Share

Jalan - Jalan

Aster melamun di depan jendela kamar. Dia melihat halaman samping tengah dipangkas rumputnya. Padahal hari mulai terik.

Matahari bersinar gagah tanpa adanya awan menghalangi. Sudah lewat jam baik untuk berjemur. Panas berubah menyengat merambat lemah melalui kaca jendela.

Tok! Tok!

"Ya," sahut Aster.

Pintu terbuka. "Mbak, turunlah makan. Apa mau aku ambilkan bawa kemari?" tanya Tomy.

Aster memang belum mau makan sejak tadi pagi sudah diajak Safira. Sampai Safira dan Rendra berangkat kerja pun dia belum mau turun ke ruang makan. Mereka tidak memaksa Aster.

"Aku ke bawah saja," hela Aster. Dia pun mengikuti Tomy menuju ruang makan.

Anti menyajikan nasi dan lauk untuk Aster. Tomy sendiri menemani sambil mengemil buah. Dia mengamati Aster yang tidak begitu bersemangat menyendok.

"Apa yang terjadi pada Brian?" Aster berhenti sejenak.

Tomy menelan sepotong apel. "Wajib lapor. Belum banyak bukti yang bisa menahannya."

"Dia berada di rumahnya?"

"Iya. Tapi jangan takut. D
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status