Share

Omong Kosong

Setelah seharian tanpa kabar aku mencoba mengubungi lagi Sari untuk memastikan keseriusan apa yang dia ucap semalam. Karena ternyata aku baru sadar bahwa menunggu kepastian jauh lebih berat. Aku masih tidak yakin Sari serius mengucapkan itu, karena memang tidak ada alasan bagi kami berpisah.

“Hallo selamat pagi sayang,” sapaku setelah telephoneku di angkat oleh Sari.

“Tolong jangan panggil aku sayang lagi ya,” jawab Sari dengan jutek.

“Lah kenapa?” tanyaku pura-pura bodoh.

“Status kita sekarang hanya sebatas teman tidak lebih,” jawab Sari dengan dingin.

“Kamu beneran mau putus?” tanyaku memastikan.

“Iya, aku mau kita putus,” jawab Sari dengan dingin.

“Tapi kenapa?” tanyaku yang masih penasaran.

“Kita lebih baik temenan aja, aku mau fokus ke kuliahku dulu,” jawab Sari dengan tegas.

Setelah mendengar penjelasan dari Sari aku mencoba tetap bersika
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status