Share

241-NYEGIK

last update Last Updated: 2022-03-20 11:33:59

Nyegik, adalah salah satu keilmuan yang dipelajari oleh para manusia-manusia yang ingin sekali mendapatkan kekayaan dengan cara yang instan. Suatu keilmuan ini sering sekali dilakukan oleh manusia beberapa puluh tahun yang lalu, di mana belum banyak kota-kota besar dengan gedung yang tinggi seperti sekarang.

Nyegik, atau babi ngepet dalam bahasa Indonesia. Memang menjadi salah satu keilmuan yang populer yang dilakukan manusia di Gunung Sepuh beberapa puluh tahun yang lalu, mereka rela mengubah tubuhnya menjadi seekor babi hutan. Yang berkeliling setiap malam untuk mencari uang demi memperkaya dirinya.

Keilmuan ini, yang mereka pelajari di Gunung Sepuh. Sama sekali tidak memerlukan tumbal apapun, mereka hanya mengorbankan dirinya sendiri.

Ketika mereka melakukan nyegik, biasanya dilakukan oleh dua orang, jika suaminya yang berkeliaran makan istrinya yang berjaga agar suaminya tidak tertangkap oleh warga saat salah satunya berubah menjadi babi dan berkeliaran d

pujangga manik

Selamat hari minggu ya Nyegik atau babi ngepet tidak sama seperti di film-film yang gampang sekali berubahnya, dan babi ngepet tidak akan dengan mudah ditangkap, kalaupun ditangkap. dia otomatis akan berubah menjadi manusia dan tidak akan terjebak di dalam bentuk babi dalam waktu yang lama

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rina Rin
udah panjang lebar dijelaskan babi ngepet adeeeh. masih aja ditulis di diskripsinya.. thor2 habis koin baca babi ngepet.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • WARUNG TENGAH MALAM   242-CAHAYA YANG DIPADATKAN

    Sratt Dengan tenaga yang masih dia simpan di dalam dirinya, dia mencakar pilar-pilar tersebut. Dan terlihat bekas cakaran yang tipis dari pilar-pilar itu. Memang pilar-pilar yang besar itu sangatlah kuat, dan tidak bisa dihancurkan dengan mudah. Sehingga, Tap Tap Tap Sima melompat di antara pilar-pilar itu sambil terus-menerus mencakar pilar tersebut dengan kukunya, sebuah kuku yang sangat tajam, yang mungkin saja bisa memotong para makhluk hingga menjadi beberapa bagian dalam sekali cakar. Namun, berbeda dengan pilar-pilar ini. Bekas cakaran Sima yang tajam itu hanya sedikit membekas. Sehingga ketika Sima melompati beberapa pilar tersebut, bagian kaki belakangnya ikut menendang pilar tersebut sambil melompat. Dan mencoba segala cara agar pilar-pilar tersebut cepat runtuh. Apa yang dilakukan Sima rupanya tidak diketahui oleh Kaliki, dia hanya memandang lawannya yang kini berlaku aneh dari bawah. Bahkan dia tampa

    Last Updated : 2022-03-20
  • WARUNG TENGAH MALAM   243-TERPOTONG

    Sebuah bangunan yang megah yang sebenarnya adalah gua yang gelap apabila kita melihatnya dengan mata manusia normal. Kini tampak berantakan, banyak tembok-tembok yang berlubang di segala arah. Banyak retakan-retakan di mana-mana, dan banyak benda-benda yang hancur akibat beberapa makhluk yang bertarung satu sama lain di dalamnya. Apalagi, kini di atas bangunan tersebut, banyak sekali jiwa-jiwa yang terbang melayang dan berputar mengelilingi bangunan tersebut. Mereka keluar sesaat ketika adanya retakan-retakan dari bangunan megah itu, berusaha melarikan diri dari jeratan Kala dan para makhluk yang ada di Gunung Sepuh. Namun, nyatanya hal itu sia-sia, mereka hanya bisa berputar-putar di atas bangunan tersebut tanpa bisa menemukan jalan keluar yang bisa membuat mereka terbebas. Dug Dug Brakkk Kamali dan Ki Mandala saling melancarkan tinjunya satu sama lain, tubuhnya dengan tegap bertahan dan menyerang satu sama lain dengan pukulan dan tendangan s

    Last Updated : 2022-03-21
  • WARUNG TENGAH MALAM   244-TIGA BAGIAN

    Ruangan tempat Sima dan Kaliki bertarung kini semakin berantakan, cahaya yang dipadatkan oleh Sima rupanya telah membuat ruangan yang megah tersebut menjadi tidak berbekas. Bahkan langit-langitnya yang tinggi pun tidak bisa menahan atas apa yang Sima lakukan beberapa saat yang lalu. Puing-puing berjatuhan, 10 pilar yang kokoh berdiri dan membuat ruangan tersebut yang awalnya terlihat elegan, kini semuanya roboh dan menghancurkan atap dari ruangan tersebut sehingga hancur berkeping-keping. Sehingga, ruangan tersebut kini beratapkan langit. Dengan jiwa-jiwa manusia yang berterbangan dan mengelilingi bangunan tersebut setelah mereka terbang dan melayang keluar dari bangunan tersebut. Hah hah hah Sima tampak kelelahan. Meskipun dia masih melayang di atas dengan tubuhnya yang kini tampak penuh luka, namun serangannya itu tampaknya berhasil membuat Kaliki tidak bisa melarikan diri karena kini, setengah badannya terlihat tertutup oleh pilar-pilar yang besar

    Last Updated : 2022-03-21
  • WARUNG TENGAH MALAM   245-KERIS EMAS

    Sebuah bangunan yang megah dengan banyaknya ruangan di dalamnya, secara tiba-tiba terbelah menjadi tiga bagian. Hanya dengan cahaya setipis benang yang dikeluarkan oleh Sima dengan seluruh kekuatannya. Secara perlahan bangunan tersebut terlihat terbelah dengan sangat halus, dan melayang dalam beberapa saat sebelum ambruk kembali ke tanah dan membuat bangunan megah tersebut hancur berantakan. Semua yang sedang bertarung diluar seketika melihat bangunan itu mendadak hancur. Bahkan saking dahsyatnya, cahaya setipis benang itu sampai membelah langit dan keluar secara paksa sehingga menghancurkan pepohonan hutan di dekat gua di Gunung Sepuh. Bahkan, Kapragan dan Asri Manik yang sedang bertarung di luar pun kaget ketika melihat hal tersebut, karena mereka berdua sendiri tidak tahu siapa yang melakukan hal itu. Karena mereka tidak tahu keilmuan siapa yang bisa mengakibatkan bangunan yang kokoh tersebut terbelah. Namun hal itu hanya sebentar, karena mereka ha

    Last Updated : 2022-03-22
  • WARUNG TENGAH MALAM   246-BERADU KEKUATAN

    Gua yang menjadi tempat tinggal Kala ketika dia menjadi raja di Gunung Sepuh kini tampak berantakan, bagaimana tidak. Wujud gua yang gelap itu sebenarnya adalah bangunan yang sangat megah dengan beberapa menara di segala sisinya, bahkan pintunya pun terlihat besar dengan ukiran-ukiran cantik di setiap sudutnya. Namun kini bangunan tersebut tampak hancur, dan bahkan lebih parah. Ketika Kamali mengeluarkan keilmuannya dengan memanggil badai di sekitar bangunan tersebut. Duar Duar Petir terlihat beberapa kali menyambar tempat itu, juga beberapa angin topan yang berputar-putar dengan puing-puing yang terbang saking dahsyatnya angin topan tersebut. Satu kali saja Kamali mengeluarkan angin topan tersebut di Kampung Sepuh, maka dengan cepat akan meluluh lantakkan semua rumah-rumah yang ada di sana. Bahkan rumah Pak Ardi yang sekarang sudah di renovasi menjadi lebih kuat dan kokoh pun, mungkin akan hancur dalam sekejap mata oleh hembusan angin topan y

    Last Updated : 2022-03-22
  • WARUNG TENGAH MALAM   247-MELAHAP

    Petir-petir tiba-tiba menyambar ke segala arah, juga angin topan yang tak henti-hentinya berputar dengan dahsyatnya. Juga tanah yang retak dengan lava dibawahnya yang panas dan bergejolak. Namun, ketika petir itu menyambar, seperti ada sebuah kilatan cahaya emas di antara petir-petir itu, kilatan cahaya emas itu seperti membelah petir tersebut menjadi dua bagian dan menghilang dengan sekejap. Juga angin topan yang bergemuruh di sekitarnya, tak luput dari kilatan cahaya emas tersebut, angin topan itu seketika terbelah dan menghilang. Ki Mandala beberapa kali menghunuskan keris kecilnya tersebut, keris kecil yang diberi oleh salah satu manusia yang baru pulang berkelana mengelilingi Pulau Jawa dengan kedua kakinya. Bahkan sampai ke kerajaan paling timur di Pulau Jawa yang disebut sebagai Jawadwipa beberapa ratus tahun yang lalu. Ki Mandala bertemu dengannya ketika sesudah dikalahkan oleh Kala. Dan Ki Mandala menjauhi Gunung Sepuh beberapa waktu untuk berdiam da

    Last Updated : 2022-03-23
  • WARUNG TENGAH MALAM   248-MAHKOTA

    Cahaya emas itu tiba-tiba membelah petir tersebut menjadi dua, dan menyerap semua angin topan yang menghimpit Ki Mandala dari segala sisinya. Secara perlahan, Ki Mandala terbang ke atas di tengah-tengah petir yang sudah terbelah dengan cahaya emas yang mengelilingi tubuhnya. Tubuh Ki Mandala terlihat compang-camping, banyak luka yang dia terima dari serangan Kamali yang mengejutkan itu. Bahkan salah satunya tangannya terlihat menghilang, hanya terlihat cahaya putih yang menutupi bahunya akibat salah satu tangannya menghilang entah kemana. Ki Mandala kini hanya memegang keris emas tersebut dengan satu tangannya, matanya masih terlihat terpejam dengan rambut yang kini lebih terurai dari sebelumnya, namun mulutnya masih bisa berbicara kepada Kamali yang kini tampak kaget karena serangannya bisa dipatahkan dengan mudah. Sebuah keilmuan yang dia simpan bertahun-tahun untuk menggeser Kala dari posisi Raja Gunung di saat-saat yang tepat, dan karena terdesak

    Last Updated : 2022-03-23
  • WARUNG TENGAH MALAM   249-KHAWATIR

    Saat paling dingin di suatu tempat di pegunungan, adalah di mana waktu berjalan mendekati pagi. Suhu yang awalnya hanya sepuluh hingga lima belas derajat, kini bisa sampai lima derajat celcius di waktu tersebut. Dan itu yang dirasakan oleh Pak Ardi dan para warga di Kampung Sepuh yang kini tampak kedinginan ketika mereka masih menungguku di depan gerbang yang menjadi salah satu pintu masuk ke Gunung Sepuh dari arah kampung. Wajah-wajah mereka tampak pucat dan badan mereka menggigil kedinginan, meskipun mereka sudah memakai jaket, kupluk dan pakaian yang tebal serta sarung yang menutupi badannya, namun tetap saja. Mereka merasakan dingin yang sangat menusuk kulit hingga tubuh mereka menggigil. “Ki...!” Kata salah satu warga yang berteriak di belakang sana ke arah Aki Karma. “Kita tidak apa-apa buat api unggun di sini untuk sekedar menghangatkan badan?” Rasa dingin yang menusuk itu membuat beberapa warga hampir menyerah. Bagaimana tidak, selama

    Last Updated : 2022-03-24

Latest chapter

  • WARUNG TENGAH MALAM   EXTRA BAB 4 - AKHIR CERITA

    Waktu semakin malam, aku dan Iman kini berjalan melewati rumah-rumah di Kampung Sepuh menuju warung. Sekarang para warga bisa berjalan dengan santainya pada malam hari, bahkan tanpa bantuan senter sekalipun, karena baru beberapa bulan yang lalu jalanan Kampung Sepuh dipasangin lampu jalan bertenaga surya untuk penerangan. Ya siapa lagi kalau ada andil Pak Ardi di dalamnya, Pak Ardi benar-benar ingin merubah Kampung Sepuh agar bisa disamakan dengan kampung-kampung yang ada di sekitarnya. Sehingga apapun yang dia lakukan agar Kampung Sepuh bisa terlihat lebih modern dan bisa diterima oleh masyarakat yang masih menganggap Kampung Sepuh itu adalah Kampung Keramat. Ketika aku sampai, rupanya Ujang sudah duduk di depan warung. dengan aura yang kini tampak berbeda dari yang aku temui di siang hari. Aku yang baru sampai dipersilakan untuk duduk dan bersila, dan akupun secara tidak sadar mengikuti apa yang dia perintahkan. “Aku akan menunjukan A Sidik sesuatu.

  • WARUNG TENGAH MALAM   EXTRA BAB 3 - SUASANA MALAM

    Obrolan yang sangat panjang di depan warung tersebut membuatku terkesima, oleh cerita-cerita Ujang yang dia dapatkan dari pengalamannya sendiri ataupun dari para warga yang mengalami kejadian-kejadian diluar nalar yang terjadi di Kampung Sepuh ini.Setelah perjanjian yang mengikat mereka terputus, para warga mulai beradaptasi kembali dengan suasana malam. Dan sekarang mereka sudah terbiasa dengan malam hari di Kampung Sepuh yang kini sedang aku kunjungi.Disana pula aku mendapatkan beberapa cerita yang tidak aku tulis dalam cerita, cerita-cerita yang menyeramkan terutama ketika menyangkut Ujang pada masa kecil dengan mitos-mitos dan pantangan-pantangan yang ada di sekitar mereka.Pulau Jawa bagian selatan masih penuh misteri, dengan landscape pegunungan yang membentang hingga ke Pantai Selatan. Membuatnya banyak mitos dan kejadian-kejadian yang diluar nalar, yang sering kali bersinggungan dengan manusia yang hidup di dalamnya.Dan bagiku, itu adalah penga

  • WARUNG TENGAH MALAM   EXTRA BAB 2 - TAWARAN

    Sebuah warung kecil, yang awalnya aku tuangkan dalam Kata-kata yang menjadi cerita hingga saat ini. Kini aku lihat sendiri bentuknya, sebuah warung yang dulunya hanya berada dalam imajinasiku sendiri. Kini, aku melihatnya dengan kedua mataku sendiri.Bekas-bekas runtuhnya warung yang aku ceritakan masih tersisa, dengan banyaknya genteng-genteng yang rusak karena hangus terbakar disusun dan disimpan di rumah Ujang. Warung itu tampak baru, karena setelah kejadian yang menimpa Ujang. Pak Ardi dan para warga sepakat membangun kembali warung tersebut.Warung yang kini aku lihat ini, adalah salah satu point utama dalam ceritaku. Dimana, banyak kejadian yang silih berganti muncul dan harus di hadapi oleh Ujang dan warga Kampung Sepuh.“Kang!” Kataku sambil berdiri dan menyapa Ujang yang mendekatiku.Ujang hanya tersenyum, sifatnya yang agak pendiam terlihat jelas olehku. Ujang tidak setampan atau setinggi orang-orang yang menjadi karakter utama di da

  • WARUNG TENGAH MALAM   EXTRA BAB 1 - AKU (PENULIS)

    “Dik, rumah orang tua kamu dimana sih, aku dah nungguin di Alf*mart deket rumah kamu. ” Sebuah text W* tiba-tiba muncul di HP ku pada pagi itu. Dan ketika aku baca, ternyata Iman sudah sampai di Ciwidey tempat dimana orang tua ku tinggal. Hari ini adalah hari minggu di akhir Februari. Dan pada hari ini, aku sengaja mengosongkan jadwalku untuk berkunjung ke Kampung Sepuh bersama dengan Iman, anak dari Mang Rusdi yang kini bekerja di tempat yang sama denganku. Aku berkunjung ke Kampung Sepuh, semata-mata untuk bersilaturahmi kepada semua warga yang ada disana. Karena sudah memberiku izin untuk membuat cerita tentang mereka, termasuk dengan segala yang terjadi di dalamnya. Iman dan Mang Rusdi adalah dua orang yang namanya sama dengan cerita yang aku buat. Sedangkan sisanya, aku sengaja memberi nama baru. Dan itu sudah sesuai dengan kesepakatan mereka ketika aku membuat cerita ini. “Ok, tunggu nanti aku kesana, beli aja makanan ama minuman buat ol

  • WARUNG TENGAH MALAM   267-TUTUP

    Kini,Semuanya kembali normal, Tidak semua orang tahu akan cerita ini. Bahkan hanya beberapa orang yang aku percaya yang mengetahui tentang apa yang terjadi tentang pertarunganku dan Kala pada saat itu.Karena apabila aku bercerita kepada semua orang, pasti banyak orang yang tidak percaya. Karena menganggap itu hanyalah fantasi dan ilusi semata dari seseorang yang kehilangan kakinya di Gunung Sepuh.Namun, berbeda dengan Mang Rusdi dan Mang Darman. Yang kini sering kali menghabiskan waktunya untuk menemaniku di dalam warung, bahkan istri Mang Rusdi sering kali membantuku di rumah untuk sekedar membersihkan rumah dan memastikan aku bisa makan dengan lahap di hari itu.Karena mereka sadar, aku kini hanya sendirian di Kampung Sepuh. Sudah tidak ada lagi orang tua yang menjadi panutanku saat ini. Sehingga mereka secara sukarela membantuku dan menganggapku sebagai bagian dari keluarga mereka yang tidak boleh mereka abaikan.“Mang, nongkrong wae di

  • WARUNG TENGAH MALAM   266-HANCUR

    Dua minggu kemudian.Warung yang sudah hancur akibat aku bakar, kini kembali berdiri. Lengkap dengan etalase yang sudah diperbaiki dan barang-barang yang dagangan yang mengisi penuh etalase dan rak-rak dagangan di warungku ini.Dan suasana sore hari yang penuh dengan hilir mudik warga kampung yang pulang dari sawah dan ladang terlihat olehku yang kini menjaga lagi warung yang sudah aku buat kembali bersama para warga dengan bantuan modal dari Pak Ardi.Aku seperti biasa kini sedang duduk dan bercengkrama dengan Mang Rusdi dan Mang Darman yang baru pulang dari berkeliling kampung untuk berdagang. Canda dan tawa menghiasi obrolan-obrolan tersebut karena sesekali Mang Darman berceloteh dan bercanda atas apa yang dia lakukan.Mereka berdua sudah mengetahui kejadian yang menimpaku di tempat itu, bahkan pertarungan ku dengan Kala di Gunung Sepuh. Dan itu membuat mereka tercengang karena mereka tidak mengetahui bahwa ada makhluk yang seperti itu di Gunung Sepuh.

  • WARUNG TENGAH MALAM   265-SELAMAT

    Aku kembali berdiri, di tengah-tengah hamparan rerumputan yang luas. Dengan salah satu pohon besar yang ada di puncak yang terlihat olehku dari kejauhan. Rerumputan itu kini tampak lebih hijau dari sebelumnya, dan tidak terlihat lagi ilalang-ilalang yang tinggi menjulang hingga menutupi badanku saat itu. Panas yang terik, dengan angin segar yang berhembus dari pegunungan membuatku merasakan suatu perasaan yang sangat lega. Entah mengapa. Hatiku kini terasa sangat tenang ketika berada di tempat ini. Aku pun berjalan, melewati rerumputan tersebut dengan kakiku yang tidak memakai alas kaki sama sekali. Mencoba untuk berjalan dan duduk kembali di pohon besar yang berdiri di tengah-tengah rerumputan di atas sana. Jalanan yang kulalui sangat begitu mulus, tidak ada serangga-serangga yang menggigit kakiku, tidak ada jalanan yang becek bercampur lumpur. Juga tidak ada lagi lubang yang membuatku terperosok. Semuanya sangatlah berbeda, aku seper

  • WARUNG TENGAH MALAM   264-DETAK JANTUNG

    Pandangan ku tiba-tiba gelap, aku sudah tidak bisa merasakan apapun lagi. Aku yang sudah pasrah kini hanya bisa membiarkan tubuhku yang tertutup oleh tanah yang menimpaku seketika dari atas sana. Dan para warga yang menyaksikan hal itu secara langsung tiba-tiba panik dan langsung berteriak memanggilku. “UJANGGGGGGGG!!!” Mang Rusdi yang pertama berlari ke arah tanah longsoran tersebut dan memindahkan batu, ranting-ranting dan tanah untuk mencariku dengan kedua tangannya. Begitu juga dengan Aki Karma, Mang Dadang, dan Mang Uha serta warga-warga yang lainnya yang membantu memindahkan semua material longsor yang menutupi tubuhku, dan berharap aku masih bisa bertahan dengan tubuh yang tertutup oleh longsoran tanah tersebut. Sedangkan Pak Ardi, dia langsung menelpon anaknya dan Pak Caca untuk segera meminta bantuan. Karena kini situasinya sangat berbeda, Pak Ardi membutuhkan lebih banyak orang agar bisa lebih cepat menyelamatkan aku yang berada di d

  • WARUNG TENGAH MALAM   263-MUNCUL

    Mereka semua berlari masuk ke dalam hutan Gunung Sepuh yang masih terlihat gelap dan menyeramkan, dengan aura mistis yang kental dan terasa oleh semua warga Kampung Sepuh pada pagi itu.Meskipun waktu itu adalah waktu di mana pagi akan menjelang, namun tetap saja. aura-aura mistis yang terasa oleh para warga yang sedang berlari ke dalam sangatlah terasa.Apalagi dari mereka semua, hampir sebagian besar belum pernah keluar pada dalam gelap semasa hidupnya, mereka sudah terbuai oleh bantal dan selimut tebal dari mereka lahir hingga saat ini, dan mereka mematuhi larangan untuk keluar rumah hingga pagi tiba. Sehingga mereka tidak mengetahui rasanya masuk ke dalam hutan pada saat-saat seperti ini.“JANGGGG, UJANGGGG!!!!!”Mang Rusdi berteriak-teriak sambil berlari. Senternya di arahkan ke segala arah, mencoba mencariku di dalam gelapnya hutan Gunung Sepuh yang luas tersebut. Para warga lainnya juga melakukan hal yang sama, mereka berlari sambil men

DMCA.com Protection Status