilihan Mertua   Menolak Cinta Mas Bima

    Hari ini menjadi hari yang panjang dan melelahkan, ditambah pertemuan yang sama sekali tidak diharapkan oleh Dahlia tadi hampir saja mengacaukan hati Dahlia dan menguak luka lama. Akhirnya pekerjaan Dahlia dan Nina selesai sudah, mereka ada dalam perjalanan pulang saat ini."Dasar nenek sihir!! Ih.. Menyebalkan sekali!" kata Nina dengan emosi.A"Apa sih, Nin? Bikin kaget saja tiba-tiba mengomel begitu," kata Dahlia."Itu loh, mantan mertua Mbak Lia tadi pagi. Aduh, menyebalkan sekali. Bisa-bisanya dengan sengaja membongkar aib dan mempermalukan Mbak di depan semua orang," kata Nina."Yah begitulah, Nin. Akhirnya kamu tahu kan bagaimana mertuaku itu," kata Dahlia."Iya Mbak, amit-amit deh punya mertua seperti itu. Semoga mertuaku nantinya ga seperti itu. Bisa habis kesabaranku nanti, tapi aku suka cara Mbak menghadapinya tadi. Ga terpancing marah, tapi bisa menjawab tepat sasaran. Hasilnya dia yang malu jadinya. Hahaha.. Aku suka melihat ekspresi wajahnya, Mbak," kata Nina diiringi taw

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-27
  • Wanita Simpanan Pilihan Mertua   Aku Hanyalah Seorang Janda

    Dahlia menatap Bima, menunggu reaksi Bima setelah mendengar penolakannya.'Apakah pria ini akan kecewa? Atau marah? Bima sudah jauh-jauh datang, dan aku menolaknya begitu saja. Apa aku begitu jahat?' batin Dahlia.Tapi ternyata Bima mengangkat wajahnya dan tersenyum memandang Dahlia, lalu berkata dengan lembut, sama sekali tidak terdengar kemarahan dalam nada suaranya."Aku mengerti dan memahami, pasti kamu terkejut karena kita baru saja kenal dan tiba-tiba aku datang mengatakan ini padamu. Aku tahu kamu membutuhkan waktu untuk yakin kepadaku, dan aku akan menunggu sampai kamu siap dan mau membuka hati, Dahlia. Aku tahu, untuk mendapatkan berlian, perlu usaha, waktu, dan kesabaran. Maka aku tidak akan menyerah untuk membuatmu bisa melihat kesungguhan hatiku," kata Bima.Dahlia terkejut mendengar perkataan Bima yang tidak seperti dugaannya. Hati wanita mana yang tidak tersentuh dan tersanjung mendengar pernyataan tulus itu keluar dari mulut seorang pria. Lulu sampai tercengang dan menu

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-27
  • Wanita Simpanan Pilihan Mertua   Ibu Aditya Menemui Sinta

    POV Ibu AdityaSejak aku bertemu dengan Dahlia kemarin, perasaanku menjadi tidak nyaman. Aku tidak menduga bisa bertemu lagi dengannya. Wanita yang tidak pernah kusukai. Sejak Aditya berkenalan dengannya, hati Aditya langsung terpaut padanya. Entah apa yang membuat Aditya begitu mencintainya. Ya, kuakui Dahlia memang cantik dan lembut, tapi dia tidak memenuhi kriteria menjadi menantuku. Bapak Dahlia hanyalah seorang buruh rendahan. Aku sungguh malu ketika orang menanyakan hal itu padaku. Setelah Aditya menikah dengan Dahlia, ternyata aku tetap tidak bisa menyukainya. Aku senang akhirnya Aditya menuruti permintaanku untuk menikah dengan Sinta. Siapa suruh Dahlia mandul, tidak bisa hamil dan melahirkan anak?Sinta adalah menantu idaman yang selalu aku inginkan. Dia cantik, dan yang terutama berasal dari keluarga yang kaya dan terhormat. Aku sangat bangga ketika semua orang mengetahui bahwa aku berbesan dengan salah satu orang kaya di kota ini. Pada pertemuan kemarin, aku sengaja ingin

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-27
  • Wanita Simpanan Pilihan Mertua   Bertemu Kembali Setelah Bercerai

    Aditya mulai menjalani pekerjaan barunya sebagai sopir. Hari demi hari dijalaninya dengan sangat berbeda. Dulu Aditya adalah seorang manajer perusahaan dengan gaji cukup besar. Sebagai manajer, Aditya selalu berpakaian rapi dan bersih, duduk manis di ruangan ber-AC, memiliki banyak karyawan di bawahnya yang selalu menghormati dan siap menerima perintahnya. Aditya tidak perlu banyak mengeluarkan tenaganya saat bekerja, hanya cukup memberi perintah dan mengatur anak buahnya dengan baik. Saat ini, kondisi pekerjaan dan keuangan Aditya berbalik seratus delapan puluh derajat. Dia harus sangat menghemat pengeluarannya agar bisa mencukupi kebutuhan dengan gaji yang pas-pasan, ditambah lagi harus mengirimkan uang untuk Ibunya dan membayar hutang. Kini, makan dengan menu ayam, ikan, atau daging bagi Aditya cukup mewah, sehingga tidak bisa dilakukan setiap hari. Aditya harus siap menunggu perintah untuk mengemudikan mobil kantor kapan saja dan kemanapun. Ia tidak bisa lagi memakai jas mewah d

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-28
  • Wanita Simpanan Pilihan Mertua   Tiada maaf bagimu!

    "Lia, tunggu!" kata Aditya sambil mengejar Dahlia.Dahlia merasa malas meladeni Aditya. Ia ingin terus melangkah masuk ke rumah dan mengabaikan Aditya. Namun ia takut Aditya justru semakin nekat dan membuat keributan. Beberapa pengunjung salon dan karyawan sudah mulai memperhatikan Aditya dan Dahlia. Aditya memegang lengan Dahlia dan menahannya untuk melangkah. "Apa sih, Mas?" kata Dahlia sambil menepis tangan Aditya. "Tunggu Lia, beri aku waktu untuk bicara denganmu," kata Aditya."Ada apa? Aku sibuk, Mas," kata Dahlia. "Lia, ka-kamu banyak berubah sekarang ini," kata Aditya. "Mas mau aku seperti dulu? Hanya diam dan menerima begitu saja semua perlakuan orang lain, sampai bisa dibohongi dan diinjak-injak?" kata Dahlia. "Lia, jujur kamu semakin cantik, tapi perkataanmu sekarang sangat tajam. Aku datang dengan maksud baik, tapi sedari tadi kamu terus menggunakan kata-kata permusuhan padaku," kata Aditya. "Lalu apa maumu? Kita berpisah tapi menjalin hubungan baik? Jangan lupa kamu

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-28
  • Wanita Simpanan Pilihan Mertua   Tamparan Keras dari Sinta

    Aditya meninggalkan rumah Dahlia dengan perasaan kesal, marah, dan malu. Memang ini di luar rencananya semula. Tadinya ia hanya ingin melihat Dahlia sebentar saja dari kejauhan. Namun melihat sang mantan istri kini begitu mempesona, hati Aditya tak bisa berbohong. Aditya merasakan ada getaran lain di dalam hatinya. Aditya menyadari, perasaan cinta itu masih ada untuk Dahlia. Sore hari itu Aditya pulang kembali ke rumah kosnya. Sebuah telepon masuk dari ibu mengejutkan Aditya."Hallo, Bu," kata Aditya. "Hallo, Nak. Akhir pekan besok kamu pulang, ya. Kita ke rumah Sinta. Ibu sudah bicara pada Sinta, dan katanya dia mau kembali padamu. Tapi kamu harus menemui dia secara langsung, Nak." kata ibu. "Apa, Bu? Kenapa ibu menemui Sinta tanpa bicara dulu padaku?" kata Aditya. "Iya, Nak. Ibu tahu kamu membutuhkan pendamping hidup, dan ibu mau kamu kembali pada Sinta," kata ibu. "Tapi Bu, dia itu bukan istri yang baik. Dia meninggalkan Adit saat sedang jatuh, dia juga begitu boros dan susah

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-28

Bab terbaru

  • Wanita Simpanan Pilihan Mertua   Apakah masih ada harapan?

    Bima tersentak, ia juga terkejut karena baru mendengar kenyataan ini. "Jadi semua ini rencana Mama dan Sandra?" tanya Bima. "Maafkan Mama, Nak," bisik Mama Bima. "Mama.. Kenapa Mama membongkar semua ini?" teriak Sandra yang sudah berdiri di pintu masuk. Sandra terlihat marah dan kesal pada mama mertuanya itu, karena membongkar rahasia itu tanpa meminta pendapatnya terlebih dahulu. Semua mata beralih menatap Sandra. Sementara Sandra menghampiri Mama Bima dan berusaha meminta penjelasan. "San, Mama merasa waktu Mama tidak akan lama lagi. Mama harus mengatakan semua ini agar Mama bisa pergi dengan tenang. Sejujurnya Mama menyesal selama beberapa tahun ini, karena Mama telah menghancurkan hidup kalian semua," kata Mama Bima. Mama Bima terdiam sejenak, ia mengatur nafasnya yang sesak. Berbicara sejenak membuat ia sangat kelelahan. "Sekarang Mama menghancurkan hidupku. Mengapa Mama berbuat seperti itu?" tanya Sandra kesal. "Mama telah memisahkan Bima dengan Dahlia dan anaknya. Mama

  • Wanita Simpanan Pilihan Mertua   Kenyataan yang sebenarnya

    Bima akhirnya harus menikahi Sandra. Namun sejak hari itu hidup Bima berubah sepenuhnya. Ia hanya memberikan status pada Sandra sebagai seorang istri, tapi tidak pernah memberikan hatinya. Sandra tinggal dengan Mama Bima, sementara Bima tetap di Semarang. Ketika Sandra mengusulkan untuk tinggal di Semarang bersamanya, Bima menolak mentah-mentah. Bima memilih tidak serumah dengan Sandra. Sandra sadar, ia tidak pernah bisa memiliki hati dan cinta Bima saat dia dalam keadaan sadar. Bima tidak pernah mau menyentuh dirinya, atau tidur bersamanya. Hal itu membuat Sandra sangat terluka, ia melampiaskan rasa kesal dan bencinya pada Bima dengan berfoya-foya, menghabiskan uang pemberian Mama Bima. Semakin lama terlihat jelas sifat dan karakter Sandra yang sebenarnya. Ia tidak lagi menghormati Mama Bima seperti dulu. Sandra sering melampiaskan rasa kesalnya pada Bima dengan menyakiti hati mama mertuanya. Sementara itu, Dahlia berusaha kembali bangkit dan menata hatinya. Dahlia menghabiskan

  • Wanita Simpanan Pilihan Mertua   Memilih Berpisah

    Sambil menangis Dahlia memasukkan semua pakaian dan barang miliknya dan Nadine ke dalam koper. Ia tidak pernah menduga mimpi buruk itu akan datang kembali dalam hidupnya. Bima selama ini selalu penuh cinta, menyayangi, dan membela Dahlia di hadapan siapapun. Namun ternyata semua hanya kepalsuan, karena Bima menyakiti Dahlia begitu dalam. Dahlia menggantikan pakaian Nadine, lalu menggendong Nadine dengan kain gendongan. Tangan kanan Dahlia menarik kopernya. "Lia, aku tidak bisa hidup tanpamu dan Nadine. Tolong maafkan aku!" Bima memegang tangan Dahlia dan berlutut di hadapannya. "Seharusnya kamu pikirkan semua akibatnya sebelum bertindak, Mas! Kamu tahu kalau aku pernah terluka, dan tidak akan berkompromi pada masalah ini. Aku benci kamu, Mas! Silakan kamu nikahi dia! Aku tidak peduli! Aku tunggu surat cerai darimu," ucap Dahlia. "Nak, kamu bisa tetap menjadi istri pertama Bima. Biarlah Sandra menjadi istri kedua Bima. Bukankah pria bisa mempunyai lebih dari satu istri?" kata Mama

  • Wanita Simpanan Pilihan Mertua   Kembali Terluka

    Selama beberapa hari terakhir ini, Dahlia merasa suaminya banyak berubah. Bima sering melamun dan lebih pendiam. Berkali-kali Dahlia melihat raut wajah suaminya yang sendu. Dahlia mencoba bertanya apa yang sedang terjadi, tetapi Bima hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Bima belum mau menceritakan masalah yang terjadi. Dahlia berpikir suaminya mungkin hanya merasa lelah, atau ada masalah dalam pekerjaannya. Bima yang biasanya ceria, selalu memeluk Dahlia dengan hangat, bermain dengan Nadine, kini mendadak murung. Seperti ada beban yang berat yang sedang dialami oleh Bima. "Mas, koq malah melamun?" tanya Dahlia. Mereka sedang di meja makan untuk makan malam bersama. Dahlia sudah mengambilkan makanan untuk suaminya dan dirinya sendiri."Oh, tidak apa-apa, Sayang. Ayo kita makan!" jawab Bima. "Sebenarnya ada masalah apa, Mas? Biasanya Mas selalu menceritakan apapun padaku," kata Dahlia. "Hanya masalah pekerjaan, biasa saja koq. Kamu tenang saja, ya. Jangan cemas!" ujar Bi

  • Wanita Simpanan Pilihan Mertua   Firasat

    Bima meminum teh manis hangat yang dihidangkan oleh Sandra. Setelah itu ia kembali menghubungi mamanya, tetapi tidak ada jawaban. "San, aku pulang saja, ya. Nanti sampaikan pada mama kalau aku datang kemari," kata Bima. Bima baru saja akan bangkit berdiri, tetapi tiba-tiba ia merasa kepalanya sangat berat dan sangat mengantuk. Detik terakhir ia melihat Sandra tersenyum dan mendekatinya. Bima tak sanggup membuka matanya lagi, ia terkulai di sofa. Sandra segera menopang tubuh Bima. "Mas, kamu kenapa? Kamu lelah, ya? Ayo aku bantu kamu ke kamar," bisik Sandra. Sandra melingkarkan tangan Bima di atas bahunya, lalu memapah Bima. Sandra menghempaskan tubuh Bima ke kasur, lalu sejenak memastikan bahwa Bima sudah benar-benar lelap. Sandra tersenyum senang, rencananya berhasil. Ia harus bergerak cepat sebelum Bima bangun dan sadar. Sandra melepas pakaian Bima, lalu pakaiannya sendiri. Sandra juga mengambil ponselnya dan mengambil foto yang menunjukkan seolah dirinya dan Bima tidur bersam

  • Wanita Simpanan Pilihan Mertua   Jebakan

    "Jangan bergurau, Ma! Bima tidak akan mau mengkhianati Dahlia," kata Bima. Mama Bima hanya diam dan melemparkan pandangan ke luar jendela mobil itu. "Ma, besok Bima tidak bisa mengantar Mama ke pemakaman Mama Sandra," ucap Bima. "Kenapa, Nak? Hubungan kita sangat dekat dengan keluarga Sandra. Kita harus menghadiri acara pemakaman itu," kata Mama Bima. Bima harus bekerja, Ma. Besok ada pertemuan penting dengan klien. Kalau Mama memang mau datang, Mama naik taksi saja," ucap Bima dengan nada suara yang mulai meninggi. Mama Bima kembali bungkam, ia sadar sepertinya percuma kalau ia memaksakan kehendak pada Bima. Bima dan mamanya akhirnya sampai di rumah."Ma, Bima langsung pulang, ya," kata Bima sebelum mamanya turun dari mobil. "Hati-hati, ya,"Sepanjang jalan Bima terus memikirkan semua yang terjadi, dan perkataan mamanya. Bima tak habis pikir, mengapa mamanya bisa memberikan ide padanya untuk menikahi Sandra. 'Itu tidak mungkin terjadi! Aku sudah punya Dahlia dan Nadine. Aku s

  • Wanita Simpanan Pilihan Mertua   Pesan Terakhir Mama Sandra

    Bima segera menuju ke rumah mamanya. Perjalanan agak tersendat karena ini adalah jam pulang kerja. Bima ingin sampai secepat mungkin ke rumah mamanya, supaya bisa pulang lebih cepat. "Ma, sudah siap? Ayo kita berangkat!" kata Bima. "Iya, Nak. Sebentar Mama ambil tas dulu," ucap Mama Bima. Lalu Bima dan mamanya naik ke mobil dan menuju ke rumah Sandra. Rumah Sandra sangat ramai dan dipadati oleh para pelayat. Jenazah Mama Sandra memang belum dimakamkan, karena menunggu Kakak Sandra yang masih dalam perjalanan dari luar negeri. Rencananya Mama Sandra akan dimakamkan besok pagi. Mama Bima segera mendekati Sandra dan memeluknya. Mama Bima memang terlihat sudah akrab dan mempunyai hubungan dekat dengan keluarga Sandra. Sementara itu Bima memilih duduk agak jauh dan berbaur bersama para pelayat yang lain. Wajah Sandra terlihat pucat dan matanya sembab karena banyak menangis. Wajahnya nyaris tanpa riasan dan air mata masih membasahi wajahnya. Mama Bima mengusap lembut bahu Sandra. Sand

  • Wanita Simpanan Pilihan Mertua   Mama Sandra Meninggal Dunia

    Mama Bima dan Sandra baru saja meninggalkan rumah Bima. Dahlia langsung masuk ke kamar dan membaringkan Nadine yang sudah terlelap. Untuk sementara tempat tidur Nadine dipindahkan ke kamar Dahlia dan Bima. Sampai nanti Nadine sudah lebih besar dan bisa tidur sendiri. Dahlia tak berbicara sepatah katapun, tak bisa dipungkiri, hatinya sakit karena perkataan Mama Bima dan tingkah laku Sandra. Dahlia membaringkan tubuhnya dan menghadap ke dinding memunggungi Bima. Ia pura-pura memejamkan matanya dan tidur. Hanya dengan melihat ekspresi wajah Dahlia, Bima mengerti perasaan istrinya itu. "Sayang, kamu sudah tidur?" tanya Bima. Dahlia tidak menjawab pertanyaan Bima itu. Ia tetap memejamkan matanya dan menahan diri sekuatnya agar tidak menangis. Bima mendekat dan memeluk Dahlia dari belakang. "Sayang, aku tahu kamu belum tidur. Sekalipun kamu diam, aku mengerti perasaanmu dan rasa sakit hatimu," kata Bima. Bima menghadapkan tubuh Dahlia ke arahnya, sehingga kini mereka saling berhadapa

  • Wanita Simpanan Pilihan Mertua   Rencana Perjodohan Masa Kecil

    Hari demi hari berlalu dengan cepat. Bima dan Dahlia menikmati kebahagiaan sebagai orang tua. Mereka sangat bahagia melihat Nadine tumbuh menjadi anak yang sehat dan ceria. Pernikahan Dahlia dan Bima berjalan bahagia dan harmonis. Tanpa terasa, Nadine sudah berumur delapan bulan. Suatu hari, Mama Bima datang ke rumah bersama Sandra. Dahlia berusaha berpikiran positif dan menyambut mereka seperti tamu lainnya. Namun yang membuat Dahlia merasa tidak nyaman adalah ulah Sandra. Awalnya Sandra dan Mama Bima duduk seperti biasa di ruang tamu. "Bima mana, Lia?" tanya Mama Bima. "Oh, sebentar lagi pulang, Ma. Mungkin ini sedang di perjalanan," jawab Dahlia. Saat Dahlia mengambil minuman di dapur, ternyata Sandra masuk ke kamar Dahlia tanpa ijin dan menggendong Nadine yang sedang tidur. Sandra membawa Nadine ke ruang tamu. Dahlia terkejut dan merasa kesal, karena Nadine yang baru saja tertidur kini terbangun lagi dan rewel. Bukannya meminta maaf, Sandra malah tertawa-tawa dan menggend

DMCA.com Protection Status