Beranda / Pernikahan / Un-Desirable Marriage / 41. Ancaman Mrs. Milly

Share

41. Ancaman Mrs. Milly

Penulis: Chani yoh
last update Terakhir Diperbarui: 2021-12-27 16:32:36

Hari itu Thalia benar kesiangan saat tiba di kampus. Dia gegas mengumpulkan segala buku yang dia perlukan sebagai referensi. Thalia juga berkeliling perpustakaan dan mengambil foto segala contoh maket yang bisa dia jadikan referensi. Dia bahkan juga diizinkan meminjam salah satu maket dan membawanya pulang.

Hatinya yang tadinya meradang karena perbuatan Mrs. Milly kini mulai membaik lantaran apa yang dia butuhkan untuk skripsinya bisa dia dapatkan semua dalam satu hari ini.

Hanya satu hal yang masih mengganjal hatinya berhubungan dengan kejadian tadi pagi.

Thalia merisaukan sikapnya pada Mrs. Milly tadi. Entah mengapa saat Mrs. Milly menawarkannya apartemen, Thalia bisa langsung menolak dan menyatakan dengan yakin bahwa Jose juga pasti akan menolaknya. Seakan-akan dia mengetahui dengan pasti apa yang akan menjadi jawaban suami di atas kertasnya itu.

Dan satu lagi yang merisaukannya adalah kemarahannya pada Mrs. Milly hanya karena wanita itu berani men

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Un-Desirable Marriage   42. Love Her With All You've Got

    Sore itu, nyatanya Jose berada di rumah ayahnya Thalia. Dia berada di sana dengan tujuan menjemput Thalia, seperti biasanya. Tanpa dia ketahui, Thalia ternyata sudah berada di rumah kembali. Jose mengambil waktu untuk berbincang sebentar dengan Tuan Carlo. “Bersabarlah dengan putri bungsuku. Dia terkadang keras kepala dan tidak mau kalah,” kata Tuan Carlo menasehatinya, meskipun dia tidak mendengar sedikit pun keluhan dari bibir Thalia maupun Jose tentang pernikahan mereka. Tetapi pria tua itu mengerti, pasti sulit bagi Thalia juga Jose untuk menjalani pernikahan mereka. Sejatinya, tidak ada pernikahan yang mudah. Bahkan pernikahan dengan dilandasi cinta sekalipun selalu menemui kerikil di dalamnya. Apalagi pernikahan tanpa cinta seperti Jose dan Thalia. Dan itu semua karena keinginannya sendiri mempersatukan mereka. Jose mengangguk. “Tentu. Aku akan bersikap sangat baik padanya. Tetapi anda tidak perlu khawatir. Thalia juga bersikap baik padaku. Dia

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-27
  • Un-Desirable Marriage   43. Bagaimana Pendapatmu?

    Langit sudah berubah keoranyean dan akan segera menggelap, tetapi Thalia masih tak kunjung kembali ke rumah ayahnya. Jose yang sedari tadi hanya duduk menunggu menjadi semakin gelisah. Dia sudah beberapa kali menelepon Thalia, tetapi tidak pernah dijawab. Dan Jose sendiri memaklumi itu mengingat Thalia memang masih marah dan belum mau memaafkannya.Karena itulah, Jose tidak menelepon lagi. Dia hanya duduk menunggu dan entah bagaimana ingatannya melayang pada Thalia yang diantar pulang oleh Stuart.Mengingat itu semua, hati Jose mulai terbakar api cemburu lagi. Apakah Thalia yang belum juga pulang karena sedang berduaan di mobil bersama Stuart? Perjalanan dari kampus ke Bacalar sini tidaklah singkat. Memikirkan apa saja yang bisa mereka obrolkan dan lakukan di mobil sepanjang perjalanan membuat Jose tak bisa lagi duduk tenang.Dia mulai bangkit dan berjalan hilir mudik di halaman. Kakinya menginjak-injak dedaunan yang kering yang berbunyi garing setiap kali diinj

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-27
  • Un-Desirable Marriage   44. A MOrning Kiss

    Meski meneriakkan bahwa dia tidak peduli, pada kenyataannya Thalia tetap saja memasang kedua mata dan telinganya baik-baik akan apa yang sedang terjadi pada Jose. Hampir setiap hari dia bertanya-tanya, adakah panggilan dari pihak berwajib untuk Jose Antonio? Biar bagaimanapun, jika Jose kembali masuk ke balik jeruji besi, Thalia juga yang akan menanggung rasa malunya. Nyatanya, hari demi hari berlalu, hingga satu minggu sudah, namun pria itu tidak mendapatkan laporan apapun dari pihak berwajib. Setiap malam Jose berada di kamar menemaninya, meskipun mereka tak saling bicara. Perang yang sangat dingin membentang di antara mereka. Tetapi, dengan melihat keberadaan Jose di sekitarnya setiap malam, diam-diam Thalia merasa lega. Sepertinya Mrs. Milly memang penuh dengan ancaman kosong. Tetapi rasa penasaran itu tetap berkubang di benaknya. “Apa kau tidak mendapatkan surat apapun dari pihak berwajib?” tanya Thalia tiba

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-28
  • Un-Desirable Marriage   45. Bertemu Diam-diam

    Thalia kembali menjalani harinya sebagai mahasiswa tingkat akhir yang sibuk menyusun skripsi. Hampir tiap hari dia ke kampus, tetapi Thalia tetap bersikukuh untuk pergi sendiri, tanpa meminta Jose mengantarnya. Dia masih berang berdekatan dengan Jose. Namun dari semua rutinitasnya, yang sangat-sangat berubah sekarang ini adalah bahwa hampir setiap pagi dia terbangun dengan memeluk tubuh Jose. Dan pria itu akan berlaku sama, menahan tubuhnya dengan pelukan, menguncinya, dan menciumnya. Thalia merasa itu semua hanyalah akal-akalan Jose, tetapi dia masih belum bisa membuktikannya. Untuk sementara, Thalia terpaksa mengabaikan dulu hal itu. Fokusnya saat ini adalah menyelesaikan skripsinya terlebih dahulu. Siang itu, Thalia berjalan bersama Felipe hendak menuju perpustakaan. Di tengah jalan, sialnya dia bertemu dengan Maritza. Tanpa tahu diri, gadis itu menghampirinya yang sedang bersama Felipe. “Hai, Thalia!” sapa gadis itu riang, yang memang menjadi keahliannya untuk menyapa orang

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-28
  • Un-Desirable Marriage   46. Who Dares Doing This?

    Thalia merasa tak mampu lagi meraup oksigen dari sekitarnya untuk disalurkan ke paru-parunya. Rasanya dunianya akan berhenti berputar sebentar lagi karena tidak ada asupan oksigen yang masuk ke tubuhnya. Thalia mengejang dengan kekuatan tangannya yang menurun drastis. Tepat saat itu, Fernando datang. Pria itu terkejut melihat ibunya mencekik Thalia langsung melerai saat itu juga. Kini giliran Thalia yang terbatuk-batuk setelah tangan Mrs. Milly melepaskan cekalan lehernya. “Kau tak apa-apa?” tanya Fernando merasa bersalah. Gabriella yang melihatnya jadi emosional, ditambah lagi hormon kehamilan yang membuat emosinya sedang berada di puncak ego yang paling tinggi. “Fernando! Kenapa kau membelanya?!” Fernando menatap istrinya tak percaya. “Apa kau gila? Dia nyaris kehabisan napas dan terancam mati, tapi kau masih cemburu padanya?” “Lagian, Mom, ngapain mom mencekiknya? Kalau Pap melihat semu

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-29
  • Un-Desirable Marriage   47. Don't Cry!

    Thalia pastilah telah teramat putus asa saat dia mengucapkan ajakan pindahnya tadi. Ya, dia memang tersulut emosi yang begitu sesak membelit dadanya hingga dia tanpa pikir panjang memohon pada suaminya agar mereka pindah saja dari rumah itu dan hidup berdua. Hidup berdua saja. Oh, itu pun tidak terdengar bagus. Tetapi pilihan apa yang bisa dia perbuat? Camila tidak mungkin akan menerima kehadirannya begitu saja. Jangankan kembali ke rumah ayahnya, hanya menginap satu hari saja kakaknya itu tidak mengijinkannya. Jadi, satu-satunya cara untuk menjauh dari semua orang berhati pendengki itu hanyalah dengan pindah dari rumah keluarga Berbardo dan membangun hidup dan keluarga mereka sendiri. Masalahnya, saat melihat reaksi Jose yang terdiam dengan permohonannya, kekecewaaan merayapi seluruh kulit Thalia, merasuk hingga ke dalam tubuhnya, dan menyebar ke seluruh persendiannya. Thalia bagai tersadar, dia bukanlah siapa-siapa yang pantas

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-29
  • Un-Desirable Marriage   48. Sekarang Pulang Lewat Sini

    “Diam. Biar aku oleskan salep dulu,” ujar Jose sambil menahan tangan Thalia agar tidak menghalanginya dalam mengoleskan obat di bekas memar lehernya.“Ini tidak ada luka. Hanya memar saja. Tidak perlu obat,” sahut Thalia malas. Menurutnya ini berlebihan. Tidak ada yang perih. Tidak perlu diberi obat.“Tetap harus diberikan obat. Tapi lain kali jangan lagi mau menemui mereka seorang diri. Beritahu aku. Biar aku yang hadapi mereka.”“Oke,” jawab Thalia lirih. “Tetapi ini semua terjadi karena aku mencekik Maritza. Itulah makanya ibunya murka dan mencekikku. Aw! Pelan-pelan!” seru Thalia berjengit merasakan perih di salah satu luka memarnya.“Kau bilang tidak perih lagi! Tapi ini kau sampai berteriak!”“Itu karena kau mengolesnya terlalu kasar!”“Iya, iya. Ini sudah. Enakan bukan?” tanya Jose seraya dia menutup salep yang baru saja dia g

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-30
  • Un-Desirable Marriage   49. Kau Harus Menyusup

    Sore itu saat penghuni rumah Berbardo telah kembali dari aktivitas masing-masing, Maritza menghampiri ibunya. Gadis itu baru selesai mandi dan hendak bertanya bagaimana rencana selanjutnya terkait menemui Austin di acara pesta Phillio.“Mom, jadi gimana? Aku masih perlu ikut mereka ke sana gak nih?” tanya Maritza pada ibunya sambil dia membenarkan lilitan handuk di kepalanya.Dia sudah menyiapkan gaun untuk acara Phillio malam itu. Dia juga sudah menentukan make up seperti apa yang akan dia gunakan di wajahnya. Sedikit banyak, ada semangat membara dalam dirinya karena akan menghadiri acara itu.Sekalipun dia membenci kakak tirinya itu, satu hal yang sering membuatnya takjub adalah kemampuan Jose untuk bergaul dengan rombongan Austin dan kawan-kawan.Austin, Fabiano, serta Phillio adalah para putra pemilik perusahaan multinasional. Kekayaan keluarga mereka takkan habis tujuh turunan dan masing-masing dari mereka adalah pewar

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-31

Bab terbaru

  • Un-Desirable Marriage   EPILOG: You Are My Life Now

    “Rumah itu tetap akan disita bank. Biar bagaimana pun uang yang digelontorkan sudah terpakai dan berkurang. Jika kau ingin mengambil kembali rumah dan tanahmu itu, kau tetap harus mengganti uang bank yang telah digunakan Gabriella, barulah rumah itu bisa kembali ke tanganmu.”Mendengar penjelasan Mr. Gustavo, Phillio kesal dan berang. “Apa? Itu sama saja bohong!”Jose sendiri tak bisa berkata apa-apa lagi. Andai rumah itu bukan rumah peninggalan kakeknya, maka dia takkan mau memikirkannya lagi. Tapi dalam rumah itu ada banyak kenangan keluarga Miguel yang takkan mungkin tergantikan oleh apapun juga.Lalu pemakaman keluarga mereka pun terletak tak jauh dari kediaman mereka.Segala kenangan inilah yang benar-benar sedang diperjuangankan Jose.“Berapa yang harus kuganti?”“Lima ratus ribu dolar.”“Itu gila!” sahut Jose dengan meraup wajahnya.***Selepas dari pertemuan dengan Mr. Gustavo, Jose pulang ke rumah dengan semangat yang hanya tersisa setengahnya saja. Begitu lesu langkah kakinya

  • Un-Desirable Marriage   104. For Standing Beside Me

    “Sweet, bangunlah.”Suara lemah Jose Antonio memecah keheningan di ruang ICU itu.Thalia terbaring di sana, dalam keadaan tidak sadar.Ramona menceritakan, Thalia terkena preeklampsia. Tapi dia tidak menyadarinya karena tidak pernah lagi memonitor kehamilannya sejak menghadiri persidangan demi persidangan.Ada beberapa gejala yang dia alami, seperti tekanan darah tingginya yang semakin meningkat. Juga kondisi kekurangan nutrisi. Tapi Thalia abai akan semua itu.Membuat ketika dia harus melahirkan prematur, tubuh nya mendadak blank dan dia tak sadarkan diri.Jose rasanya ingin hancur menjadi debu saja ketika dia mendengar apa yang terjadi pada Thalia.Dipandanginya wanita itu dan digenggamnya erat tangan Thalia.“Bangunlah, please. Aku membutuhkanmu. Juga anak kita. Bangun, Sweet. Aku tidak akan memaafkanmu kalau kau meninggalkan kami di sini.”Pria itu tertunduk dan air matanya jatuh tak mampu dibendung lagi.Entah Jose harus menyalahkan siapa. Tapi melihat kondisi Thalia seperti ini,

  • Un-Desirable Marriage   103. Thank You ... For Loving Me

    Joseeee ... My man ... Joseeeeee ... Suara sayup-sayup seakan memanggil Jose. Saat itu dia berada di tebing tinggi dengan angin yang cukup kencang menerpa tubuhnya. Rambut coklatnya yang lumayan panjang berkibaran. Jose memandang sekeliling, tapi tidak melihat seorang pun. Hanya ada air laut yang menerpa karang hingga percikannya terlempar ke segala arah. Deburan ombak kembali mengisi pendengarannya saat panggilan itu sudah tak terdengar. Jose kembali menatap air laut di bawahnya. Entah mengapa dia merasa dirinya terpanggil untuk melompat dari sana. Joseeeeee ... Lagi, suara itu terdengar. Menajamkan telingannya, Jose menyadari jika itu suara Thalia. “Sweet? Di mana kau?” teriaknya pada sekelilingnya. Aku di sini .... Suara Thalia terdengar lagi dan tiba-tiba saja tak jauh dari tempatnya berdiri, tampak tebing yang tak kalah tinggi dan Thalia berada di ujung tebing. Wanita itu mengenakan gaun panjang tipis berwarna pink. Perutnya sudah membuncit sementara angin menerpa ramb

  • Un-Desirable Marriage   102. Masuk Dalam Perangkap (2)

    Memikirkan itu, Fernando sedikit tenang. Meski pun dia tetap bertanya-tanya dalam hatinya. Kenapa Gustavo tetap mau menunjukkan rekaman di menit-menit setelah ini, jika memang isi rekaman sudah kabur dan dirinya tak terlihat jelas.Ah, mungkin itu hanya gertakan saja.Fernando menguatkan dirinya.Lalu mereka semua fokus pada rekaman. Dan benar saja, tak sampai lima menit kemudian, terlihat seseorang keluar dari ruang rawat ayahnya.Mr. Gustavo langsung menunjuk ke arah Fernando.“Apakah itu dirimu?”Fernando nyaris saja kehilangan kedua bola matanya karena mereka berlompatan keluar.Bu- bukankah dia sudah membayar hacker untuk mengaburkan rekaman saat dirinya keluar dari ruangan itu? Kenapa di rekaman kali ini dirinya terlihat jelas? Bahkan fitur wajahnya sangat jelas, karena Fernando sempat menoleh ke kanan dan ke kiri, bahkan menatap ke arah kamera selama beberapa detik.Dengan logika yang masih tertutup keterkejutannya, Fernando sontak berteriak,“Bu- bukan aku! Itu bukan aku!”“Bu

  • Un-Desirable Marriage   101. Masuk Dalam Perangkap (1)

    Silvana mulai menirukan ucapan Mrs. Milly yang didengarnya waktu itu, “Kita harus tenang, Fernando. Pihak Bank tahunya pinjaman itu atas nama ayahmu. Dan ketika Jose mengetahui tentang ayah kalian meminjam dengan menjaminkan rumah dan tanahnya, maka dia gelap mata, murka, dan mendendam pada ayah kalian. Itulah kenapa ayahmu mati.Setelah itu, Jose lalu meminta dana pinjaman itu menjadi miliknya. Mengancam kita untuk mengirimkan dana itu ke rekeningnya. Itulah yang terjadi, Fernando. Kau mengerti? Itu yang terjadi!Camkan dalam benakmu, itulah yang terjadi. Ketika nanti kita memberi kesaksian pada yang berwajib, kita harus mengatakan seperti itu! Mengerti?!”Silvana menjelaskan dengan menirukan nada suara Mrs. Milly, membuat Mr. Gustavo jadi mempertanyakannya.“Apakah menurut anda ada yang aneh dari kata-kata Mrs. Milly itu?”“Iya! Tentu saja! Mrs. Milly seperti menyampaikan rencananya, bukan memberitakan sebuah kabar,” ucap Silvana yang langsung membuat Fernando memrotesnya.“Kau jang

  • Un-Desirable Marriage   100. Kesaksian Silvana

    “Jadi Anda sebenarnya sedang kembali ke rumah atau sedang di kafetaria?” tanya Mr. Gustavo dengan nada keras pada Fernando, ketika pria itu dipanggil untuk memberi kesaksian.“Di kafetaria,” sahut Fernando dengan nada kesal.Saat itu, sudah gilirannya yang dipanggil untuk memberikan kesaksian.Fernando awalnya menolak tegas, tapi Officer Danny dan para polisi lainnya memaksa. Jika dia tidak bersedia memberikan kesaksian, maka dirinya yang akan dituntut karena melakukan penipuan terhadap dana pinjaman bank.Tentu saja hal tersebut bisa dilakukan asalkan sesuai prosedur. Tapi para polisi menggertaknya seolah-olah tanpa prosedur pun Fernando bisa dituntut begitu saja.Dan Fernando mempercayai gertakan itu dan langsung menyetujui pemanggilan dirinya sebagai saksi.Kini, menghadapi garangnya Mr. Gustavo menanyai dirinya sebagai saksi, Fernando cukup ciut nyalinya.“Jam berapa Anda keluar dari ruang rawat ayah Anda?” tanya Mr. Gustavo lagi.“Ma- maaf, saya tidak melihat jam.”“Kira-kira saj

  • Un-Desirable Marriage   99. Tak Mampu Mengelak lagi!

    Dengan terbata-bata, Gabriella menjawab lagi tanpa pikiran logisnya lagi, “Bu- bukan aku yang membelinya! Apakah Anda tidak menanyakannya pada Fernando? Pastilah dia yang membeli mobil itu!” “Oh, Nona Gabriella,” Mr. Gustavo terlihat tersenyum kecil. dia sungguh sudah hapal dengan tingkah para saksi yang menyembunyikan sebuah kebenaran seperti Gabriella. “Anda tertangkap saat sedang berada di Tijuana City. Dan pembelian mobil itu juga terjadi di kota yang sama. Lagipula, sales showroom mobil sempat mengambil foto Anda saat Anda menuju mobil sesaat setelah transaksi pembelian terjadi. Ini fotonya!” Gabriella seperti disengat listrik tegangan tinggi kali ini. Dia tak bisa megnelak lagi dengan bukti foto yang ditunjukkan di depan wajahnya. Dia seperti mendapatkan tamparan di wajah. “It- itu ... Ak- aku ... aku tidak mengingatnya!” “Bagaimana anda tidak mengingatnya? Anda amnesia? Tapi dokter tidak memberi laporan bahwa anda amnesia. Lalu, apakah berarti anda pura-pura lupa?” “Buk

  • Un-Desirable Marriage   98. Gabriella Terpojokkan

    Thalia bagai menjalani hidup dalam naungan waktu yang berbeda. Dia seperti masih berada di titik yang jauh di belakang, tapi tiba-tiba Ramona sudah menyadarkannya bahwa sudah waktunya persidangan Jose lagi. “Aku tidak tahu apakah aku akan sanggup menghadarinya lagi, Ramona,” tangis Thalia saat sahabatnya itu menyuruhnya bersiap dan menunjukkan pada Jose bahwa dirinya akan bertahan sekuat tenaga demi Jose dan buah hati mereka. “Kau harus kuat, Thalia. Jika Jose melihatmu hancur, dia akan lebih hancur lagi!” Ramona terus mengguncang tubuh Thalia, berusaha menguatkan temannya itu. “Tapi melihat kondisinya yang semakin buruk, aku semakin hancur, Ramona.” Isak tangis Thalia semakin berhamburan keluar. Sudah sejak beberapa hari lalu, Ramona menginap di rumah Thalia. Dia membantu menjaga kondisi mental Thalia tetap waras. Sebagai ibu yang sedang mengandung, keadaan hati Thalia tidak seharusnya sekacau ini. Sudah seharusnya Thalia menjadi lebih tenang, santai, dan berbahagia, sehingga k

  • Un-Desirable Marriage   97. Interogasi!

    “Jangan seenaknya menuduhku! Aku tidak tahu menahu tentang hal itu!” Gabriella memelototi polisi di hadapannya. Setelah semalam dia dibuat pingsan oleh Danny yang ternyata adalah kaki tangan seorang detektif yang disewa Austin, sepuluh menit lalu dia terbangun di sebuah ruangan interogasi. Awalnya Gabriella diberi minum dan sedikit makanan untuk membuat kesadaran dirinya pulih dengan benar. Tapi setelah minuman dan makanan itu habis, proses interogasi dimulai. Detektif Owen bekerja sama dengan seorang kepolisian bersih yang setelah mendengar penjelasan tentang kasus ini, officer Randall pun bersedia membantu penyelidikan. “Kalau kau tidak tahu menahu tentang dana pinjaman bank untuk suamimu itu, silakan jelaskan sumber dana dari rekeningmu yang menggendut tiba-tiba. Darimana uang 2,5 juta dolar di rekeningmu, Nona? Itu bukan uang sedikit!” “Apa?” Gabriella terlihat shock. Bu- bukankah dia menyimpan dana itu di bank yang menjaga kerahasiaan nasabah seratus kali lebih rahasia daripa

DMCA.com Protection Status