Share

Siasat baru

Yatri duduk di bangku, dalam keheningan rumah sakit dia mengingat segala kenangan bersama Uwa Nawi. Secepat itukah Uwa Nawi meninggalkannya, dia tidak menyangka kemarin adalah hari terakhirnya bersama Uwa Nawi. Hari terakhir mendapat nasehat bijak Uwa Nawi. Kuburan Uwa Nawi masih basah, seperti  pipinya yang yang tiada henti mengalirkan air mata.

Difa mulai membaik, tetapi dia masih butuh perawatan intensif untuk menyembuhkan luka di kepalanya. Saat itu Hani setia mendampinginya, dia sudah enggan kembali ke rumah Bu Anne. 

"Kak, makan dulu, sejak kemarin Kak Yatri tidak makan," kata Hani menyodorkan satu nasi kotak.

Yatri hanya menggelengkan kepala, tak melirik sedikitpun ke makanan itu.

"Ayolah, Kak. Ini belum berakhir, ketiga anak Kak Yatri butuh kakak, Difa belum sembuh, Trixa juga masih dalam penanganan, kalau Kak Yatri sakit, siapa yang menguatkan mereka?"

"Apakah aku mampu melewati semuanya, Hani? sementara s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status