Lana masih mencoba untuk menenangkan dirinya ketika baru saja teman kerjanya Nia mengatakan jika ada gosip yang beredar jika dirinya sedang berusaha untuk mendekati Dante yang merupakan bos ditempatnya bekerja. Bahkan Lana juga mendengar dari Nia jika Lana sengaja menggoda Dante dengan menjual tubuhnya kepada Dante. Walaupun itu memang awal ia bisa bertemu dengan Dante tapi tetap saja mendengar hal itu membuat hati Lana sakit. "Nia kok bisa ada gosip yang seperti itu?" tanya Lana masih terlihat kaget. "Aku sendiri gak tahu gosip itu beredar dari mana tapi tadi ketika aku datang sudah banyak yang berkata seperti itu. Mungkin gosip itu beredar karena melihat kedekatan kamu dan juga pak Dante yang terkesan sangat dekat karena selama ini pak Dante tak pernah dekat dengan sekretarisnya sedangkan ketika kamu menjadi sekretarisnya pak Dante seakan-akan percaya dengan kinerja kamu dan mungkin saja karena kamu yang baru bergabung di kantor ini tiba-tiba sudah menjadi sekretaris pemilik perus
Walaupun Dante mengatakan jika semuanya akan baik-baik saja tapi Lana tetap saja tak bisa menghiraukan hal itu begitu saja. Ketika ia sedang berada diluar atau sedang menikmati makan siangnya masih ada banyak orang yang membicarakan tentang dirinya. Tentu saja yang mereka bicarakan adalah hal-hal yang tak baik bahkan cenderung memojokkan dirinya dengan segala kata-kata yang bisa dibilang tak baik. Tapi Lana mencoba untuk menahan semuanya karena ia ingin tetap menjaga sikapnya di lingkungan perusahaan karena bagaimanapun juga saat ini Lana sedang dalam posisi bekerja selain itu ia juga harus menjaga nama baik dari Dante juga. Jadi sebisa mungkin Lana akan menahan segala hinaan yang ditujukan kepada dirinya. Yang paling penting saat ini ia akan melakukan pekerjaan sebaik mungkin agar tak ada yang lagi menghina dirinya karena hasil kerjanya yang buruk. Saat ini Lana sedang mengerjakan laporan yang harus segera bisa menyerahkannya kepada Dante agar bisa ditanda tangani. Ketika sedang fok
Suasana di ruang tamu rumah Lana tampak terasa berbeda karena saat ini ada seorang wanita paruh baya dengan penampilan yang anggun sedang berkunjung ke rumah dari wanita yang sangat dicintai oleh sang putra. Sang ibu benar-benar memakai berbagai macam cara untuk bisa memberikan kebahagian yang besar untuk sang putra karena selama ini sang putra tak pernah terlibat hubungan serius dengan seorang wanita setelah pembatalan pernikahan yang harus dialami oleh sang putra sebelumnya. Maka dari itu ia sengaja datang jauh-jauh untuk bisa membujuk ibu dari wanita itu walaupun sampai detik ini ia belum mendapatkan jawaban yang diinginkannya. Bahkan ia masih melihat bagaimana ekspresi ragu terlihat jelas dari wajah ibu dari wanita itu. Mungkin ia masih ragu jika sang putra bisa membahagiakan sang putri atau mungkin kenangan di masa lalu membuatnya belum bisa menemukan jawaban yang tepat. Sebelumnya saya putra sudah menceritakan kepada dirinya alasan sang ibu dari wanita yang ia cintai belum membe
Lana sedang memeriksa beberapa pekerjaan ketika tiba-tiba ponselnya berbunyi dan nama sang ibu tertera di layar ponselnya. Tanpa pikir panjang Lana langsung mengangkat telepon dari sang ibu. "Halo Bu. Ada apa ibu telepon Lana? Ibu baik-baik aja kan?" tanya Lana yang selalu khawatir dengan kondisi sang ibu. Walaupun kondisi sang ibu sudah jauh lebih baik daripada sebelumnya tapi tetap saja Lana masih sering merasa khawatir dengan kondisi sang ibu saat ini. Karena memang dengan penyakit jantung yang dia derita tetap harus membuat Lana terus memantau keadaan sang ibu. "Ibu baik-baik saja sayang. Seharusnya kamu tak perlu mengkhawatirkan kondisi ibu saat ini. Apa hari ini kamu lembur kerja?" tanya Dahlia balik. "Sepertinya tidak akan lembur Bu. Memangnya ada apa Bu?" tanya Lana yang agak bingung dengan pertanyaan dari sang ibu. "Kalau kamu tidak lembur kerja bisa kamu pulang kerja tepat waktu. Dan apakah mungkin bos kamu bisa datang ke rumah ketika nanti pulang kerja? Ada hal yang in
Ekspresi tegang terlihat jelas dari wajah Lana saat ini karena ia tak tahu apa yang akan sang ibu sampaikan kepada dirinya dan juga Dante. Apakah sang ibu akan bersikeras untuk memisahkan dirinya dan juga Dante? Karena jujur saja Lana benar-benar sudah kehabisan ide untuk menjelaskan tentang maksud baik Dante. Padahal selama ini Dante sudah berusaha menampilkan perilaku yang baik dan terus meyakinkan ibunya kalau ia akan membahagiakan dirinya tapi sepertinya sang ibu belum juga memberikan restunya. Tapi tadi tiba-tiba sang ibu meminta Dante untuk datang ke rumah karena ada hal yang ingin sang ibu katakan kepada Dante. Jadi wajar saja Lana merasa jika dirinya sangat khawatir dengan apa yang akan dikatakan oleh sang ibu. Dante sendiri yang sedang menyetir sesekali memperhatikan kearah Lana yang dari tadi terus saja melamun. Entah apa yang dipikirkan oleh sang kekasih sehingga membuatnya tak fokus. "Sayang apa yang sedang kamu pikirkan? Dari tadi aku lihat kamu terus saja melamun. Apa a
Baik Lana dan Dante masih tak percaya dengan apa yang baru saja mereka dengar. Baru saja ibunya Dahlia mengatakan jika beliau sudah merestui hubungan mereka bahkan sang ibu meminta Dante untuk membawa kedua orang tuanya untuk segera melamar Lana secara resmi. Tentu saja hal itu sangat membuat Lana dan Dante sangat kaget dibuatnya sekaligus bahagia di waktu yang bersamaan. "Maksud ibu jika ibu setuju jika aku menikah dengan Dante? Benar begitu Bu?" tanya Lana memastikan lagi. "Iya sudah ibu bilang jika ibu merestui kalian berdua dan ibu juga ingin hubungan kalian segera diresmikan. Ibu tak mau sampai ada berita buruk tentang kamu jika hubungan kalian resmi. Jadi ibu meminta agar kedua orangtua Lak Dante datang dan segera melamar kamu secara resmi. Apakah pak Dante siap untuk melakukannya?" tanya Dahlia langsung menatap kearah Dante. "Tentu saja saya akan segera membawa kedua orang tua saya untuk datang kesini dan melamar Lana secara resmi. Jadi ibu tidak perlu khawatir soal apapun u
Dan seperti apa yang dikatakan oleh Dante di hari sebelumnya akhirnya pagi ini ia mengatakan kepada mommy dan daddynya perihal dirinya yang ingin melamar Lana secara langsung. Tentu saja ia meminta sang Daddy untuk datang ke rumah Lana dan melamar Lana secara resmi."Daddy bisa kan akhir pekan ini pergi ke rumah Lana untuk bisa melamar Lana secara resmi?" tanya Dante kepada sang daddy."Tentu saja pasti bisa untuk pergi ke rumahnya Lana dan melamar Lana secara langsung. Nanti kamu tinggal bilang saja kapan Daddy dan mommy pergi ke rumahnya Lana," jawab sang Daddy setuju."Rencananya akhir pekan ini aku ingin kita pergi ke rumahnya Lana tapi nanti Dante kasih info lagi ke Mommy dan daddy," kata Dante menambahkan.Sang daddy hanya menganggukkan kepalanya mengerti dengan apa yang dikatakan oleh sang putra. Sebagai seorang Daddy ia hanya akan mendukung apapun yang diinginkan
Beberapa waktu sebelumnya....Lana sedang menyiapkan kopi untuk Dante karena tak berapa lama lagi Dante akan sampai di kantor dan ia harus sudah menyiapkan kopi untuk bosnya itu. Memang sudah menjadi kebiasaan Lana ketika ia berangkat lebih dahulu maka Lana selalu membuat kopi untuk Dante. Ketika Lana sedang menyeduh kopi tiba-tiba datang beberapa orang karyawati yang dijuluki sebagai biang gosip di kantor ini datang menghampiri Lana di pantry."Oooo jadi ini sekretarisnya pak Dante yang katanya sedang mencoba mendekati pak Dante. Aku lihat-lihat penampilannya kalah jauh dari kita-kita ini," sindir salah satu karyawati yang terlihat judes."Kamu benar sekali Firna masak wanita seperti dia mau mengalahkan kamu untuk mendapatkan pak Dante. Atau jangan-jangan dia sengaja menggoda pak Dante dengan tubuhnya sehingga bisa membuat pak Dante jatuh dalam pangkuannya," kata karyawati lainnya yang juga ikut menyindir La