Vote
Vote VoteVote Vote VoteVote VoteVote[Erza 01]
.
.Setelah melalui sedikit diskusi, akhirnya aku bersama Kazinski dan Ashley diutus ke sektor 13 untuk melakukan penyelidikan atas menghilangnya satu anggota SPD.
Sektor 13 adalah sebuah sektor yang dikategorikan zona merah oleh SPD, ini adalah zona yang sering terjadi konflik. Ibaratnya, sektor 13 adalah wilayahnya para preman. Sektor 13 hanya terdiri dari tiga planet yaitu Galvador, Turarium dan Icengard.
Galvador adalah sebuah planet yang dihuni oleh para penadah bara
.[Erza 01]Setelah mendengar penjelasan dari kopral Linch tentang kronologis kejadian, kami segera menghubungi Nest untuk memberitahu situasi terkini dan kami pun menyusun rencana."Baiklah kita menuju Galvador, sesuai informasi yang diberikan kopral Linch. Privet Geri terakhir kali berada di sana," perintahku. Privet Geri adalah alasan tujuan kami di sini, jika ingin memecahkan kasus ini dan menemukan mereka semua, maka dari dialah kami harus memulainya."Baik Letnan.""Bagaimana denganku Letnan?" tanya Linch"Kau tetap berjaga di sini untuk berjaga-berjaga siapa tahu mereka kembali."
Halo....Author here, ini bukan chapter cerita ya, chapter saya buat bagi kalian yang planga - plongo gak ngerti dengan percakapan di bab sebelumnya.Chapter ini khusus bagi kalian yang penasaran dengan percakapan bahasa alien di chapter sebelumnya.Akh : Aku, SayaKha : KamuAkhil : Kami, kitaKhail : KalianKhaul : MerekaQal : AyahMal : IbuJal : KakakNal : AdikQol : kakekMol : NenekQil : Paman/ pria dewasa
..[Erza 02]Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba, hari dimana SMA Kekinian akan melakukan studi tour ke salah satu museum terbesar di indonesia. Setiap jurusan menggunakan bus terpisah dan diawasi oleh seorang guru dan untuk jurusan kami yaitu jurusan Literasi mendapat perhatian khusus dari sekolah. Karena itu pihak sekolah memerintahkan pak Kohar, guru terkalem sekaligus tergalak di sekolah kami."Baiklah anak-anak, aku hanya mengatakan ini sekali saja. Siapa saja yang kedapatan berbuat onar akan diberi hukuman kerja sosial," ujar pak Kohar.Kerja sosial yang dimaksud pak Kohar adalah membersihkan toilet menggunakan sikat gigi atau
***************[Erza 02]Lima berbanding tiga belas, begitulah situasi kami saat ini. Tapi dikurangi Susi dan Ambar yang tidak tahu apapun soal bela diri, menjadi tiga berbanding tiga belas. Sebuah keadaan yang tak diperhitungkan oleh Jures yang saat ini hanya memikirkan keselamatan adiknya.Namun Jures tak merasa khawatir karena dia merupakan juara karate tingkat nasional antar sekolah dan Joni adalah atlet taekwondo sementara Erza versi mereka, tak cukup mahir dalam bela diri apapun. Tapi... yang tidak diketahui oleh mereka adalah aku... Erza yang bersama mereka ini adalah Erza yang mahir dalam berbagai jenis bela diri dan sudah sangat terlatih untuk situasi seperti ini.
[Erza 01]...Sekitar dua bulan lalu aku hanya seorang anak SMA biasa yang kesehariaannya hanya belajar dan sedikit berbuat onar, sekarang aku adalah anggota pasukan elit luar angkasa yang sedang berada di sebuah planet bernama Galvador. Mungkin ini tak masuk akal bagi kalian, tapi inilah yang terjadi padaku.Sekarang, mari kita kembali ke cerita, dimana timku sedang dalam situasi genting. "Letnan?" "E... tetap fokus, kita lihat apa mau mereka." Sekitar delapan anggota Scourge mengelilingi meja kami, sedangkan si pemilik kedai telah kabur entah kemana. "Khail SPD? khail ar sei," ujar salah satu dari mereka dan disambut dengan
...................................................................[Erza 01]Para Scourge saling berpandangan dan kebingungan melihat kami bertiga yang menunduk sambil memejamkan mata."Apa yang kalian lakukan?" tanya Karnak kebingungan."Kopral, apa kau yakin sudah mengaktifkannya?" bisikku pada Kazinski."Em... seingatku begitu Letnan," jawabnya"Sebaiknya pikirkan rencana B sebelum kalian di bunuh dan aku dijadikan budak Sex oleh Karnak," lontar Ashley
...[Erza 02].Gerombolan black wolf mulai menyerang dengan beringas, beberapa diantara mereka memegang balok kayu dan potongan pipa besi. Jures dan Joni maju menghadang mereka. Meskipun kalah dalam jumlah dan melawan menggunakan tangan kosong, mereka berdua masih mampu mengimbangi perlawanan dari black wolf.BUG!!! BUG!!! PRANK!!!Dengan ketangkasannya, Jures berhasil merobohkan dua dari empat anggota Black Wolf yang menyerangnya, sementara Joni masih berjibaku melawan lima orang sekaligus. Beberapa anggota Black wolf lainnya bergerak menuju ke arahku, "Akhirnya kesempatan ini datang juga, sudah lama aku tak berlatih," batinku.Aku meliha
Vote[Erza 02]..Setelah kurang lebih dua bulan berada di dunia ini aku mulai mengetahui seluk-beluk dari Gesrek familiy.Gesrek family adalah sebutan untuk kelompok atau genk dari Erza dkk. Genk ini terbentuk dengan sendirinya tanpa mereka sadari.Erza pertama kali bertemu Jures ketika mengikuti lomba menulis cerpen tingkat nasional pada saat SMP, Joni bertemu mereka secara tak sengaja saat dia dikejar massa di sebuah Bazar karena dituduh mencuri buku. Jures dan Erza yang melihat kejadian yang sebenarnya mencoba membela Joni (yang pada saat itu masih berambut gondrong). Lain halnya dengan Susi yang "bertemu" mereka di perempatan jalan, Susi yang saat itu mengemudikan motor matiknya hampir saja bersenggolan de
.[Erza 02]..Aku perlahan-lahan tersadar. Aku mendapati diriku terbaring di rumah sakit dengan selang oksigen terpasang di hidungku serta beberapa selang lagi yang menempel di sekujur tubuhku.Kutolehkan wajahku ke samping, dimana ada Susi yang tertidur dengan posisi duduk sambil menelungkup ke tempat tidurku. Sementara di sisi satunya ada ibu yang duduk sofa menjadi "bantal" bagi Zee yang sedang tertidur pulas.Perlahan-lahan aku mulai bangkit dari tempat tidur dan meraih gelas air minum yang berada di meja yang tak jauh dariku, namun sebuah tangan segera meraih gelas itu."Kau sudah siuman? Ini pelan-pelan minumnya," ucap Susi yang menyodorkan gelas itu padaku. Sus
[Erza 01]..Perlahan-lahan aku mulai terbangun dari "tidurku". Mataku belum sepenuhnya terbuka, akan tetapi samar-samar kulihat wajah seorang gadis. Gadis yang sangat cantik, bagaikan bidadari. Wajahnya nampak bercahaya. Wajahnya agak mirip dengan putri Ayrin."Putri Ayrin? Astaga!"Sekita aku tersadar, dan menemukan putri Ayrin sedang mengamatiku dari dekat. Maksudku benar-benar "dekat", wajahnya hampir bersentuhan dengan wajahku."Maaf, aku hanya penasaran bagaimana para Velas tidur," ucapnya setelah mengetahui bahwa aku sudah terbangun dari tidurku."Maaf juga soal itu, tempat ini sangat nyaman dan aku sangat
Erza tiba-tiba tersadar dan mendapati dirinya berada di tempat yang tak dikenalnya, sejauh mata memandang hanya hamparan padang rumput yang hijau. Di tengah hamparan padang rumput itu terdapat sebuah pohon apel yang sedang berbuah lebat."Dimanaaku?"batinnya."Hai..." sebuah sapaan dari seseorang mengejutkannya.Erza pun menoleh dan betapa terkejutnya ia begitu melihat orang yang menyapanya adalah dirinya sendiri atau memiliki wajah yang sama dengannya."Si-siapa kau?" tanya Erza gugup"Aku Erza," jawab pemuda itu."Apa maksudmu? aku Erza, tunggu dulu..." Erza terlihat seperti
.[Erza02]."Ma, sudah ada kabar dari Zee? tanyaku di sela-sela sarapan."Iya, semalam dia telpon. Katanya hari ini mereka pulang," jawab ibuku"Oh oke kalau begitu, aku pergi dulu.""Mau kemana?""Mau menengok Susi.""Habiskan dulu sarapannya," perintah ibuku."Sudah kenyang," ujarku yang segera menyambar kunci motor dan segera pergi.***Baru saja aku hendak mengetuk, pintu rumah terbuka dan Su
[Erza 02].."Eh, kenapa kita ke sini," lontar Susi saat mengetahui mobil yang kukemudikan memasuki sebuah rumah sakit."Aku hanya ingin memastikan kesehatanmu saja," balasku seraya mengarahkan mobil ke tempat parkir."Tapi aku sudah tak apa-apa. Sungguh," kata Susi mencoba meyakinkanku."Biar dokter yang memutuskan. Ayo...."Susi tak punya pilihan lain selain menurutiku. Setelah kurang lebih setengah jam diperiksa, akhirnya dokter menyatakan ia baik-baik saja dan hanya perlu beristirahat."Sudah kubilang kan, kalau aku tidak apa-apa," ucapnya saat kami baru s
[Erza01]Putri Ayrin menawarkan diri untuk mengantarkan kami ke ruang perawatan dimana Geri berada, selama dalam perjalanan dia berbincang dengan Ashley atau lebih tepatnya Ashley yang memaksanya berbincang dengannya karena tak mau kami (aku dan Kazinski) kehilangan fokus kami lagi."Ini dia tempatnya," ujarnya sambil membukakan pintu.Saat aku hendak masuk, putri Ayrin menahanku, "Bolehkah aku berbincang denganmu Letnan?"Aku menoleh kepada Ashley meminta persetujuan. Ini sungguh aneh, aku sebagai atasan malah meminta ijin pada anak buahku. Tapi tetap saja, seorang wanita asing ingin berbicara berdua denganku, sementara di sampingku ada Ashley yang nota bene adalah pacarku, mak
...........................................................................................[Erza 02]."Bagaimana keadannya dok?""Dia tidak apa-apa, sudah saya berikan suntikan anti alergi," ucap dokter yang baru saja keluar dari ruang pemeriksaan.Aku pun bergegas masuk ke dalam dan segera menghampiri Susi yang masih terbaring lemah, "Kamu tidak apa-apa?" Dia pun menjawab dengan anggukan kecil."Kamu itu kalau makan liat-liat dulu, atau tidak tanya dulu isinya apa, kalau begini siapa coba yang repot."
.................................... [Erza01].. "Letnan, ada pesawat SPD yang mendarat darurat di Sektor 15." Suara Ashley memecah keheningan kokpit. Sudah berhari-hari kami terbang tak tentu arah. Awalnya kami ingin kembali ke NEST, namun kami mendapat perintah untuk melanjutkan penyelidikan. "Apa kau yakin?" lontar Kazinski "Ciri-cirinya sesuai dengan deskripsi yang dierikan kopral Linch." "Baiklah kalau begitu, tak ada salahnya kita memeriksanya. Lagipula sektor 15 ada
..................................................................................................................................[Erza 02].Pukul 03.00 tepatDengan berbalut pakaian berlapis-lapis, serta jaket yang tebal dan dipersenjatai senter di tangan masing-masing, mang Jajang mengajak kami menembus dinginnya pagi ini. Kabut tebal semakin mempersulit langkah kami, namun... Mang Jajang yang berada di depan tetap berjalan dengan langkah yang mantap. Yang membuat kami seringkali tertinggal olehnya, sehingga membuat Joni yang berada di belakangnya harus berteriak agar menunggu kami.