Share

POV Resti

Penulis: Nona_Lyanna
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Judul: Wanita lain dalam hatiku (Maafkan aku, istriku)

***

POV Resti.

Aku merasakan kegelisahan suamiku malam ini. Ia tak tidur, bahkan terus memainkan ponselnya.

Ketika suamiku ke kamar mandi, aku bergegas bangun, dan mengecek ponselnya yang selama ini tak pernah aku sentuh sama sekali.

Ponsel itu terus bergetar hingga membuatku penasaran. 

Susi: pokoknya aku tak mau tahu, Mas! Secepatnya dirimu harus mengambil keputusan untuk kelanjutan hubungan kita.

Degh!

Siapa Susi, aku terus membaca percakapan lama, ternyata Susi adalah kekasih suamiku.

Tak bisa aku berlama-lama memainkan ponselnya, karena Bang Ardan pasti akan kembali.

Aku menaruhnya dan sengaja meninggalkan dengan pesan yang terbuka. Mata aku pejamkan lagi.

Beberapa saat, Bang Ardan naik ke atas ranjang dan memeriksa ponselnya.

Degup di jantungku terasa begitu dahsyat. Bagai dihujani ribuan jarum. Sungguh nyeri, sakit, dan tak bisa aku jelaskan lagi.

Air mata tertahan, tiga tahun pengabdianku tak berhasil memenangkan hatinya. 

Apakah aku harus menyerah?

Tentu tidak!

Aku adalah seorang istri sah. Aku adalah wanita yang halal mendapat kasih sayangnya.

Sikap suamiku juga baik, hanya hatinya yang belum aku miliki.

Ya, Allah .... beri aku kekuatan dan ketabahan. Aku akan berusaha menjadi istri yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Aku akan membuat suamiku melupakan wanita lain dalam hatinya itu. Aku tidak akan mengungkit masalah ini di hadapannya.

Bantu aku, ya Rabb ... Engkau adalah pemilik kuasa atas membolak-balikkan hati manusia. Buatlah suamiku terbuka mata hatinya dan dapat mencintaiku, bukan hanya sekedar menerimaku sebagai seorang istri pilihan orang tuanya saja.

.

Pagi harinya, aku menyiapkan semua kebutuhan Bang Ardan. Tak ada yang berubah, bahkan senyumku tak pernah luntur ketika berada di hadapannya. 

Walau sebagai wanita biasa, ada sesak di rongga dada. Namun, aku beristigfar dalam hati agar tampak tenang dan tegar.

Suamiku tak sepenuhnya bersalah. Ia juga adalah pria biasa. Sebagai anak, Bang Ardan sudah memenuhi baktinya pada orang tua, hingga pernikahan kami terlaksana.

Namun, sebagai seorang suami, mungkin Bang Ardan memang belum bisa menerimaku sepenuhnya. 

Aku tidak putus asa. Aku akan menunggu dan terus mencoba membuktikan padanya, bahwa aku adalah seorang istri yang layak ia cinta.

"Dek, nanti malam Abang ingin bicara sesuatu. Kita keluar ya, ada seseorang yang akan Abang kenalkan, sekaligus Abang ceritakan," ujar Bang Ardan.

Mataku pedas karena menahan bulir bening yang ingin menerobos keluar. Aku sudah tahu, apa yang akan Bang Ardan sampaikan nanti malam. Tetapi itu tak boleh terjadi.

"Baik, Bang. Ini bekal makan siang. Nanti Resti mau izin belanja ya, Bang."

"Iya, Dek. Tak perlu meminta izin setiap kali mau keluar. Abang tidak akan memberatkanmu. Silakan pergi menyenangkan diri Adek ke mana pun Adek mau pergi."

Aku mengangguk sambil tersenyum.

Maafkan aku, Bang. Hari ini aku ingin tahu ke mana saja Abang pergi. Aku juga ingin melihat sosok wanita yang bernama Susi itu. Abang pasti menemuinya terlebih dahulu sebelum pulang ke rumah nanti.

-

-

Seperginya Bang Ardan. Aku langsung bersiap-siap untuk mencaritahu.

Aku tidak akan melabrak Susi, ataupun memarahinya. Aku hanya ingin melihat sosoknya.

Jika Susi jauh lebih baik dariku dalam segi menutup aurat dan sikapnya, maka aku akan belajar darinya. 

Namun, bukankah seharusnya Susi menjauhi Bang Ardan, karena saat ini Bang Ardan sudah tak sendiri lagi.

Ah, entahlah ....

Cinta terkadang buta. Mereka berdua sepasang kekasih yang saling menyayangi. Tentunya tidak akan mudah untuk saling melepas.

Tugasku adalah menyadarkan Bang Ardan. Jika hubungan itu tetap dilanjutkan, maka akan menjadi dosa baginya, dan mungkin bagiku juga. Karena kini aku telah mengetahui hubungan terlarang suamiku dengan wanita lain. Namun, aku diam saja.

Tidak!

Aku tak mau membuat suamiku berlama-lama terjebak dalam lembah dosa. 

Aku sangat menyayanginya. Tak pernah terbesit di pikiranku memikirkan pria lain semenjak sah menjadi istri Bang Ardan.

Walau aku juga memiliki kekasih dulu, tapi setelah menikah, haram bagiku untuk mengingat pria lain, apa lagi sampai menjalin hubungan.

Waktu berjalan ....

Aku sengaja menunggu jam pulang kerja Bang Ardan. Aku berada di dalam taksi, jadi Bang Ardan tak akan curiga.

Tak berapa lama, keluar Bang Ardan dan melajukan mobilnya. 

"Pak, tolong ikuti mobil itu ya!" ucapku pada sopir taksi.

"Baik, Mbak."

Aku terus menatap ke depan, takut kehilangan jejak Bang Ardan.

Maafkan aku, ya Allah ... semua ini aku lakukan demi ingin tahu kebenarannya.

Lima belas menit waktu yang ditempuh. Benar seperti dugaanku. Bang Ardan singgah di sebuah Apartemen mewah.

Suamiku itu turun dari mobilnya, dan bergegas masuk ke dalam Apartemen.

Bagaimana caraku masuk ke sana?

Setelah Bang Ardan tak terlihat lagi. Aku memberanikan diri untuk keluar.

Aku bertanya pada satpam. "Maaf, Pak. Apa yang nama Susi, benar tinggal di Apartemen sini?"

"Susi Saraswati, Mbak?"

Aku bergeming sesaat, tak tahu aku siapa nama lengkapnya. Tapi mungkin saja benar itu.

"Iya, Pak."

"Dia tinggal di lantai 3 nomor 31 Mbak."

"Baiklah, terima kasih banyak, Pak."

Pelan langkahku menuju petunjuk yang disebutkan itu.

Saat berada di lantai tiga, aku langsung mencari nomer Apartemen Susi.

Detak jantung mulai tak beraturan. Tepat di depan kamar nomer 31 aku berdiri.

Tok! Tok! Tok!

"Assalamualaikum," ucapku dengan nada suara bergetar.

Keringat dinginku keluar, berkali-kali istigfar aku ucapkan agar tetap kuat menerima kenyataan.

Clekek ....

Pintu dibuka, wanita cantik berambut panjang, tampak seumuran denganku, menatap penuh kebingungan.

"Kamu Resti, bukan?" tanya-nya dengan mata yang membesar tanpa berkedip.

Brak!

Terdengar ada suara benda yang jatuh dari dalam.

Aku tersenyum seramah mungkin. Detik berikutnya Bang Ardan turut keluar.

"Dek Resti," lirihnya dengan sorot mata sulit kujabarkan.

"Boleh saya masuk ke dalam?" tanyaku dengan masih menebar senyuman.

Mengangguk Susi. Aku langsung mengikuti langkahnya.

Kini kami duduk di sofa yang tersedia. Apartemen ini benar-benar mewah dan nyaman.

"Dek, maafkan Abang! Sebenarnya nanti malam Abang ingin membahas ini," ujar suamiku.

Susi hanya menunduk tak berani mengangkat wajahnya.

"Resti yang minta maaf pada Abang, dan Susi. Karena Resti, hubungan kalian jadi terhalang. Namun, takdir Allah tak bisa dielakkan, Bang. Jodoh, rezeki, dan maut sudah menjadi kehendakNya."

"Abang tahu, Dek. Abang bersalah, tapi Abang tak mampu melenyapkan rasa Abang pada Susi. Abang ingin menikahinya walau hanya pernikahan sirih. Abang berharap Adek tidak keberatan," papar Bang Ardan dengan jujur.

Aku melihat keseriusan dalam bola matanya. Besar rasa cinta Bang Ardan pada Susi membuat hatiku pilu.

Ya, Allah ....

Apa yang harus aku lakukan?

Bersambung.

Komen (4)
goodnovel comment avatar
Alwan Amir
cerai jauh lebih baik da
goodnovel comment avatar
Isabella
mintalah cerai . sekarang aja udah bohong
goodnovel comment avatar
Yuli Defika
msh menyimak apa jawaban Resti
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Wanita Lain Dalam Hatiku   Sebuah kesepakatan

    Judul: Wanita lain dalam hatiku (Maafkan aku, istriku)***POV Ardan.Saat aku tengah duduk bersantai di dalam kamar Apartemen milik Susi, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu sambil mengucap salam.Aku mendengar suaranya seperti tidak asing bagiku.Susi membukakan pintu, dan Susi berkata. "Kamu Resti, bukan?"Ponsel yang aku pegang, sontak jatuh ke lantai. Kemudian aku mencoba meraih kembali dan menjenguk ke luar.Ternyata benar, Resti yang datang. Ia meminta izin untuk masuk, dan Susi mempersilakan.Entah dari mana istriku tahu aku di sini.Setelah duduk di dalam, kini aku berkata jujur, dan tak disangka, tanggapan Resti masih sangat lembut dan sabar. Ia meminta maaf, dan mencoba mengingatkan aku tentang takdir Allah.Aku terharu, hatiku bergetar. Namun, cintaku pada Susi tak bisa lagi aku sembunyikan."Bagaimana keputusanmu, Dek? Apakah dirimu mau menerima Susi sebagai

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Wanita Lain Dalam Hatiku   Hari pertama memulai kesepakatan

    Judul: Wanita lain dalam hatiku (Maafkan aku, istriku)***Cukup lama aku dan Resti berada di panti asuhan. Semua yang ada di sini bersikap sangat ramah. Aku merasa nyaman.Setelah itu, aku dan Resti menuju pulang ke rumah.Dalam perjalanan Resti memintaku untuk berhenti."Bang, kita makan di sana saja yuk! Kalau Resti memasak, nanti Abang menunggu lama," ucapnya dengan lembut."Baik, Dek."Aku menepikan mobilku. Selama ini tak pernah istriku meminta diajak makan di luar. Sesekali tak apalah aku menuruti keinginannya.Toh dalam sebulan lagi aku akan mendapat izin darinya untuk menikahi Susi, wanita yang sangat aku cinta.Kami duduk di meja paling sudut. Restoran ini cukup mewah dan memberikan suasana tenang. Setiap meja berjarak cukup jauh dari meja yang lain.Entah kenapa, aku merasa salah tingkah."Dek, tumben makan spageti," ucapku sambil mengerutka

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Wanita Lain Dalam Hatiku   Perubahan sikap istriku (Hari ke-2)

    .Judul: Wanita lain dalam hatiku (Maafkan aku, istriku)***Aku berlari masuk ke dalam kamar Apartemen.Pintu tak dikunci, aku langsung menerobos masuk.Terlihat Susi sedang tersenyum mentapku penuh dengan kemanjaan."Susi, tadi katamu sedang sakit," ucapku sambil mengerutkan kening.Susi bangkit dari duduknya, kemudian ia berjalan ke arahku. Diraihnya tanganku dengan lembut, dan berkata. "Kalau tidak bilang begitu, pasti Mas tidak akan datang. Aku tahu, Mas adalah tipe yang tak suka mengingkari janji."Jadi Susi berbohong demi bisa membuatku mengingkari janjiku pada Resti?"Ini tidak lucu! Mas tak suka dipermainkan seperti ini!" hardikku.Ini adalah pertama kali aku berucap dengan nada tinggi pada Susi.Entah kenapa, hatiku terasa kesal. Walaupun aku tahu, Susi melakukannya hanya untuk bertemu denganku."Mas, jangan marah! Aku cuma ....""Cukup!"

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Wanita Lain Dalam Hatiku   Hari ke-3

    Judul: Wanita lain dalam hatiku (Maafkan aku, istriku)***Malam ini aku tak bisa tidur dengan tenang lagi. Walau tadi aku mencoba memejamkan mata duluan. Namun, akhirnya terbangun.Kutatap Resti yang pulas tertidur. Posisinya memunggungiku lagi malam ini.Jam dinding menunjukkan pukul 12 lewat. Lama aku perhatikan wajah serta tubuh Resti.Semua sempurna, tak ada sedikit pun noda di wajahnya. Resti begitu cantik dan mulus.Berdebar dadaku ketika Resti menggeliat membalikkan tubuh ke arahku.Saat tidur begitu, Resti tetap terlihat cantik. Apa aku lelaki yang tak bersyukur selama ini?Tidakkah seharusnya aku menerima Resti dan menyayanginya?Tidak, tidak! Aku hanya mencintai Susi. Kami sudah saling memadu kasih sejak SMA dulu.Maafkan aku, istriku..Pagi harinya, seperti biasa aku berangkat ke kantor setelah selesai sarapan."Bang, nanti

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Wanita Lain Dalam Hatiku   Hari ke-4

    ***POV Resti.Ini adalah hari ke-empat. Dingin memang sikapku pada Bang Ardan.Namun, bukan tanpa alasan. Hari pertama saja, Bang Ardan sudah mengingkari janjinya.Aku menyuruh seseorang membuntutinya yang pergi begitu saja. Ternyata Bang Ardan ke Apartemen Susi.Lemas tubuhku saat mendapat informasi itu. Padahal sebulan waktu yang aku berikan hanyalah semata-mata untuk membuatnya menjauh dari Susi, dan beralih mencintaiku.Akan tetapi, aku salah. Besar rasa kasih sayang Bang Ardan untuk Susi, tak bisa aku gantikan.Tiga tahun, bukan tiga bulan. Harusnya kebersamaan kami bisa membuahkan keturunan.Sayangnya, Bang Ardan memang jarang menyentuhku. Selama ini aku tak berpikir macam-macam. Aku megira ia terlalu lelah dalam bekerja.Ternyata ada wanita lain dalam hati suamiku. Rasa sakit ini bagaikan sebuah luka yang dilempari garam dan cuka. Perih, panas, sakit, tapi tak bisa berbua

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Wanita Lain Dalam Hatiku   Menginap di rumah orang tua

    Judul: Wanita lain dalam hatiku (Maafkan aku, istriku)***POV Resti."Kalau begitu, kenapa Mbak bersikap seolah-olah bagai malikat kemarin? Mbak berkata dengan begitu lembut di hadapan Mas Ardan. Mbak sendiri yang meminta waktu selama satu bulan untuk memberikan persetujuan," papar Susi dengan sinis.Aku menetralkan degup jantungku. Besar nyali wanita kecintaan suamiku ini. Ia datang ke rumahku hanya untuk bertanya perihal perubahan sikap Bang Ardan."Dirimu hanya orang asing dalam keluarga saya. Tidak ada yang harus saya jelaskan padamu. Masalah waktu yang saya berikan, bukankah kalian sudah mengingkarinya? Maka dari itu, semua saya anggap gagal menjalani amanah yang sudah saya berikan."Tersungging bibir Susi, kemudian mencibir. "Jadi, Mbak Resti tahu kalau Mas Ardan datang menemui saya? Harusnya Mbak sadar, kalau cinta Mas Ardan itu hanya milik saya. Mbak tidak usah mengancamnya lagi. Mbak cantik dan kaya, kena

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Wanita Lain Dalam Hatiku   Hari ke-5

    Wanita lain dalam hatiku (Maafkan aku, istriku)***POV Ardan.Aku pulang ke rumah sendirian. Istriku tinggal di rumah orang tuanya untuk dua hari ke depan.Saat malam, mataku enggan terpejam. Pikiranku selalu tertuju pada Resti.Perubahan sikapnya, mungkinkah karena permintaanku untuk berpoligami?Bagaimana jika Resti mengajukan perpisahan?Bukankah itu yang aku inginkan sedari dulu?Kenapa sekarang, aku malah gelisah dan takut kehilangannya..Pagi tiba, mataku sembab karena tak tidur dengan benar. Tak ada sarapan pagi ini di meja.Aku berangkat dengan perut kosong. Tidak ada niat untuk sarapan di luar. Biarlah nanti siang saja.Resti pasti akan mengirimkan bekal makan siang untukku nanti.Saat di kantor, aku fokus mengerjakan semuanya. Hingga ponsel yang aku silent, terus saja bergetar.Aku meraih dengan cepat, berharap Re

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Wanita Lain Dalam Hatiku   Bahagia yang terusik

    Judul: Wanita lain dalam hatiku (Maafkan amu, istriku)***"Benar, Dek. Abang sedang kecewa, kecewa pada diri Abang sendiri karena telah menyakiti perasaanmu," ucapku dengan menggenggam tangannya."Sudahlah, Bang. Semuanya sudah terjadi, Resti adalah istri pilihan orang tua Abang, bukan pilihan hati Abang. Sedangkan Susi, dia wanita yang Abang cintai. Tempat kami berbeda dalam kehidupan Abang. Izinkan Resti merenung untuk satu malam ini lagi. Besok Resti akan pulang memberikan jawaban," papar istriku dengan datar.Ada ketakutan pada hatiku setiap kali kalimat demi kalimat keluar dari mulut Resti. Lembut memang, tapi seperti tamparan untukku.Tak lama kemudian, Ayah mertua pulang."Eh, ada Nak Ardan. Tidak ke kantor?" tanya Ayah."Ke kantor tadi, Yah. Tapi sengaja pulang lebih awal," sahutku."Oh, begitu. Nak Ardan ingin menjemput Resti?" tanya-nya lagi."Iya. Resti belum mau pulang hari ini.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Wanita Lain Dalam Hatiku   Tamat

    Persahabatan yang ternoda.Part: 48.***Semua yang berada di luar, menjadi masuk menemui Rama.Layla mencoba menghapus air matanya. Namun, Naomi lebih dulu menangkap tangan Layla.Perlahan Naomi menyentuh wajah Layla. Diusapnya mata yang sudah basah itu. Bukannya reda, tangis Layla malah semakin pecah."Lay, maafkan aku!" Naomi memeluk Layla.Semua beralih menatap ke arah mereka berdua.Kini Naomi dan Layla berbicara di luar. Abraham dan Dev juga turut menyusul."Apa dirimu benar-benar mau memaafkan saya?" tanya Layla.Mengangguk Naomi tanpa ragu, dan berkata. "Iya, Lay. Lupakan yang telah berlalu! Sekarang kita sudah memiliki kebahagiaan masing-masing. Jangan pernah membuatku menjauhimu lagi. Aku menyayangimu," ucap Naomi."Saya berjanji, tidak akan pernah kesalahan yang sama terulang. Teirma kasih, Naomi. Saya juga menyayangimu," papar Layla.Terharu Abraham dan Dev. Keduanya enggan mengganggu, hanya menatap dari belakang..Hari berlalu ....Kini kehidupan Layla sudah sempurna. Pe

  • Wanita Lain Dalam Hatiku   Kasus pertama yang Abraham tangani di indonesia

    Persahabatan yang ternoda.Part: 47.***Setelah menikah, Layla tetap tinggal di rumah miliknya sendiri. Abraham mengalah, karena sang istri memiliki tanggung jawab atas toko besar yang dipunyai.Tak ada yang berubah. Sepasang pengantin baru itu masih memanggil dengan sebutan Tuan, dan Nona.Bagi yang mendengarnya akan merasa iri, karena sebutan itu terkesan unik dan romantis."Nona manis, hari ini ada kasus yang sangat besar. Seorang klien saya berasal dari kalangan bawah. Bahkan untuk menyewa jasa saya pun, ia menggadaikan sebuah surat rumah," ujar Abraham."Benarkah, Tuan? Kalau begitu dirimu harus semangat! Kalau boleh saya tahu, apa permasalahan yang sedang dihadapinya?" tanya Layla sambil memakaikan kancing baju sang suami."Bapak itu namanya, Pak Samsir. Beliau hanya seorang penjual ketoprak keliling. Saat Pak Samsir berjalan mendorong gerobak jualannya, tiba-tiba melaju sebuah mobil dengan kecepatan tinggi. Pak Samsir yang hendak menyeberang hampir terlindas, untungnya pengend

  • Wanita Lain Dalam Hatiku   Pernikahan Layla

    Persahabatan yang ternoda.Part: 46.***Dua bulan kemudian ....Layla dan Abraham semakin dekat, bahkan rasa itu sudah tumbuh di hati Abraham."Bu, jika aku ingin mempersunting Layla, apakah Ibu setuju?" tanya Abraham dengan ragu-ragu.Berkaca-kaca mata Mira, ia terharu sekaligus bahagia. Layla sudah akrab pula dengan dirinya. Bagaimana mungkin Mira tak merestui."Tentu saja Ibu setuju," sahut Mira senang.Abraham tersenyum sembari memeluk sang ibu. Rencananya lamaran akan dilakukan nanti malam. Jika Layla menerima, maka pernikahan segera dilangsungkan dalam waktu dekat.***Ketika hari mulai gelap, Abraham bersiap-siap dengan detak jantung yang semakin kencang.Gugup Abraham ingin menyatakan cinta pada seorang janda kembang. "Sudah siap?" tanya Mira mengedipkan sebelah matanya."InsyaAllah, Bu."Detik berikutnya mereka berangkat. Dua puluh menit perjalanan, akhirnya Abraham dan Mira sampai.Gemetar lutut Abraham ketika mencoba keluar dari mobil. Mira tertawa kecil menyaksikan keg

  • Wanita Lain Dalam Hatiku   Keluarga untuk Layla

    Persahabatan yang ternoda.Part: 45.***Cukup lama Layla tak sadarkan diri, bahkan Abraham masih setia menemani. Cika pun datang dikabari oleh Karin.Sedangkan di sisi lain, Dev pulang dengan rasa sesal. Entah apa yang membuatnya bisa berkata sekejam itu pada Layla.Namun, tiba-tiba ia merasa bersalah. Biar bagaimana pun juga, Layla tetaplah berjasa dalam hidupnya.Gundah hati Dev. Ia sangat marah karena Layla hampir merusak rumah tangganya. Namun, Dev tersadar, dirinyalah yang awal mula menumbuhkan benih cinta.Sampai di rumah, Dev langsung memeluk Naomi dengan erat. Tangisnya pecah, tubuhnya gemetar hebat."Ada apa, Mas?" tanya Naomi bingung."Mas sudah mendatangi Layla. Mas mencacinya, tapi Mas lupa bahwa sejahat-jahat Layla, dia tetaplah peduli pada putri kita, dan juga kehidupan kita, Noami. Mas malah menghakiminya dengan kata-kata kasar tadi."Terdiam Naomi mendengarkan perkataan sang suami. Dirinya tahu, Dev sudah tak memiliki perasaan lagi pada Layla. Bahkan Naomi senang, jik

  • Wanita Lain Dalam Hatiku   Kata-kata Dev membuat Layla tersiksa

    Judul: persahabatan yang ternoda.Part: 44.***Sore itu Abraham dan Layla semakin akrab. Namun, tak ada getaran apa-apa di hati mereka."Saya permisi pulang lebih dulu. Ada klien yang akan datang ke rumah nanti. Semoga kita bisa bertemu lagi," ujar Abraham."Baiklah. Hati-hati di jalan," sahut Layla.Seperginya Abraham, Layla masih terpaku di kursi kayu yang ia duduki.Menyaksikan banyak pasangan yang lalu lalang. Betapa hati Layla merindukan kasih sayang.'Bagaimana mungkin, aku bisa melupakan Dokter Dev. Sedangkan kelembutan dan kenyamanan itu hanya pernah aku dapatkan darinya," batin Layla.Jatuh perlahan air mata itu. Tak bisa dipungkiri, cinta untuk Dev begitu dalam."Nyonya Layla, ada yang ingin bertemu di rumah. Orang itu sudah menunggu dari tadi," ucap Cika yang tiba-tiba datang menyusul Layla."Siapa?" tanya Layla tak bersemangat."Lihat saja sendiri. Ayo pulang."Layla tak banyak bicara lagi. Ia pun pulang bersama Cika. Saat ini hanya Cika yang setia menemaninya.'Maaf, Nyo

  • Wanita Lain Dalam Hatiku   Utuh kembali, bersemi lagi.

    Persahabatan yang ternoda.Part: 43.***Sebisa mungkin Cika membuat Naomi mau bertemu dengan Layla. Hingga akhirnya pertemuan sudah diatur di sebuah restoran ternama.Naomi penasaran kenapa Layla ingin berjumpa dengannya lagi. Emosi Naomi yang sudah menumpuk, ingin segera ia luahkan pada tempatnya.Tepat pukul 14: 30 Layla dan Naomi bertemu.Berdebar dada Layla saat menatap kembali mata sendu Naomi. Mata yang dulu meneduhkannya, mata yang dulu memandangnya penuh cinta."Naomi," lirih Layla dengan suara yang gemetar."Apa maumu? Apa ingin membanggakan diri atas kemenanganmu menghancurkan kebahagianku?" tanya Naomi."Tidak, Naomi. Saya ingin meminta maaf."Tersungging bibir Naomi saat mendengar ucapan Layla. "Dulu kau pun pernah berkata demikian."Jatuh bulir bening itu membasahi pipi yang sudah tak berhias seperti sebelumnya. Layla memang kehilangan Naomi sejak ia menjalin asmara dengan Dev.Layla ingin meraih cinta dari sang pujaan, malah kehilangan cinta dari sahabat terbaiknya."

  • Wanita Lain Dalam Hatiku   Berduka lagi

    Persahabatan yang ternoda.Part: 42.***Di dalam mobil, Naomi tak berkata apa-apa. Hanya air matanya yang mengalir begitu saja."Mas tak menyangka, bisa-bisanya kau bersama pria lain membawa Jelita. Sekarang Mas mengerti, kenapa dirimu menolak diajak pulang ke rumah," ujar Dev yang masih gemetar menahan emosinya."Terserah apa yang mau Mas katakan tentangku. Namun, satu hal yang pasti. Aku bukan dirimu, Mas. Aku masih tahu dengan batasan-batasan itu. Mas Abraham memang tadi bersamaku. Akan tetapi kami tak sengaja bertemu. Lagi pula, dia hanyalah anak teman Mama. Aku malu dengan tindakanmu yang semena-mena. Bahkan Mas lupa, bahwa Mas sendiri sedang bermain gila dengan Layla. Turunkan aku di sini! Aku tak sudi satu mobil dengan Mas lagi," papar Naomi panjang lebar.Setelah cukup lama Naomi berdiam diri menahan segala gejolak hati. Akhinya semua tertumpah. Dev terpaku mendengar penuturan Naomi. Ia semakin merasa bersalah karena telah memukul Abraham tanpa mendengarkan penjelasannya."M

  • Wanita Lain Dalam Hatiku   Rumah tangga yang semakin rumit

    Persahabatan yang ternoda.Part: 41.***Ketika pagi menyapa, Layla dan Dev bersiap untuk pulang ke Jakarta. Tampak cerah raut wajah Layla, rencananya telah berhasil. Ia berpikir, setelah ini Dev tentu akan jatuh ke dalam pelukannya lagi.Waktu berjalan ....Suasana hening tanpa ada yang membuka obrolan. Ketika keduanya sudah sampai, Layla sengaja mengulur waktu untuk tetap bisa bersama Dev."Dokter Dev, saya ingin meminta waktumu sebentar saja untuk menemani saya mengambil sesuatu di agen barang perlengkapan toko milik saya itu," ucap Layla."Baiklah, tapi saya tak bisa lama," sahut Dev.Layla mengangguk. Dev masih tak tahu, jika dirinya sudah masuk dalam perangkap Layla.Saat Layla sampai di tempat tujuannya. Dev diminta untuk mengangkatkan beberapa barang ringan. Kemudian Layla mengabadikan lagi gambar Dev itu. Tentunya untuk memanasi situasi.Detik berikutnya, Layla langsung mengunggah ke sosial media miliknya. Seperti biasa, Melati yang gemar mengecek akun Layla itu pun melihat

  • Wanita Lain Dalam Hatiku   Rencana licik Layla berhasil

    Persahabatan yang ternoda.Part: 40.***Layla menarik nafasnya panjang, sembari menetralkan perasaan. Cukup lama ia berpikir, akhirnya muncul satu ide di kepalanya."Setelah saya mencabut tuntutan. Saya mau Dokter menemani saya ke luar kota untuk seminggu ke depan," ujar Layla."Cuma itu?" tanya Dev dengan rona wajah berseri.Layla mengangguk pelan. Namun, di hati tersirat satu keinginan untuk membuat cinta Dev tumbuh lagi selama waktu seminggu nanti.***Di sisi lain, Naomi dan Melati dibebaskan. Cika suda memberi surat pernyataan berdamai atas perintah Layla.Waktu berjalan ....Naomi mengambil Jelita dari pelukan Dev. "Aku tak tahu kenapa Layla bisa mencabut tuntutannya. Tapi apa pun itu, aku tetap tidak akan berterima kasih, atau pun minta maaf padanya," ujar Naomi.Dev berdehem pelan, sambil menyerahkan Jelita."Mama yakin, perempuan jalang itu punya tujuan lain," sahut Melati."Sudahlah, Ma. Mama selalu memperkeruh suasana. Layla melakukan ini karena Jelita. Harusnya kalian be

DMCA.com Protection Status