Share

93. PERMOHONAN MAAF

"Suci?" gumam Mars masih dengan tatapannya yang lekat tertuju lurus ke arah Suci.

Masih dalam keadaan percaya dan tidak atas apa yang dilihatnya, Mars terus berpikir bahwa ini memang hanya halusinasi semata. Hanya saja, tatapan sendu Suci seperti belati saat itu. Mars bisa merasakan rasa sakit yang begitu hebat dibalik tatapan itu.

Mars hendak melangkah untuk mendekat, namun pergerakan Suci yang waspada hingga memundurkan langkahnya, membuat Mars paham bahwa apa yang dia lihat memang nyata.

Suci benar-benar nyata ada di hadapannya, sekarang.

Saat Mars sadar bahwa Suci tak lagi berjalan dengan bantuan tongkat, Mars pun berpikir, apa itu artinya...

"Kamu, sudah bisa melihat?" tanya Mars langsung yang jadi urung melangkah.

Menelan salivanya dengan susah payah, Suci tak juga bereaksi apa pun selain langkah mundur yang dia ambil tadi sebagai isyarat agar Mars tak mendekatinya.

Wanita itu terlalu bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi.

Kenapa Mars bisa ada di sini?

Kemana Mba Adiba?

Dan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status