Share

Bab 19 : Mark.

Penulis: Queen yu
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Di Perusahaan James.

James tengah asik memainkan ponsel-nya, kemudian ia terkejut, saat melihat sebuah artikel yang tersebar di internet hari ini. Pria itu melempar ponsel miliknya ke arah sofa yang ada di ruang kerjanya.

"Sial! Kenapa si brengsek itu harus keluar dari penjara?! Padahal kesalahannya sangat fatal, dan harus di hukum mati! Tapi kenapa dia dibebaskan! Ini benar-benar sangat tidak adil! teriak James.

Salah satu Karyawan yang bekerja di kantornya masuk ke ruangan James, ketika mendengar teriakan sang atasan. Pria itu langsung terdiam dan menatap ke arah Karyawan yang sedang berdiri di hadapannya sekarang.

"Ada apa, Pak? Saya mendengar Bapak tadi berteriak. Apa ada salah satu pekerjaan saya yang membuat bapak kesal?" tanya Karyawan.

"Ah, tidak kenapa-napa. Kembalilah bekerja, semua pekerjaanmu sangat bagus." jawab James.

Karyawannya pun keluar dan tiba-tiba Riski masuk ke dalam ruang kerja sahabatnya. Riski duduk di depan James, ia meletakkan dokumen yang ada nama perusahaan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Unconditional Love for Riski   Bab 20 : Kekuatan dari Orang Tercinta.

    Di kediaman keluarga Tuan Bima.Adam dan Indah sedang duduk di taman depan rumah mereka. Saskia menghampiri sang Kakak dan meminta nomor Yogi, karena sudah lama ia tak bertemu dengan pria tampan itu."Berikan nomor Yogi padaku, kak." ucap Saskia."Untuk apa?" tanya Indah menatap sang Adik."Sudah lama aku tidak bertemu dengannya, aku minta dijodohkan kamu tak mau. Aku cinta pada Yogi, Kak." sambung Saskia dengan wajah yang sangat datar."Huh! Lupakan dia, cari yang lebih baik dari Yogi. Asal kamu tau Yogi it--," terpotong saat ia menatap Yogi berjalan ke arahnya.Saskia menghampiri Yogi dan memeluk pria tersebut. Namun, malah ditepis oleh Yogi, karena merasa jijik dengan Saskia."Kak, kamu tau aku merindukanmu..." ucap Saskia memegang tangan Yogi. "Lepas," jawab Yogi menepis tangan gadis yang ada di hadapannya. Ia menghampiri Adam dan menatap datar ke arah sepasang suami istri tersebut."Sudah tau di mana keberadaan Riski?" tanya Yogi dengan wajah dingin menatap ke arah Adam."Belum,

  • Unconditional Love for Riski   Bab 21 : Keusilan Alex.

    Di Taman Kota Bandung.Mereka tengah duduk sambil menatap ke arah anak-anak yang sedang asik bermain di taman. Cinta tersenyum sendu, ketika melihat kebahagiaan anak-anak yang tengah bermain bersama Ayah dan Ibu mereka. Riski mengecup pipi kekasihnya, gadis itu terkejut dan menatap Riski yang tersenyum ke arahnya."Membuat aku kaget saja," ucap Cinta memegang dadanya yang berdetak kencang, karena terkejut saat dicium oleh Riski."Kamu rindu dengan, Bi Minah?" tanya Riski.Cinta mengangguk dan menundukkan kepalanya. "Aku merindukan Bibi yang sudah membesarkan ku. Sudah lama sekali aku tidak bertemu dengan Bibi. Aku benar-benar sangat merindukannya." jawab Cinta."Aku akan menghubungi Bi Minah, jadi bersabarlah. Aku perjanjian akan mempertemukan kamu dengan Bi Minah," sambung Riski sambil memeluk Cinta yang sudah meneteskan air matanya.Cinta mengangguk dan membalas pelukkan kekasihnya. "Terima kasih," ucap Cinta. Riski melepas pelukannya dan menatap kekasihnya dengan tatapan serius. "K

  • Unconditional Love for Riski   Bab 22 : Kecemburuan Yogi.

    Cinta sudah emosi melihat semuanya, gadis itu akhirnya mengambil sapu dan menghampiri dua sahabatnya yang bertengkar."Oke, sebentar lagi dimulai." ucap James."Stop!" teriak Cinta yang sudah sakit kepala, melihat Alex dan Kenzo yang selalu bertengkar.Tentunya dua pria itu langsung terdiam dan berlari menjauhi Cinta. James masih asik memakan popcorn dan menatap kepergian temannya."Berhenti atau aku pukul!" tegas Cinta menatap kedua sahabatnya tersebut dengan tatapan kesal.Alex dan Kenzo langsung berpelukkan, karena takut dengan Cinta yang sudah sangat marah. Mereka masuk ke dalam kamar dan mengunci kamar masing-masing. James yang tadinya asik memakan popcorn pun keluar dari rumah, karena tidak mau mendengar amukan Cinta."Cinta, lebih baik aku pulang dulu." ucap Adam mengecup kening sang Adik.Cinta hanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum, sedangkan Riski mengantar sang Kakak ke depan rumah. Setelah itu, ia kembali menghampiri kekasihnya dan memeluk erat tubuh Cinta."Jangan mar

  • Unconditional Love for Riski   Bab 23 : Penipuan.

    Di ruang terapi.Riski selalu memegang tangan kekasihnya. Dokter sudah terbiasa dengan sikap Riski, sehingga ia memperbolehkan Cinta untuk masuk ke dalam ruangan. Wahyu masuk ke dalam ruangan sambil tersenyum ke arah Dokter Joshua."Selamat datang, Dokter Wahyu." sapa Dokter Joshua dan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan."Terima kasih, Dokter. Ada apa anda memanggil saya ke ruangan ini?" tanya Wahyu."Bisakah anda mengantikanku untuk sementara memberi terapi pada Riski. Karena saya ada urusan mendesak," sambung Dokter Joshua."Tentu saja, Dok. Aku akan menggantikan mu," balas Wahyu."Baiklah, saya permisi dulu.." ujar Dokter Joshua."Hati-hati di jalan," sambung Wahyu."Ah, satu lagi. Ini data-data tentang keadaan Riski selama dia terapi," sambung Dokter Joshua."Baiklah, Terima kasih." jawab Wahyu lagi.Dokter Joshua membalas dengan senyuman, lalu ia keluar dari ruangan terapi. Wahyu pun berjalan dan menghampiri Riski yang tengah tertidur di atas brankar, karena mengantuk. Ci

  • Unconditional Love for Riski   Bab 24 : Tuan Bima dan Nyonya Putri.

    Taksi yang ditumpangi Riski dan Cinta berhenti di depan mall kota Bandung. Mereka turun dari taksi, kemudian masuk ke dalam mall sambil bergandengan tangan. Riski membawa kekasihnya ke toko perhiasan dan melihat-lihat cincin yang indah untuk dipasang'kan pada jari Cinta."Kak, ngapain kita ke sini?" tanya Cinta yang benar-benar sangat kebingungan."Ya beli perhiasan, Sayang." jawab Riski tersenyum manja ke arah Cinta."Untuk apa?" tanya Cinta lagi."Untukmu, ayo pilih cincin yang kamu suka..." sambung Riski menatap kekasihnya dengan penuh Cinta."Tap--," Ucapannya terpotong saat Riski menarik pelan tangan Cinta menuju ke arah karyawan yang berjalan menghampiri mereka."Permisi, ada yang bisa saya bantu?" tanya karyawan itu dengan sopan."Saya mau membeli cincin untuk kekasihku," jawab Riski."Kebetulan, ada beberapa cincin yang baru datang. Tuan dan Nyonya bisa memilih cincin mana yang kalian suka," sambung karyawan toko perhiasan sambil berjalan ke arah lemari cincin.Riski dan Cinta

  • Unconditional Love for Riski   Bab 25 : Pemegang Saham.

    Malam hari pukul 22.00 WIB.Alex, Kenzo dan James tengah berkumpul di ruang tamu. Riski keluar dari kamar miliknya dan menghampiri sahabat yang sudah membantunya. "Wah, kakak sepertinya lagi bahagia..." sapa Alex yang tersenyum ke arah Riski."Iya nih, wajahnya bersinar seperti bulan purnama yang indah..." sambung Kenzo dan diberikan hadiah pukulan pada bahunya dari James."Sehari gak lebay bisa? Jijik tau liat lo bicara lebay banget..." ujar James menatap datar sahabatnya."Iri! Bilang bos!" teriak Kenzo ke arah telinga James. Tentunya satu pukulan lagi mendarat di bahu milik Kenzo."Males ah, main pukul." Ucap Kenzo yang langsung duduk di samping Riski."Aku tadi membelikan cincin untuk Cinta, hehe." jawab Riski yang begitu bahagia."Wih," ucap ketiga pria tersebut sambil bertepuk tangan.Wajah Riski tiba-tiba memerah, karena malu dan ia menutup wajahnya dengan kedua tangan miliknya. Alex tertawa kecil dan langsung terdiam."Riski, apa kamu dan Cinta tadi ke kantor Polisi?" tanya Al

  • Unconditional Love for Riski   Bab 26 : Terobsesi.

    Setelah tiba di tempat tujuan mereka, Saskia dan kedua teman laki-lakinya turun dari dalam mobil. Mereka bersembunyi di balik pohon besar yang berhadapan dengan rumah Yogi dan menunggu pria tampan itu keluar dari dalam rumah.Setelah satu jam mereka menunggu akhirnya, Yogi keluar dengan menggunakan masker dan baju serba hitam. Pria itu membuka gerbang dan saat melangkahkan kaki keluar, Vendra dan Bayu memukul kuat kepala pria itu hingga pingsan. Saskia membuka pintu mobil dan dua pria itu memasukkan Yogi ke dalam mobil tersebut.Setelah itu, mereka meninggalkan rumah pria tampan tersebut dan menuju sebuah gudang yang jauh dari perkotaan.***Di kediaman Kenzo.Mark sedang bersembunyi di dekat tumpukan sampah, dan saat mendengar ada yang membuka pagar rumah, pria itu langsung menatap ke arah orang tersebut. Terlihat Cinta sedang membawa plastik sampah menuju tempat persembunyiannya. Gadis itu membuang plastik sampah tersebut ke tempat sampah, dan terkejut saat melihat Mark tengah tersen

  • Unconditional Love for Riski   Bab 27 : Idola.

    2 Maret 2021.Jam sudah menunjukkan pukul 07.00 WIB, Saskia masih tertidur pulas dipelukkan Yogi, karena kelelahan dengan permainan panas semalam. Yogi membuka matanya dan memegang kepalanya, karena ia merasakan pusing di bagian kepala belakangnya."Dimana aku?" tanya Yogi yang masih belum sadar saat Saskia memeluknya.Pria itu merasakan kejanggalan pada tangannya dan ia terkejut saat melihat Saskia tengah terlelap tanpa, menggunakan busana sedikit pun. Yogi menatap tubuhnya, kemudian mendorong tubuh Saskia agar menjauh darinya."Akh, sakit." rintih Saskia saat tubuhnya didorong oleh Yogi."Kau menjebakku?" tanya Yogi dengan intonasi suara sangat tinggi.Bayu dan Vendra yang tengah tertidur di luar gudang, langsung terbangun saat mendengar suara Yogi yang seperti sedang berteriak. Yogi memakai bajunya dan mencengkeram wajah Saskia dengan sangat keras. Gadis itu hanya tersenyum smirk ke arah Yogi dan mengedipkan mata pada pria tersebut."Nasi sudah menjadi bubur, jika aku hamil kamu har

Bab terbaru

  • Unconditional Love for Riski   Bab 60 : Akhir.

    Dua tahun kemudian.Riski tengah berada di ruang kerjanya, sambil menanda tangani dokumen yang dibawa oleh sekretarisnya. Terpasang di jari manisnya, sebuah cincin pernikahan. "Siang, Tuan." sapa sekretaris cantik yang bekerja dengan Riski."Iya, ada apa?" tanya Riski dengan ramah."Ada beberapa dokumen lagi, yang harus Tuan tanda tangani..." sambungnya.Riski menganggukkan kepalanya dan sekretaris itu pun meletakkan dokumen yang ia bawa di meja kerja Riski. Ia dengan sengaja memegang tangan Riski dengan lembut."Apa maksudmu?" tanya Riski yang langsung menatap datar sekretarisnya.Sekretaris itu pun malah mengelus punggung tangan atasannya. Riski mulai kesal dan menepis tangan sekretarisnya dengan kasar."Jangan sentuh tanganku! Ingat aku sudah menikah! Kau pikir aku akan tertarik denganmu ha!" tegas Riski.Sekretarisnya pun langsung tertunduk saat mendengar bentakan dari atasannya. "Maaf, Tuan." ucapnya dengan gugup."Pergi dari ruanganku sekarang!" perintah Riski dengan nada yang c

  • Unconditional Love for Riski   Bab 59 : Kecelakaan.

    Satu minggu kemudian.Semua persiapan sudah Hampir semua selesai. Kesempatan bagi Riski, Cinta dan kawan-kawan berlibur ke puncak, Bogor. Mereka tengah asik mempersiapkan keperluan untuk selama 3 hari disana."Celana dalam udah, hand body udah, parfum udah, skincare udah, ini udah, itu udah, oke udah semua." Gumam Alex."Eh buruan tai, lama banget jadi cowok. Ngapain lo di dalem kamar, cukur bulu!" teriak Kenzo yang sudah sedari tadi menunggu Alex.James dan Cinta hanya diam sambil menunggu sahabatnya. Entah kenapa perasaan Cinta tentang kepergiannya untuk berlibur tidak enak. Ingin menolak, tapi dia tidak ingin melihat sahabatnya kecewa. Apalagi ini kesempatan mereka untuk bersama, karena setelah menikah tentunya dia dan Riski fokus ke rumah tangga mereka yang telah mereka bangun."Sabar ngapa?" ketus Alex."Buju buset, setan salto sampe planet pluto. Lo mau liburan atau pindah rumah, banyak banget bawaan lo. Mabok alkohol lo?" tegas Kenzo yang bingung melihat barang bawaan Alex."Jel

  • Unconditional Love for Riski   Bab 58 : Persiapan Pernikahan.

    Tuan Bima sudah diperbolehkan untuk pulang kerumah, karena keadaannnya sudah membaik. Riski dan Adam membantu ayahnya untuk masuk ke dalam mobil. Nyonya Putri, Cinta dan Indah membawa beberapa barang, kemudian memasukkannya ke dalam bagasi mobil."Hati-hati, Ayah." ucap Riski.Tuan Bima mengangguk dan tersenyum ke arah Riski. Mereka masuk ke dalam mobil dan menuju kediaman keluarga Tuan Bima.Tiga puluh menit di perjalanan, akhirnya mereka tiba di depan rumah megah milik keluarga Tuan Bima. Riski turun lebih dulu, kemudian membantu ayahnya untuk keluar dari mobil. Adam membawa barang-barang yang ada di bagasi, dibantu oleh Cinta. Mereka masuk ke dalam rumah, dan duduk di atas sofa ruang tamu."Akhirnya pulang juga," ujar Tuan Bima yang lega."Iya, sayang. Mau minum teh?" tanya Nyonya Putri. "Tidak perlu, sayang." balas Tuan Bima.Adam dan Cinta meletakkan barang-barang Tuan Bima di dalam kamar. Setelah itu, mereka berdua berjalan ke arah ruang tamu."Bagaimana, dua minggu lagi kalian

  • Unconditional Love for Riski   Bab 57 : Restu.

    Agus dan anggota kepolisian datang ke alamat yang diberikan oleh Marcel. Mereka sudah berpencar ke sekeliling rumah, agar Yogi tidak melarikan diri. Agus mendekati rumah yang letaknya cukup jauh dari kota Bandung, kemudian mengetuk pintu rumah tersebut.TokTokSudah tiga kali ketukan, namun tidak ada respon dari siapapun. Agus berinisiatif untuk mendobrak rumah, namun tanpa sengaja ia memegang ganggang pintu hingga terbuka."Terbuka?" ucap Agus yang bingung.Tanpa pikir panjang, ia dan tim yang lain masuk ke dalam rumah. Tidak ada tanda-tanda keberadaan Yogi di dalam rumah. Agus memerintahkan anggotanya, untuk segera mencari ke sekeliling rumah, bahkan keseluruh jalanan. Tetap saja nihil tidak ada jejak Yogi sama sekali, seakan pria itu bak ditelan bumi."Pasti dia sudah tau, kita akan menangkapnya..." ujar Agus."Tetap cari keberadaan buronan itu! Periksa CCTV, kita harus menemukan buronan itu secepat mungkin. Karena nyawa temanku dalam bahaya.." perintah Agus yang langsung masuk ke

  • Unconditional Love for Riski   Bab 56 : Sadar dan Terbukti.

    Pagi Hari, pukul 07.00 WIB.Riski membuka matanya, dan membenarkan jaket yang menyelimuti tubuh kekasihnya. Ia berdiri di depan pintu ruang ICU, sambil menatap Tuan Bima dari kaca pintu ruangan. Saat ia asik melihat ayahnya, tiba-tiba jari telunjuk Tuan Bima bergerak. Riski terkejut dan langsung masuk ke dalam ruangan, kemudian menekan tombol yang ada di samping brankar sang Ayah.Dokter dan perawat langsung berlari masuk ke dalam ruang ICU. Cinta terbangun dari tidurnya, dan langsung berdiri saat melihat tim medis masuk ke dalam ruangan dengan tergesa. Riski keluar dari ruangan, terlihat Cinta sudah berdiri di depan ruangan. Riski memeluk kekasihnya dan air mata bahagia pun membasahi wajah tampannya. "Jari Ayah bergerak, aku bahagia sekali." ucap Riski yang begitu bahagia."Benarkah? Syukurlah, sebentar lagi Tuan Bima akan sadar dan bisa beraktivitas seperti biasanya, Kak." balas Cinta yang ikut bahagia.Adam, Indah dan Nyonya Putri langsung berlari ke arah ruang ICU, saat melihat Ri

  • Unconditional Love for Riski   Bab 55 : Rencana Balas Dendam.

    Saskia merasakan ada sebuah mobil yang mengikutinya dari belakang, ia langsung membelokkan mobil-nya ke jalanan yang cukup banyak orang. Saskia menghentikan mobil miliknya dan ternyata mobil tersebut hanya berjalan melewati mobilnya."Aish, hanya perasaanku saja ternyata..." ucap Saskia yang tertawa kecil.Wanita itu langsung menghidupkan kembali mobil-nya dan melanjutkan perjalanannya menuju rumah. Joshua hanya tersenyum kecil menatap kepergian wanita tersebut. Ia langsung menghidupkan kembali mobilnya dan berbalik arah menuju rumah sakit.'Belum waktunya,-' batin Joshua.***Cinta dan Riski meminjam mobil Alex untuk ke rumah sakit. Mereka masuk ke dalam mobil dan menuju rumah sakit, untuk bergantian menjaga Tuan Bima yang masih dalam keadaan koma."Wah, ternyata sayangku sudah bisa menyetir mobil. Keren banget," ucap Cinta yang bertepuk tangan."Ehehe, makasih sayang." jawab Riski yang tersenyum bahagia."Yasudah, fokus melihat jalan..." sambung Cinta memegang tangan kekasihnya denga

  • Unconditional Love for Riski   Bab 54 : Joshua.

    Dokter Joshua menahan tangan Yogi yang memegang pisau, hingga pisau itu terjatuh ke lantai kamar. Yogi terkejut dengan reaksi sang Dokter yang berani melawannya."Aku bukan seperti Dokter yang lainnya, Tuan. Kau menantangku, aku akan menerima tantangan mu.." ucap Dokter Joshua mengikat tangan Yogi dengan tali yang ada di dalam tas kerjanya."Lepaskan aku!" teriak Yogi sambil memberontak."Mama, tolong aku." teriak Yogi."Tidak akan terdengar, karena kamar anda 'kan kedap suara, Tuan muda." sambung Joshua sambil tersenyum kecil ke arah Yogi."Maaf, ini jam kerjaku. Jadi kau harus menuruti perintah ku, atau kau akan ku hukum..." ucap Dokter Marcel kembali.Yogi memberontak dan berusaha menendang perut Joshua. Namun, Dokter itu malah menahan kaki Yogi dan mengikatnya dengan tali. Joshua mengeluarkan peralatan yang ia gunakan untuk melakukan terapi dan mulai menghipnotis Yogi.Pria itu akhirnya tertidur dan Joshua mulai untuk melakukan terapi pada Kakak kandung almarhum Dokter Wahyu. "Ter

  • Unconditional Love for Riski   Bab 53 : Psikiater.

    Pagi Hari, Pukul 07.00 WIB.Riski dan yang lain tengah bersiap-siap untuk berangkat bekerja. Sebelum pergi, mereka lebih dulu menonton berita yang disiarkan oleh salah satu channel televisi. "Korupsi mulu, kagak pernah selesai dah masalahnya," ucap James."Hooh, malah makin banyak yang korupsi. Bikin Negara miskin aja," sambung Riski yang duduk di samping James."Kamu benar-benar sudah baik 'kan?" tanya James."Sudah, nanti selepas pulang kerja, aku ingin terapi lagi dan menjenguk ayahku. Kasihan Kak Adam semalam seharian menjaga Ayah dan Ibu," jawab Riski.James menganggukkan kepalanya dan mereka langsung berdiri, saat melihat Cinta, Alex dan Kenzo sudah keluar dari dalam kamar. James mengambil remote televisi, berencana ingin mematikannya namun terhenti saat melihat kasus pembunuhan wanita paruh baya sudah terbongkar.- Selamat Pagi, hari ini anggota kepolisian berhasil mecahkan kasus tentang pembunuhan di sungai 3 hari yang lalu, Minah dinyatakan telah dibunuh di sebuah sungai yang

  • Unconditional Love for Riski   Bab 52 : Penyelesaian.

    "Maaf," ucap Riski yang langsung melepas tangan gadis yang ternyata bukan kekasihnya."Mbak, ngapain di sini?" tanya James."Saya mau mengambil selendang milik saya," jawab gadis tersebut."Butuh bantuan?" tanya Alex."Tidak perlu, terima kasih." jawab gadis tersebut yang berhasil mengambil selendang miliknya.James, Riski, Kenzo dan Alex hanya mengangguk, kemudian melanjutkan untuk mencari Cinta yang belum juga mereka temui. Mereka kembali masuk ke dalam mobil, dan memilih mencari Cinta di tempat lain, berharap agar mereka bisa bertemu dengan gadis cantik itu."Semoga kita bisa bertemu dengannya," harapan Kenzo."Aamiin, aku khawatir dengan Cinta..." jawab Alex yang terus menatap ke luar jendela mobil."Kamu tau tidak dimana tempat paling disukai Cinta? Aish, dia tidak pernah memberitahu kami tentang tempat favoritnya. Jadi kami tidak tau, Riski." ucap James."Aku, tau." jawab Riski."Dimana?" tanya Kenzo."----,"James memutar arah dan menuju tempat yang disebutkan Riski.***Di Kawa

DMCA.com Protection Status