Meskipun Gio sudah memberikan Solusi mengenai permasalahan yang dihadapinya, Mahendra masih memikirkan solusi lain. Dia tidak ingin menyelesaikan masalah dengan menambah masalah baru yang mungkin akan berdampak buruk di kemudian hari. Baginya sekarang yang terpenting adalah mengetahui siapa ayah biologis bayi yang dikandung Joanna dan memintanya bertanggung jawab. Masalahnya dia masih belum menemukan petunjuk apapun.
Sudah hampir dua sepekan, sejak berita itu terbit pertama kali, memang tidak seheboh di awal pemberitaannya. namun, Mahendra masih mendapat kabar bahwa beberapa acara gosip masih menayangkannya. Beberapa acara gosip masih membahas berita Joanna dan menyayangkan sikap diam kedua belah pihak. Mahendra sejujurnya tidak peduli, dia hanya khawatir bila berita itu tetap diliput maka akan berpengaruh pada nilai sahamnya.
Mahendra sedang duduk dengan per
Mahendra sedang merasa cemas. dia sudah meminta Gio untuk mempertemukannya dengan William, ada hal penting yang harus didiskusikan dengan manajer Alexa itu. Mahendra merasa harus membicarakan dengan Manajernya terlebih dahulu sebelum berbicara dengan Alexa. karena bagaimanapun juga Mahendra berpikir pak William dapat berpikir lebih jernih dan objektif dalam melihat masalahnya. Dia bahkan tidak peduli bila waktu sudah menunjukkan lewat dari jam makan malam. Tapi masalahnya orang yang ditunggunya masih belum juga menunjukkan batang hidungnya. padahal Gio sudah mengatakan bahwa Pak William bersedia untuk datang memenuhi undangan makan malamnya.Mahendra sedang berada disebuah restoran mewah bergaya klasik. dia bahkan memilih tempat yang sedikit lebih private karena tidak ingin pembicaraan yang bersifat pribadi ini sampai tersebar. Dia masih mengenakan setelan kerja. Walaupun jas telah dia lepaskan dan d
Keesokan harinya pak William mengajak Alexa ke kantor Mahendra. Pak William berkata bahwa Mahendra semalam meminta mereka untuk datang dan membicarakan hal penting. Tanpa menaruh kecurigaan sedikitpun Alexa menurut. Tentunya pria itu tidak akan menghubunginya bila bukan mengenai pekerjaan.Dirinya dan pak William tiba di lobby perusahaan milik Mahendra. Mereka menunggu beberapa saat di sofa tamu sebelum tiba-tiba pak William berdiri dan ternyata Mahendra datang menghampiri mereka, dia menjabat tangan pak william dan langsung memeluk Alexa. Alexa terkejut dengan tindakan yang dilakukan Mahendra. Namun, tidak bisa menghindar karena tubuhnya sudah dipeluk erat oleh pria itu."Terima kasih sudah datang," bisiknya.Alexa memandang tidak mengerti pada tindakan Mahendra namun pria itu justru mengacuhkan tatapannya da
Mahendra menekan klakson mobilnya dengan penuh emosi. Jalanan di depannya macet parah sedangkan dia sudah dikejar waktu saat ini."Jemput aku," ucap Alexa di telepon ketika Mahendra mengangkat panggilan darinya."Memangnya asisten manajer mu tidak bersamamu?" Balas Mahendra dongkol. Dia sedang berkutat dengan berkas yang tingginya mengalahkan gunung fuji di jepang."Aku sudah memintanya pulang, karena hari ini aku sangat ingin tunanganku menjemputku," ucap Alexa dengan penekanan yang disengaja saat dia mengucapkan kata ‘tunangan’.Rasanya Mahendra ingin membanting benda pipih di tangannya. "Pulang saja dengan taksi," ujar Mahendra memberikan solusi seenaknya."Ohh.. apa seorang pengusaha sukses akan menelantarkan
Nathalie datang berkunjung ke kantor kakaknya. Bukan tanpa alasan, dirinya sedang mengemban tugas penting untuk membawa abangnya pulang. Ayahnya sangat ingin bertemu dengan kakaknya yang seolah selalu saja menghindar untuk pulang ke rumah. Darmawan marah karena Mahendra belum juga membuat keputusan mengenai hubungannya dengan Joanna. Justru Mahendra lebih sering terlihat bersama Alexa sang brand ambassador. Ayahnya merasa tidak enak pada Heru yang merupakan sahabat dan partner bisnisnya. Tadinya Darmawan sudah berencana mendatangi Mahendra ke kantornya langsung. Namun, Nathalie dengan segera mengajukan diri. Dia tidak akan menyiakan kesempatan agar dapat ke kantor kakaknya dan bertemu dengan Giovano. "Lo tau nggak, semalam gue ketemu pak Gio di kelab. Oh my god,, he's so
Seketika Nathalie merasa jantungnya berhenti. Bagaimana bisa Gio bersikap semanis itu didepannya. Tidak seperti biasanya. Biasanya kak Gio akan bersikap acuh seolah memusuhinya.“wah... sahabat dan adikku sungguh kejam. Kau berencana menusukku dari belakang, Gio?" Ucap Mahendra dengan nada dibuat terkejut sambil beranjak dari kursinya dan duduk disamping Nathalie.Mahendra mengusap lembut puncak kepala adiknya. "Terima kasih sudah mengabariku adik kecil. Pulanglah dan bilang pada ayah, kalau kakak akan pulang nanti malam," ucap Mahendra lembut.Nathalie menyingkirkan tangan kakaknya dari kepalanya. dia tidak ingin terlihat seperti bocah ingusan di depan Gio selain itu rambutnya juga bisa berantakan karena ulah kakaknya."Kakak bisa menelpon ayah sendiri, lagipula aku tidak akan langsung pulang," ucap Nathalie. Dia masih ingin berlama-lama melihat Gio. kenapa kakaknya suka sekali mengusirnya."Apa kau memiliki janji kencan?" Tebak Mahendra
Bel apartemen Alexa berbunyi beberapa kali membuat Alexa kesal. Dia melihat jam di dinding sudah hampir pukul 10 malam. Dengan wajah cemberut dan menggerutu Alexa beranjak dari ranjang besarnya."Ya Tuhan.. siapa yang bertamu di jam selarut ini. Benar benar nggak sopan," gerutu Alexa sambil berjalan menghampiri pintu. Alexa membuka pintu Apartemen dan terkejut melihat Mahendra sudah berdiri sambil bertolak pinggang tepat di depan pintu apartemennya.Tanpa dipersilahkan masuk, Mahendra dengan santai mendorong Alexa dan masuk ke apartemen gadis itu tanpa permisi. Sambil memperhatikan ruangan apartemen Alexa sekilas. Mahendra memilih duduk di kursi makan yang menyatu langsung dengan dapur Alexa. Alexa dibuat kebingungan dengan tingkah Mahendra"Apa yang kau lakukan di apartemenku selarut ini, Mahendra," ucap Alexa kesal."Tidak ada. Hanya datang mengunjungi tunanganku," jawab Mahendra santai.Alexa nampak memutar bola matanya. "Pulanglah pak
"Kau Yakin?” Tanya Mahendra lagi.“tidak Terima Kasih,"Mahendra tampak sedikit kecewa mendengar ucapan Alexa."Dan letakkan kaleng itu ke tempat semula," ucap Alexa karena Mahendra terlihat akan menyambar soft drink terakhir yang ada di dalam plastik.“Kau yakin tidak ingin tahu rencananya?” Ucap Mahendra lagi ketika sudah berada di depan Alexa yang berdiri di dekat pintu.Alexa malah mendorong Mahendra keluar menjauh dari Apartemennya. “Tidak malam ini, karena aku benar benar lelah. selamat malam, Mahendra,” ucap Alexa kemudian membanting pintu apartemennya.Mahendra masih terdiam di depan pintu apartemen Alexa. “selamat malam, Alexa," ucapnya dengan sebuah seringai penuh misteri. Lalu dia berjalan menjauhi pintu Apartemen Alexa menuju lantai tempat dia tinggal.***Keesokkan harinya Alexa dibuat shock dengan beredarnya rekaman CCTV yang memperlihatkan dirinya sedang membuka pintu dan membiarkan seorang p
"Are you ready for this drama?'" Ucap Mahendra santai sambil berdiri dan memberikan tangannya untuk diraih Alexa.Bukannya meraih tangan tersebut, Alexa malah memonyongkan bibirnya. "You're a bastard, i hate you," balas Alexa sambil menepis tangan itu dan memilih berdiri tegak dengan kedua kakinya.Mahendra yang sadar tangannya tidak diraih Alexa memilih menepuk kedua tangannya. selain untuk mencairkan suasana juga untuk menghilangkan grogi yang dirasanya. Mahendra boleh saja terlihat tenang, tapi sebenarnya dia juga berdebar. ini pertama kalinya dia melakukan kebohongan publik seperti ini, dia bahkan bukan aktor. Dia juga cemas dan berharap semoga akting mereka dapat menipu semua mata. Mahendra tidak dapat membayangkan bagaimana nasib perusahaannya bila sandiwara ini terbongkar. Saham dan nama baik brand kosmetiknya dipertaruhkan disini.“bagaimana semua sudah siap," ucap William pada seorang staf yang tiba tiba muncul dari balik pintu.“sudah pa
Mahendra dalam perjalanan kembali ke kantor setelah mengantar Alexa ke lokasi syuting. Sepanjang perjalanan tadi Mahendra berusaha meyakinkan Alexa untuk membatasi komunikasinya dengan dunia maya dengan memberikan berbagai macam alasan. Mulai dari masalah privasi sang bintang hingga masalah keamanan karena kebiasaan Alexa yang terlalu terbuka di dunia maya bisa berdampak bagi keamanan gadis itu. Seseorang mungkin saja mengetahui setiap jadwal dan rutinitasnya hanya dengan menscroll akun media sosialnya. Berbagi terlalu banyak informasi dan kegiatan pribadi di akun sosial ibarat memberikan kesempatan seseorang menelanjangi kehidupan pribadi kita. Bukankah hal itu sangat mengerikan? Tapi seperti biasa, Mahendra harus siap kecewa karena gadis manis itu sama sekali tidak peduli apa yang diucapkannya.Apa Alexa tidak bisa mengambil pelajaran dari berapa banyak dia berhadapan dengan orang yang tidak dikenal yang tiba-tiba menghampiri dan menyapanya. Dari sekian banyaknya kiriman hadiah deng
Mahendra sudah memisahkan diri dari Alexa sejak dilihatnya rekan bisnisnya datang. Tapi tetap dia meminta Alexa menunggu. Karena pertemuan ini hanya penandatanganan MOU perjanjian. Dia yakin tidak akan memakan waktu lama, lagipula masih banyak pekerjaan yang harus dibereskannya dikantor. Setelah penandatanganan MOU dia akan mengantar Alexa dan kembali ke kantor.Dua orang pria menghampiri Mahendra, dengan sigap Mahendra menyambut tamu yang sudah ditunggunya. Mahendra segera mempersilahkan mereka duduk dan mulai memanggil waiters untuk mulai mencatat pesanan sarapan tamunya. Sedangkan Mahendra memilih untuk memesan kopi. Sambil menunggu kliennya selesai mengorder pesanan, diam-diam Mahendra mencuri pandang pada Alexa.Dari sudut matanya, Mahendra dapat melihat Alexa yang sedang asyik memakan sarapannya sambil memainkan handphone. Mahendra menggelengkan kepala memikirkan betapa gadis itu sedikitpun tidak bisa melepaskan diri dari gadget di tangannya. Entah keuntungan apa yang didapatnya
"Kita mau kemana?" Tanya Alexa menatap Mahendra yang sedang melajukan mobilnya dengan fokus. Jalanan di pagi hari tidak terlalu ramai namun tetap dibutuhkan konsentrasi tinggi demi menjaga keamanan diri sendiri dan juga pengendara lain "Sarapan," jawaban Mahendra sukses membuat Alexa terkejut. Ekspresi wajah terkejut mendengar jawaban Mahendra. mengapa pria ini mengajaknya sarapan diluar."Sarapan? aku bisa melakukannya di apartemenku,” protes Alexa.“tidak ada salahnya menemani tunanganmu dan sarapan bersama, bukan?” ucap Mahendra lagi.“Kamu pasti sedang mengigau," ucap Alexa tidak percaya.Mahendra tersenyum lebar penuh misteri. Alexa diliputi berbagai pertanyaan akan dibawa kemana dirinya oleh tunangannya ini. Mahendra suka sekali mengajaknya keluar namun tidak mau memberitahukan kemana tujuan mereka. Hal itu kadang membuat Alexa kesal.Alexa dan Mahendra berakhir di sebuah restoran mewah yang di atas gedungnya terdapat sebuah hotel bintang lima. Alexa memesan French Toast with s
"Apa itu?" Tanya Mahendra sambil menatap tajam buket bunga di tangan Alexa."Bunga lily," jawab Alexa santai sambil menciumnya. Alexa selalu suka aroma dari bunga berkelopak lebar ini."Dari," Mahendra mulai berdiri dan mendekati Alexa.Alexa memperhatikan buket bunganya dan tidak menemukan pengirimnya. Baginya hal itu sudah biasa. Namun karena Mahendra bertanya dia berpura memeriksa saja. Dunianya dan Mahendra sangat jauh berbeda. Mungkin bagi Mahendra bunga dikirim saat ada acara tertentu saja."Dari fans," jawab Alexa."Wah,,, apa mereka diperbolehkan mengirim hal semacam ini hingga ke tempat tinggalmu," selidik Mahendra."Mereka tahu aku menyukai bunga Lily dan sering mengirimkan hadiah kesini atau ke kantor management. Tidak perlu khawatir," terang Alexa."Wah,,, mereka sangat perhatian sehingga mengetahui bunga kesukaanmu," nada Mahendra sedikit terdengar sinis."Begitulah. Mereka hanya mencoba menunjukkan cinta dan dukungan mereka padaku," bela Alexa."Aku merasa tersaingi kare
“katakan kamu pasti memiliki masalah dengan Gio,” ucap Alexa.Dia baru tiba di apartemennya ditemani Mahendra. Pria itu dengan sopan memaksa masuk tanpa bisa dihentikan Alexa. dia berdalih sudah lama tidak mengunjungi apartemen tunangannya.“tidak. hanya perasaanmu saja,” ucap Mahendra. Namun dia menghindari tatapan Alexa. hal itu membuat kecurigaan Alexa semakin kuat.“sepertinya aku mulai bisa memahami kebiasaanmu, aku tahu kamu berbohong sekarang,” ucap Alexa sambil berkacak pinggang.Mahendra tidak menjawab dan memilih mengalihkan perhatiannya pada hal lain."Sebenarnya ada masalah apa diantara kalian," tanya Alexa lagi."Aku tidak ingin membahasnya," balas Mahendra."Tapi aku perlu memahami situasinya, agar aku bisa menentukan sikap," Alexa bersikeras.Bagaimana Alexa tidak bersikeras membahas masalah ini, selama di kantor Lovable tadi Mahendra seolah tidak memberikan kesempatan Gio untuk membahas secara detail dengan Alexa. Selain itu nada bicara Mahendra juga dingin dan sinis t
Alexa dan William datang berkunjung ke perusahaan Lovable atas permintaan Mahendra. Ada produk baru yang akan di launching dan Mahendra meminta Alexa khusus untuk datang ke perusahaan sebelum produk resmi dijual ke publik. Mahendra bahkan menyambut Alexa di lobby kantor saat dia mengetahui tunangannya sudah berada disana. Tentu saja tindakannya membuat semua mata yang ada disana menatap dengan tatapan terkejut bercampur penasaran. Apa pemilik perusahaan mereka akhirnya menentukan pilihannya. Apa itu berarti dia tidak akan bertanggung jawab atas kehamilan Joanna yang dikabarkan juga dekat dengannya?“apa Kabar Pak Wil,” sapa Mahendra pada William sambil menjabat tangannya.“seperti biasa. aku selalu baik,” balas William hangat.“syukurlah. Mari kita naik. semua orang sudah menunggu,” ucap Mahendra mempersilahkan William untuk jalan terlebih dahulu“aku senang kamu juga datang,” ucap Mahendra sambil tersenyum.“kalau bukan karena pak Wil yang memintanya aku enggan kesini,” Ucap Alexa be
Alexa turun dari mobil Mahendra dengan buru-buru. Lokasi syuting masih beberapa meter lagi. dia meminta diturunkan di sana karena tidak ingin mengganggu para kru rumah produksi yang sedang bekerja. mungkin dia harus berlari agar lebih cepat tiba.“Mbak Alexa,” sapa seorang pria membuat Alexa berbalik dan mendapati Andika. Seorang aktor muda yang menjadi lawan mainnya saat ini. dia memanggil Alexa ‘Mbak’ karena umur Alexa yang memang dua tahun lebih muda darinya.“hai, Dika, kamu juga baru datang?’ Tanya Alexa kaget karena lawan mainnya masih berkeliaran disini.“tadi aku ke mobil bentar mbak, lokasi juga masih kacau banget. kayaknya bakal ditunda 30 menit deh,” ucap Pria itu sambil menghampiri Alexa dan memeluknya.Alexa membalas pelukan itu. hal yang wajar di antara para pemain menyapa dengan berpelukan alias ‘cipika-cipiki’. selain menunjukkan kedekatan diantara pemain juga menandakan bahwa diantara mereka terjalin chemistry yang baik.“benarkah? syukurlah. aku pikir aku telat,” uc
"Bisakah kamu mengemudikan mobilnya lebih cepat," ucap Alexa panik."Bila aku menambah kecepatan lagi, kita mungkin akan ditilang," balas Mahendra tanpa melepaskan pandangannya dari jalanan."Aku bisa dimarahi sutradara bila sampai lokasi terlambat," ucap Alexa yang mengutuk dirinya."Sepertinya kamu memang pantas mendapatkannya karena melupakan syuting hari ini," balas Mahendra cuek.Mahendra langsung mendapatkan pukulan yang cukup keras di lengannya membuat pria itu sempat merintih kesakitan."Sebaiknya perhatikan jalanmu," ucap Alexa memperingatkan.Mahendra tertawa. Memangnya ucapannya salah. Tobby bahkan menelponnya beberapa kali sebelum akhirnya menelpon Mahendra dan menanyakan keberadaan gadis itu. Tentu saja Mahendra belum menemuinya karena hari masih sangat pagi.Tobby lalu menceritakan bila hari ini Alexa ada jadwal syuting dan malam sebelumnya dia menolak untuk berangkat bersama Tobby dan timnya. Dia bilang ingin membawa mobil sendiri. Setelah mendengarkan cerita Tobby, Mah
"Hai cantik, apa kabar?" Tanya Gio pada Nathalie sambil menatap layar ponselnya.Gio sedang melakukan video call dengan Nathalie yang masih berada di Sydney. Hubungan jarak jauh harus mereka lakukan sejak mereka berdua resmi menjalin hubungan. Walaupun begitu rindu ingin bertemu Nathalie, Gio berusaha tidak menampakkannya pada kekasihnya itu. Dia tidak ingin menambah beban pikiran Nathalie yang masih memikirkan restu dari kakaknya, Mahendra.Nathalie tersenyum sangat manis mendengar sapaan Gio. Sejak berhasil mendapatkan hati Gio, suasana hati Nathalie selalu berbunga setiap harinya. Sedikit gila memang. Tapi semenjak menyandang status kekasih Gio, Nathalie seolah memiliki alasan untuk lebih bersemangat kuliah. Dia ingin segera lulus dan kembali ke Jakarta agar tidak ada lagi jarak diantara mereka. Nathalie menjalani hidupnya dengan lebih berarti walaupun hal itu harus dibayar mahal dengan kehilangan keakraban dengan kakak satu-satu.Yah. Mahendra masih belum mau memberikan restunya