Share

SIAL TAPI SAYANG

"Din ... Dindaa!" teriak Yustin dengan wajah yang cukup serius. Tangannya terus-terusan mengetuk pintu berwarna cokelat itu tanpa ada henti. Kakinya ia hentakkan cukup malas tetapi bertempo cepat.

Merasa pintu itu sudah terbuka lebar, Yustin langsung meraba dan meraih tangan yang berhasil membuka pintu.

"Ayo Din, buruan. Lo harus tau tentang ini, lo pasti ka,-" ucapnya terpotong saat melihat ke arah belakang. Langkahnya terhenti. Tubuhnya bergidik ngeri. Jantungnya serasa mau copot, bahkan hatinya menciut tak tahan untuk menatapnya balik.

Yustin menatap ujung sepatunya seketika, bergumam dan mendapat tatapan.

'Pantesan tangannya berbulu' batin Yustin lalu menyungir ke arah Andre. Ia masih takut akan tatapan itu hingga ia kesusahan untuk meneguk salivanya.

"Bang Andre. Maaf, Bang, aku nggak tau dan nggak sengaja," ralatnya malu. Ia langsung menarik tang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status